Culture

Banzai! Apa sih Artinya?

Ketika mendengar kata banzai, ingatan kembali ke belakang. Masa-masa ospek perkuliahan yang agak ngehe tapi sarat gairah masa muda. Ketika salah seorang menyerukan lantang nama himpunan kami saat itu, maka akan langsung disusul dengan seruan beramai-ramai: Banzai! Banzai! Banzai! Sebenarnya apa sih makna kata banzai?

arti banzai

Arti Banzai

Berdasarkan kamus, secara harfiah arti banzai adalah sepuluh ribu tahun. Kata banzai yang mulai muncul pada awal periode Meiji (1890), berasal dari bahasa Cina, yaitu wansui.

Banzai dianggap sebagai kata seru, ya mirip-mirip dengan kata seruan semacam hore, yang maknanya sebatas berupa ekspresi alih-alih makna teks. Dengan kata lain, saat ini banzai sebatas sorak pembakar semangat.

Identik Dengan Militer

Beberapa video yang menampilkan tentara Jepang saat Perang Dunia ke-2, memperlihatkan barisan tentara Jepang yang menyorakkan banzai. Sorak sorai ini memang terlanjur identik dengan militerisme dan kekejaman perang yang dilakukan Jepang ketika itu.

Ketika pilot Kamikaze meneriakkan kata ini sambil mengangkat tangan mereka secara bersamaan, kurang lebih sama mengerikannya dengan gerakan tangan salut Nazi yang fenomenal.

Banzai pun kerap diteriakkan oleh para politisi Jepang, dengan gerakan tangan yang sama dengan pilot Kamikaze.

Aturan Mengekspresikan Perasaan

Bagi orang Jepang, sorakan banzai tidak hanya sebagai ungkapan ekspresi eksternal saja, namun juga dianggap sebagai perekat sosial.

Juga, ekspresi pembakar semangatini tidak semenggelegar kelihatannya. Bisa saja emosi sebenarnya bisa setingkat dengan senyuman biasa. Karena ekspresi eksternal disesuaikan dengan konteks sosial.

Menurut studi David Matsumoto (2009), orang Jepang tidak begitu pandai mengekspresikan emosi eksternalnya, karena mereka selalu menahan diri untuk menyesuaikan dengan konteks sosialnya.

Kemungkinan hal ini disebabkan karena orang-orang Jepang menaruh perhatian terhadap penampilannya sendiri di lingkungan sosial mereka. Mereka berfokus pada komunitas, alih-alih pada dirinya sendiri.

Aturan mengekspresikan emosi ini dianggap sebagai cara untuk menghindari terganggunya keharmonisan sosial yang dapat timbul karena ekspresi emosi negatif.

Intinya, emosi yang sebenarnya dipendam atau dikorbankan demi keharmonisan sosial.

Tatemae, Honne dan Banzai

Honne (本音)” adalah keinginan dan perasaan seseorang yang sesungguhnya, yang biasanya disembunyikan ketika berada di depan umum, sedangkan “tatemae (建前)” adalah keinginan dan perasaan yang ditunjukkan seseorang untuk mengikuti norma sosial.

Dalam menyerukan banzai, bisa jadi bukanlah keinginan dan perasaan sesungguhnya tetapi lebih karena mempertimbangkan norma sosial. Yang penting lingkungan harmonis, mesti harus menyembunyikan perasaan sesungguhnya.

Hmm..

Banzai! Apakah kamu bisa menebak apa yang tersirat?


Referensi:

Japan Powered

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *