Culture

9 Film Terbaik Akira Kurosawa, Karya yang Menginspirasi Sinema Modern

Akira Kurosawa, seorang legenda dalam dunia sinema, telah menciptakan beberapa karya terbaik yang pernah ada di layar lebar. Nah, Minasan mari kita jelajahi film-film terbaik Akira Kurosawa, menggali makna mendalam di balik kisah-kisahnya yang tak terlupakan, dan merayakan warisan seni yang tak terbantahkan dari salah satu sutradara terhebat sepanjang masa ini. 

Nah, berikut ini adalah ulasan tentang sejumlah film terbaik Akira Kurosawa yang dianggap paling baik di antara karya-karyanya yang lain. Yuk, simak!

Film-film Terbaik Akira Kurosawa

film terbaik akira kurosawa

1. Seven Samurai (1954)

“Seven Samurai” adalah salah satu karya paling terkenal dan film terbaik Akira Kurosawa yang dirilis pada tahun 1954. Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti keberanian, pengorbanan, dan persahabatan dalam menghadapi ancaman bersama.

Film ini mengisahkan tentang sekelompok samurai yang dipekerjakan untuk melindungi sebuah desa yang sering kali diserang oleh sekelompok bandit. 

Seven Samurai berlatar Jepang pada abad ke-16, pada periode Sengoku yang penuh dengan perang dan ketidakstabilan. Desa yang menjadi latar cerita telah lama menjadi sasaran serangan sekelompok bandit yang datang pada saat panen padi untuk mencuri makanan yang sudah dihasilkan oleh penduduk desa.

Ketika para penduduk desa merasa tidak memiliki cara lain untuk melindungi diri mereka sendiri, mereka memutuskan untuk mencari bantuan sekelompok samurai. 

Sebuah kelompok kecil dari tujuh samurai akhirnya bersedia membantu desa tersebut, meskipun mereka harus bekerja keras untuk meyakinkan para penduduk yang tidak terlalu mempercayai mereka.

Para samurai tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan membawa keahlian yang unik. Mereka mulai melatih penduduk desa dalam taktik perang, membangun pertahanan, dan merencanakan strategi untuk menghadapi serangan bandit yang akan datang.

Ketegangan meningkat seiring mendekatnya hari serangan bandit. Saat serangan akhirnya terjadi, pertempuran epik antara para samurai dan bandit pun meletus.

“Seven Samurai” adalah film epik yang menggabungkan elemen-elemen dramatis, taktis perang, dan pengembangan karakter yang kuat.

Karya ini bukan hanya sebuah film aksi yang menghibur, tetapi juga sebuah karya film terbaik Akira Kurosawa dengan seni yang mendalam dan mencerminkan keahlian penyutradaraannya. 

Film ini telah memengaruhi banyak film dan sutradara selanjutnya, dan tetap menjadi salah satu klasik terbesar dalam sejarah perfilman dunia.

2. Rashomon (1950) 

Rashomon, film terbaik Akira Kurosawa yang rilis tahun 1950 ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak penonton mempertanyakan konsep kebenaran dan perspektif dalam cerita. Hm, terkesan agak berat ya Minasan, namun begitulah ciri khas karya-karya Akira Kurosawa yang kompleks.

Dalam “Rashomon,” Kurosawa menggambarkan peristiwa yang sama dari empat sudut pandang yang berbeda. Ini adalah dasar dari cerita film ini dan apa yang membuatnya begitu menarik. 

Seorang wanita diperkosa, seorang samurai dibunuh, dan ada beberapa saksi yang menghadiri kejadian itu. Masing-masing saksi memberikan versi yang berbeda tentang apa yang terjadi.

Yang membuat “Rashomon” begitu istimewa adalah penggambaran subjektivitas manusia dalam mengingat dan menceritakan peristiwa. 

Kita sering menganggap kebenaran sebagai sesuatu yang absolut, tetapi film ini mengingatkan kita bahwa setiap orang bisa memiliki pandangan yang berbeda tentang kenyataan.

Pendek kata, “Rashomon” bukan hanya sebuah film, tetapi juga karya seni yang mendalam. Ini memaksa kita untuk merenungkan bagaimana perspektif kita dapat memengaruhi pemahaman kita tentang dunia.

Jadi, jika Minasan ingin menikmati film yang tidak hanya menghibur tetapi juga merangsang pikiran, “Rashomon” adalah pilihan yang tepat. Ini adalah karya yang akan membuat kita bertanya-tanya dan membuka mata kita terhadap keberagaman sudut pandang dalam suatu peristiwa.

3. Ikiru (1952)

Film terbaik Akira Kurosawa selanjutnya berjudul “Ikiru”. Film ini adalah sebuah refleksi mendalam tentang makna hidup, kehidupan, dan bagaimana kita dapat memberikan dampak positif pada dunia.

Film ini menyoroti ketidakpuasan dan kebingungan banyak orang dalam mencari makna dalam hidup mereka. Kurosawa menggambarkan perubahan karakter utama dengan cara yang sangat emosional dan menggugah.

“Ikiru” bercerita tentang kisah Kanji Watanabe, seorang pegawai pemerintah yang telah bekerja selama lebih dari tiga puluh tahun di sebuah kantor lingkungan. 

Dia merasa hidupnya hampa dan monoton, terjebak dalam rutinitas dan birokrasi yang tidak memuaskan. Namun, hidupnya berubah ketika dia didiagnosis menderita kanker lambung yang tak dapat disembuhkan.

Setelah menerima diagnosis ini, Watanabe mencoba mencari makna dalam hidupnya yang tersisa.

Dia berjuang untuk mengatasi ketidakpuasannya dengan mengambil proyek untuk membantu membangun sebuah taman bermain di daerah yang dikenal dengan kekurangan fasilitas rekreasi untuk anak-anak. 

Melalui perjuangan ini, Watanabe menemukan arti sejati dari hidup dan berusaha untuk menjadikan sisa waktu hidupnya yang singkat menjadi bermakna.

4. Yojimbo (1961)

“Yojimbo”, salah satu film terbaik Akira Kurosawa ini dikenal dan dianggap sebagai film dengan adegan action yang brilian, karakter utama yang kuat, dan cerita yang gelap dan serba intens.

Film ini memiliki dampak yang sangat besar dalam dunia sinema, bahkan menginspirasi banyak remake dan adaptasi di luar Jepang. Siapa sangka, salah satu film yang mengadaptasi film ini adalah “A Fistful of Dollars” karya Sergio Leone yang dibintangi oleh bintang film Hollywood terkenal, yaitu Clint Eastwood.

Film “Yojimbo” berlatar belakang periode Edo di Jepang. Karakter utamanya adalah seorang ronin (samurai tanpa tuan) yang tidak memiliki nama yang disebut “Sanjuro.”

Sanjuro tiba di sebuah desa yang dipenuhi oleh dua geng kriminal yang berseteru, dan dia memutuskan untuk memanfaatkan situasi ini untuk keuntungannya sendiri. 

Dia menawarkan diri sebagai seorang pengawal atau “yojimbo” kepada salah satu geng, lalu kemudian kepada geng yang lain, mencoba untuk menciptakan pertempuran dan kekacauan di antara mereka.

Sementara Sanjuro awalnya terlihat sebagai pribadi yang dingin dan tak terkalahkan, kita segera menyadari bahwa dia memiliki kode moralnya sendiri dan ingin melindungi warga desa yang tidak bersalah dari para penjahat. Dia berjuang untuk membersihkan desa dari kejahatan dan korupsi, meskipun ini mengharuskannya menghadapi banyak musuh berbahaya.

5. Kumonosu-jo atau Throne of Blood (1957)

“Kumonosu-jo,” yang juga dikenal dengan judul “Throne of Blood” dalam bahasa Inggris rilis pada tahun 1957 dan dianggap sebagai salah satu adaptasi paling terkenal dari kisah Shakespeare “Macbeth” ke dalam konteks budaya Jepang.

“Kumonosu-jo” mengisahkan kisah seorang samurai bernama Washizu (diperankan oleh Toshiro Mifune) dan rekannya, Miki (diperankan oleh Minoru Chiaki), yang tersesat dalam hutan setelah pertempuran. 

Mereka bertemu dengan seorang wanita tua yang meramalkan masa depan mereka, dan ramalannya memicu ambisi dan ketakutan Washizu untuk mencapai kekuasaan. 

Dengan dorongan istrinya yang serakah, Asaji (diperankan oleh Isuzu Yamada), Washizu merencanakan dan melakukan tindakan pengkhianatan dan pembunuhan untuk merebut takhta.

“Kumonosu-jo” menggambarkan perjalanan Washizu ke dalam kegelapan moral dan kegilaan, dengan budaya Jepang yang kuat. Film ini menggabungkan elemen budaya samurai dengan tema-tema Shakespeare, menciptakan pengalaman sinematik yang unik.

Salah satu aspek yang paling terkenal dari film ini adalah penggunaan realisme magis dan atmosfer yang kuat. Kurosawa berhasil menggambarkan suasana mencekam dan supranatural dalam pengaturan budaya Jepang yang kuno. 

“Kumonosu-jo” atau “Throne of Blood” adalah salah satu karya film terbaik Akira Kurosawa yang banyak mendapat pujian dan sering dianggap sebagai salah satu adaptasi Shakespeare yang paling berhasil dalam konteks budaya yang berbeda.

6. The Hidden Fortress (1958)

“The Hidden Fortress” (judul asli: “Kakushi Toride no San Akunin”) termasuk salah satu film terbaik Akira Kurosawa. 

Film ini dirilis pada tahun 1958 dan menjadi salah satu karya paling terkenal dan berpengaruh, juga memiliki pengaruh besar dalam dunia perfilman internasional dan telah memengaruhi banyak sutradara dan film lainnya.

Yang paling mengesankan adalah pengaruh film ini terhadap sutradara George Lucas dalam pembuatan “Star Wars”. Iya, Minasan, Star Wars terinspirasi dari film ini!

George Lucas terinspirasi oleh “The Hidden Fortress” dalam menciptakan karakter seperti R2-D2 dan C-3PO serta dalam merancang narasi dan pengaturan dunia dalam “Star Wars.”

Cerita “The Hidden Fortress” berlatar belakang pada zaman Sengoku di Jepang, yang merupakan periode perang saudara dan ketidakstabilan politik. 

Film ini berkisah tentang  perjalanan sekelompok orang yang mencoba untuk menghindari perang dan melewati perbatasan untuk mencapai tempat yang aman. 

Kelompok ini terdiri dari seorang samurai terasing, seorang prajurit wanita, dan dua tawanan kriminal.  Mereka memiliki tugas berbahaya untuk membawa emas yang dicuri dari benteng musuh melintasi perbatasan.

Salah satu aspek yang membuat “The Hidden Fortress” menonjol adalah penggunaan sudut pandang karakter-karakter sekunder, yaitu dua tawanan kriminal, yang memberikan elemen komik dan humanitas pada cerita. 

Film ini juga dikenal karena pengambilan gambar yang indah dan komposisi visual yang kuat.

Jadi, bisa dikatakan “The Hidden Fortress” adalah salah satu karya yang sangat berpengaruh dalam filmografi Akira Kurosawa dan juga memiliki dampak signifikan dalam sejarah sinema internasional.

7. Kagemusha (1980)

“Kagemusha”, film yang dirilis pada tahun 1980 ini menjadi salah satu karya film terbaik Akira Kurosawa.

Film ini dikenal karena pengambilan gambar yang spektakuler, penggunaan warna yang indah, dan skala epik dalam penyajiannya. Ini adalah karya yang sangat dihormati dalam dunia sinema, dan film ini bahkan dinominasikan untuk Academy Award dalam kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.

Faktanya, film ini juga menandai kembalinya Akira Kurosawa setelah mengalami masa-masa sulit dalam karirnya, dan “Kagemusha” membantunya mendapatkan pengakuan internasional yang lebih besar lagi. Film ini juga menandai awal kerja sama Akira Kurosawa dengan aktor andalannya, yaitu Tatsuya Nakadai yang akan bekerja sama dengannya dalam beberapa film berikutnya.

Cerita “Kagemusha” berlatar belakang periode Sengoku di Jepang, yang merupakan periode perang saudara dan konflik feodal.  Film ini berkisah tentang seorang tukang kayu yang tanpa sengaja menjadi pengganti seorang daimyo (lord) yang sangat kuat dan penting. 

Setelah kematian daimyo tersebut, tukang kayu ini harus menggantikannya untuk menjaga agar musuh-musuhnya tidak mengetahui kematian sang daimyo. Ia harus berpura-pura menjadi daimyo untuk menjaga stabilitas dan menghindari perang sipil.

Penggantian ini membawa konsekuensi yang sangat besar, termasuk tekanan mental dan tanggung jawab besar dalam mengelola pasukan dan wilayah daimyo tersebut. Film ini menggambarkan bagaimana pengganti ini belajar untuk berperilaku dan berpikir seperti daimyo yang sebenarnya, sementara ia harus menjaga rahasia identitasnya.

8.  Dersu Uzala (1975) 

“Dersu Uzala” adalah salah satu film terbaik Akira Kurosawa yang berbeda dari karya-karyanya yang lain. Pasalnya, film ini bukan film produksi Jepang. 

Film ini adalah hasil kolaborasi antara Akira Kurosawa dan produser Mosfilm dari Uni Soviet. “Dersu Uzala” dirilis pada tahun 1975 dan berdasarkan pada buku berjudul sama karya Vladimir Arsenyev.

Cerita film ini berkisah tentang persahabatan seorang penjelajah Rusia bernama Vladimir Arsenyev (diperankan oleh Yuri Solomin) dan seorang pemburu Siberia asli bernama Dersu Uzala (diperankan oleh Maksim Munzuk). 

Film ini menggambarkan perjalanan panjang mereka melintasi wilayah hutan belantara Siberia, menjelajahi alam liar dan menghadapi berbagai tantangan alam.

Dersu Uzala, yang sangat ahli dalam bertahan di alam liar Siberia, membagikan pengetahuannya kepada Arsenyev dan mengajarkan cara bertahan hidup di alam yang keras. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka mengalami perubahan, dan film ini menggambarkan pengaruh peradaban modern terhadap kehidupan Dersu sendiri.

Film ini memenangkan Academy Award untuk Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 1976 dan membantu mengangkat profil internasional Akira Kurosawa. 

“Dersu Uzala” adalah salah satu karya yang paling unik dalam filmografi Kurosawa karena pengaturan dan tema yang berbeda dari mayoritas film Jepangnya. Film ini juga menunjukkan bahwa Kurosawa bisa berhasil berkolaborasi dengan sutradara dan aktor non-Jepang.

9. High and Low (1963)

“High and Low” termasuk dalam daftar film terbaik Akira Kurosawa yang dirilis pada tahun 1963. Film ini merupakan adaptasi dari novel Ed McBain berjudul “King’s Ransom” yang diubah latar belakang tempatnya menjadi kota Tokyo oleh Kurosawa.

Pada novel aslinya latar tempat cerita mengambil inspirasi dari New York yang diganti menjadi kota fiksi bernama Isola untuk kebutuhan cerita novel.

Judul film “High and Low” karya Akira Kurosawa ditranslasikan menjadi “Tengoku to Jigoku”. Dalam bahasa Jepang, “Tengoku” berarti “surga” dan “Jigoku” berarti “neraka,” yang mencerminkan tema-tema kontras antara kelas sosial yang berbeda yang coba digambarkan dalam film ini.

Cerita “High and Low” berkisah tentang seorang eksekutif bernama Kingo Gondo (diperankan oleh Toshiro Mifune) yang terjebak dalam situasi yang sangat menantang. 

Gondo ingin membeli perusahaan di mana dia bekerja, tetapi rencananya itu terancam ketika dia mengetahui bahwa anaknya telah diculik. Namun, ketika dia bersiap untuk membayar uang tebusan, dia mengetahui bahwa anak yang diculik bukanlah anaknya, tetapi anak pembantu keluarganya.

Film ini memakai teknik penceritaan tiga babak: bagian pertama berkisah tentang negosiasi antara Gondo dan penculik; bagian kedua adalah investigasi polisi untuk menangkap penculik sekaligus memecahkan misteri di balik penculikan ini; dan bagian ketiga mengikuti perkembangan hubungan antara Gondo dan mantan rekannya.

Nah, demikian Minasan sejumlah film terbaik Akira Kurosawa di antara karya-karyanya yang lain. Tak hanya memberikan pengaruh pada dunia perfilman Jepang, sutradara legendaris ini juga dianggap berpengaruh hingga ke industri perfilman internasional.

Bagaimana Minasan, tertarik untuk menonton salah satu film terbaik Akira Kurosawa di atas?

Bagi Minasan yang ingin tahu lebih banyak tentang dunia Jepang, Minasan bisa ikuti terus artikel-artikel informatif di pandaikotoba.net. Juga jangan lupa untuk ikuti Instagram Pandai Kotoba, dan subscribe channel Youtube Pandai Kotoba!

Mata ne~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *