Culture,  Kisah

Tengu, Makhluk Mitologi Jepang hingga Topengnya yang Ikonik

Hai Minasan~! Jepang punya banyak cerita mitologinya. Salah satu yang paling ikonik dan paling khas Jepang adalah tengu. Bagi yang belum tahu, tengu (天狗) adalah makhluk mitologi yang terkenal dengan wujud setengah manusia dan setengah burung.

Dalam cerita rakyat, mereka dikenal sebagai roh penjaga gunung, dewa perang, atau bahkan makhluk pengacau yang bisa mendatangkan malapetaka. Seiring waktu, persepsi tentang tengu mengalami perubahan, dari makhluk jahat menjadi pelindung yang dihormati.

Pandai Kotoba pada artikel ini akan membahas secara detail mengenai Tengu, mulai dari pengertiannya, asal-usul, mitos-mitos yang berkembang, sejarahnya dalam budaya Jepang, sampai topeng khas dan ikonik yang biasanya digunakan dalam berbagai festival dan pertunjukan. Yuk, kita simak di bawah ini.

8160150660 7a047aaa53 c
Patung Tengu di Kaki Gunung Kurama
flickr.com

Tengu, Makhluk Mitologi Jepang hingga Topengnya yang Ikonik

1. Apa itu Tengu?

Tengu (天狗) secara harfiah yang artinya “anjing surgawi”. Berasa dari 天 (ten) yang artinya “surga” dan 狗 (gu) yang artinya “anjing”. Namun, meskipun namanya mengandung unsur “anjing”, tengu lebih sering digambarkan memiliki karakteristik burung, seperti paruh, sayap, dan cakar tajam.

Makhluk ini sering dikaitkan dengan gunung dan hutan. Ini menjadikannya roh atau youkai yang erat hubungannya dengan alam liar. Tengu memiliki beberapa ciri khas dalam penggambarannya sebagai berikut:

a. Wajah merah dengan hidung panjang, terutama dalam bentuk yang lebih modern,
b. Sayap seperti burung dan kemampuan terbang,
c. Memakai jubah biksu, karena hubungannya dengan agama Buddha dan Shinto,
d. Memegang bou, yaitu tongkat panjang atau tessen, yaitu kipas besi,
e. Dikenal sebagai ahli bela diri dan ilmu gaib.

tengu masao
Ilustrasi Tengu
masaomi.tokyo

2. Asal-Usul Tengu

Asal-usul Tengu dapat ditelusuri dari berbagai pengaruh luar yang panjang dan kemudian berkembang dalam kepercayaan dan budaya Jepang. Berikut akan dijabarkan lebih detail lagi ya.

A. Pengaruh Mitologi Tiongkok: Tiangou

Konsep Tengu diyakini berasal dari mitologi Tiongkok yang mana terdapat makhluk surgawi bernama Tiāngǒu (天狗) yang artinya “anjing langit”. Tiangou digambarkan sebagai makhluk anjing hitam besar yang bertanggung jawab atas terjadinya gerhana matahari dan bulan.

Dalam kepercayaan Tiongkok, Tiangou harus diusir agar tidak “memakan” matahari atau bulan. Kepercayaan ini dibawa ke Jepang dan beradaptasi dengan sistem kepercayaan lokal yang menyebabkan perubahan dari sosok anjing menjadi sosok burung manusia.

2. Pengaruh Mitologi India: Garuda

Beberapa ahli menduga bahwa tengu juga mendapatkan pengaruh dari mitologi India, terutama dari makhluk bernama Garuda. Garuda adalah burung raksasa dalam mitologi Hindu dan Buddha yang sering digambarkan memiliki tubuh manusia dengan sayap dan kepala burung.

Garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu dan dianggap sebagai simbol kekuatan serta perlindungan. Dalam Buddhisme esoterik yang masuk ke Jepang, figur Garuda mengalami perubahan dan bisa jadi berkontribusi pada citra tengu sebagai makhluk setengah manusia setengah burung.

3. Pengaruh Kepercayaan Shinto dan Buddhisme Jepang

Setelah masuk ke Jepang, konsep tengu mulai beradaptasi dengan kepercayaan lokal. Dalam ajaran Buddha Jepang, tengu sering dikaitkan dengan roh yang menyesatkan manusia, terutama para biksu yang tidak disiplin. Ada kepercayaan bahwa para biksu yang menyimpang dari ajaran yang benar dapat bereinkarnasi menjadi tengu sebagai hukuman. Hal ini menyebabkan pandangan awal tentang tengu lebih cenderung negatif dan mereka dianggap sebagai makhluk jahat yang menyesatkan manusia.

Di sisi lain, dalam kepercayaan Shinto, gunung-gunung di Jepang sering dianggap sebagai tempat tinggal roh-roh suci dan makhluk gaib. Seiring berjalannya waktu, tengu juga mulai dianggap sebagai roh penjaga pegunungan dan kuil-kuil yang ada di daerah pegunungan. Ini menyebabkan pergeseran citra Tengu dari makhluk jahat menjadi pelindung yang dihormati.

D. Evolusi Citra Tengu dalam Sejarah Jepang

Seiring berjalannya waktu, gambaran tengu mengalami evolusi. Pada periode awal, Tengu lebih sering digambarkan dengan ciri-ciri burung, seperti kepala dan paruh burung gagak. Bentuk ini disebut sebagai Karasu Tengu (烏天狗) atau Konoha Tengu (木の葉天狗).

Namun, di kemudian hari, terutama pada periode Edo, muncul jenis Tengu yang lebih menyerupai manusia dengan hidung panjang dan wajah merah yang dikenal sebagai Yamabushi Tengu (山伏天狗).

Animasi Berisi Cerita Anak tentang Tengu (youtube.com)

Perubahan bentuk ini kemungkinan besar terjadi karena pengaruh Yamabushi, yaitu para biksu pertapa yang hidup di gunung dan memiliki kemampuan mistis. Yamabushi Tengu sering dikaitkan dengan ilmu bela diri, kebijaksanaan, dan digambarkan mengenakan pakaian khas pertapa gunung.

3. Mitos dan Kepercayaan Seputar Tengu

Tengu sering muncul dalam berbagai kisah rakyat Jepang. Hal ini menarik untuk dikulik lebih jauh. Berikut di bawah terdapat beberapa mitos utama yang berkaitan dengan makhluk ini.

A. Tengu sebagai Pembawa Bencana

Pada zaman dahulu, tengu dianggap sebagai youkai yang berbahaya. Mereka sering dikaitkan dengan penculikan anak-anak, menggoda biksu untuk meninggalkan kehidupan religius, atau menyebabkan badai dan kebakaran di desa-desa pegunungan. Beberapa kisah menyebutkan bahwa mereka bisa mengendalikan angin dan cuaca buruk untuk menghukum manusia yang tidak menghormati alam.

B. Tengu sebagai Ahli Bela Diri dan Guru Samurai

Banyak kisah yang menyebutkan bahwa Tengu adalah ahli seni bela diri. Beberapa samurai terkenal, seperti Minamoto no Yoshitsune dikatakan belajar ilmu pedang dari tengu. Mereka disebut memiliki kemampuan supranatural seperti kecepatan luar biasa, kekuatan fisik yang tak tertandingi, dan teknik bertarung yang hanya bisa dipelajari dari mereka. Karena alasan ini, banyak samurai yang menghormati tengu sebagai guru rahasia bela diri.

Gambaran Sosok Tengu
japan-avenue.com

C. Hubungan dengan Agama Buddha dan Hukuman bagi Biksu Jahat

Dalam beberapa ajaran Buddhisme Jepang, tengu dianggap sebagai makhluk yang menggoda biksu agar menyimpang dari jalan yang benar. Ada mitos bahwa seorang biksu yang serakah atau sombong akan berubah menjadi tengu setelah kematian sebagai bentuk hukuman. Oleh karena itu, pada masa lalu, kuil-kuil di gunung sering memasang jimat untuk mengusir roh tengu agar tidak mengganggu biksu yang sedang bermeditasi.

D. Pelindung Gunung dan Kuil

Seiring berjalannya waktu, tengu mulai dipandang lebih positif. Mereka dipercaya sebagai penjaga kuil-kuil Shinto dan pelindung para pendaki gunung. Beberapa daerah di Jepang bahkan mengadakan festival untuk menghormati Tengu sebagai roh gunung yang dapat memberikan perlindungan kepada mereka yang hidup harmonis dengan alam.

E. Tengu sebagai Makhluk yang Bisa Memberi Berkah atau Kutukan

Dalam beberapa cerita rakyat, Tengu digambarkan sebagai makhluk yang bisa memberikan berkah kepada manusia yang baik hati, tapi juga bisa mengutuk mereka yang bertindak curang atau jahat. Mereka dapat menguji kejujuran seseorang dengan menyamar sebagai manusia dan mengamati tindakan mereka sebelum memberikan hukuman atau hadiah.

4. Sejarah Tengu dalam Budaya Jepang

Sejarah awal tengu dapat ditelusuri ke dalam teks kuno Jepang seperti Nihon Shoki (日本書紀) yang ditulis pada abad ke-8. Dalam teks tersebut, tengu digambarkan sebagai entitas supranatural yang sering dikaitkan dengan bencana dan peristiwa aneh di pegunungan. Pada periode Heian (794–1185), mereka sering dianggap sebagai roh jahat yang mengganggu para biksu Buddha dan masyarakat umum.

Pada periode Kamakura (1185–1333) dan Muromachi (1336–1573), persepsi tentang tengu mulai berubah. Mereka tidak hanya dianggap sebagai pembawa malapetaka tapi juga sebagai makhluk pelindung yang memiliki kebijaksanaan spiritual. Banyak kisah menceritakan bahwa tengu adalah makhluk yang mahir dalam ilmu bela diri dan sering menjadi guru bagi samurai, termasuk Minamoto no Yoshitsune yang jadi salah satu tokoh sejarah terkenal Jepang.

tengu ukiyo e 2
Lukisan Ukiyo-e Tengu
touken-world-ukiyoe.jp

Pada zaman Edo (1603–1868), tengu semakin berkembang dalam cerita rakyat dan seni ukiyo-e. Meskipun masih sering digambarkan sebagai makhluk berbahaya, mereka juga mulai muncul dalam kisah-kisah humor dan fiksi rakyat sebagai sosok yang bisa membantu manusia jika dihormati dengan benar.

Sedangkan, pada zaman modern, Tengu sering muncul dalam budaya pop Jepang, seperti manga, anime, dan video game. Misalnya, dalam seri Naruto, ada karakter yang terinspirasi dari tengu, sedangkan dalam permainan Touhou Project, terdapat karakter Tengu bernama Aya Shameimaru.

5. Jenis-Jenis Tengu

Tengu memiliki beberapa jenis yang berbeda berdasarkan bentuk, karakteristik, dan peran mereka dalam mitologi Jepang. Berikut di bawah ini penjelasan mengenai 2 jenis utama tengu.

a. Konoha Tengu (木の葉天狗) atau Karasu Tengu (烏天狗)

Karasu Tengu (烏天狗) atau tengu gagak memiliki wujud menyerupai burung gagak dengan sayap hitam, cakar tajam, dan paruh seperti burung. Mereka sering dianggap sebagai makhluk yang lebih liar dan primitif dibandingkan dengan jenis Tengu lainnya. Karasu Tengu dipercaya tinggal di gunung dan bertindak sebagai penjaga wilayahnya. Mereka juga memiliki kekuatan supranatural seperti terbang dan mengendalikan angin.

karasu tengu
Karasu Tengu (烏天狗)
nwn.jp

b. Yamabushi Tengu (山伏天狗) atau Daitengu (大天狗)

Yamabushi Tengu (山伏天狗) memiliki wujud seperti manusia dengan hidung panjang, jubah biksu gunung (yamabushi), dan sering membawa shakujo (tongkat biksu) atau uchiwa (kipas besar yang bisa menciptakan angin kuat). Mereka memiliki kebijaksanaan lebih tinggi dibandingkan Karasu Tengu dan sering digambarkan sebagai sosok yang mampu mengajarkan ilmu bela diri serta sihir kepada manusia.

yamabushi tengu
Yamabushi Tengu (山伏天狗)
photolibrary.jp

Selain dua jenis utama tersebut, ada juga beberapa variasi lokal dari Tengu, di antaranya:
– Kotengu (小天狗), yaitu tengu kecil yang sering menjadi pembantu dari tengu yang lebih besar.
– Kurama Tengu (鞍馬天狗), yaitu tengu yang terkenal dalam legenda karena melatih Minamoto no Yoshitsune.
– Shoujou Tengu (猩々天狗), yaitu tengu yang sering dikaitkan dengan minuman sake dan kehidupan liar di pegunungan.

6. Topeng Tengu yang Menjadi Ikonik Jepang

Topeng tengu adalah salah satu elemen penting dalam budaya Jepang, terutama dalam pertunjukan teater Noh, festival, dan ritual keagamaan. Topeng ini memiliki berbagai bentuk yang mencerminkan tipe tengu yang berbeda dan makna simbolis yang melekat padanya. Selanjutnya, kita akan kulik lebih dalam tentang topeng ini.

A. Ciri Khas Topeng Tengu

Topeng tengu memiliki beberapa karakteristik utama yang membuatnya mudah dikenali. Ciri-cirinya yaitu:

1. Warna Merah Terang: Warna merah ini melambangkan kekuatan, amarah, dan keagungan.
2. Hidung Panjang: Hidung panjang jadi ciri khas utama, terutama untuk Daitengu yang melambangkan kebijaksanaan dan kesombongan.
3. Mata Tajam dan Alis Lebat: Ini mewakili kepribadian yang tegas dan misterius.
4. Ekspresi Garang: Wajah yang menyeramkan menandakan bahwa tengu adalah makhluk yang kuat dan ditakuti.

B. Jenis-Jenis Topeng Tengu

Setelah ciri-ciri sudah disebutkan di atas, ada beberapa variasi topeng tengu yang digunakan dalam berbagai situasi lho. Yuk, kita simak lagi di bawah ini.

a. Topeng Daitengu (大天狗)
Daitengu adalah tengu tingkat tinggi yang memiliki ciri hidung panjang dan wajah seperti manusia. Topeng ini sering digunakan dalam festival untuk melambangkan roh pelindung gunung atau kuil. Dalam beberapa kepercayaan, pemakaian topeng ini bisa membawa keberuntungan dan perlindungan spiritual.

daitengu masuku
Topeng Daitengu (大天狗)

b. Topeng Karasu Tengu (烏天狗)
Karasu Tengu memiliki wajah lebih mirip burung dengan paruh yang mencolok. Jenis topeng ini sering dikaitkan dengan versi Tengu yang lebih liar dan agresif. Karasu Tengu biasanya dianggap sebagai prajurit atau bawahan dari Daitengu dan dalam beberapa cerita mereka bertindak sebagai pelatih bagi manusia yang mencari ilmu bela diri.

karasu tengu masuku
Topeng Karasu Tengu (烏天狗)
nohmask21.com

c. Topeng Tengu dalam Teater Noh dan Kyogen
Dalam teater tradisional Jepang seperti Noh dan Kyogen, topeng tengu sering digunakan untuk menggambarkan karakter roh gunung atau makhluk gaib yang memiliki kekuatan supranatural. Topeng ini sering digunakan dalam adegan-adegan mistis atau humor yang menggambarkan interaksi antara manusia dan dunia spiritual.

C. Penggunaan Topeng Tengu dalam Festival dan Ritual

Topeng tengu sering digunakan dalam festival Jepang, terutama dalam perayaan yang berkaitan dengan gunung dan perlindungan desa. Beberapa festival terkenal yang melibatkan topeng Tengu antara lain:

1. Festival Kurama Tengu (鞍馬の天狗祭り) di Kyoto. Di festival tersebut para peserta mengenakan topeng besar berbentuk tengu dan berparade di sepanjang kuil.
2. Festival tengu di Prefektur Yamagata yang menampilkan ritual untuk menghormati roh gunung dan meminta perlindungan dari bencana.

festival kurama yahoojp
Festival Api Kurama di Kyoto
news.yahoo.co.jp

Selain itu, beberapa kuil di Jepang memiliki patung atau topeng tengu raksasa yang dianggap sebagai simbol perlindungan dan keberanian.

D. Makna Simbolis dari Topeng Tengu

Dalam kepercayaan masyarakat Jepang, topeng Tengu tidak hanya sekadar hiasan, tapi juga memiliki makna mendalam. Pertama, dapat sebagai pengingat akan kesombongan. Hidung panjang dari topeng Tengu sering dianggap sebagai simbol kesombongan yang berlebihan yang harus dihindari oleh manusia.

Yang kedua, dapat sebagai pelindung. Topeng tengu dipercaya dapat mengusir roh jahat dan melindungi rumah atau tempat sembahyang. Terakhir yang ketiga, dapat sebagai simbol kebijaksanaan. Meskipun sering dianggap sombong, Daitengu juga melambangkan pengetahuan dan kekuatan spiritual.


Tengu adalah salah satu makhluk mitologi Jepang yang mengalami evolusi dalam persepsi budaya dari makhluk jahat menjadi pelindung. Dengan pengaruh dari mitologi Tiongkok dan India, tengu berkembang menjadi entitas unik dalam kepercayaan masyarakat Jepang. Mitos-mitos tentang mereka beragam, dari makhluk pengacau hingga guru bela diri yang bijaksana.

Selain itu, topeng Tengu memiliki nilai simbolis yang kuat dalam berbagai aspek budaya Jepang. Hingga kini, Tengu tetap menjadi bagian dari legenda dan festival yang menarik bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang tradisi Jepang.

Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Minasan mengenai budaya Jepang yang banyak menariknya ya. Jika ingin tahu budaya Jepang lainnya, Pandai Kotoba punya banyak artikelnya lho. Bisa kunjungi artikel yang satu ini nih: Perbedaan Pemandian Onsen dan Sento di Jepang. Klik untuk membacanya ya.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *