Mengenal Ungkapan Restoran dalam Bahasa Jepang: Sejarah, Jenis, dan Pengalaman Kuliner Autentik
Jepang tidak hanya terkenal dengan keindahan budayanya, tetapi juga dengan kekayaan kulinernya yang memikat dunia. Salah satu elemen penting dalam memahami budaya Jepang adalah restoran, yang menjadi tempat untuk menikmati makanan sekaligus merasakan suasana khas Jepang.
Artikel ini akan membawa minasan mengenal ungkapan-ungkapan yang sering digunakan di restoran Jepang, sejarah perkembangan restoran di Jepang, serta berbagai jenis restoran yang menawarkan pengalaman kuliner unik.

Ungkapan Bahasa Jepang di Restoran
Di Jepang, makan di restoran adalah pengalaman budaya yang unik. Bahasa yang digunakan sering kali sopan dan formal, karena menghormati pelanggan dan pekerja restoran adalah bagian penting dari budaya Jepang. Berikut adalah beberapa ungkapan umum yang sering digunakan di restoran:
Ungkapan | Artinya | Penggunaan |
いらっしゃいませ (Irasshaimase) | Selamat datang | Digunakan oleh pelayan saat menyambut pelanggan. |
メニューをください (Menyū o kudasai) | Tolong berikan menu | Untuk meminta menu. |
ご注文は何にしますか? (Gochūmon wa nani ni shimasu ka?) | Apa yang ingin Anda pesan? | Ditanyakan oleh pelayan saat mencatat pesanan. |
おすすめは何ですか? (Osusume wa nan desu ka?) | Apa rekomendasinya? | Untuk meminta rekomendasi makanan. |
お会計をお願いします (Okaikei o onegaishimasu) | Tolong bawakan tagihan | Untuk meminta tagihan setelah selesai makan. |
ごちそうさまでした (Gochisōsama deshita) | Terima kasih atas hidangannya | Diucapkan setelah selesai makan sebagai tanda penghormatan. |

Tolong berikan menu
Sejarah Restoran di Jepang
Restoran di Jepang memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perubahan sosial dan budaya negara ini.
1. Awal Mula (Periode Edo, 1603–1868)
Pada masa ini, konsep restoran modern mulai berkembang. Sebelumnya, tempat makan publik lebih banyak berupa kedai teh (茶屋, chaya) atau warung kecil yang menyajikan makanan sederhana, seperti nasi, sup, dan ikan panggang untuk pelancong atau pedagang. Lokasi-lokasi ini juga sering kali menjadi tempat peristirahatan bagi orang-orang yang bepergian jarak jauh.
2. Kemunculan Izakaya
Izakaya, yang awalnya hanya menjual sake kepada pelanggan yang ingin menikmati minuman alkohol, mulai memperluas menu mereka dengan makanan ringan seperti yakitori (sate ayam) dan sashimi. Perubahan ini menjadikan izakaya sebagai tempat bersosialisasi yang mirip dengan gastropub modern.
3. Restoran Soba dan Udon
Selama periode Edo, kedai soba dan udon mulai bermunculan di kota-kota besar seperti Edo (Tokyo), Kyoto, dan Osaka. Hidangan mi ini menjadi populer sebagai makanan cepat saji khas Jepang, karena penyajiannya cepat dan harganya terjangkau.
4. Pengaruh Barat (Periode Meiji, 1868–1912)
Setelah Jepang membuka diri terhadap dunia luar, pengaruh budaya Barat mulai masuk, termasuk dalam hal makanan. Restoran gaya Eropa mulai bermunculan, memperkenalkan menu seperti kari Jepang (curry rice), tonkatsu (irisan daging babi goreng), dan omurice (nasi goreng yang dibungkus telur dadar). Konsep ini disebut yōshoku (masakan Jepang bergaya Barat).
5. Perkembangan Pasca Perang Dunia II
Setelah Perang Dunia II, Jepang mengalami ledakan ekonomi yang memicu pertumbuhan pesat di sektor restoran. Restoran keluarga (family restaurant), restoran cepat saji, dan izakaya modern menjadi pilihan populer bagi masyarakat urban. Kedai ramen juga berkembang pesat karena dianggap praktis dan terjangkau.
6. Era Modern
Saat ini, restoran di Jepang menawarkan berbagai jenis makanan, mulai dari makanan tradisional Jepang seperti sushi dan tempura hingga hidangan internasional. Restoran berbintang Michelin di Jepang menunjukkan bahwa negara ini tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga terus berinovasi dalam seni kuliner.
7. Inovasi Teknologi
Jepang adalah pelopor dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pelayanan restoran. Contohnya adalah restoran sushi konveyor (kaitenzushi) dan sistem pemesanan otomatis melalui tablet atau layar sentuh. Teknologi ini mempercepat pelayanan dan meningkatkan efisiensi.
8. Globalisasi
Masakan Jepang telah menjadi fenomena global, dengan restoran sushi, ramen, dan teppanyaki di berbagai negara. Sebaliknya, restoran di Jepang juga mulai menawarkan masakan internasional, mencerminkan pengaruh global dalam industri kuliner Jepang.
Pengalaman di Restoran
Setiap jenis restoran di Jepang menawarkan pengalaman makan yang unik, baik dari segi hidangan, suasana, maupun cara penyajiannya. Berikut adalah gambaran lebih lanjut tentang keunikan dan keragaman dalam masakan Jepang melalui berbagai jenis restoran:
1. Pengalaman Tradisional:
Sushi-ya dan Tempura-ya memberikan pengalaman makan tradisional Jepang dengan fokus pada kesegaran bahan dan teknik memasak yang presisi.
Di Ryōtei, pelanggan dapat menikmati seni masakan kaiseki, yang tidak hanya berfokus pada rasa tetapi juga estetika penyajian.
2. Suasana Sosial:
Izakaya menciptakan suasana santai dan hangat, ideal untuk berkumpul bersama teman atau kolega.
Yakiniku-ya memberikan pengalaman interaktif dengan memanggang sendiri daging di meja, yang menambah kebersamaan saat makan.
3. Hidangan Cepat dan Praktis:
Rāmen-ya, Soba-ya, dan Udon-ya menawarkan makanan cepat saji dengan cita rasa otentik. Restoran ini cocok untuk orang yang ingin makan dengan cepat tanpa mengorbankan rasa.
4. Adaptasi Budaya:
Curry-ya dan Family Restaurant mencerminkan adaptasi masakan Barat dalam kuliner Jepang. Menu seperti kari Jepang atau yōshoku (masakan Jepang bergaya Barat) menunjukkan bagaimana Jepang mengintegrasikan pengaruh internasional ke dalam budaya kulinernya.
5. Inovasi dan Teknologi:
Restoran seperti Kaitenzushi (sushi konveyor) menunjukkan bagaimana Jepang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman makan yang efisien dan menyenangkan.
Beberapa Rāmen-ya modern bahkan menggunakan sistem pemesanan otomatis untuk mempercepat pelayanan.
6. Estetika dan Keindahan:
Baik di restoran mewah seperti Ryōtei maupun di tempat sederhana seperti Okonomiyaki-ya, perhatian pada presentasi makanan menjadi bagian penting dari pengalaman makan.
Jenis-Jenis Restoran di Jepang
Berikut beberapa jenis restoran khas Jepang:
Jenis Restoran | Deskripsi | Contoh Menu Populer |
居酒屋 (Izakaya) | Restoran dan bar kecil yang menyajikan makanan ringan dan minuman beralkohol. | Yakitori, sashimi, bir |
ラーメン屋 (Rāmen-ya) | Restoran khusus ramen dengan variasi kuah seperti shoyu, miso, tonkotsu, dan shio. | Ramen, gyoza |
寿司屋 (Sushi-ya) | Restoran sushi dengan hidangan berupa ikan mentah segar di atas nasi. | Sushi, sashimi |
お好み焼き屋 (Okonomiyaki-ya) | Tempat membuat dan menikmati okonomiyaki (pancake Jepang) yang dimasak langsung di meja. | Okonomiyaki, monjayaki |
そば屋 (Soba-ya) | Restoran yang menyajikan mi soba (dari gandum) dengan kuah panas atau dingin. | Soba, tempura |
ファミリーレストラン (Family Restaurant) | Restoran keluarga bergaya Barat dengan menu beragam. | Omurice, pasta, steak |
Berikut adalah contoh percakapan sederhana untuk masing-masing jenis restoran di Jepang:
1. Izakaya (Tempat Makan Santai dengan Minuman Alkohol)
Pelayan: いらっしゃいませ!何名様ですか? (Irasshaimase! Nan-mei-sama desu ka?) – Selamat datang! Untuk berapa orang?
Pelanggan: 2人です。 (Futari desu.) – Dua orang.
Pelayan: こちらへどうぞ。 (Kochira e dōzo.) – Silakan ke sini.
Pelanggan: おすすめの料理は何ですか? (Osusume no ryōri wa nan desu ka?) -Apa makanan yang direkomendasikan?
Pelayan: 焼き鳥と枝豆がおすすめです。 (Yakitori to edamame ga osusume desu.) – Yakitori dan edamame adalah rekomendasi kami.

Apa makanan yang direkomendasikan?
Pelayan: (Yakitori to edamame ga osusume desu.)
Yakitori dan edamame adalah rekomendasi kami.
2. Rāmen-ya (Kedai Ramen)
Pelayan: いらっしゃいませ! (Irasshaimase!) – Selamat datang!
Pelanggan: 醤油ラーメンをください。 (Shōyu rāmen o kudasai.) – Saya pesan ramen shoyu.
Pelayan: トッピングはいかがですか? (Toppingu wa ikaga desu ka?) – Apakah ingin tambahan topping
Pelanggan: 煮卵をお願いします。 (Ni-tamago o onegaishimasu.) – Tolong tambahkan telur rebus.

Apakah ingin tambahan topping?
Pelanggan: (Ni-tamago o onegaishimasu.)
Tolong tambahkan telur rebus.
3. Sushi-ya (Restoran Sushi)
Pelayan: いらっしゃいませ。カウンターとテーブル、どちらがよろしいですか? (Irasshaimase. Kauntā to tēburu, dochira ga yoroshii desu ka?) – Selamat datang. Ingin duduk di counter atau meja?
Pelanggan: カウンターでお願いします。 (Kauntā de onegaishimasu.) -Di counter, tolong.
Pelayan: 何をお召し上がりになりますか? (Nani o omeshiagari ni narimasu ka?) -Apa yang ingin Anda makan?
Pelanggan: おまかせでお願いします。 (Omakase de onegaishimasu.) – Tolong pilihkan saja.

Pelanggan: (Kauntā de onegaishimasu.) -Di counter, tolong.
4. Tempura-ya (Restoran Tempura)
Pelayan: いらっしゃいませ! (Irasshaimase!) – Selamat datang!
Pelanggan: 天丼を1つください。 (Tendon o hitotsu kudasai.) – Saya pesan satu mangkuk tendon.
Pelayan: ご飯の量は普通でよろしいですか? (Gohan no ryō wa futsū de yoroshii desu ka?) – Apakah porsi nasi standar sudah cukup?
Pelanggan: はい、普通でお願いします。 (Hai, futsū de onegaishimasu.) – Ya, standar saja.

Saya pesan satu mangkuk tendon.
5. Yakiniku-ya (Restoran BBQ Jepang)
Pelayan: いらっしゃいませ。食べ放題コースと単品、どちらにしますか?(Irasshaimase. Tabehoudai kōsu to tanpin, dochira ni shimasu ka?) – Selamat datang. Apakah Anda ingin menu all-you-can-eat atau ala carte?
Pelanggan: 食べ放題でお願いします。 (Tabehoudai de onegaishimasu.) – Menu all-you-can-eat, tolong.
Pelayan: お飲み物はいかがですか? (Onomimono wa ikaga desu ka?) – Apa Anda ingin memesan minuman?
Pelanggan: ビールをください。 (Bīru o kudasai.) – Saya pesan bir.

Menu all-you-can-eat, tolong.
6. Okonomiyaki-ya (Restoran Okonomiyaki)
Pelayan: いらっしゃいませ! (Irasshaimase!) – Selamat datang!
Pelanggan: 豚玉をお願いします。(Butatama o onegaishimasu.) – Saya pesan okonomiyaki dengan babi.
Pelayan: トッピングは追加しますか? (Toppingu wa tsuika shimasu ka?) – Apakah ingin tambahan topping?
Pelanggan: チーズを追加してください。 (Chīzu o tsuika shite kudasai.) – Tolong tambahkan keju.

Saya pesan okonomiyaki dengan babi.
7. Ryōtei (Restoran Tradisional Jepang)
Pelayan: ようこそお越しくださいました。 (Yōkoso okoshi kudasaimashita.) -Selamat datang.
Pelanggan: 予約していた田中です。 (Yoyaku shiteita Tanaka desu.) – Saya Tanaka, sudah melakukan reservasi.
Pelayan: こちらへどうぞ。(Kochira e dōzo.) – Silakan ke sini.
Pelanggan: おすすめの懐石料理をお願いします。 (Osusume no kaiseki ryōri o onegaishimasu.) – Tolong sajikan menu kaiseki yang direkomendasikan.

Tolong sajikan menu kaiseki yang direkomendasikan.
Kesimpulan
Restoran di Jepang bukan hanya tempat untuk makan, tetapi juga pengalaman budaya yang mencerminkan tradisi, keramahan, dan kelezatan makanan. Mulai dari izakaya yang santai hingga restoran kaiseki yang mewah, masing-masing memberikan pengalaman berbeda. Dengan memahami ungkapan-ungkapan bahasa Jepang dan sejarah restoran di Jepang, minasan akan lebih menikmati kunjungan minasan ke restoran-restoran Jepang.
Cobalah untuk menggunakan ungkapan-ungkapan di atas saat berkunjung ke restoran di Jepang. Selain membantu komunikasi, ini juga menunjukkan penghormatan terhadap budaya Jepang. Yuk, terus semangat latihan dan jangan malu buat coba-coba berbagai contoh kalimat!
Sampai ketemu lagi di materi seru berikutnya bareng Pandaikotoba. Oh iya, jangan lupa follow Instagram-nya juga ya, Minasan!
Belajar bahasa Jepang itu asyik banget, lho. がんばってね!!

