Culture

10 Jenis Kimono dan Berbagai Aksesoris Pelengkapnya

Kimono, pakaian tradisional Jepang ini telah menjadi simbol keanggunan, tradisi, dan ikon budaya Jepang selama berabad-abad. Tak hanya dikenal di Jepang saja, namun juga sampai mendunia. Ternyata, jenis kimono berbeda-beda lho, Minasan.

Jenis kimono dibedakan berdasarkan penggunaan, gaya, dan desainnya. Nah, untuk lebih jelasnya simak yuk ulasan tentang berbagai jenis kimono berikut ini.

Asal Usul Kimono

jenis jenis kimono
freepik.com

Sebelum mengulas berbagai jenis kimono, mari sejenak kita membahas tentang asal usul kimono. Sebenarnya kimono itu bagaimana sih sejarahnya?

Ternyata sejarah kimono bisa dikatakan panjang, Minasan. Berabad-abad!

Nah, kimono pertama kali muncul selama periode Nara (710-794 M) dan Heian (794-1185 M).

Pada awalnya, kimono adalah pakaian yang mirip dengan jubah dengan potongan lurus dan lengan lebar. Biasanya, kimono digunakan oleh pria dan wanita dari kelas sosial atas.

Selama periode Kamakura (1185-1333 M) dan Muromachi (1336-1573 M), kimono mengalami perkembangan desain. Selain itu penggunaan jenis kain pun menjadi bervariasi.

Ditambah lagi, pengaruh Tiongkok semakin terlihat dalam kimono, dengan beberapa perubahan dalam potongan desain dan pemakaian obi yang lebih rumit.

Memasuki abad ke-17 hingga ke-19, tepatnya pada zaman Edo, kimono menjadi semakin formal, dengan penekanan pada detail seperti motif dan warna yang digunakan. 

Kelas sosial dan jenis profesi pun mulai mempengaruhi gaya kimono yang dikenakan, dengan munculnya kimono khusus untuk samurai, pedagang, dan masyarakat umum.

Pada zaman Restorasi Meiji, Jepang banyak mengalami perubahan dari segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal pakaian.

Tak terkecuali kimono yang mulai mendapat pengaruh gaya berbusana Barat. Alhasil, perempuan Jepang mulai mengenakan kimono dengan potongan yang lebih sederhana khas ala Barat.

Seiring berjalannya waktu, pemakaian kimono hanya terbatas pada acara-acara khusus seperti pernikahan, festival, dan upacara tradisional. 

Namun, kimono tetap menjadi simbol budaya Jepang yang kuat dan terus diwariskan dari generasi ke generasi. Agar tradisi kimono tidak terkesan ketinggalan jaman, ada upaya untuk memodernisasi kimono dengan desain yang lebih kekinian untuk menarik generasi muda.

Dalam sejarahnya, kimono telah berubah-ubah sesuai dengan tren mode, sosial, dan ekonomi di Jepang. 

Meskipun kimono sudah tidak menjadi pakaian sehari-hari, kimono masih sangat dihargai sebagai lambang warisan budaya Jepang yang kaya dan sering digunakan dalam acara-acara penting dan tradisional.

Jenis-Jenis Kimono

1. Furisode

Furisode adalah kimono dengan lengan panjang yang digunakan oleh wanita muda dalam acara-acara khusus seperti upacara pernikahan atau perayaan penting lainnya. Jenis kimono ini memiliki lengan yang sangat panjang hingga menyentuh tanah.

2. Houmongi 

Kimono houmongi adalah kimono formal yang sering dikenakan dalam acara-acara resmi seperti pesta pernikahan atau upacara teh. Kimono ini memiliki desain yang lebih rumit daripada kimono sehari-hari.

3. Yukata

Yukata adalah kimono musim panas yang lebih ringan dan nyaman, dan sering dikenakan ketika festival musim panas atau saat menginap di penginapan tradisional (ryokan) di Jepang.

4. Iromuji

Kimono iromuji adalah kimono polos dengan warna yang seragam dan sering kali digunakan dalam acara-acara formal. Kimono polos ini cocok dipakai dalam berbagai acara formal karena desainnya yang tidak mencolok.

5. Komon

Kimono komon adalah kimono sehari-hari yang memiliki desain pola berulang yang lebih sederhana dibandingkan dengan kimono formal. Jenis kimono ini sering digunakan dalam acara sehari-hari atau pertemuan sosial.

6. Tomesode

Tomesode adalah kimono formal yang biasanya dikenakan oleh ibu pengantin dalam sebuah pernikahan. Salah satu ciri khas utama dari kimono tomesode adalah adanya motif yang terbatas pada bagian bawah kimono.

Motif ini biasanya terletak di bagian bawah kimono, dekat dengan hem, dan berfokus pada motif yang lebih sederhana dibandingkan dengan kimono houmongi. Motif yang umum adalah bunga sakura, bambu, atau burung bangau.

7. Montsuki

Kimono montsuki adalah kimono formal dengan latar belakang hitam dan motif keluarga atau perusahaan yang ditenun dengan emas atau perak. Jenis kimono ini sering dikenakan dalam acara-acara formal seperti upacara teh atau perayaan bisnis.

8. Uchikake

Uchikake adalah kimono pesta pernikahan yang sangat mewah. Bobotnya sangat berat dan memiliki desain yang mencolok dengan bordiran dan hiasan yang semarak.

9. Susohiki

Kimono susohiki adalah kimono formal dengan bagian belakang yang sangat panjang. Jenis kimono ini biasanya dikenakan oleh para penari tradisional Jepang dalam pertunjukan tarian.

10. Fukusuke

Kimono fukusuke adalah kimono sederhana yang sering dikenakan oleh anak-anak. Jenis kimono ini memiliki warna-warna cerah dan desain yang lucu.

Aksesoris Pelengkap Kimono

Kimono juga sering dipadukan dengan aksesoris pelengkap lainnya seperti obi (ikat pinggang), zori (sandal), dan tas kuno (kinchaku) sesuai dengan acara dan status sosial individu yang mengenakannya.

Berbagai aksesoris pelengkap kimono ini sering digunakan untuk meningkatkan keindahan dan estetika kimono. Serta memberikan sentuhan yang lebih formal tergantung momen ketika memakainya.

Nah, berikut adalah beberapa aksesori yang sering digunakan sebagai pelengkap kimono.

1. Obi 

Obi adalah sabuk lebar yang digunakan untuk mengikat kimono dan memberikan bentuk pada pinggang. 

Ada beberapa jenis obi yang berbeda, seperti obi Fukuro (penuh), obi Nagoya (sebagian penuh), dan obi Hanhaba (setengah lebar), yang dipilih berdasarkan jenis kimono dan kesempatan.

2. Obijime

Obijime adalah tali kecil yang digunakan untuk mengikat obi, menambahkan sentuhan dekoratif, dan menjaga obi agar tetap rapi.

3. Obiage dan Obimakura

Obiage adalah sepotong kain yang diletakkan di bawah obi untuk memberikan bentuk yang lebih baik pada obi. 

Sedangkan, Obimakura adalah bantalan kecil yang digunakan di bawah obiage untuk memberikan bentuk yang lebih stabil pada obi.

4. Tabi

Tabi adalah kaos kaki tradisional Jepang yang memiliki dua jempol terpisah. Kaos kaki ini sering dipakai dengan kimono dan sepatu tradisional Jepang (zori atau geta).

5. Zori atau Geta

Zori adalah alas kaki tradisional Jepang yang biasanya digunakan dengan kimono formal, sedangkan geta adalah sandal kayu yang lebih kasual. 

Jenis alas kaki yang dipilih disesuaikan dengan tingkat formalitas kimono yang dikenakan.

6. Kanzashi

Kanzashi adalah aksesori rambut yang sering digunakan dengan kimono. Aksesoris ini bisa berbentuk bunga, peniti, atau hiasan-hiasan lain yang menghiasi penataan rambut.

7. Hoso Eri

Hoso Eri adalah kerah yang digunakan dengan kimono. Bentuk dan warnanya dapat bervariasi sesuai dengan jenis kimono dan acara yang dihadiri.

8. Sensu

Sensu adalah kipas lipat Jepang yang sering digunakan sebagai aksesori tangan dengan kimono. Jenis kipas lipat ini memiliki desain cantik yang beragam.

9. Tas Obi

Tas obi adalah tas kecil yang digunakan bersandingan dengan kimono. Tas inj biasanya digantung pada obi dan digunakan untuk membawa barang-barang kecil seperti ponsel atau kunci.

10. Kogai dan Kushi

Kogai adalah tusuk rambut yang digunakan untuk menahan tatanan rambut, sedangkan kushi adalah sisir rambut dengan bentuk yang unik dan menarik.

Nah, demikian Minasan jenis-jenis kimono beserta aksesoris pelengkapnya sebagai pakaian tradisional warisan budaya Jepang.

Ternyata kimono memiliki berbagai jenis yang sepintas memang mirip namun faktanya berbeda ya, Minasan.

Bagi Minasan yang ingin tahu lebih banyak tentang dunia Jepang, baik bahasa, budaya atau dunia hiburan, bisa ikuti Instagram Pandai Kotoba dan channel Youtube Pandai Kotoba.

Mata ne~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *