Culture

Gerbang Torii, Gerbang Menuju Dunia Spiritualitas

Gerbang Torii bukan hanya sekadar struktur arsitektur belaka, ini adalah portal yang membawa kita ke dalam dunia spiritual dan kepercayaan. Ditemukan di kuil-kuil kuno hingga lokasi-lokasi objek wisata, setiap Torii memiliki cerita dan simbolisme sendiri, menciptakan pengalaman yang memikat dan mendalam bagi setiap pengunjung yang berani melangkah memasukinya. Inilah kisah pintu gerbang yang mengantarkan kita pada perjalanan spiritual di bumi Negeri Matahari Terbit.

Apa itu Gerbang Torii?

gerbang torii di fushimi inari

Gerbang Torii (atau biasa disebut torii saja) adalah gerbang tradisional Jepang yang biasanya digunakan sebagai pintu masuk ke kuil Shinto (meskipun kadang-kadang juga ada di kuil Buddha). 

Torii dibangun dari dua pilar vertikal dengan dua balok horizontal di bagian atasnya. Bahannya biasanya terbuat dari kayu atau batu, tetapi bahan lain juga dapat digunakan (bahkan plastik atau logam). Pada umumnya, Torii dicat dengan warna merah terang (semacam warna merah-oranye) atau dibiarkan dalam keadaan alami (tidak dicat). 

Dari sudut pandang spiritual, torii dipandang sebagai penanda yang menunjukkan batas antara dunia manusia dan dunia suci. 

Asal Usul Gerbang Torii

Mengenai asal usul Gerbang Torii bisa dikatakan belum jelas dari mana akarnya. Seperti yang dinyatakan Profesor Mizue Mori  dari Universitas Kokugakuin, para sejarawan yang meneliti tentang gerbang torii masih belum mendapat kejelasan mengenai asal usul torii ini.

Sebagian pendapat menyatakan bahwa gerbang torii adalah asli Jepang, sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa torii adalah budaya impor dari luar Jepang. Masih menurut Mizue Mori, kata “torii” pun masih menjadi perdebatan terkait arti dan asal usulnya. 

Beberapa teori menyatakan bahwa kata torii yang dipakai untuk menamakan gerbang ini diambil dari kaya “toriiyasu” atau “toriita” yang berarti tempat hinggapnya burung. Sedangkan, teori lain menyebutkan bahwa kata “torii” berakar dari kata “tori iru” yang bisa dimaknai “melewati” atau “masuk”.

Makna Simbolis Gerbang Torii

Keberadaan torii sebaiknya tidak hanya dimaknai sebagai objek background ketika foto-foto saat berjalan-jalan di Jepang. Faktanya, gerbang Torii memiliki beberapa makna simbolis terkait dengan ajaran dan kepercayaan Shinto. Berikut adalah beberapa makna simbolis yang terkait dengan Torii.

  • Pintu Menuju Spiritualitas: Torii dianggap sebagai pintu masuk menuju dunia spiritualitas . Melangkah melalui gerbang ini diartikan sebagai awal dari perjalanan spiritual yang membawa seseorang lebih dekat dengan dunia spiritual.
  • Batas Pemisah Dunia Fisik dan Spiritual: Sejak zaman kuno, batu-batu atau tiang-tiang yang dibentuk menjadi Torii digunakan untuk memisahkan dunia manusia dengan dunia roh. Ini menciptakan batas yang dihormati antara dunia nyata dan dunia spiritual.
  • Simbol Perlindungan: Torii juga dianggap sebagai benteng perlindungan dari roh jahat. Oleh karena itu, seringkali gerbang ini ditempatkan di pintu masuk kuil atau situs suci untuk menjaga kesucian dan kesakralannya..
  • Pemujaan dan Ritual Pemurnian: Melangkah melalui Torii sering terkait dengan upacara pemujaan dan ritual pemurnian dalam ajaran Shinto. Ini menciptakan pengalaman pembersihan spiritual dan persiapan untuk berhubungan dengan hal-hal spiritual..
  • Hubungan dengan Alam: Warna merah-oranye yang umumnya digunakan sebagai warna gerbang Torii mengandung makna hubungan dengan alam. Warna ini diasosiasikan dengan matahari terbenam dan elemen api, representasi dari siklus alamiah.
  • Penghormatan kepada Leluhur dan Roh Alam: Torii juga mencerminkan penghormatan terhadap leluhur dan roh alam. Ditempatkan di dekat gunung, hutan, atau air terjun, gerbang ini seolah mempertegas akan keberadaan kekuatan spiritual di alam sekitar.
  • Simbol Perjalanan dan Transisi: Torii, sebagai pintu masuk ke tempat-tempat suci, menjadi simbol perjalanan spiritual dan transisi. Ini mencerminkan keinginan untuk tumbuh dan berkembang dalam aspek spiritual kehidupan seseorang.

Gerbang Torii Paling Populer

Beberapa Torii paling populer di Jepang yang terkenal karena keindahan arsitektur, lokasi, dan makna spiritualnya di antaranya adalah:

1. Gerbang Torii di Fushimi Inari Taisha (Kyoto)

Fushimi Inari Taisha di Kyoto adalah salah satu kuil Shinto paling terkenal di Jepang dan dikenal dengan ribuan Torii yang membentang melalui Gunung Inari. 

Fushimi Inari Taisha didirikan pada tahun 711 M, dan Inari, dewa padi dan kekayaan, dihormati di tempat ini. Kuil ini juga dianggap sebagai kuil pelindung.

Nah, yang paling terkenal dari kuil ini adalah “Senbon Torii” atau seribu Torii. Gerbang-gerbang ini membentang melalui jalan setapak yang mendaki Gunung Inari yang disumbangkan oleh individu, perusahaan, atau organisasi sebagai bentuk pengabdian. Perjalanan menuju puncak Gunung Inari dapat memakan waktu sekitar dua hingga tiga jam, namun pemandangan yang menakjubkan dan suasana yang hening membuatnya menjadi pengalaman spiritual yang tak terlupakan.

Fushimi Inari Taisha sering digunakan untuk berbagai ritual dan upacara. Perayaan-perayaan seperti Kitsune no Yomeiri (Pernikahan Rubah) diadakan di sini, yang melibatkan para partisipan berpakaian sebagai rubah, yang dianggap sebagai pembawa berkah di kepercayaan Shinto.

Kuil ini juga dikenal dengan banyak patung rubah (kitsune) yang melambangkan roh pelindung kuil dan lentera merah yang terpampang di sepanjang jalan setapak, menciptakan pemandangan yang memukau terutama saat senja.

2. Gerbang Torii di Kuil Hakone (Kanagawa)

Torii di Kuil Hakone terletak di tepi danau Ashi, menyajikan pemandangan yang memukau, terutama ketika dilihat dari atas perahu yang melintasi danau. Seperti gerbang Torii pada umumnya, Torii di kuil Hakone dicat dengan warna merah-oranye yang mencolok. Warna ini menciptakan kontras yang menarik dengan latar belakang alam danau dan pepohonan.

Torii di kuil Hakone berfungsi sebagai pintu masuk menuju area kuil, menandai awal perjalanan menuju tempat suci yang kaya sejarah dan spiritualitas. Arsitektur Torii di kuil Hakone mencerminkan pengaruh tradisional Jepang, dengan tiang-tiang kayu yang elegan dan atap yang mengikuti desain klasik.

Saat cuaca mendukung, pengunjung yang beruntung dapat menikmati pemandangan Gunung Fuji dari lokasi ini. Keindahan alam ini menambah daya tarik dan membuat pengalaman di kuil Hakone semakin berkesan.

Melalui Torii, pengunjung memasuki area kuil yang tenang dan penuh spiritualitas. Suara gemerisik daun dan angin yang bertiup melalui pepohonan menambah kedamaian suasana. Sebagaimana kebanyakan kuil Shinto, kuil Hakone menyembah dewa-dewi yang terkait dengan air dan pegunungan. Kuil ini menjadi tempat pemujaan bagi mereka yang mencari perlindungan dan berkah dari kekuatan roh-roh alam tersebut.

3. Gerbang Torii di Kuil Meiji (Tokyo)

Kuil Meiji, terletak di pusat Tokyo, memiliki dua gerbang Torii besar yang mengawal jalan menuju kuil utama. Ini adalah kuil Shinto yang didedikasikan untuk Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken.

Terletak di tengah-tengah Taman Yoyogi yang luas, Kuil Meiji menawarkan kesejukan dan ketenangan di tengah kehidupan sibuk Tokyo. Taman yang mengelilingi kuil ini membuatnya menjadi tempat yang cocok untuk berjalan-jalan santai.

Sebagai bagian dari pengalaman menuju kuil, pengunjung akan melewati jalan setapak yang dikelilingi oleh pohon-pohon besar. Jalan setapak ini menciptakan atmosfer yang hening dan senyap. Di sepanjang jalan menuju kuil, terdapat ratusan pohon Sugi (cedar Jepang) dan Cyprus yang ditanam pada waktu pendirian kuil. Pohon-pohon ini menciptakan keteduhan dan memberikan nuansa alam yang kuat.

4. Gerbang Torii di Kuil Itsukushima (Hiroshima)

Kuil Itsukushima terletak di pulau Miyajima di Hiroshima. Kuil ini terkenal dengan gerbang Torii terapungnya yang ikonik. 

Gerbang Torii kuil Itsukushima adalah salah satu pemandangan paling terkenal di Jepang. Terletak di perairan pantai pulau Miyajima, gerbang ini memberikan pemandangan yang dramatis, terutama saat air laut pasang.

Gerbang Torii Itsukushima dicat dengan warna merah-oranye yang khas, menciptakan kontras yang menarik dengan air laut dan latar belakang pegunungan hijau di belakangnya. Gerbang Torii ini dirancang dengan atap yang melengkung dan memanjang ke arah depan, menciptakan siluet yang khas dari kejauhan.

Salah satu keunikan gerbang Torii ini adalah bahwa, saat air pasang, gerbang ini terlihat seolah-olah melayang di atas air. Hal ini karena dasar gerbang terletak di perairan pantai dan terendam saat air pasang.

Karena keindahannya itulah, Pulau Miyajima dan gerbang Torii di kuil Itsukushima menjadi daya tarik wisata populer di Hiroshima. Banyak pengunjung datang untuk menyaksikan keindahan gerbang ini, terutama saat matahari terbenam. Kuil Itsukushima dan gerbang Torii-nya diakui sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1996.

5. Gerbang Torii di Kuil Nezu (Tokyo)

Kuil Nezu yang terletak di Bunkyo, Tokyo, memiliki gerbang Torii yang indah dan jalan setapak yang tenang di tengah taman dengan atmosfer yang tenang.

Meskipun Kuil Nezu tidak terkenal dengan gerbang Torii, ada sebuah porta Torii yang dikenal sebagai “Porta Torii Kekinyo-zaka.” Porta ini adalah jalan setapak yang dikelilingi oleh gerbang-gerbang kecil bertingkat, menciptakan atmosfer yang khas. Selain itu, salah satu daya tarik utama lain dari Kuil Nezu adalah taman azalea yang indah, yang terkenal karena bunga azalea yang mekar warna-warni pada musim semi. 

Kuil Nezu memiliki patung Tujuh Dewa Keberuntungan yang terkenal di Jepang. Pengunjung dapat berkeliling kuil dan melihat setiap patung dewa yang melambangkan keberuntungan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Gerbang Torii di Kasuga Taisha (Nara)

Jalan setapak menuju Kasuga Taisha dikelilingi oleh ratusan gerbang Torii warna merah-oranye yang terbuat dari kayu sehingga membentuk koridor yang indah. Jalan setapak ini melalui hutan dan menciptakan suasana yang khusuk dan terkesan mistis.

Seperti gerbang Torii tradisional Jepang lainnya, gerbang-gerbang di Kasuga Taisha dicat dengan warna merah-oranye yang mencolok. Warna ini memiliki makna spiritual dan menghubungkan dengan kepercayaan Shinto.

Uniknya, gerbang-gerbang Torii di Kasuga Taisha secara teratur dipugar dan diperbaharui sebagai bagian dari ritual pemeliharaan dan tanda keberlanjutan. Proses ini mencerminkan nilai-nilai keberanian dan ketekunan dalam memelihara tradisi. Gerbang-gerbang Torii di Kasuga Taisha bukan hanya elemen arsitektural yang indah, tetapi juga memiliki makna simbolis sebagai pelindung terhadap roh-roh suci. Mereka menandai batas antara dunia manusia dan dunia spiritual.

Kasuga Taisha menjadi tuan rumah berbagai ritual dan festival sepanjang tahun. Festival Obon, yang diadakan pada bulan Agustus, adalah salah satu acara terkenal di mana ribuan lentera dinyalakan, menciptakan pemandangan yang memukau di sekitar gerbang-gerbang Torii.

Seperti banyak kuil Shinto lainnya, Kasuga Taisha dikelilingi oleh pohon-pohon Sugi (cedar Jepang) dan Cypress. Kehadiran pepohonan ini menambahkan elemen alami dan spiritual di sekitar area kuil.

7. Gerbang Torii di Kuil Motonosumi Inari (Yamaguchi)

Kuil Motonosumi Inari terletak di pinggir tebing yang menghadap ke Laut Jepang, menciptakan pemandangan yang spektakuler. Gerbang Torii membentang di sepanjang jalan setapak yang membawa pengunjung ke pinggir tebing.

Ada 123 gerbang Torii yang membentuk koridor panjang yang mengarah dari daratan ke tebing di tepi laut. Deretan gerbang ini menciptakan pemandangan yang unik dan menarik, terutama ketika dilihat dari kejauhan.

Salah satu daya tarik utama kuil Motonosumi Inari adalah pemandangan Laut Jepang yang menakjubkan. Gerbang Torii ini memberikan pengalaman visual yang luar biasa, terutama ketika ditemani oleh suara ombak dan angin laut.

Seperti banyak kuil Inari lainnya, kuil Motonosumi Inari memiliki ritual dan tradisi tertentu yang berkaitan dengan keberuntungan, perlindungan, dan kesuksesan. Pengunjung sering kali melakukan ritual khusus saat melintasi gerbang-gerbang Torii di kuil ini.

Gerbang Torii yang Tidak Biasa

Terdapat beberapa gerbang torii yang dipandang tidak biasa dilihat dari bentuk, warna dan lokasinya. Berikut adalah berapa di antaranya:

  • Kuil Sakurai (Fukuoka): Kuil Sakurai memiliki gerbang torii yang bisa dibilang unik. Warnanya putih bersih, dan berdiri tepat di tepi pantai. Ketika melihat dari sudut yang tepat, pengunjung bisa melihat sepasang batu besar tepat di tengahnya.
  • Hoshiimo Jinja (Ibaraki): Gerbang torii di kuil ini terbilang unik karena warnanya yang tidak biasa, yaitu dicat warna kuning! Warna ini tampaknya terkait dengan produksi camilan hoshiimo di wilayah tersebut – camilan ubi jalar dengan warna keemasan dan kuning yang menjadi kuliner khas dari ibaraki 
  • AiiRO Cafe, Tokyo: Ini bukan kuil dan bukan torii yang erat kaitannya dengan kepercayaan dan aspek spiritualitas tertentu. Ini adalah gerbang torii satu-satunya di Jepang yang berwarna pelangi! Gerbang Torii ini tidak memiliki makna religius apa pun, tetapi warna pelangi ni menandakan tempat yang ramah terhadap LGBTQIA+. Torii ini berada di depan “mix bar” (pada dasarnya adalah bar gay yang terbuka untuk umum) yang disebut AiiRO Cafe.

Demikian Minasan, beberapa hal tentang gerbang torii yang menarik untuk diketahui, mulai dari asal usul, hingga berbagai jenis torii yang banyak tersebar di Jepang.

Melintasi koridor gerbang-gerbang torii  ini tidak hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga tentang perjalanan batin yang membuka pintu ke dalam kehidupan spiritual. Dari Fushimi Inari Taisha yang ikonik hingga Motonosumi Inari Shrine yang mempesona, setiap gerbang Torii menceritakan kisah unik dan menawarkan pandangan yang berbeda tentang kekayaan sejarah dan alam Jepang. Sebagai penutup, gerbang Torii adalah lebih dari sekadar struktur fisik, atau background yang bagus untuk sekadar foto-foto belaka, gerbang torii adalah portal menuju warisan spiritual yang tak terlupakan. 


Bagi Minasan yang ingin mengetahui lebih banyak tentang info seputar dunia Jepang, baik dari aspek budaya, sejarah, dan bahasa, ikuti terus beragam artikel di pandaikotoba.net, Instagram Pandai Kotoba dan Youtube Pandai Kotoba.

Mata!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *