Bahasa Jepang,  Pemula

Ungkapan Sopan (teineigo) dan Kasual (futsūtai) dalam bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, penggunaan gaya bahasa yang tepat sangat penting untuk menjaga sopan santun dan hubungan sosial yang harmonis. Berbeda dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, bahasa Jepang memiliki tingkat kesopanan yang secara jelas dibedakan antara bahasa sopan (teineigo) dan kasual (futsūtai). Pemilihan ungkapan yang tepat dapat mencerminkan rasa hormat kepada lawan bicara, sekaligus menunjukkan kedekatan atau keakraban dalam situasi yang lebih santai.

Oleh karena itu, memahami perbedaan dan penggunaan antara ungkapan sopan dan kasual menjadi hal dasar yang perlu dikuasai oleh siapa pun yang ingin mempelajari bahasa dan budaya Jepang secara lebih dalam.

Ungkapan Sopan
A: Ore mo genki. Saikin, dou?) – Aku juga. Akhir-akhir ini gimana?
B: (Baito isogashii kedo, maa maa da yo.) -Kerjaan part-time sibuk, tapi ya lumayan lah.

Apa Itu Ungkapan Sopan (Teineigo)?

Teineigo (丁寧語) adalah bentuk sopan dalam bahasa Jepang. Biasanya digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, atasan, orang yang baru dikenal, atau dalam situasi formal seperti di kantor, sekolah, atau tempat umum.

Ciri-ciri Teineigo:

  • Menggunakan bentuk akhir ~です (untuk kata sifat dan kata benda) dan ~ます (untuk kata kerja).
  • Kalimatnya terdengar lebih hormat dan formal.
  • Sering digunakan dalam tulisan resmi, berita, pengumuman, dan situasi profesional.

Contoh Kalimat Teineigo:

Kalimat Bahasa IndonesiaKalimat Teineigo
Saya pelajar.わたしは がくせいです。(Watashi wa gakusei desu)
Saya makan.たべます。(Tabemasu)
Itu buku.それは ほんです。(Sore wa hon desu)

Apa Itu Ungkapan Kasual (Futsūtai)?

Futsūtai (普通体) adalah bentuk biasa atau kasual dalam bahasa Jepang. Digunakan dalam percakapan santai sehari-hari, terutama dengan teman dekat, keluarga, atau orang yang sudah akrab.

🔹 Ciri-ciri Futsūtai:

  • Tidak menggunakan akhiran ~です atau ~ます.
  • Kata kerja dan kata sifat biasanya langsung dalam bentuk dasar (dictionary form atau bentuk biasa).
  • Lebih ringkas dan tidak terlalu formal.

Pentingnya Memahami Gaya Bahasa dalam Bahasa Jepang

Dalam budaya Jepang, bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cerminan dari hubungan sosial, rasa hormat, dan kesopanan. Oleh karena itu, memahami gaya bahasa terutama perbedaan antara bahasa sopan (keigo) dan bahasa kasual menjadi sangat penting bagi siapa pun yang belajar bahasa Jepang.

Penggunaan gaya bahasa yang tepat bisa membantu seseorang menjaga hubungan baik, menghindari kesalahpahaman, dan menunjukkan sikap hormat sesuai dengan konteks sosial. Misalnya, berbicara dengan atasan, guru, atau orang yang baru dikenal menuntut penggunaan bahasa yang lebih formal dan sopan. Sebaliknya, berbicara dengan teman dekat atau keluarga memungkinkan penggunaan gaya bahasa yang lebih santai dan akrab.

Tanpa pemahaman yang baik tentang perbedaan ini, seorang pembelajar bahasa Jepang bisa saja terdengar terlalu kasar, tidak sopan, atau justru terlalu kaku dalam situasi yang seharusnya santai. Itulah mengapa, selain menguasai kosakata dan tata bahasa, memahami gaya bahasa menjadi kunci penting dalam komunikasi yang efektif dalam bahasa Jepang.

Perbedaan Antara Ungkapan Sopan dan Kasual

Dalam bahasa Jepang, perbedaan antara ungkapan sopan dan kasual terlihat jelas dalam bentuk kata kerja, penggunaan kata ganti orang, dan ekspresi sehari-hari. Gaya sopan biasanya digunakan dalam situasi formal atau saat berbicara dengan orang yang lebih tua, atasan, atau orang yang baru dikenal. Sementara itu, gaya kasual digunakan dalam situasi santai bersama teman sebaya, keluarga, atau orang yang sudah akrab.

Contoh Perbedaan:

Bahasa KasualBahasa SopanArti
食べる (taberu)食べます (tabemasu)makan
行く (iku)行きます (ikimasu)pergi
なに? (nani?)なんですか? (nan desu ka?)apa?
お前 (omae)あなた (anata)kamu (kasar vs. netral/sopan)
うん (un)はい (hai)iya
  • Bahasa sopan sering menggunakan akhiran -masu untuk kata kerja dan tambahan seperti です atau ます, sedangkan bahasa kasual menggunakan bentuk dasar (dictionary form) atau bentuk ringkas (ta-form, nai-form) dari kata kerja.
  • Selain bentuk kata, intonasi dan sikap saat berbicara juga memainkan peran penting. Dalam situasi formal, pembicara biasanya lebih hati-hati dan menjaga nada suara agar terdengar tenang dan sopan.
bfbe8612 70b9 45b0 a605 69af8b8e0af7
行く (iku) – 行きます (ikimasu) – pergi

Situasi yang Memerlukan Bahasa Sopan

Dalam kehidupan sehari-hari di Jepang, penggunaan bahasa sopan atau keigo (敬語) sangat penting, terutama dalam situasi yang menuntut kesantunan atau rasa hormat. Bahasa sopan digunakan bukan hanya karena aturan bahasa, tetapi juga karena budaya Jepang sangat menjunjung tinggi tata krama dan hubungan sosial yang harmonis.

Berikut adalah beberapa situasi umum yang memerlukan penggunaan bahasa sopan:

1. Berbicara dengan Orang yang Lebih Tua

Saat berbicara dengan orang yang usianya lebih tua, seperti kakek-nenek, guru, atau senior, penggunaan bentuk sopan menunjukkan rasa hormat.

2. Berbicara dengan Atasan atau Rekan Kerja dalam Lingkungan Formal

Dalam dunia kerja, bahasa sopan sangat penting saat berbicara dengan atasan, klien, atau orang dari perusahaan lain. Kesalahan dalam memilih ungkapan bisa dianggap tidak profesional.

3. Berbicara dengan Orang yang Baru Dikenal

Saat pertama kali bertemu seseorang, terutama dalam perkenalan formal, bentuk sopan digunakan untuk menciptakan kesan pertama yang baik.

4. Saat Memberikan Layanan atau dalam Dunia Bisnis (Omotenashi)

Karyawan toko, pelayan restoran, atau staf hotel menggunakan bahasa yang sangat sopan sebagai bagian dari pelayanan kepada pelanggan.

5. Dalam Penulisan Formal

Surat resmi, email bisnis, dan laporan menggunakan bahasa sopan dan struktur yang lebih kompleks untuk menunjukkan keseriusan dan profesionalisme.

Menggunakan bahasa sopan pada waktu yang tepat tidak hanya membuat kita terdengar lebih ramah dan sopan, tetapi juga membantu membangun hubungan sosial yang baik dengan masyarakat Jepang.

Kapan Menggunakan Ungkapan Kasual?

Berbeda dengan bahasa sopan yang digunakan untuk menjaga jarak dan menunjukkan rasa hormat, bahasa kasual digunakan dalam situasi yang lebih santai dan akrab. Gaya bahasa ini mencerminkan keakraban dan kenyamanan antara pembicara, sehingga tidak kaku atau terlalu formal.

Berikut beberapa situasi umum di mana ungkapan kasual digunakan:

  • Contoh Ungkapan Sopan dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam percakapan formal, ungkapan sopan digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara. Ungkapan-ungkapan ini umum digunakan di tempat kerja, pelayanan publik, atau saat berbicara dengan orang yang belum dikenal dekat.

SituasiUngkapan SopanArti / Penjelasan
Menyapa di pagi hariおはようございます (ohayou gozaimasu)Selamat pagi (sopan)
Meminta maafすみません (sumimasen)Maaf / Permisi
Mengucapkan terima kasihありがとうございます (arigatou gozaimasu)Terima kasih (sopan)
Bertanya sopan~ですか? (~ desu ka?)Apakah…? (bentuk pertanyaan sopan)
Mengungkapkan ingin~たいです (~tai desu)Saya ingin… (bentuk keinginan yang sopan)
Berpamitan失礼します (shitsurei shimasu)Permisi / Maaf saya mengganggu
Gemini Generated Image orrunborrunborru
失礼します (shitsurei shimasu) – Permisi / Maaf saya mengganggu

Contoh Ungkapan Kasual yang Umum Digunakan

Ungkapan kasual lebih pendek dan lebih sederhana. Digunakan saat berbicara dengan teman dekat, saudara, atau orang sebaya dalam suasana yang santai.

SituasiUngkapan KasualArti / Penjelasan
Menyapa di pagi hariおはよう (ohayou)Selamat pagi (untuk teman/keluarga)
Meminta maafごめん / ごめんね (gomen / gomen ne)Maaf (santai)
Mengucapkan terima kasihありがとう (arigatou)Terima kasih (kasual)
Bertanya~なの? (~ nano?)Emangnya…? (bentuk kasual & ekspresif)
Mengungkapkan ingin~たい (~tai)Pengen… (versi pendek dari ~tai desu)
Berpamitanじゃあね (jaa ne)Sampai nanti ya (santai)

1. Berbicara dengan Teman Dekat atau Sebaya

Dalam percakapan sehari-hari dengan teman sekelas, sahabat, atau rekan sebaya, bahasa kasual lebih alami dan membuat suasana lebih santai.

2. Bersantai Bersama Keluarga

Ketika berbicara dengan orang tua, saudara kandung, atau anggota keluarga lainnya dalam suasana informal di rumah, ungkapan kasual sering digunakan.

3. Percakapan di Media Sosial atau Chat

Dalam pesan singkat, komentar di media sosial, atau percakapan online, orang Jepang cenderung menggunakan bentuk kasual yang lebih ringkas dan ekspresif.

4. Saat Emosi atau Ekspresi Spontan

Ketika marah, kaget, senang, atau bercanda, orang sering secara spontan menggunakan ungkapan kasual untuk menunjukkan perasaan mereka secara lebih langsung.

5. Dalam Anime, Manga, atau Drama Remaja

Banyak karakter dalam anime atau manga menggunakan gaya kasual, terutama dalam percakapan antar teman. Ini juga menjadi cara bagi pelajar bahasa Jepang untuk mengenal gaya bicara sehari-hari yang lebih santai.

Namun, penting diingat bahwa menggunakan ungkapan kasual dalam situasi yang tidak tepat bisa dianggap kurang sopan atau tidak menghormati lawan bicara. Oleh karena itu, memahami siapa lawan bicara dan situasinya sangat penting sebelum memilih gaya bahasa.

Contoh Ungkapan Sopan dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam percakapan formal, ungkapan sopan digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara. Ungkapan-ungkapan ini umum digunakan di tempat kerja, pelayanan publik, atau saat berbicara dengan orang yang belum dikenal dekat.

SituasiUngkapan SopanArti / Penjelasan
Menyapa di pagi hariおはようございます (ohayou gozaimasu)Selamat pagi (sopan)
Meminta maafすみません (sumimasen)Maaf / Permisi
Mengucapkan terima kasihありがとうございます (arigatou gozaimasu)Terima kasih (sopan)
Bertanya sopan~ですか? (~ desu ka?)Apakah…? (bentuk pertanyaan sopan)
Mengungkapkan ingin~たいです (~tai desu)Saya ingin… (bentuk keinginan yang sopan)
Berpamitan失礼します (shitsurei shimasu)Permisi / Maaf saya mengganggu
ohayougozaimasu
Menyapa di pagi hari – おはようございます (ohayou gozaimasu) – Selamat pagi (sopan)

Contoh Ungkapan Kasual yang Umum Digunakan

Ungkapan kasual lebih pendek dan lebih sederhana. Digunakan saat berbicara dengan teman dekat, saudara, atau orang sebaya dalam suasana yang santai.

SituasiUngkapan KasualArti / Penjelasan
Menyapa di pagi hariおはよう (ohayou)Selamat pagi (untuk teman/keluarga)
Meminta maafごめん / ごめんね (gomen / gomen ne)Maaf (santai)
Mengucapkan terima kasihありがとう (arigatou)Terima kasih (kasual)
Bertanya~なの? (~ nano?)Emangnya…? (bentuk kasual & ekspresif)
Mengungkapkan ingin~たい (~tai)Pengen… (versi pendek dari ~tai desu)
Berpamitanじゃあね (jaa ne)Sampai nanti ya (santai)

Kalau minasan mau, aku bisa buatkan percakapan singkat yang menggunakan kedua gaya ini dalam situasi yang sama (misalnya saat membeli makanan, menelepon, atau bertemu teman).

Transformasi Ungkapan dari Sopan ke Kasual dan Sebaliknya

Untuk menjadi lebih mahir dalam berkomunikasi dalam bahasa Jepang, penting untuk memahami bagaimana suatu ungkapan diubah dari bentuk sopan ke bentuk kasual, dan sebaliknya. Dengan memahami pola transformasi ini, kita bisa menyesuaikan gaya bahasa sesuai situasi sosial dengan lebih mudah dan alami.

1. Kata Kerja

Bentuk Dasar (Kamusal)Bentuk Sopan (Keigo)Arti
食べる (taberu)食べます (tabemasu)makan
行く (iku)行きます (ikimasu)pergi
話す (hanasu)話します (hanashimasu)berbicara
飲む (nomu)飲みます (nomimasu)minum

Catatan: Untuk mengubah dari bentuk kasual ke sopan, ganti akhiran kata kerja bentuk dasar menjadi bentuk -masu. Sebaliknya, untuk mengubah dari bentuk sopan ke kasual, gunakan bentuk dasar atau kamus.

2. Kalimat Pertanyaan

KasualSopanArti
何してるの? (nani shiteru no?)何をしていますか? (nani o shiteimasu ka?)Sedang apa?
どこ行くの? (doko iku no?)どこへ行きますか? (doko e ikimasu ka?)Mau ke mana?

Tips:

  • Kasual menggunakan intonasi lebih naik, seringkali dengan akhir kalimat seperti の?(no?), の?(no?), atau ん?(n?)
  • Sopan menggunakan struktur tata bahasa lengkap dan partikel dengan jelas.
Gemini Generated Image t9261dt9261dt926
何してるの? (nani shiteru no?) – 何をしていますか? (nani o shiteimasu ka?) – Sedang apa?

3. Ungkapan Umum

KasualSopanArti
うん (un)はい (hai)Iya
ううん (uun)いいえ (iie)Tidak
ごめん (gomen)すみません / ごめんなさいMaaf
じゃあね (jaa ne)失礼します / さようならSampai jumpa

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Ungkapan Sopan dan Kasual

Saat belajar bahasa Jepang, banyak pelajar (termasuk penutur asli!) kadang keliru dalam menggunakan ungkapan sopan dan kasual, terutama dalam memilih gaya bahasa yang sesuai dengan konteks dan lawan bicara. Berikut ini beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

1. Menggunakan Gaya Kasual kepada Orang yang Lebih Tua atau Atasan

Contoh salah:
今日、行く?(Kyou, iku?) – Hari ini jadi pergi? → terlalu santai untuk lawan bicara yang lebih tua atau atasan.

Perbaikan:
今日は行きますか?(Kyou wa ikimasu ka?) – Apakah kamu pergi hari ini?

Catatan: Menggunakan bentuk kasual dalam konteks formal dapat dianggap tidak sopan dan menyinggung perasaan lawan bicara.

2. Mencampur Gaya Kasual dan Sopan dalam Kalimat yang Sama

Contoh salah:
先生、これ見てくださいね!(Sensei, kore mite kudasai ne!) – Sensei, tolong lihat ini ya!
(“Kudasai” sopan, tapi “ne” memberi nuansa kasual yang terlalu santai.)

Perbaikan:
先生、こちらをご覧ください。(Sensei, kochira o goran kudasai.) – Silakan lihat yang ini, Sensei.

Catatan: Mencampur bentuk sopan dan kasual dalam kalimat yang sama tanpa kejelasan konteks dapat membuat kesan membingungkan atau tidak konsisten.

3. Menggunakan Keigo (bentuk sangat sopan) Secara Berlebihan

 Contoh salah:
ご覧になられていらっしゃいますか?(Goran ni nararete irasshaimasu ka?) – Apakah Anda sedang melihat (sesuatu)? (Bentuk sangat sopan / kehormatan tinggi)
(Terlalu rumit dan terdengar aneh bahkan bagi penutur asli.)

Kalimat ini menggunakan tiga bentuk kehormatan sekaligus, yang membuatnya terlalu rumit dan berlebihan:

  • ご覧になる (goran ni naru) → bentuk sopan (sonkeigo) dari kata kerja 見る (miru) = “melihat”
  • ~られる (rareru) → bentuk pasif atau sopan tambahan
  • いらっしゃる → bentuk sopan untuk menunjukkan keberadaan atau aktivitas (sebagai pengganti いる)
  • ~ていますか? → menunjukkan bentuk progresif (sedang dilakukan)

Jadi, secara literal bisa diuraikan seperti:
“Apakah Anda sedang berada dalam keadaan sedang melakukan tindakan melihat (dengan segala hormat)?”

Perbaikan:
ご覧になっていますか?(Goran ni natteimasu ka?) – Apakah Anda sedang melihat (nya)?

Catatan: Penggunaan keigo yang berlebihan bisa terlihat seperti “berusaha terlalu keras” atau bahkan dianggap tidak alami.

4. Menggunakan Kasual dengan Orang Baru Dikenal

Contoh salah:
あんた、名前は?(Anta, namae wa?) –  Kamu, siapa namamu? (“Anta” terdengar kasar untuk orang yang belum akrab.)

Perbaikan:
お名前は何ですか?(Onamae wa nan desu ka?) – Siapa nama Anda?

Catatan: Selalu gunakan bentuk sopan saat bertemu seseorang untuk pertama kali, lalu sesuaikan gaya bicara seiring berkembangnya hubungan.

nma saha
(Onamae wa nan desu ka?) – Siapa nama Anda?

5. Mengabaikan Nuansa Budaya

Contoh: Langsung menggunakan “ありがとう” kepada atasan atau klien bisnis.

Perbaikan: Gunakan “ありがとうございます” atau bahkan “誠にありがとうございます” dalam situasi yang sangat formal.

Catatan: Nuansa budaya Jepang menuntut kita berhati-hati terhadap cara menyampaikan rasa terima kasih, permintaan maaf, dan permohonan.

Tips Menghindari Kesalahan:

  • Perhatikan hubungan sosial: senior–junior, atasan–bawahan, teman dekat, dll.
  • Tiru penutur asli: dari drama, anime, atau percakapan nyata.
  • Berlatih konversi gaya: dari kasual ke sopan dan sebaliknya.
  • Jangan takut bertanya: jika ragu, lebih baik menggunakan bentuk sopan.

Tips Memilih Gaya Bahasa yang Tepat

Dalam bahasa Jepang, memilih antara gaya sopan (teineigo) dan kasual (futsuutai) bukan hanya soal tata bahasa, tapi juga soal kesopanan, hubungan sosial, dan konteks situasi. Berikut adalah beberapa tips untuk membantumu memilih gaya bahasa yang sesuai:

1. Kenali Lawan Bicara

Gunakan bahasa sopan saat berbicara dengan:

  • Orang yang lebih tua
  • Atasan atau klien
  • Guru atau dosen
  • Orang yang baru dikenal

Gunakan bahasa kasual hanya dengan:

  • Teman dekat
  • Keluarga
  • Orang sebaya dalam suasana santai

2. Perhatikan Situasi dan Tempat

  • Situasi formal seperti wawancara kerja, tempat umum, restoran, atau kantor → gunakan bahasa sopan.
  • Situasi santai seperti nongkrong bersama teman, bermain game, chatting → boleh pakai gaya kasual.

 3. Mulai dengan Gaya Sopan

Saat tidak yakin, selalu mulai dengan bentuk sopan. Jika lawan bicara mulai berbicara secara kasual, kamu bisa menyesuaikan.

Contoh:

Kamu bertanya:
お名前は何ですか?(Onamae wa nan desu ka?) – Siapa namamu?

Dia menjawab dengan:
俺はタケシ。(Ore wa Takeshi.) – Maka kamu bisa menyesuaikan gaya bahasa menjadi lebih santai.

4. Perhatikan Gaya Bahasa yang Digunakan Lawan Bicara

  • Jika mereka menggunakan gaya sopan → balas dengan sopan.
  • Jika mereka mulai berganti ke kasual → boleh ikut santai, tergantung hubungan kalian.

5. Jangan Berlebihan

Gunakan keigo (bentuk sangat sopan) dengan wajar. Terlalu banyak memakai ekspresi keigo bisa terdengar aneh atau tidak alami, bahkan bisa memberi kesan menjauhkan diri.

Tips Tambahan:

  • Dengarkan percakapan asli (drama, anime, podcast).
  • Latih percakapan dengan dua versi: sopan dan kasual.
  • Jika ragu, lebih baik terlalu sopan daripada terlalu santai.

Contoh percakapan 

Percakapan 1: Gaya Sopan (Teineigo)

Situasi: Mahasiswa baru bertemu dosen untuk pertama kalinya.

A: こんにちは、先生。はじめまして。(Konnichiwa, sensei. Hajimemashite.) -Halo, Pak/Bu Dosen. Senang bertemu Anda.

B: はじめまして。お名前は何ですか?(Hajimemashite. Onamae wa nan desu ka?) – Senang bertemu juga. Siapa nama Anda?

A: アンディと申します。インドネシアから来ました。よろしくお願いします。(Andi to moushimasu. Indonesia kara kimashita. Yoroshiku onegaishimasu.) – Nama saya Andi. Saya dari Indonesia. Mohon bantuannya.

B: よろしくお願いします。頑張ってくださいね。(Yoroshiku onegaishimasu. Ganbatte kudasai ne.) – Senang bertemu Anda. Semangat, ya.

seng ktmu
A: (Konnichiwa, sensei. Hajimemashite.) -Halo, Pak/Bu Dosen. Senang bertemu Anda.
B: (Hajimemashite. Onamae wa nan desu ka?) – Senang bertemu juga. Siapa nama Anda?

Percakapan 2: Gaya Kasual (Futsuutai)

Situasi: Dua teman lama bertemu di kafe.

A: よ!元気?(Yo! Genki?) – Hey! Apa kabar?

B: うん、元気だよ。アンディは?(Un, genki da yo. Andi wa?) – Iya, baik. Kamu gimana?

A: オレも元気。最近、どう?(Ore mo genki. Saikin, dou?) – Aku juga. Akhir-akhir ini gimana?

B: バイト忙しいけど、まあまあだよ。(Baito isogashii kedo, maa maa da yo.) -Kerjaan part-time sibuk, tapi ya lumayan lah.

Percakapan 3: Peralihan dari Sopan ke Kasual

Situasi: Dua mahasiswa baru pertama kali bertemu, awalnya sopan, lalu menjadi lebih santai.

A: はじめまして。スミスです。あなたは?(Hajimemashite. Sumisu desu. Anata wa?) – Senang bertemu. Saya Smith. Kamu siapa?

B: はじめまして。アンディといいます。よろしくお願いします。(Hajimemashite. Andi to iimasu. Yoroshiku onegaishimasu.) – Saya Andi. Senang bertemu.

A: こちらこそ。日本語、上手ですね。(Kochira koso. Nihongo, jouzu desu ne.) -Sama-sama. Bahasa Jepangnya bagus, ya.

B: ありがとうございます。でも、まだまだです。(Arigatou gozaimasu. Demo, mada mada desu.) – Terima kasih. Tapi masih jauh dari bagus.

(Setelah beberapa menit mengobrol dan merasa nyaman…)

A: ねぇ、アンディってアニメとか見る?(Nee, Andi tte anime toka miru?) – Eh, Andi, kamu nonton anime gitu?

B: うん、めっちゃ見るよ!ナルトとかワンピースが好き!(Un, meccha miru yo! Naruto toka One Piece ga suki!) – Iya, nonton banget! Suka Naruto sama One Piece!

A: オレも!今度一緒に話そうよ!(Ore mo! Kondo issho ni hanasou yo!) – Aku juga! Yuk ngobrol bareng kapan-kapan!

Percakapan 4: Konteks Toko – Gaya Sopan (pelanggan & pegawai)

Situasi: Pembeli bertanya harga barang.

A (Pelanggan):すみません、このシャツはいくらですか?(Sumimasen, kono shatsu wa ikura desu ka?) – Permisi, berapa harga kemeja ini?

B (Pegawai):こちらは3,500円(税込み)になります。(Kochira wa sanzen gohyaku en (zeikomi) ni narimasu.) – Yang ini harganya 3.500 yen (termasuk pajak).

A:サイズはMだけですか?(Saizu wa M dake desu ka?) – Apakah hanya ada ukuran M?

B:はい、申し訳ございません。現在はMサイズのみございます。(Hai, moushiwake gozaimasen. Genzai wa M saizu nomi gozaimasu.) – Maaf, saat ini hanya tersedia ukuran M.

Gemini Generated Image e92w37e92w37e92w
A (Pelanggan): (Sumimasen, kono shatsu wa ikura desu ka?) – Permisi, berapa harga kemeja ini?
B (Pegawai): (Kochira wa sanzen gohyaku en (zeikomi) ni narimasu.) – Yang ini harganya 3.500 yen (termasuk pajak).

Percakapan 5 : Konteks Keluarga – Gaya Kasual

Situasi: Percakapan santai antara kakak dan adik di rumah.

A (Kakak):
ねぇ、今日の晩ごはん、何がいい?(Nee, kyou no bangohan, nani ga ii?) – Eh, makan malam hari ini mau apa?

B (Adik): カレーが食べたい!(Karee ga tabetai!) – Mau makan kari!

A:じゃあ、一緒に作ろうか?(Jaa, issho ni tsukurou ka?) – Kalau gitu, mau masak bareng?

B:うん!オレ、にんじん切るね〜!(Un! Ore, ninjin kiru ne~!) – Oke! Aku potong wortelnya, ya!

Kesimpulan

Dalam bahasa Jepang, pemilihan gaya bahasa apakah sopan atau kasual memiliki peran penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan harmonis. Ungkapan sopan menunjukkan rasa hormat dan perhatian terhadap lawan bicara, sementara ungkapan kasual menciptakan kedekatan dan keakraban, terutama di antara teman dan keluarga. Memahami kapan dan kepada siapa kita harus menggunakan masing-masing gaya tidak hanya akan meningkatkan kemampuan berbahasa, tetapi juga membantu kita beradaptasi dengan norma budaya Jepang yang menekankan tata krama dan hubungan hierarkis.


Dengan latihan yang konsisten dan kesadaran situasional, kamu akan semakin mahir memilih ungkapan yang tepat dalam berbagai konteks. Ingat, kuncinya adalah keseimbangan antara kesopanan dan keakraban dua hal yang sangat dihargai dalam komunikasi sehari-hari di Jepang. Yuk, terus semangat latihan dan jangan malu buat coba-coba berbagai contoh kalimat! Sampai ketemu lagi di materi seru berikutnya bareng Pandaikotoba. Oh iya, jangan lupa follow Instagram-nya juga ya, Minasan!

Belajar bahasa Jepang itu asyik banget, lho. がんばってね!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *