9 Filosofi Jepang dalam Memaknai dan Menghadapi Kehidupan
Jepang telah lama dikenal dengan budaya dan filosofi hidup mereka yang mendalam. Di balik megapolis modern dan teknologi canggih, terdapat nilai-nilai yang telah membimbing bagaimana cara menjalani kehidupan mereka selama ribuan tahun dengan sejumlah filosofi Jepang yang beragam.
Dari konsep harmoni hingga pemahaman tentang keindahan dalam kerusakan, filosofi Jepang menawarkan pandangan unik tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan penuh makna dan kedamaian.
Nah Minasan, dalam artikel ini, Pandai Kotoba akan mengulas berbagai filosofi Jepang dan bagaimana nilai-nilai tersebut masih relevan di tengah dunia yang terus berubah.
Ragam Filosofi Jepang dalam Memaknai Kehidupan
1. Ikigai
Di tengah kehidupan yang semakin kompleks dan sibuk, banyak dari kita sering kali merasa kebingungan tentang apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup ini.
Konsep Ikigai telah lama menjadi filosofi Jepang untuk menemukan makna, tujuan, dan kebahagiaan sejati dalam hidup.
Ikigai menggabungkan empat unsur utama, di antaranya:
- Menemukan sesuatu yang dicintai dan dinikmati, misalnya hobi, kegiatan, atau bahkan profesi yang dinikmati sepenuh hati.
- Mengidentifikasi keterampilan dan bakat unik.
- Menemukan apa yang dunia sekitar butuhkan dan bagaimana cara kita untuk berkontribusi. Unsur ini berhubungan dengan memberikan nilai kepada orang lain dan masyarakat.
- Menemukan profesi atau pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan finansial.
Bagaimana Cara Menemukan Ikigai?
- Refleksi Pribadi: Pertama, luangkan waktu untuk merenungkan diri sendiri. Pertanyakan hal apa yang dinikmati dan dicintai, keterampilan apa yang dikuasai, hal apa yang dipercaya bisa memberikan manfaat kepada orang lain, dan apa yang mungkin hal tersebut menghasilkan secara finansial.
- Eksplorasi: Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan mengeksplorasi minat serta bakat. Pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri akan membantu menemukan Ikigai.
- Mengintegrasikan Unsur-Unsur Ikigai: Dengan menggabungkan unsur-unsur utama dalam Ikigai tersebut maka harus dilakukan beberapa perubahan dalam pekerjaan atau kehidupan pribadi yang tengah dijalani.
Manfaat Ikigai
Ikigai sebagai salah satu filosofi Jepang ini memiliki sejumlah manfaat, antara lain:
- Keseimbangan Hidup: Ikigai membantu mencari keseimbangan antara pekerjaan, hobi, dan kehidupan pribadi.
- Kebahagiaan yang Mendalam: Mengejar sesuatu yang dicintai, dipercaya memiliki nilai nyata dalam meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup.
- Peningkatan Kesehatan Mental dan Fisik: Menemukan Ikigai dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental serta fisik.
- Motivasi Berkelanjutan: Ketika hidup sesuai dengan Ikigai, maka seseorang akan merasa lebih termotivasi untuk mencapai tujuan dan tantangan baru.
2. Wabi Sabi
Di tengah dunia yang serba cepat dan terus berkembang, kita sering terjebak dalam mengejar kesempurnaan dan keabadian.
Namun, konsep Wabi Sabi dari Jepang mengajarkan kita untuk melihat kecantikan dalam kesederhanaan, ketidaksempurnaan, bahkan kerusakan. Ketika kita menerapkan filosofi Jepang ini dalam hidup kita, kita dapat menemukan kedamaian, kebahagiaan, dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.
Wabi-Sabi sebagai filosofi Jepang menggabungkan dua unsur utama:
- Wabi: Wabi menggambarkan kesederhanaan, kesunyian, dan keindahan yang terdapat dalam hal-hal yang sederhana dan alamiah. Unsur Wabi mendorong kita untuk menghargai keindahan dalam hal-hal yang tidak sempurna dan alami.
- Sabi: Unsur mengacu pada keindahan yang muncul dari usia, perubahan, dan kerusakan. Sabi mengajarkan kita untuk melihat kecantikan dalam benda-benda yang telah menua dimakan waktu.
Bagaimana Memahami Wabi-Sabi?
- Menghargai Kesederhanaan: Pahami bahwa kecantikan dapat ditemukan dalam hal-hal yang sederhana dan alamiah. Cobalah untuk mengurangi keinginan untuk memiliki barang-barang mewah dan fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting.
- Menerima Ketidaksempurnaan: Berhentilah berusaha untuk mencapai kesempurnaan mutlak. Ketidaksempurnaan adalah bagian dari kehidupan, dan dalam ketidaksempurnaan itulah kita bisa menemukan keindahan yang sebenarnya.
- Penghormatan terhadap hal-hal yang Tua dan Usang: Lihatlah kecantikan yang terkandung dalam barang-barang atau tempat yang telah tua, rusak, atau usang. Hal-hal yang sudah termakan waktu memiliki cerita dan karakter uniknya masing-masing.
- Menghargai Alam dan Musim: Amati keindahan alam dan perubahan musim dengan kesadaran. Ini adalah cara alam menunjukkan siklus perubahan dalam kehidupan.
Manfaat Wabi-Sabi
- Kedamaian Pikiran: Memahami Wabi-Sabi membawa ketenangan dan kedamaian ke dalam hidup kita, karena kita belajar untuk menerima dunia apa adanya.
- Peningkatan Kreativitas: Wabi-Sabi mendorong pemikiran kreatif dan inovatif dengan menggabungkan unsur-unsur yang tidak biasa atau tidak konvensional.
- Pengurangan Stress: Dengan tidak terlalu berfokus pada kesempurnaan, ternyata bisa mengurangi tingkat stres yang diakibatkan oleh tekanan untuk selalu sempurna.
- Penghargaan yang Mendalam: Kita menjadi lebih sadar dan lebih menghargai hal-hal di sekitar kita secara lebih mendalam, termasuk hubungan antar manusia dan lingkungan kita.
3. Mono no Aware
Filosofi Jepang berikutnya disebut dengan konsep “Mono no Aware”. Konsep ini mewakili perasaan yang dalam dan mengharukan tentang kerentanan kehidupan dan keindahan dalam momen-momen yang telah berlalu.
Secara harfiah Mono no Aware dapat diterjemahkan sebagai “perasaan terhadap hal-hal yang sementara” atau “perasaan tentang hidup yang penuh kerentanan.” Mono no Aware mengajarkan kita untuk merenungkan perubahan dan keindahan dalam hal-hal yang sementara.
Bagaimana Memahami Mono no Aware?
- Merenungkan Kehidupan yang Sementara: Pahami bahwa semua hal dalam hidup ini akan berlalu, termasuk kebahagiaan dan penderitaan. Ini adalah pengingat tentang pentingnya merenungkan momen-momen kita sekarang.
- Penghargaan terhadap Alam dan Musim: Saling keterkaitan antara alam dan musim sangat penting dalam konsep Mono no Aware. Ini mengingatkan kita bahwa alam juga mengalami perubahan, dan setiap musim memiliki keindahannya sendiri.
- Keterkaitan dengan Sejarah dan Tradisi: Mono no Aware juga mengajarkan untuk menghargai warisan budaya dan sejarah. Ini adalah cara untuk memahami bagaimana perubahan-perubahan telah membentuk dunia kita saat ini.
Manfaat Mono no Aware
- Penghormatan pada Kehidupan: Mono no Aware membantu kita untuk menghormati dan menghargai kehidupan dalam segala bentuknya, termasuk kebahagiaan, kesedihan, dan keindahan.
- Kesadaran yang Lebih Dalam: Mengadopsi pandangan Mono no Aware membantu kita menjadi lebih sadar tentang momen-momen kita sekarang dan mengurangi kecemasan tentang apa yang akan terjadi di masa depan.
- Peningkatan Kualitas Hidup: Saat kita belajar merenungkan keindahan dalam ketidakabadian, kita dapat menikmati hidup dengan lebih dalam dan bermakna.
4. Zen
Zen adalah filosofi Jepang yang mencari pencerahan dan kedamaian melalui kesederhanaan, kesadaran, dan meditasi. Intinya, prinsip Zen menginspirasi banyak orang untuk menjalani hidup dengan lebih penuh makna, damai, dan berpikiran terbuka.
Dengan memahami dan menerapkan beberapa aspek dari filosofi Zen, kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita.
Zen berasal dari kata Cina “Chán” yang berkaitan dengan kata Sanskerta “Dhyāna,” yang berarti meditasi. Zen dibawa ke Jepang oleh seorang biksu Buddha Cina bernama Bodhidharma pada abad ke-6.
Prinsip-Prinsip Utama Zen
- Kesadaran Penuh (Mindfulness): Zen mendorong kesadaran penuh tentang momen sekarang. Ini berarti fokus pada apa yang sedang terjadi tanpa pemikiran berlebihan tentang masa lalu atau masa depan.
- Zazen (Meditasi Diam): Praktik meditasi diam atau zazen adalah unsur inti dalam Zen. Caranya adalah duduk dengan sikap yang tegak dan mengatur pernapasan dan pikiran yang muncul tanpa mengikutinya.
- Koan: Koan adalah pertanyaan atau pernyataan paradoks yang digunakan dalam meditasi untuk menggoyahkan pemikiran konvensional dan mendorong pemahaman intuitif.
- Non Verbal: Dalam Zen, kata-kata sering kali dianggap tidak cukup untuk menyampaikan makna sejati. Sebaliknya, komunikasi sering kali terjadi melalui tindakan, pengalaman langsung, atau karya seni.
Manfaat Zen
- Ketenangan Batin: Zen membantu dalam menemukan ketenangan batin yang bisa mengurangi stres dan kegelisahan.
- Pemahaman yang Mendalam: Praktik Zen dapat membawa pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan alam semesta.
- Kreativitas dan Keberadaan: Kesadaran penuh yang diajarkan dalam Zen dapat meningkatkan kreativitas dan keberadaan dalam tindakan sehari-hari.
- Pencerahan: Beberapa praktisi Zen mencari pencerahan, pengalaman transformatif yang bisa mengubah cara pandang terhadap kehidupan.
5. Mottainai
Konsep “Mottainai” berasal dari Jepang dan mencerminkan sikap yang mendalam terhadap sumber daya dan lingkungan. Konsep ini adalah salah satu filosofi Jepang untuk menghargai, menghormati, dan menggunakan sumber daya dengan bijaksana.
Mottainai adalah kata dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menggambarkan perasaan penyesalan atas pemborosan atau penggunaan yang tidak bijaksana terhadap sumber daya. Kata ini digunakan untuk merenungkan betapa pentingnya menghemat sumber daya dan menghindari pemborosan.
Prinsip-Prinsip Mottainai
- Menghargai Sumber Daya: Mottainai mengajarkan kita untuk menghargai sumber daya alam yang telah digunakan untuk membuat suatu barang atau produk.
- Penggunaan yang Bijaksana: Prinsip ini mendorong kita untuk menggunakan barang atau sumber daya dengan bijaksana, tidak membuang-buang, dan merawatnya dengan baik agar bisa bertahan lama.
- Daur Ulang dan Perbaikan: Mottainai juga menggambarkan pentingnya daur ulang dan perbaikan, daripada membeli barang baru secara berlebihan.
Manfaat Mottainai
- Dampak Positif pada Lingkungan: Dengan menghargai dan menggunakan sumber daya dengan bijaksana, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan alam.
- Efisiensi dan Penghematan: Mengurangi pemborosan membantu kita menjadi lebih efisien dan menghemat uang dalam jangka panjang.
- Peningkatan Kesadaran: Mottainai membantu kita menjadi lebih sadar akan dampak tindakan kita terhadap lingkungan dan memberikan pandangan yang lebih berkelanjutan tentang gaya hidup.
- Peningkatan Kualitas Hidup: Menghargai sumber daya dan lingkungan dapat meningkatkan kualitas hidup kita.
6. Shinrin Yoku
Di tengah kesibukan modern dan teknologi yang terus berkembang, kita seringkali merasa terputus dari alam dan mudah mengalami stres serta kelelahan. Sebagai bagian dari filosofi Jepang, ada praktik yang disebut “Shinrin Yoku” atau “Terapi Hutan” yang muncul sebagai cara untuk mengembalikan keseimbangan dan kesehatan mental kita melalui hubungan yang lebih dalam dengan alam.
Shinrin Yoku adalah praktik yang sederhana namun kuat yang melibatkan pergi ke hutan atau alam terbuka, menjauh dari kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan modern. Ini adalah bentuk terapi alam yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui interaksi yang mendalam dengan alam.
Praktik Shinrin Yoku
- Perlahan dalam Kesadaran: Saat menjalani Shinrin Yoku, berjalanlah perlahan dengan penuh kesadaran. Fokuskan perhatian pada pengalaman alam sekitar yang dilalui,
- Menggunakan Lima Indera: Libatkan semua lima indera, dengar suara alam, lihat pemandangan, rasakan angin dan sentuh tanah atau tumbuhan.
- Meditasi Sederhana: Luangkan waktu untuk duduk diam dan merenung, membiarkan pikiran mengalir dan menyatu dengan alam.
Manfaat Shinrin Yoku
- Pemulihan Stres: Shinrin Yoku adalah cara yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental.
- Peningkatan Kesehatan Fisik: Aktivitas di alam terbuka dapat meningkatkan kesehatan fisik, termasuk tidur yang lebih baik, penurunan tekanan darah, dan peningkatan sistem kekebalan tubuh.
- Keseimbangan Emosi: Shinrin Yoku membantu menciptakan keseimbangan emosi dan meningkatkan mood positif.
- Hubungan dengan Alam: Praktik ini memperkuat hubungan kita dengan alam dan memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap lingkungan.
7. Gaman
Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan, kemampuan untuk menghadapi kesulitan dengan ketabahan menjadi hal yang sangat berharga. Maka dari itu, terdapat filosofi Jepang yang disebut “Gaman”.
Gaman adalah sikap mental yang mengajarkan kita untuk tetap tenang dan tabah dalam menghadapi kesulitan. Dengan mengadopsi Gaman dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat meningkatkan ketahanan mental, memperkuat hubungan sosial, dan mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam hidup kita.
Bagaimana Memahami Gaman?
- Kesabaran dalam Tantangan: Gaman mengajarkan kita untuk bersabar saat menghadapi kesulitan atau rintangan, tanpa mengeluh atau menyerah.
- Ketabahan Emosional: Ini adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi kita dan tetap tenang bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.
- Menghargai Kebersamaan: Gaman juga berhubungan dengan menghargai orang lain dengan cara bekerja sama dalam menghadapi kesulitan.
Manfaat Gaman
- Peningkatan Ketahanan Mental: Gaman membantu mengembangkan ketahanan mental, sehingga kita dapat mengatasi stres dan tekanan hidup dengan lebih baik.
- Peningkatan Hubungan Sosial: Sikap positif dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan dapat meningkatkan hubungan sosial kita.
- Kepemimpinan yang Kuat: Pemimpin yang mampu menunjukkan Gaman dapat memotivasi dan menginspirasi tim mereka.
- Kesuksesan dalam Hidup: Kemampuan untuk tetap tenang dan fokus saat menghadapi rintangan seringkali membawa kesuksesan dalam karier dan kehidupan pribadi.
8. Hara Hachi Bu
“Hara hachi bu” adalah filosofi Jepang yang mengajarkan kita untuk berhenti makan sebelum kita merasa benar-benar kenyang. Dengan kata lain, berhentilah makan ketika kita sudah merasa kenyang 80 persen.
Konsep ini bertujuan untuk mengendalikan porsi makanan agar tidak berlebihan, sehingga kita dapat menjaga berat badan yang sehat, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
“Hara hachi bu” adalah contoh lain dari budaya Jepang yang memiliki pandangan yang mendalam tentang pola makan yang sehat dan seimbang serta menggabungkan konsep-konsep tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.
9. Shikata ga Nai
“Shikata ga nai” (式 が ない) adalah frasa dalam bahasa Jepang yang memiliki arti “tidak ada yang bisa dilakukan” atau “sudahlah, mau bagaimana lagi.”
Frasa ini mencerminkan filosofi Jepang yang menerima kenyataan bahwasanya beberapa hal di dalam hidup tidak dapat diubah atau dikendalikan oleh kita. Oleh karena itu, kita harus menerima dan menghadapinya.
Konsep “shikata ga nai” seringkali dikaitkan dengan nilai-nilai seperti ketenangan, kesabaran, dan penerimaan terhadap apa yang terjadi. Nilai ini mewakili pandangan bahwa kita tidak bisa sepenuhnya mengontrol setiap hal dalam hidup.
Yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah menerima keadaan tersebut dengan ikhlas, sehingga tidak merasakan kegelisahan yang berlebihan.
Perlu diingat Minasan, “shikata ga nai” bukan berarti bahwa konsep ini menganjurkan untuk tidak bertindak atau berusaha memperbaiki situasi yang sulit. Namun, “shikata ga nai” mengajarkan pentingnya mengenali kapan kita telah melakukan yang terbaik dan mengingatkan kita bahwa ada saat-saat ketika kita harus merelakan hal-hal yang tidak dapat diubah.
Konsep “shikata ga nai” memiliki keterkaitan dengan konsep “gaman”, yang berarti bersabar dan tabah dalam menghadapi kesulitan. Kedua konsep ini mengembangkan ketahanan mental dan kemampuan untuk menghadapi tantangan dalam hidup dengan ketenangan.
Demikian Minasan, sejumlah filosofi Jepang dalam usaha memaknai hidup dan bagaimana menghadapinya.
Konsep-konsep tersebut memang terdengar sangat ideal ya Minasan untuk menghadapi hidup di zaman serba cepat dan penuh tantangan ini. Semoga Minasan sedikit tercerahkan ya dengan ulasan artikel ini.
Nah, bagi Minasan yang ingin lebih jauh mengetahui hal-hal tentang Jepang bisa membaca artikel lainnya di pandaikotoba.net ya, dan pantau terus Instagram Pandai Kotoba dan channel Youtube Pandai Kotoba.
Mata ne~
One Comment
Pingback: