Culture

Kamus Jepang Indonesia Kenji Matsuura

Tebalnya 1200 lebih halaman, ditenteng pegel dibawa pakai ransel beban pundak bertambah.

Inilah dia…

Kamus Bahasa Jepang-Indonesia karya Kenji Matsuura!

Dulu, dulu banget sih memang, kamus ini kerap hadir di antara tugas-tugas dan kelas-kelas yang membutuhkan kamus Kenji Matsuura ini yang tebalnya setebal kabut kenangan di lembah kesunyian. Walah.

Tugas-tugas semacam Sakubun (menulis), Honyaku (menerjemahkan), Kaiwa (percakapan) dan sebagainya, jasa dari kamus ini cukup berperan dalam merampungkan tugas-tugas tersebut, tentunya selain niat mengerjakan yang juga punya andil besar.

whatsapp image 2022 06 19 at 19.50.34 1 edited

Kamus aslinya cukup mahal, jadi sebagai mahasiswa yang kreatif (halah) tentunya punya jalan alternatif untuk meng-copy-nya. Iya, secara sadar banyak pihak yang membajaknya tentu dengan biaya yang lebih terjangkau.

Kenji Matsuura sang penulis kamus ini, perlahan menjadi majas metonimia yang menggantikan kata kamus; “Bawa Kenji Matsuura? Punya Kenji Matsuura? Coba deh cari di Kenji Matsuura.” Padahal Kenji Matsuura adalah nama orang, yang justru dirujuk dan disepakati tanpa konvensi jadi pengganti kata kamus.

Jadi siapakah Kenji Matsuura?

Beliau adalah dosen dan penulis berkebangsaan Jepang (1929-1996). Kenji Matsuura pernah mengajar bahasa Indonesia di Universitas Industri Kyoto (Kyoto Sangyo Daigaku) dan pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan di sana.

Dan ternyata, Kenji Matsuura adalah sahabat dari Ajip Rosidi, sastrawan, budayawan, pengajar yang pernah tinggal selama 20 tahun di Jepang untuk menjadi dosen tamu. Dalam buku Ajip Rosidi berjudul Hidup Tanpa Ijazah, disebutkan bahwa Matsuura Kenji sensei sebelum meninggal menerbitkan Kamus Jepang-Indonesia yang cukup lengkap dan akurat . Edisi Indonesia diterbitkan oleh Gramedia (Jakarta,2004). Setelah meninggal beliau mendapat penghargaan dari Pemerintah RI.

Memang begitu adanya, Kamus Kenji Matsuura terbilang sangat lengkap dan akurat. Bobotnya yang berat seakan memberikan sudut pandang lain soal nasihat menuntut ilmu, “ternyata ilmu tidak selalu ringan dibawa.”

Kenji Matsuura kamu masih ada?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *