Culture,  News

Halloween di Shibuya Tahun 2023 Dilarang! Apa Penyebabnya dan Sejak Kapan Halloween Ada di Jepang?

Hai Minasan~! Negara Jepang sangat familiar dengan banyak event yang datang dari luar negeri. Salah satu event yang terkenal dan menjadi kegiatan rutin adalah Halloween. Event Halloween tanggal 31 Oktober ini mengundang banyak turis mancanegara untuk datang ke Jepang.

Halloween ini sering diadakan di Shibuya, karena Shibuya menjadi tempat yang sangat strategis dan tempat berkumpulnya banyak orang di sana. Tidak seperti di negara lain yang punya ritual khusus, Halloween di Jepang hanya dianggap seperti event cosplay.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Halloween tahun ini dilarang oleh pemerintah Jepang karena berbagai alasan dan juga pelarangan konsumsi alkohol pada saat Halloween berlangsung. Lantas, apa yang menyebabkan Halloween tahun ini dilarang dan sejak kapan perayaan Halloween ada di Jepang? Yuk, kita lanjut baca di bawah ini.

Tanda Peringatan Larangan Halloween di Shibuya
voaindonesia.com

Penyebab Halloween Tahun Ini Dilarang oleh Pemerintah Jepang

Baru-baru ini walikota Shibuya, Ken Hasebe, mengeluarkan pernyataan tentang pelarangan Halloween untuk tahun ini. Menurutnya, ada beberapa hal terkait dengan keamanan yang menjadi perhatian selama Halloween berlangsung di Shibuya. Berikut ini adalah beberapa poin mengapa pelarangan Halloween ini terjadi.

1. Berkaca dari Tragedi Halloween Itaewon di Korsel Tahun Lalu

Tragedi Halloween Itaewon tahun lalu menimbulkan trauma tersendiri bagi warga Korsel, tidak terkecuali orang Jepang juga. Pemerintah Jepang lewat walikota Shibuya memutuskan untuk melarang orang-orang berkumpul saat perayaan Halloween di Shibuya. Hal ini dilakukan juga untuk mengurangi insiden vandalisme dan penyerangan di tahun-tahun sebelumnya.

halloween itaewon
Perayaan Halloween Itaewon di Korsel
news.detik.com

Larangan ini disampaikan pada konferensi pers yang diadakan oleh Walikota Hasebe, “tolong jangan datang ke area Shibuya untuk tujuan perayaan Halloween,” ujarnya.

Walikota Hasebe turut menjelaskan sejak pascapandemi C0VID-19, jumlah turis asing kembali meningkat secara signifikan dan kekhawatirannya terhadap potensi fatal yang tidak diinginkan seperti di Itaewon tahun lalu, “saya khawatir kecelakaan seperti yang terjadi di Itaewon, Korsel, tahun lalu bisa terjadi kapan saja,” katanya.

hasebe ken nhk
Walikota Hasebe dalam Konferensi Pers
nhk.or.jp

Dia juga menegaskan, “tahun ini kami dengan tegas memberi tahu dunia bahwa Shibuya bukan tempat untuk acara Halloween”. Pesan ini yang berisi untuk menjauhi Shibuya tidak hanya untuk warga lokal tapi juga untuk turis asing mengingat 70% peserta event Halloween tahun lalu adalah turis asing.

Walaupun ini keputusan yang sulit meminta masyarakat untuk menjauh dari area Shibuya, Walikota Hasebe menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dan tidak dapat dihindarkan.

2. Konsumsi Alkohol Dilarang di Event Perayaan Halloween

Larangan alkohol mulai berlaku di sekitar tempat wisata Shibuya di Tokyo, Jumat (27/10) dalam upaya untuk mencegah berlangsungnya pesta Halloween yang ramai setahun setelah tragedi Halloween Itaewon di Korsel.

Menjelang Halloween tiba, sebuah video yang dirilis oleh pihak kepolisian dalam bahasa Jepang dan Inggris berfokus pada gangguan yang ditimbulkan terhadap warga setempat seperti vandalisme, sampah, dan kebisingan.

dj police dongacom
Penjagaan Halloween dari Polisi DJ Shibuya
donga.com

Bunyi pesan video tersebut, “pada malam Halloween nanti semua orang harus menjauh dari Shibuya. Kekerasan, minum-minuman keras di jalan, merokok di jalan, pelanggaran lalu lintas. Apa pun yang Anda lakukan akan berdampak pada orang lain.”

3. Keamanan Diperketat di Area Shibuya

Keamanan ketat diberlakukan di Shibuya pada Sabtu (28/10), beberapa hari sebelum perayaan Halloween. Patung anjing Hachiko yang ikonik di sana ditutupi dengan tirai putih dengan pesan bahwa daerah itu “bukan tempat” untuk pesta Halloween.

Beberapa media Jepang melaporkan, di jalanan sekitar Stasiun Shibuya yang disimbolkan dengan patung anjing Akita, petugas kepolisian bersiaga mengantisipasi lonjakan kerumunan Halloween. Sementara anak-anak muda yang tidak lagi khawatir akan C0VID-19 terlihat mengenakan berbagai kostum.

hachiko kyodonews
Patung Anjing Hachiko Ditutupi dengan Tirai Putih
english.kyodonews.net

Di persimpangan Shibuya, petugas polisi khusus yang dijuluki “polisi DJ”, dikerahkan untuk memandu pejalan kaki dengan memberikan instruksi dalam bahasa Jepang dan Inggris.

Dalam upaya mencegah anak-anak muda dan turis asing terlibat dalam vandalisme dan perilaku mabuk, toserba dan supermarket di dekat stasiun diminta Walikota Hasebe tidak menjual alkohol selama perayaan Halloween.

Sejak Kapan Event Perayaan Halloween Ada di Jepang?

Sebagai informasi tambahan, asal mula Halloween di Jepang dikatakan berasal dari Harajuku tepat berada di sebelah Shibuya. Toko mainan di sana memiliki sejarah lebih dari 70 tahun. Sejarah perusahaan mencatat bahwa acara Halloween diadakan setidaknya 40 tahun yang lalu.

Pada saat pembukaan Halloween untuk pertama kalinya, ada fasilitas tempat tinggal militer AS di Jepang di dekatnya, sehingga restoran di sana pun secara aktif memperkenalkan budaya Amerika. Pada saat itulah mereka memulai event Halloween untuk dinikmati oleh anak-anak dari luar negeri.

Halloween kemudian menyebar ke seluruh Jepang sebagai acara yang diselenggarakan oleh taman hiburan dan tempat perbelanjaan lokal. Di sisi lain, Halloween di Shibuya memiliki ciri khas yang berbeda dari acara-acara lainnya. Puluhan ribu orang berkumpul secara spontan tanpa ada penyelenggara pusat.

halloween di jepang 1983 nhk
Suasana Halloween di Jepang Tahun 1983
nhk.or.jp

Alasan mengapa orang-orang datang ke Shibuya dipercaya bahwa ada kejadian besar sekitar 20 tahun yang lalu. Kejadian besar itu yaitu Piala Dunia sepak bola tahun 2002, terjadi ketika Jepang mencapai final turnamen. Pemandangan orang-orang yang menonton pertandingan di bar olahraga dan melakukan tos kepada orang-orang yang lewat di sekitar stasiun Shibuya setelah pertandingan selesai menarik banyak perhatian.

Kemudian, hitung mundur Tahun Baru dan acara-acara lainnya juga diadakan menjadikan citra orang-orang yang berkumpul di Shibuya untuk menghadiri berbagai acara pun semakin kuat.

Profesor Takahashi Sasaki dari Universitas Musashino Gakuin berpendapat bahwa berkumpulnya banyak orang di Shibuya adalah kesempatan besar untuk menghidupkan kota, tapi ada sisi baik dan buruk yang muncul yaitu dengan memikirkan cara mengendalikan arus orang yang datang secara spontan dan dalam jumlah besar demi keselamatan bersama.


Nah, melalui informasi yang sudah disampaikan di atas, pemerintah Jepang sangat mengimbau untuk tidak ke Shibuya hanya untuk merayakan Halloween. Bagi Minasan yang travel ke Jepang saat mendekati Halloween perlu diperhatikan informasi ini ya.

Sebelumnya Pandai Kotoba juga pernah membuat artikel tentang budaya Halloween di Jepang seperti apa lho, bisa diklik di sini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *