Mengenal Astronot dalam Bahasa dan Budaya Jepang
Manusia selalu menatap langit dengan rasa kagum dan ingin tahu dari bintang yang berkelip hingga impian untuk menjelajahi luar angkasa. Dalam budaya Jepang, ketertarikan terhadap ruang angkasa bukan hanya tercermin melalui ilmu pengetahuan, tetapi juga melalui bahasa, karya sastra, anime, dan filosofi kehidupan.
Melalui artikel “Mengenal Astronot dalam Bahasa dan Budaya Jepang”, kita akan mempelajari bagaimana kata “astronot” diungkapkan dalam bahasa Jepang, bagaimana masyarakat Jepang memandang para penjelajah luar angkasa, serta bagaimana konsep tentang bintang dan alam semesta menjadi bagian dari budaya dan identitas mereka.
Artikel ini akan membawa minasan menjelajahi bahasa Jepang yang berhubungan dengan dunia antariksa, tokoh-tokoh astronot Jepang, dan makna simbolik luar angkasa dalam budaya Jepang dari kenyataan ilmiah hingga inspirasi artistik.

Pengertian 宇宙飛行士 (Uchū Hikōshi)
Kata 宇宙飛行士 (uchū hikōshi) dalam bahasa Jepang berarti astronot atau angkasaawan. Istilah ini tersusun dari tiga kanji, yaitu:
| Kanji | Bacaan | Arti |
| 宇 (u) | – | ruang, langit atas |
| 宙 (chū) | – | alam semesta, angkasa |
| 飛行士 (hikōshi) | – | penerbang, pilot |
Jika digabungkan, 宇宙 (uchū) berarti “luar angkasa,” dan 飛行士 (hikōshi) berarti “penerbang” atau “pilot.” Jadi, 宇宙飛行士 secara harfiah berarti “penerbang luar angkasa” seseorang yang terlatih untuk melakukan perjalanan dan bekerja di luar angkasa.
Dalam bahasa Inggris, istilah ini diterjemahkan sebagai astronaut, sedangkan di negara lain terdapat istilah berbeda seperti cosmonaut (Rusia) dan taikonaut (Tiongkok). Jepang menggunakan istilah khasnya sendiri, uchū hikōshi, yang mencerminkan identitas bahasa dan budayanya. Selain itu, dalam bahasa Jepang juga terdapat beberapa istilah turunan yang sering digunakan dalam konteks serupa, seperti:
| Kosakata | Romaji | Arti |
| 宇宙船 | uchūsen | pesawat luar angkasa |
| 宇宙開発 | uchū kaihatsu | pengembangan luar angkasa |
| 宇宙探査 | uchū tansa | eksplorasi luar angkasa |
| 宇宙ステーション | uchū sutēshon | stasiun luar angkasa |
Menjadi seorang 宇宙飛行士 di Jepang bukan hanya soal kemampuan teknologi dan sains, tetapi juga mengenai dedikasi, kerja keras, serta rasa tanggung jawab yang tinggi. Profesi ini dianggap sebagai simbol semangat pantang menyerah dan keinginan manusia untuk terus belajar tentang alam semesta yang luas.
Sejarah Astronot Jepang dan Peran JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency)
Perjalanan Jepang dalam dunia antariksa dimulai setelah Perang Dunia II, ketika negara ini mulai membangun kembali kemampuan ilmiah dan teknologinya. Pada awalnya, Jepang berfokus pada penelitian roket dan satelit kecil melalui lembaga-lembaga penelitian seperti ISAS (Institute of Space and Astronautical Science) dan NASDA (National Space Development Agency of Japan). Kedua lembaga inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya badan antariksa nasional Jepang modern.
Pada tahun 2003, Jepang secara resmi membentuk JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency / 宇宙航空研究開発機構) melalui penggabungan tiga lembaga besar:
- NASDA (National Space Development Agency of Japan)
- ISAS (Institute of Space and Astronautical Science)
- NAL (National Aerospace Laboratory of Japan)
Pembentukan JAXA menandai babak baru dalam eksplorasi luar angkasa Jepang. Sejak saat itu, Jepang aktif berkolaborasi dengan NASA dan badan antariksa internasional lainnya dalam berbagai misi, terutama melalui partisipasinya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS / 国際宇宙ステーション).
Astronot Jepang Terkemuka
Beberapa 宇宙飛行士 (uchū hikōshi) dari Jepang yang terkenal antara lain:
| Nama | Kanji | Tahun Misi Pertama | Prestasi |
| 毛利衛 | Mōri Mamoru | 1992 | Astronot Jepang pertama yang terbang ke luar angkasa dalam misi STS-47 (Endeavour) bersama NASA. |
| 若田光一 | Wakata Kōichi | 1996 | Astronot Jepang pertama yang menjadi komandan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). |
| 野口聡一 | Noguchi Sōichi | 2005 | Berpartisipasi dalam tiga misi luar angkasa berbeda; dikenal karena aktivitas edukatif dan publikasinya. |
| 山崎直子 | Yamasaki Naoko | 2010 | Astronot wanita kedua Jepang; ikut serta dalam misi STS-131 Discovery. |
| 星出彰彦 | Hoshide Akihiko | 2012 | Astronot dan komandan ISS; sering tampil dalam kegiatan edukasi tentang antariksa di Jepang. |
Peran JAXA dalam Eksplorasi dan Pendidikan
Selain mengirim astronot ke luar angkasa, JAXA juga berperan besar dalam:
- Pengembangan teknologi satelit dan eksplorasi planet seperti misi Hayabusa untuk mengambil sampel asteroid.
- Kolaborasi internasional dengan NASA, ESA, dan badan antariksa lainnya.
- Pendidikan dan inspirasi generasi muda Jepang, dengan berbagai program edukasi bertema luar angkasa di sekolah-sekolah.
Melalui kegiatan ini, JAXA bukan hanya menjadi simbol kemajuan teknologi Jepang, tetapi juga cermin dari nilai budaya Jepang seperti kerja keras (努力 – doryoku), rasa ingin tahu (好奇心 – kōkishin), dan semangat untuk terus maju (前進 – zenshin).
Kosakata tentang Luar Angkasa
Untuk memahami tema tentang astronot dan eksplorasi luar angkasa, penting bagi kita untuk mengenal kosakata dasar yang sering digunakan dalam bahasa Jepang. Kata-kata ini tidak hanya muncul dalam pelajaran sains, tetapi juga dalam anime, berita, dan percakapan sehari-hari yang membahas tentang “宇宙 (uchū)” luar angkasa.
Berikut daftar kosakata penting beserta arti dan contoh penggunaannya:
| Kosakata Jepang | Romaji | Arti dalam Bahasa Indonesia | Contoh Kalimat Jepang | Terjemahan |
| 宇宙 | uchū | luar angkasa | 宇宙はとても広いです。 | Luar angkasa sangat luas. |
| 宇宙飛行士 | uchū hikōshi | astronot | 宇宙飛行士になりたいです。 | Saya ingin menjadi astronot. |
| 宇宙船 | uchūsen | pesawat luar angkasa | 宇宙船が地球を回っています。 | Pesawat luar angkasa mengorbit bumi. |
| 惑星 | wakusei | planet | 地球は青い惑星です。 | Bumi adalah planet biru. |
| 星 | hoshi | bintang | 夜空にたくさんの星があります。 | Ada banyak bintang di langit malam. |
| 月 | tsuki | bulan | 月がきれいですね。 | Bulannya indah, ya. |
| 太陽 | taiyō | matahari | 太陽はとても明るいです。 | Matahari sangat terang. |
| 重力 | jūryoku | gravitasi | 宇宙では重力がありません。 | Di luar angkasa tidak ada gravitasi. |
| 宇宙ステーション | uchū sutēshon | stasiun luar angkasa | 宇宙ステーションに日本人がいます。 | Ada orang Jepang di stasiun luar angkasa. |
| 宇宙開発 | uchū kaihatsu | pengembangan luar angkasa | 日本は宇宙開発に力を入れています。 | Jepang berusaha keras dalam pengembangan luar angkasa. |
| 宇宙探査 | uchū tansa | eksplorasi luar angkasa | 宇宙探査は人類の夢です。 | Eksplorasi luar angkasa adalah impian umat manusia. |
| ロケット | roketto | roket | ロケットが打ち上げられました。 | Roket telah diluncurkan. |
| 衛星 | eisei | satelit | 日本の衛星が宇宙を飛んでいます。 | Satelit Jepang sedang terbang di luar angkasa. |
| 地球 | chikyū | bumi | 地球は私たちの家です。 | Bumi adalah rumah kita. |
| 宇宙人 | uchūjin | makhluk luar angkasa | 宇宙人を信じますか。 | Apakah kamu percaya pada makhluk luar angkasa? |
Catatan Budaya
- Dalam budaya populer Jepang, tema luar angkasa sering muncul dalam berbagai bentuk media seperti anime (アニメ), manga (マンガ), dan film (映画).
- Tokoh-tokoh yang bermimpi menjadi 宇宙飛行士 sering digambarkan memiliki semangat tinggi dan rasa ingin tahu besar nilai yang sangat dihargai dalam budaya Jepang.
- Kosakata tentang luar angkasa ini juga bisa digunakan dalam konteks pembelajaran cita-cita, teknologi, dan sains, menjadikannya bahan yang menarik bagi pelajar bahasa Jepang di semua tingkatan.

Pola Kalimat dan Contoh Kalimat
Setelah mengenal kosakata tentang luar angkasa, langkah selanjutnya adalah memahami bagaimana kata-kata tersebut digunakan dalam kalimat. Berikut beberapa pola kalimat dasar (文型 – bunkei) yang sering digunakan untuk membicarakan profesi, cita-cita, dan kegiatan yang berhubungan dengan luar angkasa.
1. Pola: ~になりたいです (Ingin menjadi …)
Pola ini digunakan untuk menyatakan cita-cita atau keinginan menjadi sesuatu.
Rumus:
[Kata benda (profesi)] + になりたいです。
Contoh:
- 宇宙飛行士になりたいです。(Uchuu hikoushi ni naritai desu.) – Saya ingin menjadi astronot.
- 科学者になりたいです。(Kagakusha ni naritai desu.) – Saya ingin menjadi ilmuwan.
2. Pola: ~について学びます (Belajar tentang …)
Pola ini digunakan untuk mengatakan bahwa seseorang sedang mempelajari suatu topik.
Rumus:
[Kata benda] + について学びます。
Contoh:
- 宇宙について学びます。(Uchuu ni tsuite manabimasu.) – Saya belajar tentang luar angkasa.
- 日本の技術について学びたいです。(Nihon no gijutsu ni tsuite manabitai desu.) – Saya ingin belajar tentang teknologi Jepang.
3. Pola: ~で働きます (Bekerja di …)
Pola ini digunakan untuk menyebutkan tempat bekerja atau beraktivitas.
Rumus:
[Tempat] + で働きます。
Contoh:
- JAXAで働きたいです。(JAXA de hatarakitai desu.) – Saya ingin bekerja di JAXA.
- 宇宙ステーションで働く人はすごいです。(Uchuu suteeshon de hataraku hito wa sugoi desu.) – Orang yang bekerja di stasiun luar angkasa itu hebat.
4. Pola: ~を見ます (Melihat …)
Digunakan untuk menyatakan aktivitas melihat sesuatu.
Rumus:
[Objek] + を見ます。
Contoh:
- 望遠鏡で星を見ました。(Bouenkyou de hoshi o mimashita) – Saya melihat bintang dengan teleskop.
- 宇宙船を見てみたいです。(Uchuusen o mite mitai desu.) – Saya ingin melihat pesawat luar angkasa.
5. Pola: ~と思います (Saya pikir … / Menurut saya …)
Digunakan untuk menyatakan pendapat atau pikiran.
Rumus:
[Kalimat biasa] + と思います。
Contoh:
- 宇宙は神秘的だと思います。(Uchuu wa shinpitekida to omoimasu.) – Saya pikir luar angkasa itu misterius.
- 宇宙飛行士はとても勇気がありますと思います。(Uchuu hikoushi wa totemo yuuki ga arimasu to omoimasu.) – Saya pikir astronot sangat berani.

Percakapan Pendek
Tema: Cita-cita menjadi astronot
A: 将来、何になりたいですか。(Shōrai, nani ni naritai desu ka?) – Apa cita-citamu di masa depan?
B: 宇宙飛行士になりたいです。(Uchū hikōshi ni naritai desu.) – Saya ingin menjadi astronot.
A: どうしてですか。(Dōshite desu ka?) – Kenapa?
B: 宇宙について学ぶことが好きだからです。(Uchū ni tsuite manabu koto ga suki dakara desu.) – Karena saya suka belajar tentang luar angkasa.
Tema: Teknologi luar angkasa Jepang
A: 日本には宇宙の会社がありますか。(Nihon ni wa uchū no kaisha ga arimasu ka?) – Apakah di Jepang ada perusahaan luar angkasa?
B: はい、JAXAがあります。(Hai, JAXA ga arimasu.) – Ya, ada JAXA.
A: どんな仕事をしていますか。(Donna shigoto o shiteimasu ka?) – Pekerjaan seperti apa yang mereka lakukan?
B: 衛星を作ったり、宇宙飛行士を育てたりしています。(Eisei o tsukuttari, uchū hikōshi o sodatetari shiteimasu.) – Mereka membuat satelit dan melatih para astronot.
Tema: Mengamati bintang bersama
A: 今夜、星を見に行きませんか。(Kon’ya, hoshi o mi ni ikimasen ka?) – Malam ini, mau pergi melihat bintang?
B: いいですね!望遠鏡を持って行きましょう。(Ī desu ne! Bōenkyō o motte ikimashō.) – Ide bagus! Mari kita bawa teleskop.
A: 宇宙のことを考えると、ワクワクしますね。(Uchū no koto o kangaeru to, wakuwaku shimasu ne.) – Kalau memikirkan luar angkasa, rasanya bersemangat ya.
B: そうですね。いつか宇宙に行ってみたいです。(Sō desu ne. Itsuka uchū ni itte mitai desu.) – Benar. Suatu hari, saya ingin pergi ke luar angkasa.
Catatan Pembelajaran
- Pola ~になりたいです digunakan untuk menyatakan cita-cita.
- Pola ~について学びます menandakan kegiatan belajar tentang sesuatu.
- Pola ~たり~たりします digunakan untuk menyebutkan beberapa kegiatan secara berurutan.

B: (Ī desu ne! Bōenkyō o motte ikimashō.) – Ide bagus! Mari kita bawa teleskop.
Astronot dalam Budaya Pop Jepang
Tema astronot (宇宙飛行士) dan eksplorasi luar angkasa (宇宙探査) telah menjadi bagian penting dari budaya populer Jepang. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan karya fiksi ilmiah (SF – Science Fiction) dalam bentuk アニメ (anime), マンガ (manga), dan 映画 (eiga – film) yang menggambarkan impian manusia untuk menjelajahi alam semesta.
Melalui karya-karya ini, masyarakat Jepang tidak hanya diajak berfantasi tentang luar angkasa, tetapi juga merenungkan makna kehidupan, keberanian, dan semangat untuk terus bermimpi.
1. Space Brothers (宇宙兄弟 – Uchū Kyōdai)
- Salah satu karya paling terkenal yang bertema astronot adalah anime dan manga “Space Brothers.” Ceritanya mengikuti dua bersaudara, 南波六太 (Nanba Mutta) dan 南波日々人 (Nanba Hibito), yang sejak kecil bermimpi menjadi astronot.
- Hibito berhasil menjadi astronot pertama Jepang yang pergi ke bulan, sedangkan Mutta berjuang keras untuk mengejar mimpinya.
- Kisah ini menggambarkan semangat がんばる (ganbaru – berusaha sekuat tenaga) yang sangat khas Jepang, serta nilai 夢 (yume – impian) dan 努力 (doryoku – kerja keras).
Ungkapan penting dari anime ini:
- 夢を追いかけるのに遅すぎることはない。(Yume o oikakeru no ni ososugiru koto wa nai.) – Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengejar mimpi.
2. Planetes (プラネテス)
- Anime Planetes menampilkan kehidupan para pekerja di luar angkasa pada tahun 2075, yang bertugas membersihkan sampah antariksa.
- Tokoh utama, 星野八郎太 (Hoshino Hachirōta), bermimpi memiliki kapal luar angkasanya sendiri.
- Cerita ini menunjukkan sisi realistis kehidupan di luar angkasa bukan hanya tentang kemegahan, tetapi juga tanggung jawab dan kesulitan yang harus dihadapi manusia di lingkungan tanpa gravitasi.
- Anime ini sangat dipuji karena penggambaran ilmiahnya yang akurat dan nuansa humanis yang mendalam.
3. The Moon (映画『THE MOON』)
- Film dokumenter The Moon menampilkan perjalanan sejarah manusia ke luar angkasa, termasuk kontribusi Jepang dalam eksplorasi bulan dan penelitian antariksa.
- Film ini sering digunakan dalam pendidikan Jepang untuk menumbuhkan rasa bangga dan keingintahuan generasi muda terhadap ilmu luar angkasa.
4. Tema Luar Angkasa dalam Anime Lain
Selain karya di atas, banyak anime Jepang lain yang memuat unsur luar angkasa, seperti:
- Cowboy Bebop (カウボーイビバップ) – tentang pemburu bayaran di masa depan yang berkelana di antara planet-planet.
- Gundam Series (ガンダムシリーズ) – menggambarkan konflik manusia di koloni luar angkasa.
- Neon Genesis Evangelion (新世紀エヴァンゲリオン) – meski lebih religius dan psikologis, anime ini juga berakar pada tema sains dan luar angkasa.
Nilai Budaya yang Tercermin
Karya-karya tersebut tidak hanya bercerita tentang perjalanan fisik ke luar angkasa, tetapi juga perjalanan batin manusia.
Mereka menonjolkan nilai-nilai khas budaya Jepang seperti:
- 夢 (yume) – Impian besar untuk masa depan.
- 努力 (doryoku) – Usaha dan kerja keras untuk mewujudkan mimpi.
- 挑戦 (chōsen) – Keberanian untuk menghadapi tantangan.
- 希望 (kibō) – Harapan bagi umat manusia.
Nilai dan Filosofi Jepang dalam Eksplorasi Antariksa
Eksplorasi antariksa bagi Jepang bukan sekadar upaya ilmiah untuk memahami alam semesta, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai budaya dan filosofi hidup bangsa Jepang. Sejak dahulu, masyarakat Jepang dikenal memiliki pandangan mendalam terhadap alam (自然 shizen) dan keterhubungan antara manusia dengan jagat raya. Pandangan ini turut memengaruhi cara Jepang memandang misi luar angkasa dan peran para astronotnya.
1. Semangat Ganbaru (がんばる精神)
Nilai ganbaru berarti berjuang sekuat tenaga tanpa menyerah, bahkan dalam keadaan sulit. Dalam pelatihan dan misi luar angkasa, semangat ini terlihat jelas pada dedikasi para astronot Jepang seperti 毛利衛 (Mōri Mamoru) dan 若田光 (Wakata Kōichi). Mereka tidak hanya menembus batas fisik, tetapi juga menunjukkan keteguhan hati yang menjadi ciri khas bangsa Jepang.
Contoh ungkapan:
- どんなに難しくても、あきらめない。それが日本人の宇宙飛行士です。(Don’na ni muzukashikute mo, akiramenai. Sore ga Nihonjin no uchū hikōshi desu.) – Sesulit apa pun, mereka tidak menyerah. Itulah astronot Jepang.
2. Konsep Wa (和) – Harmoni dan Kerjasama
Dalam budaya Jepang, wa berarti harmoni dan keselarasan, terutama dalam hubungan antarmanusia. Nilai ini juga menjadi kunci keberhasilan dalam misi luar angkasa internasional, di mana kerja sama antarbangsa sangat penting. Astronot Jepang sering menjadi jembatan budaya dalam tim internasional di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Contoh ungkapan:
- 和の心で協力することが、宇宙での成功につながります。(Wa no kokoro de kyōryoku suru koto ga, uchū de no seikō ni tsunagarimasu.) – Bekerja sama dengan semangat harmoni membawa keberhasilan di luar angkasa.
3. Monozukuri (ものづくり) – Semangat Inovasi dan Ketelitian
Filosofi monozukuri mencerminkan semangat membuat sesuatu dengan ketelitian, kreativitas, dan rasa tanggung jawab. Dalam konteks eksplorasi antariksa, hal ini tampak pada teknologi roket H-IIA, satelit buatan Jepang, dan modul Kibō di ISS. Monozukuri tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang dedikasi untuk mencapai kesempurnaan.
Contoh ungkapan:
- 一つ一つの部品に心を込めて作る。それが日本の宇宙技術です。(Hitotsu hitotsu no buhin ni kokoro o komete tsukuru. Sore ga Nihon no uchū gijutsu desu.) – Membuat setiap komponen dengan sepenuh hati itulah teknologi luar angkasa Jepang.
4. Setsuna no Bi (刹那の美) – Keindahan dalam Momen yang Singkat
Filosofi estetika Jepang sering melihat keindahan dalam kefanaan, seperti bunga sakura yang cepat gugur. Dalam konteks antariksa, pandangan ini mencerminkan kesadaran akan keterbatasan waktu manusia di bumi dan di luar angkasa, serta pentingnya menghargai setiap momen kehidupan di tengah luasnya alam semesta.
5. Simbolisme dan Spiritualitas
Dalam pandangan tradisional Jepang, langit dan bintang sering diasosiasikan dengan roh leluhur dan kekuatan ilahi. Maka, perjalanan ke luar angkasa juga dipandang sebagai perjalanan spiritual usaha untuk memahami asal-usul kehidupan dan tempat manusia di alam semesta. Hal ini terlihat dalam karya seni, sastra, dan bahkan pesan moral dalam anime bertema antariksa.

Kontribusi Jepang terhadap Eksplorasi Antariksa Dunia
Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi dan penelitian luar angkasa dunia. Melalui JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency / 宇宙航空研究開発機構), Jepang telah banyak memberikan kontribusi besar bagi ilmu pengetahuan, kerja sama internasional, serta kemajuan teknologi antariksa global.
Berikut beberapa kontribusi utama Jepang dalam eksplorasi antariksa dunia:
1. Program Satelit dan Teknologi Roket
- Sejak tahun 1970-an, Jepang telah berhasil meluncurkan berbagai jenis satelit ilmiah dan komunikasi. Satelit pertama Jepang, Ōsumi (おおすみ), diluncurkan pada tahun 1970 dan menandai Jepang sebagai negara keempat di dunia yang berhasil mengirim satelitnya sendiri ke orbit.
- Selain itu, Jepang juga mengembangkan roket H-IIA dan H-IIB, yang kini menjadi tulang punggung peluncuran satelit, termasuk misi internasional. Teknologi roket Jepang terkenal karena keandalannya dan tingkat keberhasilan yang tinggi.
- 日本のロケット技術は、正確さと信頼性で世界に知られています。(Nihon no roketto gijutsu wa, seikakusa to shinraisei de sekai ni shirareteimasu.) – Teknologi roket Jepang dikenal di dunia karena ketepatan dan keandalannya.
2. Misi Sains dan Penelitian Planet
- Salah satu kontribusi terbesar Jepang adalah misi Hayabusa (はやぶさ) dan Hayabusa2, yang berhasil mengambil sampel dari asteroid Itokawa dan Ryugu, kemudian membawanya kembali ke bumi. Keberhasilan ini menjadikan Jepang sebagai negara pertama yang berhasil melakukan misi pengambilan sampel asteroid sebuah pencapaian bersejarah dalam dunia astronomi.
- Selain itu, Jepang juga menjalankan misi seperti Akatsuki (あかつき) untuk meneliti atmosfer planet Venus dan SLIM (Smart Lander for Investigating Moon), yang dirancang untuk mendarat dengan presisi di permukaan bulan.
- 小惑星からのサンプル回収は、人類の宇宙理解を大きく進めました。(Shōwakusei kara no sanpuru kaishū wa, jinrui no uchū rikai o ōkiku susumemashita.) – Pengambilan sampel dari asteroid telah sangat memperluas pemahaman manusia tentang alam semesta.
3. Kontribusi Astronot Jepang di ISS
- Astronot Jepang berperan penting dalam kerja sama internasional di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Modul laboratorium Jepang, “Kibō” (きぼう / Harapan), menjadi salah satu fasilitas penelitian terbesar di ISS. Di dalamnya, para astronot Jepang seperti 若田光 (Wakata Kōichi), 野口聡 (Noguchi Sōichi), dan 星出彰彦 (Hoshide Akihiko) telah melakukan berbagai eksperimen penting untuk kemajuan sains dan kesehatan manusia di luar bumi.
- 『きぼう』モジュールは、日本の科学力と国際協力の象徴です。(“Kibō” mojūru wa, Nihon no kagakuryoku to kokusai kyōryoku no shōchō desu.) – “Modul ‘Kibō’ adalah simbol kekuatan ilmiah dan kerja sama internasional Jepang.”
4. Kerja Sama Internasional dan Diplomasi Antariksa
- Jepang aktif bekerja sama dengan NASA, ESA (European Space Agency), dan berbagai lembaga antariksa lain dalam riset dan proyek global. Kolaborasi ini memperkuat posisi Jepang sebagai mitra strategis dalam eksplorasi antariksa dunia.
- Selain itu, Jepang juga berperan dalam pendidikan dan pelatihan internasional, membantu negara-negara berkembang membangun kemampuan sains dan teknologi luar angkasa melalui program pendidikan JAXA dan UN-SPIDER (United Nations Platform for Space-based Information).
5. Inovasi dan Misi Masa Depan
Jepang terus mengembangkan misi eksplorasi masa depan seperti:
- Misi ke Bulan dan Mars, termasuk proyek bersama NASA “Artemis.”
- Pengembangan robot luar angkasa, seperti rover mini yang digunakan untuk penjelajahan permukaan asteroid.
- Penelitian kehidupan di luar bumi dan pengembangan sistem energi berkelanjutan di ruang angkasa.
- Semua ini menunjukkan bahwa Jepang tidak hanya berfokus pada kemajuan teknologi, tetapi juga pada masa depan umat manusia di luar bumi.
Kesimpulan
Menjelajahi luar angkasa bukan hanya tentang teknologi dan sains, tetapi juga tentang impian, nilai, dan jati diri manusia. Jepang, dengan semangat pantang menyerah (がんばる精神 – ganbaru seishin), rasa harmoni (和 – wa), serta dedikasi dalam berkarya (ものづくり – monozukuri), telah membuktikan bahwa eksplorasi antariksa bisa menjadi wujud perpaduan antara kemajuan ilmiah dan kedalaman budaya.
Dalam pandangan masyarakat Jepang, luar angkasa (宇宙 uchū) bukan sekadar ruang tak bertepi, melainkan simbol dari harapan, pengetahuan, dan keberanian untuk melangkah ke masa depan. Nilai-nilai ini selaras dengan filosofi hidup bangsa Jepang yang selalu menghargai usaha, kebersamaan, dan keseimbangan antara manusia dan alam semesta. Yuk, lanjutkan membaca artikel-artikel menarik lainnya di Pandaikotoba dan supaya nggak ketinggalan update seputar bahasa & budaya Jepang, jangan lupa follow Instagram @pandaikotoba belajar Jepang jadi lebih ringan dan menyenangkan!


