Semua Tentang Sushi: Sejarah, Jenis, Dan Etika Memakannya
Udah tau dong semua sushi (寿司) itu makanan khas Jepang. Ya! Makanan ini adalah makanan yang sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu di Jepang. Makanan ini sudah ada sejak zaman Muromachi (室町時代 / muromachi jidai). Pada saat itu makanan khas Jepang ini hanya dinikmati kaum bangsawan.
Mulai pada zaman Edo (江戸時代 / edo jidai) makanan ini mulai dinikmati semua golongan. Kedai pertamanya juga pertama kali dibuka di zaman ini. Bahkan saat ini mudah ditemukan dimanapun.
Jenis-Jenis Sushi
- 握り寿司 (nigiri zushi)
- のり巻き寿司 (norimaki sushi)
- 軍艦寿司 (gunkan zushi)
- 手巻き寿司 (temaki zushi)
- いなり寿司 (inari zushi)
- ちらし寿司 (chirashi zushi)
Etika dan Cara Makan
- Menggunakan shoyu (kecap asin) secukupnya. Kalau berlebihan dan terbuang akan dianggap tidak punya manner.
- Selain chirashi zushi boleh makan menggunakan tangan langsung tidak harus sumpit.
- Saat makan harus dimakan satu suapan langsung karena kalau digigit tidak bagus secara etika dan akan membuatnya buyar kemana-mana.
- Saat makan nigiri zushi dan mencelupkannya ke dalam shoyu, celupkanlah bagian atas atau bagian si daging ikan dari pada nasinya. Karena kalau nasinya yang dicelupkan nanti akan buyar. Makan nigiri zushi lebih mudah menggunakan tangan langsung.
- Saat makan gunkan zushi, meneteskan shoyu di bagian atasnya lebih mudah dibandingkan mencelupkannya. Meskipun kedua cara itu boleh dilakukan.
Restoran Sushi
- 高級お寿司屋さん (koukyuu osushiya san) Restoran level mewah
- 一般的なお寿司屋さん (ippan teki na osushiyasan) kedai sushi pada umumnya
- 回転寿司 (kaiten zushi) sushi yang diputar di atas mesin / conveyor belt
Diantara ketiga tempat restoran di atas harga paling murah adalah sushi di kaitenzushi. Harganya berkisar dari 100 yen. Kaitenzushi yang terkenal adalah くら寿司 (kurazushi), スシロー (sushiroo), はま寿司 (hama zushi), dan かっぱ寿司 (kappa zushi). Di Jakarta ada juga lho conveyor belt sushi, buat minasan yang di Indonesia bisa coba Genki sushi.
Tempat Membeli Selain Restoran
- コンビニ (konbini) minimarket
- スーパー (suupaa) supermarket
Jadi lapar gak minasan? wkwkwk. Segitu tentang makanan yang Jepang banget ini, semoga menambah pengetahuan minasan ya. Sampai jumpa di artikel-artikel Pandai Kotoba lainnya tentang Budaya Jepang!
One Comment
Pingback: