Hilangkan Partikel, Tetap Paham!
みんなさん、こにちは!! Kenapa sih kita bisa menghilangkan partikel dalam bahasa Jepang? Bahasa Jepang itu unik, ya. Kadang kita bisa kok ngilangin beberapa partikel, tapi artinya tetep nyampe. Kenapa bisa gitu? Karena dalam percakapan sehari-hari, orang Jepang suka bikin kalimatnya lebih ringkas dan natural. Nah, salah satu caranya adalah dengan menghilangkan partikel-partikel tertentu.
Partikel Mana Aja yang Bisa Dihilangkan?
Beberapa partikel yang sering dihilangkan dalam percakapan informal, antara lain:
1. Partikel は (wa)
Partikel は digunakan untuk menunjukkan topik dalam kalimat. Dalam percakapan kasual, sering kali partikel ini dihilangkan jika topik sudah jelas dari konteks atau jika pembicara merasa sudah cukup memberi penekanan pada topik tersebut.
Contoh:
- Formal: 私は日本に行きます。(Watashi wa Nihon ni ikimasu.) – Saya akan pergi ke Jepang.
- Kasual: 私日本に行く。(Watashi Nihon ni iku.) – Saya pergi ke Jepang.
2. Partikel が (ga)
Partikel が digunakan untuk menandai subjek dalam kalimat, tetapi dalam percakapan kasual, が sering dihilangkan, terutama ketika subjeknya sudah jelas atau dipahami.
Contoh:
- Formal: 彼が行く。(Kare ga iku.) – Dia yang pergi.
- Kasual: 彼行く。(Kare iku.) – Dia pergi.
3. Partikel を (wo/o)
Partikel を digunakan untuk menandai objek langsung dalam kalimat. Dalam percakapan sehari-hari, terutama dalam kalimat pendek, を sering dihilangkan jika objeknya sudah jelas.
Contoh:
- Formal: ご飯を食べる。(Gohan o taberu.) – Makan nasi.
- Kasual: ご飯食べる。(Gohan taberu.) – Makan nasi.
4. Partikel に (ni)
Partikel に digunakan untuk menunjukkan tujuan, arah, atau tempat. Dalam percakapan kasual, に sering kali dihilangkan, terutama jika arah atau tempat sudah jelas dari konteks.
Contoh:
- Formal: 学校に行く。(Gakkou ni iku.) – Pergi ke sekolah.
- Kasual: 学校行く。(Gakkou iku.) – Pergi ke sekolah.
5. Partikel の (no)
Partikel の digunakan untuk menunjukkan kepemilikan atau sebagai penjelas. Dalam percakapan kasual, の sering dihilangkan, terutama jika konteksnya sudah jelas.
Contoh:
- Formal: これは私の本です。(Kore wa watashi no hon desu.) – Ini buku saya.
- Kasual: これ私本。(Kore watashi hon.) – Ini buku saya.
6. Partikel で (de)
Partikel で digunakan untuk menunjukkan tempat atau cara. Dalam percakapan kasual, で kadang-kadang dihilangkan jika tempat atau cara sudah jelas dalam konteks.
Contoh:
- Formal: 公園で遊ぶ。(Kouen de asobu.) – Bermain di taman.
- Kasual: 公園遊ぶ。(Kouen asobu.) – Bermain di taman.
7. Partikel と (to)
Partikel と digunakan untuk menyambungkan kata benda (seperti “dan” atau “dengan” dalam bahasa Indonesia). Dalam percakapan kasual, と sering kali dihilangkan, terutama ketika konteksnya jelas.
Contoh:
- Formal: 友達と行く。(Tomodachi to iku.) – Pergi dengan teman.
- Kasual: 友達行く。(Tomodachi iku.) – Pergi dengan teman.
8. Partikel も (mo)
Partikel も berarti “juga” atau “baik… maupun” dan digunakan untuk menunjukkan kesamaan atau penambahan. Dalam percakapan kasual, も kadang dihilangkan jika maknanya sudah bisa dipahami dengan jelas.
Contoh:
- Formal: 私も行きます。(Watashi mo ikimasu.) – Saya juga akan pergi.
- Kasual: 私行く。(Watashi iku.) – Saya pergi.
9. Partikel He (へ)
Partikel へ juga menunjukkan arah atau tujuan, mirip dengan ni. Dalam percakapan kasual, he sering kali dihilangkan tanpa mengubah maksud dari kalimat.
Contoh:
- Formal: 東京へ行く。 (Toukyou he iku.) – “Pergi ke Tokyo.”
- Kasual: 東京行く。 (Toukyou iku.) – “Ke Tokyo.”
Dalam konteks ini, penghilangan he tetap menjaga makna kalimat dengan jelas.
Kapan Kita Boleh Hilangkan Partikel?
1. Percakapan Sehari-hari dengan Teman atau Keluarga
Ketika berbicara dengan teman dekat, keluarga, atau orang yang sudah akrab, penghilangan partikel sering terjadi. Situasi ini membuat percakapan lebih ringan dan alami.
Misalnya, saat berbicara dengan teman tentang rencana:
- Formal: 明日、学校に行く。 (Ashita, gakkou ni iku.) – “Besok, saya pergi ke sekolah.”
- Kasual: 明日、学校行く。 (Ashita, gakkou iku.) – “Besok, ke sekolah.”
2. Percakapan dengan Lawan Bicara Sebaya
Dalam percakapan dengan orang yang sebaya atau lebih muda, partikel yang dianggap “tidak penting” biasanya dihilangkan. Ini terutama berlaku jika konteksnya sudah jelas.
Misalnya, ketika meminta seseorang duduk:
- Formal: ここに座ってください。(Koko ni suwatte kudasai.) – “Silakan duduk di sini.”
- Kasual: ここ座って。 (Koko suwatte.) – “Duduk di sini.”
3. Percakapan Cepat atau Singkat
Dalam percakapan yang berlangsung cepat, misalnya di chat atau pesan singkat, penghilangan partikel membantu mempersingkat waktu dan membuat pesan lebih lugas.
Misalnya, di pesan teks:
- Formal: 何をしているの? (Nani wo shite iru no?) – “Sedang apa?”
- Kasual: 何してるの? (Nani shiteru no?) – “Ngapain?”
4. Situasi Informal di Tempat Kerja (Jika Akrab)
Di tempat kerja, jika minasan sudah akrab dengan rekan kerja dan situasinya tidak formal, terkadang partikel dihilangkan untuk kesan santai. Namun, ini tetap tergantung pada hubungan dan etiket di lingkungan kerja.
Contoh: 昼ごはん、行く? (Hirugohan, iku?) – “Makan siang, pergi?” dibandingkan dengan 昼ごはんに行く? (Hirugohan ni iku?) – “Pergi makan siang?”
Situasi yang Tidak Disarankan
Ada pula beberapa situasi di mana penghilangan partikel sebaiknya dihindari:
- Percakapan Formal atau Resmi: Dalam rapat, wawancara, atau percakapan dengan orang yang lebih tua atau senior, tetaplah gunakan partikel untuk menjaga kesopanan.
- Penulisan Formal: Saat menulis esai, laporan, atau dokumen resmi, menghilangkan partikel tidak sesuai, karena ini bisa dianggap tidak sopan atau tidak jelas.
Dengan memahami konteks dan hubungan dengan lawan bicara, kita bisa menyesuaikan gaya bahasa dan memilih kapan penghilangan partikel bisa dilakukan atau sebaiknya dihindari.
Tips Tambahan
- Dengarkan orang Jepang asli: Dengan mendengarkan percakapan orang Jepang, minasan bisa belajar pola-pola penghapusan partikel yang umum digunakan.
- Latihan membuat kalimat: Cobalah buat kalimat sederhana dan hilangkan beberapa partikel. Perhatikan apakah kalimatmu masih mudah dipahami.
- Jangan takut salah: Belajar bahasa itu proses. Jangan takut salah, yang penting terus berusaha.
1. Contoh Percakapan tentang Rencana Pergi
Situasi Kasual (dengan teman dekat):
A: 明日、海行く? (Ashita, umi iku?) – Besok, mau ke pantai?
B: うん、行く!何時? (Un, iku! Nanji?) – Ya, mau! Jam berapa?
A: 10時どう? (Juu-ji dou?) – Jam 10, gimana?
B: オッケー! (Okkee!) – Oke!
Situasi Formal:
A: 明日、海に行きませんか? (Ashita, umi ni ikimasen ka?) – Besok, mau pergi ke pantai?
B: はい、行きます!何時ですか? (Hai, ikimasu! Nanji desu ka?) – Iya, mau! Jam berapa?
A: 10時はどうですか? (Juu-ji wa dou desu ka?) – Bagaimana kalau jam 10?
B: はい、大丈夫です! (Hai, daijoubu desu!) – Ya, bisa!
2. Contoh Percakapan tentang Makanan
Situasi Kasual (dengan teman dekat):
A: お寿司食べたい!(Osushi tabetai!) – Mau makan sushi!
B: いいね、どこ行く?(Ii ne, doko iku?) – Bagus tuh, mau ke mana?
A: 駅前どう?(Ekimae dou?) – Depan stasiun gimana?
B: いいよ!(Ii yo!) – Oke!
Situasi Formal:
A: お寿司を食べたいと思っています。(Osushi wo tabetai to omotte imasu.) – Saya ingin makan sushi.
B: いいですね。どこに行きますか? (Ii desu ne. Doko ni ikimasu ka?) – Bagus ya. Mau ke mana?
A: 駅前のお店はどうですか?(Ekimae no omise wa dou desu ka?) – Bagaimana kalau ke toko di depan stasiun?
B: いいですね。 (Ii desu ne.) – Baik.
3. Contoh Percakapan tentang Menyelesaikan Tugas
Situasi Kasual (dengan teman sebaya):
A: 宿題やった?(Shukudai yatta?) – Sudah kerjain PR?
B: まだ!(Mada!) – Belum!
A: 今日やる?(Kyou yaru?) – Mau kerjain hari ini?
B: うん、やる!(Un, yaru!) – Ya, kerjain!
Situasi Formal:
A: 宿題をしましたか?(Shukudai wo shimashita ka?) – Apakah kamu sudah mengerjakan PR?
B: いいえ、まだです。(Iie, mada desu.) – Belum.
A: 今日やりますか? (Kyou yarimasu ka?) – Apakah kamu akan mengerjakannya hari ini?
B: はい、やります。(Hai, yarimasu.) – Ya, akan saya kerjakan.
Soal latihan
Soal 1
1. Pilihlah kalimat kasual yang tepat untuk mengisi bagian yang kosong.
明日、映画( ) 見に行く?
a. に
b. を
c. (dikosongkan)
Jawaban
c. (dikosongkan)
Penjelasan:
Dalam percakapan kasual, partikel “に” atau “を” dapat dihilangkan jika konteksnya sudah jelas. “明日、映画見に行く?” menjadi bentuk kasual untuk “明日、映画を見に行く?” yang berarti “Besok, mau nonton film?”
2. 今日は学校( ) 行かない。
a. に
b. を
c. (dikosongkan)
Jawaban
c. (dikosongkan)
Penjelasan:
Dalam kalimat kasual, partikel “に” yang menunjukkan tujuan bisa dihilangkan. “今日は学校行かない。” adalah versi kasual dari “今日は学校に行かない。” yang artinya “Hari ini tidak ke sekolah.”
Soal 2
1. Pilih kalimat kasual yang sesuai untuk merespons pertanyaan.
A: 何食べる?
a. ご飯食べる。
b. ご飯を食べる。
c. ご飯が食べる。
Jawaban
a. ご飯食べる。
Penjelasan:
Pilihan “a” menghilangkan partikel “を” sehingga menjadi bentuk kasual yang umum dalam percakapan sehari-hari. “ご飯を食べる” bisa dipendekkan menjadi “ご飯食べる” yang artinya “Makan nasi.”
2. B: 今日は早く帰る?
a. はい、帰ります。
b. うん、早く帰る。
c. いいえ、まだ帰りません。
Jawaban
b. うん、早く帰る。
Penjelasan:
Pilihan “b” adalah respons kasual yang paling sesuai. “うん” adalah bentuk kasual dari “はい,” yang artinya “Ya.” Kalimat lengkap “早く帰る” menjadi bentuk kasual dari “早く帰ります” yang berarti “Ya, pulang cepat.”
Soal 3
1. Lengkapilah kalimat kasual berikut dengan pilihan yang tepat.
週末、どこ( ) 行くの?
a. に
b. へ
c. (dikosongkan)
Jawaban
c. (dikosongkan)
Penjelasan:
Dalam bahasa kasual, partikel “に” atau “へ” dapat dihilangkan jika konteksnya sudah jelas. Kalimat “週末、どこ行くの?” adalah bentuk kasual dari “週末、どこに行くの?” yang berarti “Akhir pekan, mau pergi ke mana?”
2. この本、友達( ) 借りた。
a. から
b. を
c. (dikosongkan)
Jawaban
a. から
Penjelasan:
Dalam kalimat ini, partikel “から” (yang berarti “dari”) masih diperlukan untuk menunjukkan asal dari peminjaman. “この本、友達から借りた” berarti “Buku ini, pinjam dari teman.”
Soal 4
Ubah kalimat formal berikut menjadi versi kasual dengan menghilangkan partikel yang bisa dihilangkan:
1. Formal: 彼は映画を見ます。
Kasual: ___________
Jawaban
彼、映画見る。
Penjelasan:
Partikel “は” dan “を” dihilangkan dalam bentuk kasual. Dalam kalimat ini, menjadi “彼、映画見る,” yang artinya “Dia nonton film.”
2. Formal: 私は公園に行きます。
Kasual: ___________
Jawaban
私、公園行く。
Penjelasan:
Partikel “は” dan “に” dihilangkan dalam versi kasual, sehingga menjadi “私、公園行く,” yang berarti “Aku pergi ke taman.”
Kesimpulan
Dalam mempelajari bahasa Jepang, penggunaan partikel sering dianggap rumit, terutama bagi pemula. Namun, meskipun partikel dihilangkan dalam percakapan sehari-hari, pesan dan makna kalimat masih bisa dipahami dengan baik. Hal ini terutama berlaku dalam konteks informal, di mana kejelasan makna lebih bergantung pada intonasi, konteks, dan urutan kata. Jadi, tidak perlu khawatir jika minasan belum sepenuhnya menguasai partikel—yang penting adalah terus berlatih dan memahami konteks percakapan!
Intinya, jangan sampai partikel membuat minasan takut berbicara dalam bahasa Jepang! Hilangkan rasa khawatir, karena dengan banyak latihan dan mendengar percakapan asli, minasan akan semakin terbiasa. Tetap semangat belajar bahasa Jepang, ya! Dan ingat, kalaupun ada kesalahan, itu adalah bagian dari proses. Teruslah berlatih dan jangan ragu untuk mencoba berbagai contoh kalimat! Sampai jumpa lagi di materi selanjutnya di Pandaikotoba dan follow juga instagramnya ya minasan.
Ingat belajar bahasa Jepang itu menyenangkan!がんばって!!