Orang Asing Susah Bekerja di Jepang? Berikut 7 Alasannya!
Mahasiswa asing yang belajar di Jepang dan bermaksud untuk melanjutkan hidup di Jepang dengan bekerja di sana harus fokus menumbuhkan skill dalam beberapa bidang yang diperlukan dalam pekerjaannya. Lalu, apa saja yang membuat orang asing susah bekerja di Jepang?
Berdasarkan data tahun 2020 atau tahun Reiwa ke-2, menurut hasil survey status karir dan gelar mahasiswa internasional yang diumumkan oleh the Japan Student Services Organization, ada sebanyak 20,582 orang mahasiswa internasional yang mendapatkan pekerjaan di Jepang.
1. Tidak Cukup Memahami Sistem Rekrutmen Jepang
Mina san, perusahaan Jepang ini membagi pencarian pekerjanya menjadi dua kategori, yakni untuk Fresh Graduate atau lulusan baru, dan yang sudah berpengalaman. Terkait dengan hal ini, orang asing yang belajar di Jepang dan ingin melanjutkan untuk bekerja di Jepang tentu akan melamar pekerjaan ke perusahaan melalui kategori rekrutmen Fresh Graduate. Hal ini lah yang menjadi salah satu faktor mengapa orang asing lebih susah bekerja di jepang.
Banyak juga dari mereka yang kebingungan terhadap sistem rekrutmen ini, karena memang pada umumnya, sistem rekrutmen seperti di Jepang ini jarang sekali diaplikasikan di negara lain.
Rekrutmen untuk Fresh Graduate ini adalah semuah metode rekrutmen pekerja, dimana perusahaan akan melakukan rekrutmen dengan jumlah kapasitas orang tertentu yang sama setiap tahunnya. Biasanya, pelamar adalah mahasiswa tingkat akhir yang akan lulus universitas. Job Hunting atau pencarian kerja di Jepang ini dilakukan dalam waktu yang memang lebih awal, sejak masa akhir perkuliahan dan dipersiapkan dalam waktu yang cukup lama.
Banyak mahasiswa asing yang tidak begitu memahami sistem perekrutan seperti ini saat mereka akan mulai mencari pekerjaan di Jepang, sehingga pada akhirnya mereka memilih untuk menunda memulai pencarian kerja.
2. Tidak Tahu Bagaimana Cara Melakukan Analisa Perusahaan
Mahasiswa asing di Jepang sepertinya merasakan kesulitan dalam menghadapi sistem 就職活動 (shuushoku katsudou) atau rekrutmen yang dilaksanakan untuk para fresh graduate. Sehingga hal ini juga menjadi salah satu faktor mereka untuk sedikit susah bekerja di jepang. Lalu, mereka juga tidak begitu memahami bagaimana cara melakukan research mengenai perusahaan yang mereka minati. Juga, ada tantangan lain seperti pemahaman etika kerja serta peningkatan kemampuan berbahasa Jepang yang pada umumnya membuat mayoritas para pembelajar asing ini tidak cukup percaya diri.
Melakukan penelitian mengenai perusahaan yang diminati ini adalah mengumpulkan berbagai informasi mengenai perusahaan tersebut dan industri yang berkaitan dengannya. Sebagian mahasiswa asing mungkin tidak memahami bagaimana cara untuk melakukan penelitian ini.
Terlebih, bisa dikatakan juga bahwa berbagai form, persyaratan dan penjelasan mengenai pekerjaan ditulis dengan huruf Jepang seperti struktur gaji dan tunjangan lainnya juga sedikit menyulitkan mereka.
Seperti yang Mina san ketahui kan, dimana bahasa Jepang ini memiliki 4 buah cara penulisanatau jenis huruf. Yakni hiragana, katakana, kanji dan romaji (alfabet). Yang mana, kalau dilihat secara keseluruhan dari sisi budaya dan dibandingkan dengan budaya lainnya di seluruh dunia, memang agak unik. Karena di negara manapun sepertinya jarang yang memiliki sistem penulisan sebanyak ini.
Juga, saat Mina san akan mencari pekerjaan, sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk Mina san ketahui akan sedikit rumit, seperti mencari tahu budaya perusahaan (corporate cultures), filosofi perusahaan, kebijakan perusahaan dan lain-lain. Belum lagi, Mina san harus mencari tahu profil perusahaa lainnya juga. Karena pasti Mina san tidak bisa hanya terpaku untuk melamar kerja pada satu perusahaan saja.
3. Kurang Percaya Diri dengan Kemampuan Berbahasa Jepang dan Pemahaman Etika Kerja Jepang
Kelihatannya ya Mina san, sebagian mahasiswa asing memiliki masalah dalam pencarian kerja di Jepang karena mereka tidak cukup percaya diri dengan kemampuan berbahasa Jepang dan tidak begitu memahami etika kerja di sana.
Mahasiswa asing di Jepang disyaratkan untuk memiliki kemampuan berbahasa Jepang yang tinggi, karena mereka akan berhadapan dengan tes tertulis dan wawancara kerja dengan sistem dan cara yang sama dengan orang Jepang.
Jadi, walaupun Mina san tidak merasa memiliki masalah dengan bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari, namun Mina san akan memiliki tantangan dalam menggunakan bahasa formal (honorifics) yang biasa digunakan dalam lingkungan kerja dan bisnis.
Ditambah lagi, bisa dikatakan juga bahwa mahasiswa asing memiliki kesulitan dalam memahami dan membiasakan mengaplikasikan etika kerja Jepang yang pada dasrnya memang bukan bagian dari budaya mereka.
4. Informasi Lowongan Kerja yang Sulit Dibaca dan Dipahami
Salah satu tantangan untuk mahasiswa asing atau orang asing pada saat mencari lowongan kerja di Jepang adalah ya, informasi lowongan kerja yang hanya tertulis dalam bahasa dan huruf Jepang. Hal ini pun menjadi faktor untuk orang asing susah bekerja di jepang.
Beberapa perusahaan memang hanya menuliskan lowongan kerja dalam bahasa Jepang, walaupun lowongan kerja tersebut bisa juga diapply oleh orang asing. Perusahaan memang sengaja melakukan hal tersebut untuk memastikan bahwa orang asing yang melamar untuk lowongan kerja mereka ini adalah orang asing yang mampu memahami informasi kerja dalam bahasa Jepang.
5. Penulisan CV Jepang (Resume dan Job History) yang Dianggap Sulit
Jadi Mina san, pada umumnya, terkait dengan CV atau Cuiriculum Vitae atau Daftar Riwayat Hidup di Jepang ini terbagi menjadi dua, yakni 履歴書 (Rirekisho) dan 職務経歴書 (Shokumukei Rirekisho), yang mana masing-masing jenis CV ini ternyata berbeda, lho!
Secara garis besar, 履歴書 (Rirekisho) berisikan profil pribadi pelamar kerja, sedangkan 職務経歴書 (Shokumukei Rirekisho) berisikan konfirmasi perihal pengalaman kerja dan skill yang dibutuhkan untuk bekerja.
Dalam 履歴書 (Rirekisho) akan terdapat berbagai informasi peribadi seperti tanggal lahir, jenis kelamin, foto wajah pelamar, hingga motivasi pelamar kerja untuk melamar di perusahaan yang bersangkutan.
Konon, hanya Jepang lah negara yang mengharuskan pelamar kerja menuliskan informasi pribadi sedetail itu, hingga mengharuskan pelamar menyertakan foto dan alasan melamar kerja di perusahaan tersebut.
Di Indonesia pun mungkin sedikit mirip cara penulisan CV nya, ya Mina san.
Juga nih, keunikan dari CV Jepang adalah, mereka masih menggunakan tulisan tangan untuk mengisi form dan CV yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan. Namun memang akhir-akhir ini, sudah mulai banyak juga perusahaan yang menggunakan ketikan komputer untuk mengurangi beban pelamar dan memudahkan pembacaan resume kerja.
6. Tidak Mengetahui Waktu Pelaksanaan Job Hunting (Shuushoku Katsudou)
Mina san, periode pelaksanaan Job Hunting atau Shuushoku Katsudou di Jepang mungkin berubah sesuai dengan kebijakan dari the Japan Federation of Economic Organizations (Keidanren). Dalam hal ini, perusahaan atau pihak organisasi akan mengumumkan waktu tepatnya pelaksanaan Job Hunting, biasanya 1-2 bulan sebelum pelaksanaan dimulai.
Nah, misalnya, untuk pelaksanaan Job Hunting tahun 2017 bagi para Fresh Graduate, mahasiswa atau calon pelamar dapat mengirimkan data yang diperlukan sejak bulan Maret 2016 atau artinya, satu tahun sebelum pelaksanaan Job Hunting. Nah, pelaksanaan wawancara kerja biasanya sudah bisa dilakukan sejak bulan Juni di tahun yang sama.
7. Pekerjaan yang Dilamar Tidak Sesuai dengan Latar Belakang Pendidikannya
Mina san, perusahaan Jepang yang menolak pelamar kerja pada umumnya karena alasan ini. Yakni, ketidak sesuaian antara background pendidikan pelamar dengan lowongan pekerjaan yang tersedia. Lagi-lagi faktor bahasa dan perbedaan budaya lah yang menjadi mayoritas orang asing susah bekerja di Jepang.
Namun ada pula hal-hal dimana misalnya, siswa lulusan sekolah kejuruan akuntansi akhirnya diterima bekerja sebagai sales, atau siswa dengan latar belakang pendidikan marketing dipekerjakan sebagai admin di rumah sakit, dan sebagainya.
Oke Mina san, sekian beberapa hal yang menjadi kesulitan orang asing dalam mencari pekerjaan di Jepang. Mina san bisa cek artikel tips and trick menghadapi wawancara kerja lainnya di sini ya!
Ja, Mata nee~
Source : we.xpats.com , visa-station.jp