Culture

7 Dewa Keberuntungan di Jepang

Di Jepang terdapat beragam patung dewa keberuntungan yang bisa ditemukan di kuil-kuil, rumah, tempat bekerja, bahkan di restoran. Lengkap dengan bunga-bungaan, sesembahan, dan secarik kertas bertuliskan doa-doa.

Konon jika seseorang percaya dan berdoa pada tujuh dewa keberuntungan, maka akan menerima 7 keberkahan dan terhindar dari 7 kemalangan. Penasaran apa saja ketujuh dewa keberuntungan di Jepang tersebut? Yuk kita ulas satu per satu.

Ragam Dewa Keberuntungan di Jepang

1. Ebisu

Ebisu adalah dewa nelayan, kemakmuran, dan keberuntungan. Dewa keberuntungan di Jepang ini digambarkan memiliki perawakan gemuk dengan air muka yang tampak ceria. 

Digambarkan pula, Ebisu membawa alat pancing dan seekor ikan kakap merah di balik lengannya. Kepalanya ditutupi topi runcing, dan tangan satunya lagi membawa sekantung penuh harta karun.

Setiap tahunnya, pada tanggal 10 Januari rutin diselenggarakan festival Ebisu. Selama festival berlangsung, para nelayan dan pedagang akan berkumpul untuk memohon berkah dari Ebisu.

2. Daikokuten 

Daikokuten adalah dewa kekayaan, pertanian, dan perdagangan. Bisa dikatakan Daikokuten identik dengan Ebisu yang kerap diidentikan dengan nasib baik dan kemakmuran atau kekayaan.

Daikokuten digambarkan sebagai dewa dengan sifat periang, berperawakan gemuk dan mata yang besar. Tak lupa, seperti halnya Ebisu, Daikokuten pun membawa sekantung harta di pundaknya.

Selain itu, Daikokuten sering digambarkan pula membawa palu keberuntungan yang disebut kozuchi. Diceritakan, bahwa ketika palu itu dipukulkan ke atas tanah, maka kekayaan akan muncul seketika. Palu tersebut diyakini memiliki kekuatan dan keberuntungan.

Asal usul Daikokuten diyakini berasal dari India, yaitu dewa Mahakala. Mahakala adalah perwujudan dari Siwa. 

Biasanya para pemilik bisnis, petani dan pedagang sering berdoa kepada Daikokuten untuk limpahan berkah agar selalu datang pada mereka. Berbeda dengan Ebisu yang kerap disembah nelayan, maka petani dan pedagang lebih memilih berdoa pada Daikokuten.

3. Bishamonten

Dewa keberuntungan di Jepang selanjutnya bernama Bishamonten, yaitu dewa ksatria dan dewa pelindung.

Bishamonten digambarkan sebagai dewa yang penuh kekuatan, memakai baju tempur lengkap, dan mengusung tombak.

Cerita rakyat Jepang mengisahkan bahwa Bishamonten adalah vaisravana, yaitu  salah satu dari empat raja surgawi, dan pelindung agama Buddha. Setiap raja surgawi tersebut bertugas untuk melindungi keempat arah mata angin. Dan Bishamonten bertugas untuk melindungi arah utara.

Ketiga raja surgawi lainnya adalah virudhaka, penjaga selatan berkekuatan api yang bertanggung jawab melindungi manusia dari roh jahat. Virupaksa menjaga arah barat dengan matanya yang tajam dan mampu melihat dari arah yang jauh sekalipun. Dan, Dhritarashtra, penjaga timur yang digambarkan sering memainkan alat musik petik.

Bishamonten, selain dewa ksatria yang terlihat tangguh dan kuat, ia pun dipercaya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dan melindungi manusia dari wabah penyakit. Karena itulah, tak sedikit yang berdoa memohon kesembuhan pada Bishamonten.

4. Benzaiten

Dewa keberuntungan Benzaiten, disebut juga dewa musik, seni dan pengetahuan.

Sebagai salah satu dari tujuh dewa keberuntungan di jepang, Benzaiten digambarkan sebagai dewi cantik yang memiliki banyak lengan. Masing-masing lengannya membawa benda tertentu dengan makna yang berbeda-beda.

Benzaiten sering digambarkan membawa:

  • Biwa. Alat musik tradisional Jepang yang menyimbolkan keeratannya dengan seni.
  • Permata. Memiliki kekuatan ajaib dan pembawa keberuntungan.
  • Pedang: Simbol melindungi.
  • Busur: Melambangkan kemampuan untuk melewati berbagai rintangan dan hambatan.
  • Bunga teratai: Melambangkan kesucian dan pencerahan.

Terkadang Benzaiten digambarkan pula bersanding dengan seekor naga, sang utusan dari dewi Benzaiten.

Benzaiten adalah adaptasi dari dewi Saraswati dari mitologi India, dan mulai populer penyembahannya di Jepang pada periode Heian (794-1185) ketika ia dipercaya memiliki kemampuan untuk memelihara seni, musik dan puisi Jepang.

Banyak orang percaya berdoa pada Benzaiten dapat membawa keberuntungan. Khususnya bagi orang-orang yang ingin sukses dalam bidang seni, pendidikan, dan cinta.

5. Fukurokuju

Selanjutnya adalah Fukurokuju, yaitu dewa keberuntungan, kebijaksanaan, dan kebahagiaan. 

Fukurokuju digambarkan sebagai seorang tua dengan janggut panjang berwarna putih dan dahi yang lebar.

Konon, Fukurokuju adalah reinkarnasi dari Xuanwu, salah satu dewa Tao. Dipercaya ia memiliki kekuatan yang luar biasa, hingga bisa memperpanjang usia seseorang dan menghindari kematian di usia muda.

Kebijaksanaan Fukurokuju ditampilkan lewat penggambarannya yang membawa tongkat dan gulungan. Burung hantu pun kerap diidentikan dengan dewa ini, memperkuat karakternya yang memiliki kebijaksanaan dan pemahaman hidup yang mendalam.

6. Hotei

Hotei dikenal sebagai dewa kepuasan, kelimpahan dan kebahagiaan.

Dewa keberuntungan di Jepang ini digambarkan memiliki wajah besar dengan tawa yang lebar, perut yang besar dan keseluruhan perawakannya sangat montok.

Selain itu ia ditampilkan membawa tas kain yang berisi harta, hadiah, yang akan ia berikan pada orang-orang yang membutuhkan. 

Gemuk, tertawa, dan memiliki sekantong hadiah untuk dibagikan. Mirip sinterklas ya, Minasan..hehehe

7. Jurojin

Dewa keberuntungan di Jepang yang ketujuh adalah Jurojin, yaitu dewa kesehatan, kebahagiaan dan panjang umur.

Jurojin digambarkan sebagai seorang lelaki tua yang mengenakan pakaian tradisional Jepang. Orang-orang berdoa padanya untuk memohon kesehatan, panjang umur, dan kebahagiaan dalam hidup.

Tak hanya itu, ketika seseorang gelisah untuk memutuskan sesuatu, maka berdoa pada Jurojin dipercaya akan memberikan petunjuk akan suatu pengambilan keputusan yang tepat.

Legenda mengatakan bahwa Jurojin adalah seorang bijak penganut Taoisme yang menjadi abadi karena kebijaksanaan dan pemahamannya yang mendalam akan kehidupan. Konon Jurojin hidup pada masa dinasti Tang di Cina pada abad ke-8. 

Demikian Minasan ketujuh dewa keberuntungan dalam kebudayaan Jepang yang memiliki kisah, simbol dan maknanya masing-masing yang bisa diapresiasi sebagai suatu kekayaan budaya panjang negeri Jepang.

Dari ketujuh dewa keberuntungan di jepang tersebut, beberapa di antaranya kerap digambarkan sebagai sosok yang gemuk dan bahagia ya Minasan. Apakah ini relate dengan pendapat orang-orang di jaman sekarang, bahwasanya orang gemuk adalah pertanda kebahagiaan. Bukan pertanda kelebihan berat badan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *