Culture

Mengenal Igo, Permainan Papan Strategi Khas Jepang

Permainan Igo telah lama menjadi favorit di kalangan para penggemar permainan papan di seluruh dunia. Sebagai salah satu permainan papan tertua di dunia, Igo menawarkan permainan strategi yang menantang sekaligus menguras otak.

Sebagai permainan papan strategis yang dimainkan selama berabad-abad, Igo tidak hanya menantang kecerdasan, tetapi juga mengajarkan kesabaran. Langkah demi langkah dalam permainan Igo harus dengan pertimbangan yang matang, tak heran jika permainan ini bisa berlangsung selama berjam-jam lamanya. 

Nah, kali ini Pandai Kotoba akan mengulas secara singkat perihal salah satu permainan papan strategis asal Jepang ini. Yuk simak Minasan!

Apa itu Permainan Igo?

Permainan papan khas Jepang yang disebut Igo adalah permainan strategi yang dimainkan dua orang pemain yang pada sebuah papan persegi dengan ukuran yang bervariasi, tetapi biasanya berukuran 19×19 atau 13×13.

Terkadang permainan ini juga dikenal dengan sebutan Go. Meskipun asal-usul pastinya tidak jelas, Igo diyakini berasal dari Tiongkok lebih dari 2500 tahun yang lalu, sebelum menyebar ke Jepang, Korea, dan seluruh dunia.

Permainan Igo dimainkan dengan cara menempatkan batu kecil yang disebut “goishi” secara bergantian di persimpangan garis-garis horizontal dan vertikal di atas papan. Pemain berusaha untuk menguasai lebih banyak wilayah papan daripada lawannya dengan menutupi area dengan batu-batu milik masing-masing pemain. 

Permainan ini memperlihatkan aspek strategi yang kompleks, dan membutuhkan pemikiran yang matang dan taktik yang cermat dalam setiap langkahnya. 

Igo merupakan permainan yang mendalam dan menarik, dan telah menarik minat banyak pemain di seluruh dunia karena kompleksitasnya dan tantangan dari segi taktik yang ditawarkannya. Igo juga dipelajari secara serius di beberapa tempat, dengan turnamen profesional yang diadakan di berbagai negara. 

Asal Usul Permainan Igo

Permainan Igo, yang juga dikenal sebagai Go, diyakini berasal dari Tiongkok kuno pada zaman kaisar legendaris Yao ribuan tahun yang lalu. Permainan yang mirip dengan Igo telah dimainkan di Tiongkok sejak zaman kuno, meskipun aturan dan tata cara bermainnya telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

Igo pertama kali diperkenalkan ke Jepang melalui Korea pada sekitar abad ke-7 Masehi. Sejak saat itu, permainan ini terus berkembang dan menjadi sangat populer di kalangan bangsawan dan kalangan intelektual Jepang. 

Pada periode Edo (1603-1868), Igo telah menjadi permainan papan yang kerap dimainkan oleh kalangan samurai dan kelas bangsawan. Selain itu, banyak karya sastra Jepang klasik yang juga membahas permainan ini yang menunjukkan betapa pentingnya Igo dalam budaya Jepang.

Memasuki abad ke-20, Igo semakin dikenal di seluruh dunia, terutama setelah sejumlah pemain Jepang mulai bersaing di tingkat internasional. Organisasi-organisasi Igo profesional dan amatir di berbagai negara juga turut membantu dalam mempopulerkan permainan ini hingga ke luar Jepang.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan internet, Igo juga menjadi salah satu permainan papan yang paling populer secara online, memungkinkan para pemain dari seluruh dunia untuk bermain melawan satu sama lain.

Igo tidak hanya merupakan permainan, tetapi juga sebuah seni dan filosofi yang mendalam. Banyak pemain dan penggemar Igo tertarik pada aspeknya yang mengajarkan tentang kesabaran, konsentrasi, dan kemampuan strategis jangka panjang. Meskipun permainan ini mungkin terlihat sederhana pada permukaan, namun kompleksitasnya telah membuatnya tetap menjadi salah satu permainan papan paling menarik dan menantang dari sisi taktik dan strategi.

Hal-Hal Dasar dalam Permainan Igo

igo permainan tradisional jepang

Meskipun aturan dasar Igo terdengar sederhana, sebenarnya permainan ini sangat kompleks dan membutuhkan strategi yang cermat dan taktik yang matang. Pemain yang terampil dalam Igo mampu mengembangkan strategi kompleks dan taktik yang rumit untuk memenangkan permainan.

Berikut ini sekilas tentang hal-hal mendasar terkait permainan Igo.

1. Papan Igo

Papan Igo adalah papan permainan khas yang digunakan dalam permainan Igo. Papan ini sering disebut sebagai papan Goban. Papan Igo memiliki ukuran yang bervariasi tergantung pada tingkat keahlian dan ukuran permainan yang diinginkan. Ukuran standar papan Igo adalah 19×19, yang berarti terdiri dari 19 garis horizontal dan 19 garis vertikal yang membentuk total 361 titik persimpangan.

Selain ukuran 19×19, terdapat juga papan Igo dengan ukuran yang lebih kecil, seperti 13×13 dan 9×9. Papan-papan ini sering digunakan untuk pemula atau untuk permainan dengan durasi yang lebih cepat.

Papan Igo tradisional terbuat dari kayu dengan permukaan yang halus untuk memudahkan penempatan batu-batu kecil. Namun, dengan kemajuan teknologi, sekarang ada papan Igo buatan yang terbuat dari berbagai bahan, termasuk plastik, fiberglass, atau bahkan bahan komposit yang lebih modern.

Papan Igo tidak hanya merupakan alat untuk bermain permainan, tetapi juga memiliki nilai estetika, di mana pembuatan papan Igo sering kali menjadi karya seni yang rumit dan dihargai. Pemain Igo sering merawat papan mereka dengan hati-hati, dan menganggapnya sebagai bagian penting dari pengalaman bermain mereka.

2. Batu Igo

Batu Igo, juga dikenal sebagai “goishi” dalam bahasa Jepang, adalah komponen penting dari permainan Igo. Batu-batu ini digunakan oleh pemain untuk menandai posisi mereka di atas papan permainan (Goban). 

Terdapat dua jenis batu Igo yang umum digunakan, yaitu batu hitam dan putih. Batu hitam biasanya digunakan oleh pemain pertama, batu hitam menandai posisi dari satu pemain di atas papan Igo. Sedangkan, batu putih digunakan oleh pemain kedua, batu putih menandai posisi dari pemain kedua di atas papan permainan.

Batu Igo tradisional terbuat dari bahan alami, seperti batu alam, yang sering kali berbentuk bulat dan dihaluskan di seluruh permukaannya. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, batu-batu buatan juga telah diproduksi menggunakan berbagai bahan, termasuk plastik atau bahan lainnya.

3. Tujuan Permainan Igo

Tujuan utama dari permainan Igo adalah untuk menguasai lebih banyak wilayah di area papan permainan daripada lawan. Pemain mencoba menempatkan batu-batu mereka di atas papan secara strategis, menutupi area sebanyak mungkin dan mengepung wilayah lawan. Pemain yang berhasil menguasai wilayah yang lebih luas di papan, pada akhir permainan menjadi pemenangnya.

Pada awal permainan, tujuan strategisnya adalah membangun posisi yang menguntungkan, mengontrol area yang sudah dikuasai sekaligus memperluasnya. Seiring berjalannya permainan, pemain harus memperhatikan sejumlah faktor, seperti serangan, pertahanan, dan berusaha untuk membaca taktik lawan.

Di akhir permainan, tujuan bergeser ke optimalisasi wilayah yang telah dikuasai. Pemain akan berusaha untuk menutupi dan mengamankan wilayah mereka sambil mencoba mengurangi wilayah lawan sebanyak mungkin.

Pemain harus mengembangkan strategi kompleks dan taktik yang cermat untuk memenangkan permainan, sambil mempertimbangkan pergerakan lawan dan memanfaatkan celah yang ada.

4. Jalannya Permainan

Permainan Igo dimulai dengan papan kosong. Pemain hitam biasanya memulai pertama. Setelah itu, pemain-pemain bergantian menempatkan batu mereka di persimpangan garis-garis horizontal dan vertikal.

Batu-batu yang ditempatkan harus menutupi satu atau lebih titik  persimpangan yang kosong. Batu-batu yang dikelilingi oleh batu-batu lawan dapat ditangkap dan diambil dari papan. Kemudian, area yang dikelilingi oleh batu-batu pemain dihitung sebagai wilayah pemain tersebut. Pemain dengan wilayah yang lebih luas menjadi pemenangnya.

Permainan berakhir ketika kedua pemain setuju untuk menghentikan permainan, atau jika kedua pemain melepaskan giliran secara bergantian karena tidak dapat menempatkan batu lagi. Pemain dengan wilayah yang lebih luas pada akhir permainan menjadi pemenang.

Ragam Istilah dalam Permainan Igo

Dalam permainan Igo, ada sejumlah istilah khusus yang digunakan untuk merujuk pada strategi atau situasi permainan tertentu. Berikut adalah beberapa istilah penting yang sering digunakan dalam permainan Igo:

1. Hoshi

Dalam permainan Igo, “hoshi” merujuk pada titik-titik khusus yang ada di papan (biasanya berukuran 19×19), yang digunakan sebagai panduan awal penempatan batu pada tahap awal permainan. Titik-titik hoshi berfungsi sebagai panduan bagi pemain untuk menentukan di mana batu-batu pertama mereka harus ditempatkan.

Pada papan 19×19, terdapat sembilan titik hoshi yang strategis, yaitu titik tengah papan dan delapan titik lainnya yang terletak simetris secara diagonal. Penempatan batu pertama pada titik-titik hoshi ini dapat membantu pemain dalam membangun formasi dan strategi awal, serta memperluas pengaruh batu-batu mereka ke seluruh area papan.

Pada papan dengan ukuran yang lebih kecil, seperti 13×13 atau 9×9, jumlah titik hoshi lebih sedikit disesuaikan dengan ukuran papan tersebut. Meskipun tidak ada aturan yang memaksa pemain untuk menempatkan batu pertama pada titik hoshi, penempatan awal pada titik-titik ini umumnya dianggap sebagai strategi yang baik untuk memulai permainan.

2. Joseki

Dalam permainan Igo, Joseki merujuk pada pola-pola standar atau urutan langkah standar yang diterapkan pada tahap awal permainan, terutama di sudut atau bagian sisi papan. Pola-pola ini telah dipelajari, dianalisis, dan disempurnakan selama bertahun-tahun. Memahami dan menguasai Joseki dapat membantu pemain untuk membangun fondasi yang kuat dalam mengembangkan strategi dan taktik.

Memahami Joseki juga memungkinkan pemain untuk memperkirakan hasil dari pola-pola gerakan tertentu sehingga dapat membuat keputusan yang lebih baik ketika permainan mulai berkembang.

Walaupun Joseki merupakan pola standar, namun pemain yang terampil juga dapat menggunakan kreativitas dan improvisasi untuk menyesuaikan dengan situasi permainan. Oleh karena itu, memahami Joseki adalah langkah awal yang penting untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang strategi permainan Igo.

3. Fuseki

Selain Joseki, terdapat Fuseki yang merupakan tahap awal permainan di mana pemain menetapkan fondasi strategi mereka dengan menempatkan batu-batu secara strategis di area papan permainan.

Fuseki adalah fase di mana pemain berusaha membangun posisi yang kuat, mengontrol wilayah, dan menciptakan pengaruh yang luas. Fuseki merupakan strategi yang lebih luas dan mencakup berbagai pola dan strategi umum yang dapat disesuaikan berdasarkan situasi permainan.

Lantas apa bedanya dengan Joseki? Perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa Fuseki adalah tahap strategi awal yang mencakup berbagai pola strategis yang lebih luas, sementara Joseki adalah pola yang lebih spesifik yang berkaitan dengan respons terhadap situasi yang terjadi selama permainan. Meskipun keduanya berkaitan dengan tahap awal permainan, mereka memiliki peran yang berbeda dalam pengembangan strategi permainan secara keseluruhan.

4. Sente dan Gote

Sente dan gote adalah istilah penting dalam permainan Igo yang bisa diartikan sebagai pengambil inisiatif permainan. Kedua istilah ini membantu pemain untuk memahami posisi mereka dalam permainan dan mempengaruhi strategi yang akan mereka gunakan.

Sente merujuk pada situasi di mana seorang pemain memiliki inisiatif atau kontrol atas alur permainan. Pemain yang memiliki sente dapat menginisiasi serangan atau mengatur permainan sesuai dengan rencana dan strategi yang ingin diterapkan selama permainan. Mereka memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah agresif dan memaksa lawan untuk merespon sesuai dengan rencana. Pemain dengan sente memiliki keuntungan taktis yang signifikan karena mereka dapat mengontrol irama permainan.

Sebaliknya, gote adalah istilah yang mengacu pada situasi di mana seorang pemain harus merespon langkah lawan. Pemain yang berada di posisi gote harus menyesuaikan strategi mereka dengan langkah lawan dan sering kali harus bermain secara defensif atau reaktif. Mereka tidak memiliki inisiatif dan sering kali harus mengejar atau mempertahankan posisi mereka dalam permainan.

Memahami perbedaan antara sente dan gote penting dalam pengembangan strategi permainan. Pemain yang mempunyai inisiatif menyerang berusaha untuk memperoleh sente dan mempertahankannya selama mungkin, sementara seorang pemain yang lebih defensif harus mencari celah untuk mengubah situasi menjadi sente. Keseimbangan antara sente dan gote sering kali menjadi faktor penentu dalam keberhasilan strategi permainan Igo.

5. Tewari

Istilah “tewari” merujuk pada konsep evaluasi atau perhitungan yang cermat terkait dengan jumlah langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu situasi tertentu di papan permainan. Tewari melibatkan estimasi strategis tentang keuntungan dari suatu tindakan dalam permainan.

Pemain yang menggunakan konsep tewari secara efektif akan mampu memperkirakan konsekuensi dari langkah-langkah tertentu dan memutuskan apakah risiko dari langkah tersebut sepadan dengan keuntungan strategis yang mungkin diperoleh. Hal ini sering kali melibatkan evaluasi cermat tentang bagaimana langkah tertentu akan memengaruhi posisi serta bagaimana itu akan memengaruhi alur permainan secara keseluruhan.

Dengan menggunakan konsep tewari, pemain dapat mengembangkan strategi yang lebih efisien dan efektif, mengoptimalkan strategi yang ingin diterapkan, dan mengantisipasi langkah-langkah lawan. Pemahaman yang mendalam tentang tewari sering kali menjadi kunci untuk membuat keputusan yang cerdas dan menguntungkan dalam permainan Igo.

6. Tenuki

Dalam permainan Igo, istilah “tenuki” mengacu pada strategi di mana seorang pemain memilih untuk mengabaikan situasi di satu bagian papan dan fokus pada area yang lain. Istilah ini secara harfiah berarti “melepaskan batu” atau “melompat ke bagian lain.”

Dengan kata lain, Tenuki adalah keputusan strategis di mana seorang pemain memilih untuk tidak merespon secara langsung terhadap langkah lawan dan memilih untuk mengubah fokus permainan mereka ke area yang dianggap lebih penting atau menguntungkan.

Pemain yang menggunakan tenuki secara tepat dan efektif dapat memanfaatkan situasi di papan dengan cara yang paling menguntungkan bagi mereka, baik dengan memperluas pengaruh mereka ke area yang lebih penting, mengontrol wilayah tertentu, atau mengeksploitasi kelemahan lawan pada area lain. 

Pemahaman yang baik tentang kapan dan bagaimana menggunakan tenuki dapat membantu pemain mengubah alur permainan sesuai dengan rencana strategis mereka dan mendapat keunggulan yang lebih besar di tengah permainan. Meskipun tenuki bisa menjadi strategi yang efektif, pemain harus berhati-hati untuk tidak menggunakan tenuki terlalu sering sehingga mengorbankan posisi yang penting di atas papan permainan.

7. Haengma

Haengma merujuk pada langkah-langkah khusus yang membentuk pola tertentu di papan permainan. Istilah ini berkaitan erat dengan konsep pergerakan dan pola yang terkait dengan pergerakan batu-batu Igo di papan permainan. 

Haengma mencakup berbagai pola gerakan yang berbeda, baik untuk serangan, pertahanan, atau pembentukan wilayah, tergantung pada situasi tertentu di papan. Pemahaman tentang haengma memungkinkan pemain untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dan efisien, serta dapat mengantisipasi langkah-langkah lawan dengan tepat. Dengan menggunakan haengma dengan baik, pemain dapat mengontrol irama permainan, mengoptimalkan pengaruh batu-batu mereka, dan mengambil keuntungan dari kelemahan lawan.

Penggunaan haengma yang tepat membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang pola-pola gerakan yang berbeda dalam permainan Igo. Pemain yang mahir dalam menggunakan haengma sering kali memiliki keunggulan taktis yang signifikan sehingga dapat memanfaatkan kelemahan lawan untuk mencapai kemenangan dalam permainan Igo.

8. Aji

Dalam permainan Igo, istilah “aji” mengacu pada potensi atau kemungkinan yang tersembunyi dari suatu situasi atau formasi batu di papan permainan. Aji berupa potensi untuk melakukan serangan di langkah-langkah selanjutnya, atau kemungkinan pembentukan wilayah baru, atau celah yang dapat dieksploitasi dalam permainan. Konsep aji memainkan peran penting dalam pengembangan strategi permainan karena memungkinkan pemain untuk mengantisipasi dan merencanakan langkah-langkah berikutnya.

Pemahaman tentang aji memungkinkan pemain untuk melihat situasi secara lebih menyeluruh dan mempertimbangkan konsekuensi dari langkah-langkah tertentu dengan memperhitungkan potensi yang tersembunyi. Hal ini memungkinkan pemain untuk mengembangkan strategi yang lebih fleksibel dan adaptif, serta mengambil keuntungan dari perubahan situasi di tengah permainan.

9. Yose

Istilah “yose” merujuk pada tahap akhir permainan di mana pemain berfokus pada optimalisasi wilayah yang mereka kuasai sebelum perhitungan akhir dilakukan. Yose bertujuan untuk mengamankan dan memperluas wilayah yang telah dikuasai oleh masing-masing pemain, sambil mencoba untuk meminimalkan wilayah lawan dan mengoptimalkan poin yang dapat diperoleh dari wilayah tersebut.

Pada tahap yose, pemain sering kali berusaha untuk menutupi celah-celah yang masih tersisa di wilayah mereka, membangun benteng yang kuat, dan mengamankan wilayah dengan cara yang paling efisien. Selain itu, pada tahap ini pun para pemain berusaha untuk mengurangi wilayah lawan sebanyak mungkin dan menghalangi potensi ekspansi lawan dengan memanfaatkan aji dan haengma yang telah diterapkan sebelumnya.

Strategi yang efektif dalam yose membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang nilai wilayah dan potensi poin yang dapat diperoleh dari setiap area yang dikuasai. Pemain harus mampu memperhitungkan pergerakan lawan dan memutuskan kapan harus mengejar poin tambahan dan kapan harus fokus pada pertahanan wilayah yang sudah dikuasai.

Pada tahap yose, kesabaran dan ketelitian menjadi kunci, karena setiap langkah dapat memiliki dampak signifikan pada hasil akhir permainan. Pemain yang mampu mengoptimalkan wilayah mereka dengan cermat sering kali memiliki keunggulan dalam perhitungan akhir dan dapat memenangkan permainan meski dengan selisih poin yang tipis.

10. Komi

Dalam permainan Igo, “komi” mengacu pada skor tambahan yang diberikan kepada pemain putih sebagai kompensasi untuk keuntungan pertama yang diberikan kepada pemain hitam.

Komi adalah konsep penting dalam permainan Igo karena membantu menciptakan keseimbangan antara pemain pertama dan pemain kedua. Ini mencegah situasi di mana keuntungan pemain yang melangkah lebih dahulu di awal permainan menjadi terlalu dominan, sehingga permainan menjadi lebih seimbang dan adil.

Jumlah komi dapat bervariasi tergantung pada aturan yang digunakan dalam permainan atau turnamen tertentu. Komi sering kali ditetapkan berdasarkan aturan resmi dari organisasi permainan Igo sebagai penyelenggara pertandingan.

Dengan adanya komi, permainan Igo menjadi lebih kompetitif dan menarik, karena pemain harus mempertimbangkan bagaimana memanfaatkan setiap poin dengan cermat untuk memastikan keunggulan dalam perhitungan akhir.

Itulah Minasan pembahasan singkat tentang permainan papan Igo yang sudah menjadi bagian dari budaya Jepang. 

Selain merupakan permainan papan yang membutuhkan keterampilan dalam berstrategi dan penerapan taktik yang menguras pikiran, esensi permainan Igo juga tak kalah mendalam. Melalui setiap langkah yang ditempuh di atas papan, Igo menceritakan kisah tentang kesabaran, ketekunan, dan kreativitas, mengajarkan kita untuk melihat lebih jauh ke dalam permainan kehidupan.


Bagi Minasan yang ingin tahu lebih banyak info seputar Jepang lainnya, Minasan bisa menyimak konten-konten menarik dan edukatif lainnya melalui Instagram Pandai Kotoba dan channel Youtube Pandai Kotoba.

Mata!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *