Bahasa Jepang,  Idiom / Onomatope,  Uncategorized

Gaman / Nintai (Sabar) – Belajar Bahasa Jepang

Dalam kehidupan sehari-hari, orang Jepang dikenal memiliki sikap sabar, tenang, dan mampu menahan diri dalam berbagai situasi. Nilai kesabaran ini sering diungkapkan melalui kata 我慢 (gaman) dan 忍耐(nintai). Kedua istilah ini tidak hanya berarti “sabar” dalam arti menunggu, tetapi juga mencakup kemampuan menahan emosi, menerima keadaan sulit, serta bertahan dengan tekad yang kuat. Memahami konsep gaman dan nintai tidak hanya membantu kita menguasai kosakata bahasa Jepang, tetapi juga memberi wawasan tentang cara berpikir dan budaya masyarakat Jepang.

Pengertian Gaman (我慢) dan Nintai (忍耐)

1. 我慢 (Gaman)

  • Secara harfiah berarti menahan diri atau sabar menanggung sesuatu.
  • Kata ini menggambarkan sikap seseorang yang mampu mengendalikan perasaan, emosi, dan keinginan pribadinya demi menghadapi situasi sulit atau menjaga keharmonisan. 
  • Dalam budaya Jepang, gaman sering diartikan sebagai “bertahan tanpa mengeluh,” misalnya saat menghadapi kesulitan di tempat kerja, sekolah, atau dalam kehidupan sosial.

2. 忍耐 (Nintai)

  • Secara harfiah berarti kesabaran, ketabahan, atau daya tahan.
  • Kata ini menekankan aspek ketekunan dan kekuatan mental untuk terus berusaha meskipun menghadapi rintangan besar.
  • Nintai sering digunakan dalam konteks yang lebih formal atau filosofis, misalnya dalam pembahasan tentang moralitas, spiritualitas, atau perjuangan hidup.
Gaman
我慢 (Gaman) – menahan diri atau sabar menanggung sesuatu.

Asal-usul dan Filosofi di Balik Gaman dan Nintai

1. Gaman (我慢)

Kata gaman berasal dari dua kanji: 「我」 (ga, diri/ego) dan 「慢」 (man, kesombongan atau kebanggaan berlebihan). Jika digabung, makna dasarnya adalah “mengendalikan ego atau kesombongan diri.” Dalam praktiknya, gaman berarti menahan emosi dan tidak memperlihatkan keluhan meskipun berada dalam kondisi sulit. Filosofi ini berkembang kuat dalam masyarakat Jepang yang sangat menjunjung tinggi keharmonisan kelompok (wa). Dengan gaman, seseorang dianggap menjaga perasaan orang lain dan tidak menambah beban lingkungan sekitar.

2. Nintai (忍耐)

Kata nintai terbentuk dari 「忍」 (nin, menahan/bersabar) dan 「耐」 (tai, menahan, bertahan). Gabungan ini secara langsung mencerminkan makna “kesabaran untuk bertahan menghadapi kesulitan.” Secara filosofi, nintai lebih menekankan pada daya tahan mental dan fisik untuk mencapai tujuan jangka panjang. Konsep ini erat kaitannya dengan nilai ketekunan (gambaru) dan perjuangan tanpa menyerah, yang menjadi ciri khas etika kerja dan semangat belajar di Jepang.

Perbedaan Nuansa antara Gaman dan Nintai

Meskipun sama-sama bisa diterjemahkan sebagai “sabar,” gaman (我慢) dan nintai (忍耐) memiliki nuansa yang berbeda dalam penggunaannya.

1. Gaman (我慢)

  • Lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menunjukkan sikap menahan diri, mengendalikan emosi, atau tidak mengeluh meskipun dalam keadaan sulit.
  • Biasanya dipakai dalam konteks sosial untuk menjaga keharmonisan atau kesopanan.
    • Contoh situasi: menahan rasa lapar saat rapat, tetap bekerja keras walau lelah, atau tidak marah meski ada orang yang membuat kesal.

2. Nintai (忍耐)

  • Digunakan dalam konteks yang lebih formal, filosofis, atau berhubungan dengan perjuangan jangka panjang.
  • Menekankan ketekunan, daya tahan, dan kekuatan mental untuk bertahan menghadapi rintangan besar.
  • Sering dipakai dalam literatur, pidato, atau pembahasan moral.
    • Contoh situasi: berjuang bertahun-tahun demi mencapai cita-cita, menghadapi kesulitan ekonomi dengan tabah, atau bertahan dalam latihan berat.

 Gaman dan Nintai sebagai Kata Benda dan Kata Kerja

1. Gaman (我慢) sebagai Kata Benda

  • Dalam bentuk kata benda, (我慢) merujuk pada konsep kesabaran, ketabahan, atau kemampuan menahan diri.
  • Artinya lebih mengarah pada sikap atau kondisi seseorang.

Contoh penggunaan sebagai kata benda:

  • 我慢が必要です。(Gaman ga hitsuyou desu.) – Kesabaran diperlukan.
  • 彼は我慢が強い人です。(Kare wa gaman ga tsuyoi hito desu.) – Dia adalah orang yang sangat sabar.

2. Gaman (我慢) sebagai Kata Kerja

  • Sebagai kata kerja, digunakan dalam bentuk: 我慢する (gaman suru).
  • Artinya menahan, bersabar, menahan diri, atau bertahan.

 Contoh penggunaan sebagai kata kerja:

  • 痛みを我慢します。(Itami o gaman shimasu.) – Saya akan menahan rasa sakit.
  • 食べたいけど我慢する。(Tabetai kedo gaman suru.) – Saya ingin makan, tapi saya menahannya.
  • 我慢できません!(Gaman dekimasen!) – Saya tidak bisa menahannya lagi!
Gemini Generated Image 2y60iv2y60iv2y60
(Tabetai kedo gaman suru.) – Saya ingin makan, tapi saya menahannya.

1. Nintai (忍耐) sebagai Kata Benda

  • (忍耐) adalah kata benda yang berarti kesabaran, ketekunan, daya tahan batin, dan kemampuan menanggung penderitaan dengan tekad kuat.
  • Biasanya dipakai dalam konteks filosofis, moral, atau formal.

Contoh penggunaan sebagai kata benda:

  • 忍耐が成功の鍵です。(Nintai ga seikou no kagi desu.) – Kesabaran adalah kunci kesuksesan.
  • 忍耐には限界があります。(Nintai ni wa genkai ga arimasu.) – Kesabaran memiliki batas.

2. Nintai sebagai Kata Kerja

  • Berbeda dengan (我慢 ) yang bisa langsung dipakai sebagai kata kerja (gaman suru), kata nintai (忍耐) tidak digunakan langsung sebagai kata kerja.
  • Bentuk kata kerjanya adalah: 忍耐する (nintai suru).
  • Artinya: bersabar, menanggung, bertahan dengan tekad.

Contoh penggunaan sebagai kata kerja:

  • 困難を忍耐する。(Konnan o nintai suru.) – Menanggung kesulitan dengan sabar.
  • 彼は長い時間を忍耐しました。(Kare wa nagai jikan o nintai shimashita.) – Dia telah bersabar dalam waktu yang lama.
  • 忍耐して待ちましょう。(Nintai shite machimashou.) – Mari kita bersabar dan menunggu.

Kosakata dan Ungkapan Terkait Kesabaran dalam Bahasa Jepang

Selain gaman (我慢) dan nintai (忍耐), ada banyak kosakata dan ungkapan dalam bahasa Jepang yang berhubungan dengan kesabaran, menahan diri, serta daya tahan. Berikut beberapa di antaranya:

Kosakata / UngkapanKanji / KanaArti / Penjelasan
我慢する (gaman suru)我慢するBersabar, menahan diri, tidak mengeluh.
忍耐する (nintai suru)忍耐するBersabar dengan tabah, bertahan menghadapi cobaan.
辛抱する (shinbō suru)辛抱するSabar menanggung penderitaan, mirip dengan gaman tapi lebih menekankan pada daya tahan.
耐える (taeru)耐えるBertahan, menahan (rasa sakit, kesulitan, ujian).
根気 (konki)根気Ketekunan, konsistensi, kesabaran dalam berusaha.
我慢強い (gaman-zuyoi)我慢強いSabar, tahan uji, mampu menahan diri dengan kuat.
忍耐強い (nintai-zuyoi)忍耐強いTabah, penuh ketekunan, tahan menghadapi kesulitan jangka panjang.
辛抱強い (shinbō-zuyoi)辛抱強いSangat sabar, tahan penderitaan dalam waktu lama.
落ち着く (ochitsuku)落ち着くTenang, tidak panik, tetap sabar dalam situasi sulit.
怒りを抑える (ikari o osaeru)怒りを抑えるMenahan amarah, mengendalikan emosi.

Contoh Kalimat

  • お腹が空いても、会議が終わるまで我慢します。(Onaka ga suite mo, kaigi ga owaru made gaman shimasu.) – Saya akan menahan diri meskipun lapar sampai rapat selesai.
  • 子どもたちは暑さを我慢して、外で遊び続けました。(Kodomo-tachi wa atsusa o gaman shite, soto de asobi tsudzukemashita.) – Anak-anak menahan panas dan tetap bermain di luar.
  • 痛みを我慢せずに、ちゃんと医者に行ったほうがいいですよ。(Itami o gaman sezu ni, chanto isha ni itta hō ga ii desu yo.) – Lebih baik jangan menahan sakit, segera pergi ke dokter.
Gemini Generated Image tmlm30tmlm30tmlm
(Itami o gaman sezu ni, chanto isha ni itta hō ga ii desu yo.) – Lebih baik jangan menahan sakit, segera pergi ke dokter.
  • 忍耐が成功への鍵です。(Nintai ga seikō e no kagi desu.) – Kesabaran adalah kunci menuju keberhasilan.
  • 長い修行には忍耐が必要だ。(Nagai shugyō ni wa nintai ga hitsuyō da.) – Latihan panjang memerlukan kesabaran dan ketabahan.
  • 彼は困難を忍耐強く乗り越えました。(Kare wa konnan o nintai-zuyoku norikoemashita.) – Dia dengan tabah berhasil mengatasi kesulitan.

Istilah Lain yang Terkait dengan Kesabaran dalam Bahasa Jepang

1. 辛抱 (しんぼう / Shinbō)

  • Arti: Ketabahan, ketahanan, daya sabar.
  • Lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dibanding nintai.

Contoh:
少しの辛抱です。 (Sukoshi no shinbō desu.) -Tinggal sedikit lagi bersabar.

2. 耐える (たえる / Taeru)

  • Kata kerja: menahan, bertahan, sabar menghadapi sesuatu.
  • Lebih menekankan pada bertahan terhadap penderitaan/tekanan.

Contoh:
痛みに耐える。 (Itami ni taeru.) – Menahan rasa sakit.

3. 堪える (こらえる / Koraeru)

  • Kata kerja: menahan diri, mengekang emosi, bersabar.
  • Sering dipakai saat menahan amarah, tangisan, atau keinginan.

Contoh:
涙を堪える。 (Namida o koraeru.) – Menahan air mata.

4. 忍ぶ (しのぶ / Shinobu)

  • Kata kerja: menahan diri, bersabar, menanggung.
  • Lebih klasik/literer, sering muncul dalam sastra atau konteks formal.

Contoh:
恥を忍ぶ。 (Haji o shinobu.) – Menanggung rasa malu dengan sabar.

5. 耐久 (たいきゅう / Taikyū)

  • Kata benda: daya tahan, ketahanan jangka panjang.
  • Umumnya dipakai untuk benda/hal fisik, tapi bisa juga untuk manusia.

Contoh:
耐久力が必要です。 (Taikyūryoku ga hitsuyō desu.) – Daya tahan dibutuhkan.

Gemini Generated Image 7zk7j7zk7j7zk7j7
(Haji o shinobu.) – Menanggung rasa malu dengan sabar.

Gaman dalam Kehidupan Sehari-hari Orang Jepang

Konsep gaman (我慢) sangat melekat dalam budaya Jepang dan terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat Jepang sering diajarkan sejak kecil untuk menahan diri, tidak mengeluh, dan tetap menjaga ketenangan demi keharmonisan bersama (wa). Berikut beberapa contoh penerapan gaman dalam kehidupan sehari-hari:

1. Di Sekolah

  • Anak-anak diajarkan untuk gaman ketika menghadapi pelajaran yang sulit atau aturan ketat.
  • Misalnya, tetap duduk tenang meskipun merasa bosan, atau menahan lapar sampai jam makan siang tiba.

2. Di Tempat Kerja

  • Pekerja Jepang dikenal memiliki semangat kerja tinggi dan sering menahan rasa lelah atau stres demi menyelesaikan tugas.
  • Tidak jarang mereka melakukan gaman dengan tetap tersenyum meskipun menghadapi tekanan dari atasan atau pelanggan.

3. Dalam Kehidupan Sosial

  • Saat berada di tempat umum (seperti kereta, restoran, atau antrean), orang Jepang cenderung menjaga sikap dengan menahan diri agar tidak mengganggu orang lain.
  • Contohnya, tidak berbicara keras di kereta atau tetap bersabar ketika antre panjang.

4. Dalam Menghadapi Bencana atau Kesulitan

  • Jepang sering mengalami gempa bumi atau bencana alam lainnya. Dalam kondisi seperti itu, gaman menjadi sikap penting: masyarakat berusaha tetap tenang, saling membantu, dan tidak panik berlebihan.

Nintai dalam Konteks Filosofi dan Moralitas

Berbeda dengan gaman yang lebih bersifat praktis dalam kehidupan sehari-hari, nintai (忍耐) memiliki nuansa yang lebih dalam dan filosofis. Kata ini sering dikaitkan dengan ketabahan, daya tahan, dan kesabaran jangka panjang dalam menghadapi ujian hidup.

1. Sebagai Nilai Moral

  • Nintai dianggap sebagai salah satu kebajikan penting dalam etika Jepang.
  • Seseorang yang memiliki nintai dipandang memiliki kekuatan mental dan moral yang tinggi, karena mampu bertahan meski menghadapi penderitaan atau kesulitan yang lama.

2. Dalam Dunia Pendidikan dan Kerja

  • Pelajar dan pekerja di Jepang sering diajarkan bahwa keberhasilan tidak datang secara instan, melainkan melalui usaha panjang dan nintai.
  • Contohnya, seorang siswa yang tekun belajar bertahun-tahun untuk masuk universitas ternama, atau seorang pegawai yang sabar berproses hingga naik jabatan.

3. Dalam Praktik Spiritualitas dan Seni Tradisional

  • Dalam seni bela diri Jepang (budō) maupun latihan Zen, nintai adalah bagian dari disiplin mental.
  • Melalui latihan fisik dan meditasi yang berat, seseorang belajar menahan rasa sakit, kelelahan, dan rasa putus asa sebagai bentuk pembentukan jiwa.

4. Simbol Ketekunan dan Harapan

  • Nintai juga sering dipandang sebagai simbol harapan, karena dengan kesabaran dan ketekunan, seseorang diyakini dapat melewati kesulitan dan mencapai tujuan besar.

Peribahasa Jepang yang Mengandung Nilai Kesabaran

Dalam budaya Jepang, nilai kesabaran (gaman dan nintai) banyak tercermin dalam peribahasa atau pepatah tradisional. Peribahasa ini tidak hanya berfungsi sebagai ungkapan bahasa, tetapi juga mengajarkan filosofi hidup orang Jepang.

  • 石の上にも三年 (Ishi no ue ni mo sannen) → “Bahkan di atas batu pun, tiga tahun.”
    • Makna: Dengan kesabaran dan ketekunan, hal yang sulit sekalipun bisa menjadi terbiasa atau berhasil.
  • 七転び八起き (Nanakorobi yaoki) → “Tujuh kali jatuh, delapan kali bangkit.”
    • Makna: Tidak peduli seberapa sering gagal, yang penting terus bangkit dengan sabar dan tekad.
  • 急がば回れ (Isogaba maware) → “Jika terburu-buru, ambillah jalan memutar.”
    • Makna: Kesabaran lebih baik daripada tergesa-gesa; tindakan hati-hati akan memberi hasil yang lebih baik.
  • 待てば海路の日和あり (Mateba kairo no hiyori ari) → “Jika sabar menunggu, akan datang hari baik untuk berlayar.”
    • Makna: Dengan menunggu dengan sabar, kesempatan baik pasti akan datang.
  • 雨降って地固まる (Ame futte ji katamaru) → “Setelah hujan turun, tanah menjadi keras.”
    • Makna: Setelah kesulitan atau masalah, keadaan bisa menjadi lebih kuat dan stabil.
OIG4
雨降って地固まる (Ame futte ji katamaru) 

Kesabaran dalam Perspektif Modern Jepang

Di era modern, makna kesabaran (gaman dan nintai) dalam masyarakat Jepang mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Jika dulu gaman dan nintai dianggap sebagai kewajiban moral yang harus dipegang teguh, kini generasi muda mulai melihatnya dengan cara yang lebih kritis.

1. Pandangan Tradisional

  • Pada masa lalu, gaman dan nintai menjadi simbol kebajikan: menahan diri tanpa mengeluh, bekerja keras tanpa pamrih, dan berkorban demi kelompok.
  • Nilai ini sangat dihargai terutama dalam budaya kerja dan pendidikan.

2. Pandangan Generasi Muda

  • Generasi muda Jepang cenderung menilai gaman secara lebih fleksibel. Mereka menyadari bahwa menahan diri terlalu lama bisa berujung pada stres atau kelelahan (karōshi, kematian akibat kerja berlebihan).
  • Oleh karena itu, ada pergeseran dari “sabar tanpa batas” menuju keseimbangan antara gaman dan menjaga diri (self-care).

3. Dalam Dunia Kerja

  • Perusahaan modern di Jepang mulai menekankan kesehatan mental karyawan, bukan hanya ketekunan buta.
  • Kesabaran tetap dihargai, tetapi dengan batasan yang wajar, agar tidak mengorbankan kebahagiaan individu.

4. Dalam Kehidupan Sosial

  • Kesabaran masih dianggap penting, misalnya dalam antre, menjaga ketenangan di ruang publik, atau menghadapi bencana alam.
  • Namun, kini masyarakat juga lebih terbuka untuk menyuarakan perasaan, mencari bantuan, atau mengekspresikan ketidaknyamanan.

Tips Belajar dan Mempraktikkan Kosakata Gaman/Nintai

Agar lebih mudah memahami dan menggunakan kosakata gaman (我慢) dan nintai (忍耐), berikut beberapa tips yang bisa membantu:

1. Pahami Nuansa Penggunaan

  • Ingat bahwa gaman lebih sering dipakai dalam percakapan sehari-hari, sementara nintai banyak dipakai dalam konteks formal, filosofi, atau tulisan.

2. Gunakan dalam Kalimat Sederhana

Mulailah dengan kalimat sederhana, misalnya:

  • 我慢します (Gaman shimasu) → Saya akan bersabar/menahan diri.
  • 忍耐が大切です (Nintai ga taisetsu desu) → Kesabaran itu penting.

3. Perhatikan Frasa Gabungan

Pelajari bentuk turunan seperti:

  • 我慢強い (gaman-zuyoi) → sabar, tahan uji.
  • 忍耐強い (nintai-zuyoi) → tabah, tekun.

4. Latihan dengan Situasi Nyata

  • Coba gunakan kosakata ini saat bercerita tentang pengalaman sehari-hari, misalnya menunggu antrean, belajar untuk ujian, atau menghadapi kesulitan.

5. Ingat dengan Peribahasa Jepang

  • Hubungkan kosakata ini dengan peribahasa seperti 七転び八起き (nanakorobi yaoki) untuk memudahkan mengingat maknanya.

6. Gunakan dalam Percakapan Latihan

Buat dialog sederhana bersama teman atau tutor, misalnya:

  • A: もう少し我慢してください。(Mō sukoshi gaman shite kudasai.) → Tolong sabar sedikit lagi.
  • B: はい、頑張ります。(Hai, ganbarimasu.) → Baik, saya akan berusaha.

Kesimpulan

Konsep gaman (我慢) dan nintai (忍耐) menunjukkan betapa pentingnya kesabaran dalam bahasa dan budaya Jepang. Gaman lebih menekankan pada menahan diri dalam kehidupan sehari-hari, menjaga keharmonisan, dan tidak mengeluh, sementara nintai menekankan pada ketabahan, daya tahan, dan kesabaran jangka panjang untuk menghadapi kesulitan hidup. Melalui kosakata, ungkapan, dan peribahasa yang berhubungan dengan kesabaran, kita dapat memahami bahwa bagi orang Jepang, sabar bukan sekadar sifat pasif, tetapi juga strategi hidup dan nilai moral yang membentuk karakter individu maupun masyarakat.


Dengan mempelajari dan mempraktikkan istilah ini, kita tidak hanya memperkaya kemampuan bahasa Jepang, tetapi juga menyelami filosofi hidup yang bisa menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, lanjutkan membaca artikel-artikel menarik lainnya di Pandaikotoba dan supaya nggak ketinggalan update seputar bahasa & budaya Jepang, jangan lupa follow Instagram @pandaikotoba belajar Jepang jadi lebih ringan dan menyenangkan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *