Culture

Sansho, Lada Jepang dengan Sensasi Pedas yang Khas

Dikenal karena kombinasi rasa pedas, tajam, dan sedikit asam, sansho telah lama menjadi bumbu yang dicintai dalam tradisi kuliner Jepang. Dari zaman kuno hingga masa kini, penggunaan sansho tidak hanya memperkaya cita rasa masakan, tetapi juga memberikan aroma menyegarkan yang khas. Dengan daya tariknya yang khas, sansho terus memberikan dimensi unik pada masakan Jepang khususnya.

Kali ini Pandai Kotoba akan mengulas tentang shanso, rempah khas Jepang yang kerap digunakan sebagai bumbu masakan Jepang dengan cita rasa yang khas.

Apa itu Sansho?

lada sansho jepang

Sansho adalah sejenis rempah-rempah yang sering digunakan dalam beragam hidangan kuliner khas Jepang. Sansho memiliki rasa yang unik, dengan kombinasi rasa pedas, tajam, dan sedikit asam. Biji sansho yang dikeringkan dan digiling sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan Jepang, terutama dalam hidangan seperti unagi (belut air tawar panggang), nabe (sup Jepang), dan berbagai hidangan daging.

Sansho juga dikenal dengan sebutan “Szechuan pepper” di beberapa wilayah, meskipun sebenarnya memiliki rasa yang berbeda dengan lada Szechuan yang dikenal di Tiongkok. Rempah ini merupakan elemen penting dalam masakan Jepang dan memberikan rasa khas pada hidangan-hidangan khas Jepang.

Asal Usul Sansho di Jepang

Sansho, yang juga dikenal sebagai “Japanese pepper” atau “Szechuan pepper,” memiliki sejarah panjang dalam budaya Jepang. Tanaman sansho (Zanthoxylum piperitum) adalah anggota keluarga jeruk-jerukan dan bisa ditemukan di berbagai wilayah Jepang. 

Rempah-rempah ini telah digunakan dalam masakan Jepang selama berabad-abad, dan diyakini telah tumbuh liar sejak zaman kuno. Meskipun asal usul pasti sansho tidak sepenuhnya diketahui, namun sejarahnya terkait erat dengan pengaruh masakan Tiongkok. Rempah ini telah diperkenalkan ke Jepang melalui pertukaran budaya antara Tiongkok dan Jepang pada zaman kuno. 

Sejak itu, sansho menjadi bumbu umum digunakan dalam masakan Jepang, sehingga memberikan karakter rasa yang unik pada berbagai masakan khas Jepang. Dalam budaya Jepang, sansho tidak hanya dikenal karena rasa pedas dan tajamnya yang khas, tetapi juga karena aroma dan sensasinya yang menyegarkan.

Masakan Khas Jepang yang Menggunakan Sansho

Sansho sering kali digunakan dalam masakan Jepang karena rasa sepatnya yang bahkan mengandung sensasi fruity. Lada jenis ini memang cocok untuk meningkatkan cita rasa pada masakan, khususnya masakan dengan bahan utama daging merah dan ikan-ikanan. 

Berikut ini adalah beberapa hidangan khas Jepang yang sering kali menggunakan Sansho sebagai bumbu, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Nabemono

Nabemono adalah istilah dalam bahasa Jepang yang merujuk pada jenis hidangan sup panci panas yang dimasak dan disantap bersama-sama di atas meja. Hidangan ini juga dikenal sebagai “nabe” secara singkat. Nabe terdiri dari panci besar yang ditempatkan di atas kompor atau pemanas meja di tengah meja makan, dan berisi berbagai bahan, seperti irisan daging, sayuran, tahu, mie, dan mungkin juga makanan laut.

Cara menikmati nabe adalah dengan memasak bahan-bahan tersebut di dalam panci secara perlahan-lahan, sehingga semua rasa dan kandungan nutrisi dari bahan-bahan tersebut bercampur dengan kuah yang kaya rasa. Setelah matang, hidangan tersebut biasanya dinikmati langsung dari panci dengan menggunakan sumpit atau sendok.

Nah, lada sansho sangat cocok digunakan sebagai bumbu dalam hidangan nabe. Pasalnya lada sansho membuat kaldu nabemono menjadi lebih beraroma dan bercita rasa. Ketika orang-orang mencelupkan sayuran, daging, makanan laut, dan tahu ke dalam kaldu yang mendidih, lada sansho memberikan rasa menggelitik yang menyenangkan, sehingga membuat hidangan ini menjadi unik dan menarik.

2. Gyuutan

Gyuutan adalah hidangan Jepang yang terkenal, terutama di wilayah Tohoku di Jepang. Secara harfiah, “gyuutan” berarti lidah sapi, yang merupakan bahan utama dari hidangan ini. Lidah sapi dipotong tipis dan dipanggang atau dimasak hingga matang, seringkali disajikan dengan bumbu atau saus tambahan, seperti garam, lada, atau saus spesial.

Hidangan gyuutan memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang kaya, dan sering disukai oleh pecinta daging karena kelezatannya. Meskipun awalnya hidangan ini populer di wilayah Tohoku, namun sekarang telah dikenal di seluruh Jepang dan di beberapa tempat di luar Jepang.

Selain dimasak secara sederhana, gyuutan juga bisa diolah dalam berbagai cara, termasuk direbus, dipanggang, atau digoreng. Beberapa restoran khusus gyuutan menawarkan berbagai variasi dan metode memasak, sehingga penggemar gyuutan dapat menikmati hidangan ini dengan beragam cita rasa dan tekstur.

Nah, hidangan gyuutan diyakini menjadi lebih lezat dengan tambahan sansho karena dua hal. Yang pertama, aroma jeruk yang terkandung dalam sansho sangat cocok dipadukan dengan daging panggang yang smokey (beraroma asap). Selain itu, sedikit nuansa sengatan dari lada sansho memberikan petualangan rasa yang eksotik ketika dipadukan dengan daging panggang yang empuk.

3. Yakitori

Yakitori adalah hidangan Jepang yang terdiri dari potongan-potongan daging, seringkali ayam, yang ditusuk dengan tusuk sate dan dipanggang dengan saus tare yang khas. Dalam bahasa Jepang, “yakitori” secara harfiah berarti “ayam panggang,” meskipun variasi hidangan ini juga menggunakan daging lainnya, seperti daging sapi, daging babi, atau jenis daging lainnya.

Potongan daging yang biasanya digunakan dalam yakitori biasanya mengambil bagian ayam, seperti daging dada, paha, hati, atau jantung. Setelah ditusuk dengan tusuk sate, potongan daging tersebut kemudian dipanggang di atas panggangan atau arang, sambil dilumuri dengan saus tare yang terbuat dari campuran kecap, mirin, gula, dan kadang-kadang juga sake.

Yakitori menjadi lebih sempurna dalam cita rasa ketika dipadukan dengan lada sansho. Pasalnya, saat ayam yang juicy dimasak di atas arang panas, esensi jeruk dari lada sansho menyatu dengan aroma smoky barbekyu, sehingga menciptakan pengalaman rasa yang lezat. Selain itu, sedikit sensasi pedas dari lada sansho menambahkan elemen menarik pada ayam yang gurih, membuat setiap tusuk yakitori menjadi sebuah petualangan kuliner bercita rasa tinggi.

4. Unagi

Hidangan unagi adalah hidangan Jepang yang terdiri dari belut air tawar (unagi) yang dimasak dengan cara tradisional. Unagi biasanya dipanggang dengan saus tare yang khas, yang terbuat dari campuran kecap manis, mirin, sake, gula, dan kadang-kadang juga saus teriyaki.

Proses memasak unagi biasanya melibatkan beberapa langkah, seperti memotong, membersihkan, dan mempersiapkan belut air tawar, sebelum akhirnyadipanggang bakar dengan menggunakan saus tare. Hidangan unagi sering disajikan dengan nasi putih panas dan kadang-kadang disiram dengan saus tare tambahan saat disajikan.

Unagi, hidangan belut bakar yang lezat ini akan semakin lezat jika dipadukan dengan lada sansho yang beraroma harum. Rempah lada sansho memang dikenal dengan rasa jeruk dan sensasi pedas yang sedikit menyengat, sehingga lada sansho menambahkan sesuatu yang luar biasa pada unagi dengan cara yang berbeda. Saat belut dimasak di atas panggangan, aroma jeruk bercampur dengan smokey taste dari belut bakar sehingga menciptakan pengalaman yang menyenangkan di lidah.

5. Sushi dan Sashimi

Sushi dan sashimi, dua hidangan paling terkenal di dunia kuliner Jepang, juga menggunakan lada sansho yang aromatik untuk meningkatkan cita rasanya. 

Lada sansho berfungsi sebagai pelengkap yang memberikan cita rasa, meningkatkan pengalaman bersantap di setiap gigitannya. Ditaburkan dengan lembut di atas irisan ikan mentah, lada ini berpadu dengan kesegaran hidangan laut, sehingga menciptakan harmoni yang penuh cita rasa. Sensasi menggelitik sansho yang halus bisa membangkitkan selera dan  meningkatkan cita rasa murni dari bahan-bahan mentah yang digunakan dalam susi dan sashimi.

Demikian Minasan sekilas pembahasan tentang rempah Jepang yang disebut lada sansho ini. Lada sansho, dengan rasa uniknya yang menggabungkan sentuhan pedas, tajam, dan sedikit asam, telah menjadi elemen penting dalam citarasa masakan Jepang. Melalui penggunaannya yang luas dalam hidangan-hidangan khas Jepang, sansho telah memberikan dimensi khas yang memikat dalam beragam masakan, mulai dari unagi panggang yang lezat hingga nabe hangat yang menggoda selera. 

Kepraktisannya dalam memberikan aroma segar dan rasa yang kaya telah menjadikan sansho sebagai bumbu yang tak ternilai dalam tradisi kuliner Jepang. Dengan sejarahnya yang kaya dan peran yang tak tergantikan dalam memperkaya masakan, lada sansho terus memikat penikmat kuliner di seluruh dunia dan tetap menjadi simbol kekayaan cita rasa Jepang hingga saat ini.


Bagi Minasan yang ingin tahu info lainnya seputar dunia Jepang, Minasan juga bisa mendapatkannya melalui instagram Pandai Kotoba dan channel Youtube Pandai Kotoba.

Mata!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *