Culture

4 Perbedaan Kimono dan Yukata yang Perlu Diketahui

Tak sedikit yang masih kebingungan apa perbedaan kimono dan yukata. Nah, agar tidak tertukar mana kimono mana yukata, yuk kita ulas perbedaan kimono dan yukata di artikel ini.

Yukata dan kimono adalah dua jenis pakaian tradisional Jepang sebagai bagian penting dari warisan budaya Jepang yang menunjukkan perpaduan antara seni, tradisi, dan estetika Jepang.

Kimono adalah salah satu pakaian tradisional tertua dan paling ikonik di Jepang. Kata “kimono” secara harfiah berarti “hal yang dipakai”.

Kimono telah digunakan oleh orang Jepang selama berabad-abad, dan awalnya digunakan oleh semua lapisan masyarakat. Desainnya bervariasi Minasan, dan sering digunakan dalam berbagai acara penting, seperti upacara pernikahan, upacara teh, festival, dan perayaan budaya lainnya.

Sementara itu, secara harfiah, “yukata” dapat diterjemahkan sebagai “pakaian mandi”. Yukata pertama kali muncul di Jepang pada abad ke-17 dan awalnya digunakan sebagai pakaian mandi di ryokan (penginapan tradisional) setelah mandi di sumber air panas.

Yukata sering kali digunakan dalam festival musim panas, kembang api, dan acara-acara santai lainnya serta digunakan sebagai pakaian tidur di ryokan.

Lantas apa perbedaan lebih dalam di antara keduanya? Untuk lebih jelasnya mari simak ulasan tentang perbedaan kimono dan yukata berikut ini.

Perbedaan Kimono dan Yukata

perbedaan kimono dan yukata
freepik.com

1. Penggunaan

Perbedaan yang pertama terletak dalam hal penggunaan, Minasan. Kimono lebih merupakan pakaian formal tradisional Jepang yang sering digunakan dalam acara-acara resmi, seperti pernikahan, upacara teh, festival, dan acara penting lainnya.

Kimono memiliki beberapa lapisan dalam yang disebut juban dan membutuhkan aksesoris tambahan seperti obi (sabuk lebar) dan aksesoris rambut yang rumit.

Sedangkan yukata merupakan pakaian kasual yang biasanya digunakan dalam acara-acara musim panas, seperti festival, kembang api, atau saat menginap di ryokan (penginapan tradisional Jepang) setelah mandi di sumber air panas. 

Selain itu yukata lebih santai dan lebih sederhana dalam hal desain dibandingkan dengan kimono.

2. Desain Motif

Perbedaan kimono dan yukata selanjutnya adalah dari segi desain motif.

Kimono memiliki desain yang lebih rumit dan bervariasi, serta sering kali memiliki pola dan warna yang lebih mencolok. Motifnya tergantung musim atau acara tertentu. 

Sedangkan yukata umumnya memiliki desain yang lebih sederhana dan ringan. Motifnya biasanya lebih cerah dan berwarna-warni, dan mereka cenderung memiliki warna dasar putih. Yukata juga lebih pendek dan lebih mudah dipakai daripada kimono.

Berikut ini adalah sejumlah motif yang sering kali diaplikasikan pada kimono dan yukata.

Motif Bunga

  • Sakura (Bunga Ceri): Sakura adalah simbol musim semi di Jepang, dan motif bunga ceri sering ditemukan pada kimono musim semi.
  • Ume (Bunga Plum): Bunga plum adalah simbol keberanian dan ketabahan. Motif ume sering digunakan pada kimono musim dingin.

Motif Aliran Air dan Gelombang

  • Seigaiha (Ombak Biru): Motif ombak biru melambangkan lautan dan perjalanan ke dunia yang jauh.

Motif Hewan

  • Koi (Ikan Mas): Koi adalah simbol keberuntungan dan vitalitas dalam budaya Jepang. 
  • Tsuru (Bangau): Bangau adalah simbol kesetiaan dan keberuntungan. Motif tsuru sering digunakan dalam kimono pernikahan.
  • Ryu (Naga): Naga adalah makhluk legendaris yang sering dihubungkan dengan air dan lautan, sehingga sering digunakan pada kimono dengan motif air.

Motif Geometris:

  • Kikkou (Poligon Berlapis): Motif poligon berlapis sering digunakan dalam kimono formal dan melambangkan keberuntungan.
  • Asanoha (Daun Kanabis): Motif daun kanabis melambangkan pertumbuhan dan keberuntungan.

Motif Entitas

  • Topeng Noh: Topeng dari teater Noh sering digunakan pada kimono untuk menambah unsur dramatis.
  • Hannya: Hannya adalah bagian dari teater tradisional Jepang yang digunakan untuk menggambarkan roh perempuan yang dipenuhi dengan rasa sakit. Motif ini memiliki aspek yang kuat dan misterius.

Motif Lanskap dan Alam

  • Fuji (Gunung Fuji): Gunung Fuji adalah gunung tertinggi di Jepang dan sering dianggap sebagai simbol nasional.
  • Sakura dan Sungai: Motif yang menggambarkan bunga sakura dan sungai adalah pemandangan alam yang indah dan sering digunakan dalam kimono musim semi.

Motif Bersejarah atau Cerita Tradisional:

  • Motif Kisah Romantis: Kimono sering memiliki motif yang menggambarkan kisah-kisah romantis atau legenda tradisional Jepang.
  • Kisah Lautan: Kimono dengan motif laut dan kapal sering digunakan untuk menggambarkan kisah-kisah perjalanan dan petualangan.

3. Bahan

Perbedaan kimono dan yukata berikutnya adalah dari bahan kain pembuatannya. Kimono tradisional dibuat dari bahan yang lebih berkualitas dan mahal seperti sutera, serta memiliki bobot yang lebih berat dan lebih tebal.

Sebaliknya, yukata dibuat dari bahan yang lebih ringan, seperti katun atau linen, sehingga lebih nyaman dipakai di musim panas.

4. Penggunaan Obi

Obi adalah sabuk lebar yang digunakan untuk mengikat kimono, gunanya untuk membentuk pinggang, dan memberikan bentuk pada kimono. Obi pun adalah salah satu aksesori paling penting dalam kimono tradisional Jepang dan memiliki peran penting untuk penampilan kimono secara keseluruhan. 

Penggunaan obi ini pun termasuk dalam perbedaan kimono dan yukata.

Kimono biasanya dipasangkan dengan obi yang lebih rumit, seperti obi Fukuro atau obi Nagoya. Membalut obi ini bisa memakan waktu lama dan perlu keterampilan khusus.

Sedangkan, Yukata biasanya dipasangkan dengan obi yang lebih sederhana, seperti obi berbentuk pita. Cara memakainya lebih mudah dan sederhana.

Sebagai tambahan, berikut ini adalah jenis-jenis obi dalam kimono dan yukata.

  • Obi Fukuro: Obi Fukuro adalah jenis obi yang penuh, yang berarti obi ini panjang dan lebar dan biasanya diaplikasikan pada kimono formal. Obi ini seringkali memiliki desain yang rumit dan indah dengan bordiran atau hiasan yang detail.
  • Obi Nagoya: Obi Nagoya adalah versi setengah penuh dari obi Fukuro. Obi jenis ini memiliki bagian depan yang lebih pendek dan bagian belakang yang lebih panjang, yang membuatnya lebih praktis untuk pemakaian sehari-hari.
  • Obi Hanhaba: Obi Hanhaba adalah obi setengah lebar yang lebih sederhana dan biasanya pada yukata. Obi ini  memiliki lebar yang lebih kecil daripada obi Fukuro atau Nagoya.

Itulah Minasan ragam perbedaan kimono dan yukata yang perlu diketahui. Jadi jangan sampai tertukar, ya!

Intinya, perbedaan kimono dan yukata yang paling utama adalah soal formal dan kasual, desain, bahan, dan acara di mana mereka dipakai. 

Yukata adalah pilihan yang lebih santai dan cocok untuk musim panas, sementara kimono adalah pilihan yang lebih formal dan sering digunakan dalam acara-acara resmi.

Bagi Minasan yang ingin tahu tentang informasi edukatif lainnya tentang Jepang, juga bisa follow Instagram Pandai Kotoba dan subscribe channel Pandai Kotoba di Youtube.

Mata ne~

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *