Soubetsukai (送別会): Tradisi Perpisahan dalam Budaya Jepang
Hai Minasan~! Tahu gak di Jepang ada sebuah tradisi untuk melepas perpisahan seseorang? Tradisi ini namanya Soubetsukai (送別会). Soubetsukai ini gunanya untuk memberikan penghormatan kepada seseorang yang akan meninggalkan kelompok mereka lho. Acara tradisi ini tidak hanya sekadar ajang pertemuan, tapi mencerminkan nilai-nilai mendalam dalam masyarakat Jepang seperti rasa hormat, kesopanan, dan solidaritas.
Soubetsukai menjadi momen berharga untuk menunjukkan apresiasi dan dukungan bagi rekan atau teman yang akan melangkah ke fase baru dalam hidup. Pandai Kotoba pada artikel kali ini akan membahas budaya Soubetsukai, mulai pengertian, makna budaya, etika dan aturannya, serta bagaimana tradisi ini terus berkembang di masa kini. Yuk, kita simak di bawah ini.
Sobetsukai (送別会): Tradisi Perpisahan dalam Budaya Jepang
1. Apa Itu Soubetsukai (送別会)?
Soubetsukai (送別会) adalah acara perpisahan yang sering diadakan di tempat kerja, sekolah, atau komunitas di Jepang sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang yang akan meninggalkan kelompok tersebut. Acara ini bukan hanya sekadar pesta perpisahan, tetapi juga melambangkan pentingnya hubungan interpersonal dan rasa syukur atas kontribusi individu tersebut.
Soubetsukai bisa diadakan dalam berbagai situasi, seperti pensiun, mutasi kerja, kelulusan, atau bahkan pindah ke luar negeri. Selain sobetsukai, ada juga Soukoukai (壮行会) yaitu acara perpisahan dengan nuansa optimis, biasanya untuk merayakan promosi atau penugasan baru di tempat lain. Meskipun serupa, Soukoukai lebih menekankan harapan dan dukungan bagi mereka yang akan memulai babak baru.
2. Makna Budaya dan Filosofi di Balik Soubetsukai (送別会)
Soubetsukai mencerminkan budaya Jepang yang sangat menghargai etika, kesopanan, dan rasa kolektif. Dalam masyarakat Jepang, hubungan sosial sering dibangun melalui tradisi yang menekankan penghargaan dan rasa terima kasih. Momen ini gunanya untuk mengucapkan selamat tinggal secara formal dan memberikan penghargaan atas usaha yang telah diberikan oleh orang tersebut.
Konsep seperti Omotenashi atau keramahan tulus juga terlihat jelas di acara ini. Semua aspek Soubetsukai, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan, dilakukan dengan perhatian dan hormat. Selain itu, acara ini menjadi kesempatan bagi anggota kelompok untuk menunjukkan solidaritas dan hubungan baik, bahkan setelah orang tersebut meninggalkan kelompok.
3. Etiket dan Aturan Soubetsukai (送別会)
Dalam acara Soubetsukai, terdapat aturan dan tata krama sangat diperhatikan. Berikut beberapa etiket penting yang perlu dipatuhi:
- Toast Awal (Kanpai)
Acara dimulai dengan ucapan pembuka dari seseorang dengan jabatan tinggi di kelompok tersebut, diikuti dengan toast atau kanpai. Tidak ada yang boleh makan atau minum sebelum kanpai dilakukan.
- Menuangkan minuman untuk orang lain
Sebagai bentuk perhatian, peserta harus menuangkan minuman untuk rekan atau teman mereka, terutama bagi atasan. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan memperkuat ikatan sosial.
- Pemberian hadiah
Tidak jarang anggota kelompok memberikan hadiah kenang-kenangan kepada orang yang akan pergi. Ini bisa berupa barang kecil dengan makna simbolis.
- Pidato perpisahan
Orang yang meninggalkan kelompok biasanya memberikan pidato perpisahan singkat untuk mengucapkan terima kasih dan harapan bagi masa depan kelompoknya.
4. Struktur dan Lokasi Acara
Acara Soubetsukai biasanya diadakan di restoran, izakaya, atau bahkan hotel. Tak jarang juga dilakukan di lokasi yang lebih sederhana atau dekat seperti di kantor, tempat pertemuan terdekat, atau di rumah. Beberapa perusahaan memilih tempat dengan ruang pribadi untuk menciptakan suasana yang lebih akrab. Acara ini sering kali dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
A. Acara utama terdiri atas makan malam dan toast.
B. Nijikai (二次会) yaitu pesta kedua yang lebih santai, biasanya sering dilakukan di tempat karaoke atau bar. Pada bagian ini, formalitas menjadi berkurang dan peserta acara dapat lebih bebas berinteraksi.
C. Ipponjime (一本締め) yaitu acara terakhir berupa tepuk tangan bersama sebagai tanda penutupan resmi acara perpisahan.
5. Perubahan Soubetsukai di Masa Kini
Acara Soubetsukai sempat mengalami beberapa perubahan dalam beberapa tahun terakhir, terutama disebabkan pandemi COVID-19. Beberapa perusahaan mulai mengadopsi format hybrid, yaitu menggabungkan pertemuan tatap muka dan virtual untuk mengakomodasi pekerja jarak jauh. Selain itu, ada peningkatan kesadaran akan batas konsumsi alkohol dengan semakin banyak acara yang diadakan tanpa minum-minuman berakohol untuk menciptakan suasana yang lebih inklusif.
Generasi muda Jepang juga mulai memberikan sentuhan modern pada tradisi ini. Misalnya, beberapa perusahaan lebih memilih lokasi yang lebih santai seperti kafe atau taman dibandingkan dengan izakaya tradisional. Hal ini mencerminkan perubahan preferensi gaya hidup di Jepang yang mana keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi lebih diperhatikan.
6. Pengaruh Soubetsukai Terhadap Hubungan Kerja
Acara Soubetsukai juga memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan antar anggota di tempat kerja. Ini bisa menjadi momen untuk menunjukkan apresiasi kepada seseorang yang meninggalkan perusahaan dan mempererat hubungan antara kolega yang tersisa.
Dalam budaya kerja Jepang, acara seperti ini membantu menciptakan rasa Kizuna atau ikatan yang mendalam dan memperkuat rasa kebersamaan. Di sisi lain, beberapa kritik muncul terkait tekanan sosial yang terkadang timbul dari acara seperti ini, terutama bagi mereka yang kurang nyaman dalam situasi sosial atau dengan konsumsi alkohol yang berlebihan. Namun, banyak perusahaan dan komunitas kini mulai lebih fleksibel dalam mengadakan acara dan memberikan pilihan bagi peserta untuk hadir tanpa merasa terbebani.
Acara Soubetsukai adalah salah satu tradisi perpisahan yang memperlihatkan sisi sosial dan nilai-nilai dalam budaya Jepang. Meskipun di masa kini tradisi ini mengalami perubahan, maknanya tetap penting dalam mempererat hubungan sosial dan menunjukkan rasa syukur. Dengan beradaptasi dengan perubahan zaman, Soubetsukai tetap relevan dari kehidupan sosial dan profesional di Jepang.
Sebagai tradisi perpisahan yang berakar kuat dalam budaya Jepang, Soubetsukai menggambarkan betapa pentingnya ikatan sosial dan penghargaan antarindividu di Jepang. Di tengah perubahan zaman sekarang, tradisi ini terus menjadi simbol rasa hormat, kebersamaan, dan solidaritas. Dengan cara yang unik, Soubetsukai tidak hanya menjadi penutup bagi babak lama, tetapi juga pintu yang terbuka untuk hubungan baik di masa depan.
Nah, ini dia penjelasan mengenai tradisi perpisahan ala Jepang yaitu acara Soubetsukai. Momen perpisahan sudah seharusnya memberikan kesan yang baik dan menjadi penyemangat untuk melangkah kehidupan baru yang lebih baik lagi ya.
Acara tradisi ini bisa jadi ide nih untuk Minasan yang ingin melepaskan perpisahan dengan seseorang, lingkupnya tidak hanya lingkungan kerja ya, tapi siapa pun yang berpisah bisa mengadakan acara ini. Jika ingin tahu budaya bahasa Jepang lainnya, Pandai Kotoba pernah buat artikel ini: Oshougatsu, Budaya Akhir Tahun di Jepang, yuk klik artikelnya di sini.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya!