Bahasa Jepang,  Culture

Proses Kelahiran di Jepang: Tradisi, Perawatan, dan Administrasi

Kelahiran merupakan momen penting dalam kehidupan manusia, termasuk di Jepang yang memiliki tradisi dan sistem medis tersendiri dalam menyambut kelahiran bayi. Dalam budaya Jepang, proses kelahiran tidak hanya melibatkan aspek medis, tetapi juga tradisi, administrasi, dan perayaan yang unik.

Kelahiran di Jepang
Kelahiran di Jepang

Pengertian Kelahiran 出産 di Jepang

出産 (しゅっさん, shussan) dalam bahasa Jepang berarti kelahiran atau proses melahirkan. Kata ini merujuk pada proses ketika seorang bayi dilahirkan, baik secara normal maupun dengan prosedur medis. Selain itu, 出産 juga sering digunakan untuk menggambarkan acara atau peristiwa kelahiran itu sendiri. Di Jepang, 出産 juga terkait dengan beberapa tradisi dan prosedur yang melibatkan perawatan ibu dan anak, yang sangat dihargai dalam budaya Jepang.

Makna dan Konteks Kelahiran di Jepang

  • Perawatan Kesehatan dan Proses Kelahiran:

出産 di Jepang dikenal dengan sistem perawatan medis yang sangat terorganisir, mulai dari pemeriksaan prenatal (sebelum kelahiran) hingga perawatan pasca kelahiran. Ibu hamil biasanya memeriksakan kandungannya secara rutin untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi. Di banyak rumah sakit Jepang, ibu melahirkan di ruang rumah sakit dengan perawatan medis yang intensif. Namun, ada juga beberapa rumah sakit yang menawarkan kelahiran alami dengan pendekatan yang lebih alami.

  • Cuti Melahirkan (産休 / さんきゅう, Sankyū):

Di Jepang, seorang ibu yang melahirkan berhak untuk mendapatkan cuti melahirkan atau 産休 (sankyū). Cuti ini diberikan sebelum dan setelah kelahiran untuk memberikan waktu bagi ibu untuk pulih dan merawat bayi yang baru lahir. Selain itu, banyak perusahaan yang juga menyediakan cuti untuk ayah, yang disebut 育児休暇 (いくじきゅうか, ikujikyūka) atau cuti pengasuhan anak.

  • Perayaan Kelahiran:

Setelah kelahiran bayi, ada beberapa tradisi dan perayaan yang dilakukan, seperti お宮参り (おみやまいり, omiyamairi) yang merupakan upacara kunjungan ke kuil untuk memperkenalkan bayi kepada dewa dan memohon perlindungan. Pada usia pertama bayi, sering kali diadakan acara 百日祝い (ひゃくにちいわい, hyakunin iwa-i), yang merayakan seratus hari kehidupan bayi.

Prosedur Administrasi Kelahiran di Jepang

Setelah bayi lahir, ada beberapa prosedur administrasi yang harus dilakukan oleh orang tua di Jepang:

1. Mengurus Akta Kelahiran (出生届 – Shussei Todoke)

Harus didaftarkan dalam waktu 14 hari setelah kelahiran di balai kota atau kantor pemerintahan setempat.

Dokumen yang diperlukan:

  • Formulir akta kelahiran (diberikan oleh rumah sakit atau klinik)
  • Kartu asuransi kesehatan (jika ada)
  • Stempel pribadi (inkan/hanko)
  • Buku keluarga (戸籍 – koseki)
illustration business agreement concept 53876 40829
dokumen

2. Mendapatkan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (母子手帳 – Boshi Techou)

  • Buku ini diberikan sejak awal kehamilan dan berfungsi sebagai catatan kesehatan ibu dan bayi.
  • Digunakan untuk mencatat perkembangan bayi dan imunisasi.

3. Pendaftaran Asuransi Kesehatan untuk Bayi

  • Bayi perlu didaftarkan dalam sistem asuransi kesehatan nasional.
  • Dilakukan di balai kota dengan membawa akta kelahiran bayi.

4. Pengajuan Tunjangan Kelahiran (出産育児一時金 – Shussan Ikuji Ichijikin)

  • Pemerintah Jepang memberikan bantuan keuangan kepada ibu yang melahirkan.
  • Jumlah bantuan sekitar ¥420.000 per bayi (tergantung kebijakan terbaru).

5. Pendaftaran Kewarganegaraan untuk Bayi Internasional

  • Jika salah satu orang tua bukan warga negara Jepang, bayi perlu didaftarkan di kedutaan besar negara asal orang tua.

Tata Cara atau Aturan Ketika Menengok

Di Jepang, ada beberapa tata cara atau peraturan yang diikuti ketika mengunjungi seseorang yang baru saja melahirkan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Memberikan Hadiah (お祝い / Oiwai)

Biasanya, pengunjung memberikan hadiah kepada orang yang baru melahirkan sebagai tanda ucapan selamat. Hadiah tersebut bisa berupa barang-barang yang berguna untuk bayi atau kebutuhan orang tua, seperti pakaian bayi, perlengkapan mandi, atau makanan.

1025043 1
Memberikan Hadiah (お祝い / Oiwai)

2. Tidak Menunggu Terlalu Lama

Pengunjung sebaiknya tidak mengunjungi orang yang baru saja melahirkan terlalu lama. Biasanya, kunjungan ini dilakukan dengan singkat, sekitar 15 hingga 30 menit, untuk tidak mengganggu orang tua yang sedang kelelahan.

3. Jangan Mengunjungi Terlalu Cepat

Ada kebiasaan untuk menunggu beberapa hari atau minggu setelah kelahiran sebelum mengunjungi, terutama jika ibu masih dalam proses pemulihan. Beberapa keluarga memilih untuk menghindari kunjungan selama beberapa minggu pertama setelah kelahiran.

4. Waktu Kunjungan

Kunjungan biasanya dilakukan pada waktu yang tidak mengganggu, seperti pagi atau sore hari. Pastikan untuk memeriksa waktu yang tepat dengan keluarga atau orang yang bersangkutan sebelum datang.

5. Membawa Makanan atau Minuman

Kadang-kadang, pengunjung membawa makanan atau minuman sebagai bagian dari hadiah. Ini bisa berupa makanan ringan, teh, atau makanan yang mudah dimakan untuk membantu orang tua yang sibuk dengan bayi.

6. Etika Berpakaian

Pengunjung biasanya mengenakan pakaian yang sopan, tetapi tidak perlu formal. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu mencolok atau tidak nyaman.

7. Menghindari Kontak Fisik Berlebih

Ketika mengunjungi bayi, ada kebiasaan untuk menghindari memeluk atau mencium bayi, kecuali jika hubungan dengan keluarga sangat dekat. Ini untuk menjaga kesehatan bayi yang baru lahir.

8. Menggunakan Kalimat yang Tepat

Saat berkunjung, pengunjung biasanya menggunakan ungkapan yang sopan dan penuh hormat, seperti:

  • 「おめでとうございます」(Metode gozaimasu) – “Selamat!”
  • 「お身体大丈夫ですか?」(Okarada daijoubu desu ka?) – “Apakah Anda baik-baik saja?”

Kunjungan ini adalah cara untuk menunjukkan perhatian dan rasa syukur terhadap kelahiran bayi, serta memberikan dukungan kepada orang tua yang baru saja menyambut anggota keluarga baru.

Tabel Kosakata Terkait Kelahiran dalam Bahasa Jepang

Bahasa JepangHiraganaRomajiArti dalam Bahasa Indonesia
出産しゅっさんShussanPersalinan/Kelahiran
妊娠にんしん)NinshinKehamilan
赤ちゃんあかちゃんAkachanBayi
母親ははおやHahaoyaIbu
父親ちちおやChichioyaAyah
分娩ぶんべんBunbenPersalinan
産婦人科さんふじんかSanfujinkaDepartemen Obstetri dan Ginekologi
陣痛じんつうJintsuuKontraksi
帝王切開ていおうせっかいTeiousekkaiOperasi Caesar
新生児しんせいじShinseijiBayi yang baru lahir
母子手帳ぼしてちょうBoshi TechouBuku Kesehatan Ibu dan Anak
出生届しゅっせいとどけShussei TodokeAkta Kelahiran
命名めいめいMeimeiPemberian nama
産休さんきゅうSankyuuCuti melahirkan
育児いくじIkujiPengasuhan anak
助産師じょさんしjosanshiBidan
母乳ぼにゅうbonyuuASI (Air Susu Ibu)
22897454 1
分娩 (Bunben) – Persalinan

Perawatan Kelahiran di Jepang: Tunjangan dan Perawatan Anak

Di Jepang, kelahiran bayi tidak hanya menjadi momen penting dalam kehidupan keluarga, tetapi juga didukung oleh berbagai tunjangan dan sistem perawatan yang membantu orang tua dalam mengasuh anak. Selain itu, terdapat banyak tradisi unik yang mencerminkan budaya Jepang dalam menyambut kelahiran bayi. Berikut adalah beberapa aspek utama dalam perawatan kelahiran di Jepang:

1. Tunjangan Melahirkan di Jepang

Pemerintah Jepang memiliki berbagai bentuk dukungan finansial untuk membantu biaya persalinan dan perawatan anak. Beberapa tunjangan utama meliputi:

A. Jidou Teate (児童手当) – Tunjangan Anak

Tunjangan anak ini diberikan kepada keluarga untuk membantu biaya membesarkan anak hingga usia tertentu. Jumlah tunjangan ini bergantung pada usia anak dan pendapatan orang tua. Secara umum, jumlah tunjangan yang diberikan adalah:

  • Anak di bawah 3 tahun: ¥15.000 per bulan
  • Anak usia 3-12 tahun: ¥10.000 per bulan
  • Anak usia 12-15 tahun: ¥10.000 per bulan

B. Shussan Ikuji Ichiji Kin (出産育児一時金) – Dana Persalinan dan Perawatan Anak

Sistem asuransi kesehatan nasional Jepang memberikan tunjangan kelahiran yang disebut Shussan Ikuji Ichiji Kin kepada ibu yang melahirkan. Tunjangan ini mencakup biaya persalinan dan perawatan ibu setelah melahirkan, dengan jumlah sekitar ¥420.000 – ¥500.000 per bayi.

C. Ikumen Support – Dukungan untuk Ayah

Jepang juga memberikan tunjangan dan dukungan kepada ayah yang ingin mengambil cuti melahirkan. Program ini disebut Ikumen (イクメン), yang mendorong para ayah untuk lebih aktif dalam membesarkan anak mereka. Ayah yang mengambil cuti melahirkan dapat menerima gaji sebagian dari pemerintah selama masa cuti.

2. Perawatan Medis untuk Ibu dan Bayi

A. Pemeriksaan Kehamilan dan Persalinan

Selama kehamilan, ibu mendapatkan pemeriksaan rutin yang sebagian besar biayanya ditanggung oleh pemerintah. Ibu hamil akan menerima kupon subsidi untuk pemeriksaan kehamilan yang mencakup:

  • Pemeriksaan USG
  • Tes darah
  • Konsultasi kesehatan ibu dan janin
  • Vaksinasi yang diperlukan
756555
Pemeriksaan USG

B. Sistem Rumah Bersalin

Di Jepang, ada berbagai tempat melahirkan, seperti rumah sakit umum, klinik bersalin, hingga rumah bersalin yang lebih tradisional. Banyak ibu memilih rumah bersalin (josan-in) yang menyediakan suasana lebih tenang dan nyaman dengan pendekatan alami.

C. Omiyamairi (お宮参り) – Kunjungan ke Kuil

Sekitar 30 hari setelah bayi lahir, keluarga membawa bayi ke kuil Shinto untuk berdoa demi kesehatan dan kebahagiaan bayi. Tradisi ini disebut Omiyamairi dan biasanya dilakukan bersama kakek-nenek bayi.

Cara Unik Pemerintah Jepang dalam Mendorong Pertumbuhan Penduduk

Jepang menghadapi tantangan serius dengan menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya populasi lansia. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Jepang telah menerapkan berbagai kebijakan unik dan inovatif guna mendorong pasangan muda untuk memiliki lebih banyak anak serta menciptakan lingkungan yang mendukung keluarga. Berikut adalah beberapa cara unik yang dilakukan Jepang untuk meningkatkan angka kelahiran:

1. Insentif Keuangan dan Bantuan Kelahiran

A. Tunjangan Kelahiran dan Anak

Pemerintah Jepang memberikan tunjangan kepada keluarga yang memiliki anak, yang disebut Jidou Teate (児童手当). Bantuan ini meliputi:

  • ¥15.000 per bulan untuk anak usia 0-3 tahun.
  • ¥10.000 per bulan untuk anak usia 3-15 tahun.

Selain itu, ada juga Shussan Ikuji Ichiji Kin (出産育児一時金), yaitu tunjangan sekali bayar sekitar ¥500.000 untuk menutupi biaya persalinan.

B. Subsidi Fertilitas

Untuk membantu pasangan yang kesulitan memiliki anak, pemerintah memberikan bantuan finansial untuk perawatan kesuburan seperti bayi tabung (IVF). Subsidi ini bisa mencapai ¥300.000 hingga ¥500.000 per prosedur.

C. Bantuan Perumahan bagi Keluarga Muda

Beberapa pemerintah daerah menawarkan sewa murah atau subsidi perumahan bagi pasangan yang baru menikah atau keluarga dengan anak kecil. Kota seperti Nagasaki dan Tochigi bahkan menawarkan diskon pajak dan pinjaman berbunga rendah untuk membeli rumah bagi keluarga muda.

2. Kebijakan Cuti Melahirkan dan Ayah yang Fleksibel

Jepang memiliki salah satu kebijakan cuti melahirkan dan cuti ayah terbaik di dunia.

  • Ibu bisa mendapatkan cuti melahirkan hingga 1 tahun dengan 60%-80% gaji tetap dibayarkan oleh asuransi kerja.
  • Ayah juga berhak cuti hingga 1 tahun, yang disebut “Papa Kyuka” (パパ育休), untuk membantu merawat anak.

Program ini bertujuan untuk mendorong peran ayah dalam pengasuhan anak serta meringankan beban ibu.

22637307
Kebijakan Cuti Melahirkan dan Ayah yang Fleksibel

3. Membangun Fasilitas Penitipan Anak yang Lebih Banyak

Salah satu alasan utama pasangan Jepang enggan memiliki banyak anak adalah sulitnya mendapatkan tempat di penitipan anak (hoikuen 保育園). Untuk mengatasi ini, pemerintah Jepang:

  • Meningkatkan jumlah daycare gratis dan sekolah anak usia dini.
  • Memberikan insentif bagi perusahaan yang menyediakan tempat penitipan anak di kantor.
  • Menyediakan layanan babysitter bersubsidi untuk orang tua yang bekerja hingga larut malam.

Langkah ini membantu para ibu untuk kembali bekerja tanpa khawatir mencari tempat penitipan anak.

4. Mempromosikan Kencan dan Pernikahan Lewat Aplikasi dan Event

Jepang juga mengalami penurunan angka pernikahan, yang secara langsung mempengaruhi angka kelahiran. Oleh karena itu, beberapa pemerintah daerah bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk membuat aplikasi kencan resmi yang didukung pemerintah, seperti:

  • AI Matching Apps: Aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) membantu mencocokkan pasangan yang memiliki nilai dan minat yang sama.
  • Event Pencarian Jodoh (Konkatsu 婚活): Kota-kota seperti Tokyo dan Osaka mengadakan acara perjodohan, dari kencan buta massal hingga speed dating untuk mendorong warga agar segera menikah.

5. Kampanye Sosial untuk Meningkatkan Kesadaran

Pemerintah Jepang meluncurkan berbagai kampanye kesadaran publik untuk mengubah pola pikir masyarakat tentang pernikahan dan memiliki anak.

  • Slogan seperti “Lebih Awal Menikah, Lebih Mudah Memiliki Anak” sering muncul dalam iklan pemerintah.
  • Beberapa daerah bahkan membuat maskot lucu dan karakter anime untuk mempromosikan program keluarga berencana yang lebih positif dan menarik.

6. Program Relokasi ke Daerah Pedesaan dengan Bonus Uang

Untuk mengatasi urbanisasi berlebihan dan mendukung pertumbuhan populasi di daerah pedesaan, pemerintah Jepang menawarkan insentif finansial bagi keluarga muda yang pindah ke desa atau kota kecil.
Program “Hometown Tax” (Furusato Nozei ふるさと納税): Pemerintah memberikan potongan pajak atau bonus uang tunai bagi pasangan yang memilih tinggal di daerah terpencil.

Kota seperti Tottori dan Fukui bahkan menawarkan hingga ¥1.000.000 per keluarga yang bersedia pindah dan memiliki anak di sana.

7. Menyesuaikan Kebijakan Imigrasi untuk Menambah Populasi

Meskipun Jepang dikenal ketat terhadap imigrasi, pemerintah mulai lebih fleksibel dengan:

  • Mempermudah visa bagi pekerja asing berketerampilan tinggi untuk membawa keluarga mereka.
  • Menawarkan beasiswa dan izin tinggal lebih lama bagi mahasiswa asing untuk mendorong mereka menetap dan berkeluarga di Jepang.

 Contoh Kalimat

  • 私の姉は妊娠8ヶ月です。
    (Watashi no ane wa ninshin hachikagetsu desu.) – Kakak perempuan saya sedang hamil delapan bulan.
  • 赤ちゃんが元気に生まれました。
    (Akachan ga genki ni umaremashita.) – Bayi lahir dengan sehat.
  • 彼女は帝王切開で出産しました。
    (Kanojo wa teiousekkai de shussan shimashita.) – Dia melahirkan dengan operasi caesar.
  • 産婦人科で検診を受けました。
    (Sanfujinka de kenshin o ukemashita.) – Saya menjalani pemeriksaan di departemen obstetri dan ginekologi.
22762667
(Akachan ga genki ni umaremashita.) – Bayi lahir dengan sehat.
  • 母子手帳をもらいました。
    (Boshi techou o moraimashita.) – Saya menerima buku kesehatan ibu dan anak.
  • 赤ちゃんの名前をまだ決めていません。
    (Akachan no namae o mada kimeteimasen.) – Saya belum menentukan nama bayi.
  • 彼は初めて父親になります。
    (Kare wa hajimete chichioya ni narimasu.) – Dia akan menjadi ayah untuk pertama kalinya.
  • 陣痛が始まったらすぐ病院に行きます。
    (Jintsuu ga hajimattara sugu byouin ni ikimasu.) – Jika kontraksi mulai, saya akan segera pergi ke rumah sakit.
1439374
(Jintsuu ga hajimattara sugu byouin ni ikimasu.)
Jika kontraksi mulai, saya akan segera pergi ke rumah sakit.
  • 新生児はとてもかわいいです。
    (Shinseiji wa totemo kawaii desu.) – Bayi yang baru lahir sangat lucu.
  • 産休の間、育児の準備をしています。
    (Sankyuu no aida, ikuji no junbi o shiteimasu.) – Selama cuti melahirkan, saya sedang mempersiapkan pengasuhan anak. 

Contoh Percakapan

Yamada : 奥さんはいつ出産予定ですか?(Okusan wa itsu shussan yotei desu ka?) – Kapan istri Anda diperkirakan melahirkan?

Takeru : 来月の15日です。(Raigetsu no juugo-nichi desu.) – Tanggal 15 bulan depan. 

Yamada : それは楽しみですね。(Sore wa tanoshimi desu ne.) – Itu pasti menyenangkan.

Takeru: はい、初めての子供なので少し緊張しています。(Hai, hajimete no kodomo nanode sukoshi kinchou shiteimasu.) – Ya, karena ini anak pertama kami, saya agak gugup.

Yamada : それは当然ですね。もう名前は決まりましたか?(Sore wa touzen desu ne. Mou namae wa kimarimashita ka?)- Itu wajar. Apakah sudah menentukan nama? 

Takeru: まだ考え中ですが、「たかし」という名前がいいかなと思っています。(Mada kangaechuu desu ga, “Takashi” to iu namae ga ii ka na to omotteimasu.) – Masih dipertimbangkan, tapi saya berpikir “Takashi” adalah nama yang bagus. 

Yamada : いい名前ですね!元気な赤ちゃんが生まれるといいですね。(Ii namae desu ne! Genki na akachan ga umareru to ii desu ne.) – Nama yang bagus! Semoga bayinya lahir dengan sehat.

Contoh Soal

1. Apa bahasa Jepang untuk “persalinan”?

a) 妊娠
b) 出産
c) 新生児
d) 産休

Jawaban

妊娠 (にんしん, ninshin) berarti kehamilan.

新生児 (しんせいじ, shinseiji) berarti bayi baru lahir.

産休 (さんきゅう, sankyū) berarti cuti melahirkan.

2. Bagaimana cara mengatakan “bayi lahir dengan sehat” dalam bahasa Jepang?

a) 私の姉は妊娠しています。
b) 赤ちゃんが元気に生まれました。
c) 彼女は帝王切開で出産しました。
d) 私は産婦人科に行きます。

Jawaban

b) 赤ちゃんが元気に生まれました。
Penjelasan:
Kalimat 赤ちゃんが元気に生まれました (Akachan ga genki ni umaremashita) berarti “bayi lahir dengan sehat”.

私の姉は妊娠しています (Watashi no ane wa ninshin shiteimasu) berarti saudara perempuan saya sedang hamil.

彼女は帝王切開で出産しました (Kanojo wa teiōsekkai de shussan shimashita) berarti Dia melahirkan dengan operasi caesar.

私は産婦人科に行きます (Watashi wa sanfujinka ni ikimasu) berarti Saya pergi ke dokter kandungan.

3. Apa arti dari “母子手帳” dalam bahasa Indonesia?

a) Buku kesehatan ibu dan anak
b) Surat izin cuti melahirkan
c) Akta kelahiran
d) Sertifikat imunisasi

Jawaban

a) Buku kesehatan ibu dan anak

Penjelasan:
母子手帳 (ぼしてちょう, boshi techō) adalah buku kesehatan ibu dan anak yang digunakan untuk mencatat kesehatan ibu hamil dan perkembangan bayi.

出生届 (しゅっせいとどけ, shussei todoke) berarti akta kelahiran.

産休 (さんきゅう, sankyū) berarti cuti melahirkan.

予防接種証明書 (よぼうせっしゅしょうめいしょ, yobō sesshu shōmeisho) berarti sertifikat imunisasi.

4. Istilah “育児” dalam bahasa Indonesia berarti?

a) Pendidikan anak
b) Pengasuhan anak
c) Kehamilan
d) Persalinan

Jawaban

b) Pengasuhan anak

Penjelasan:
育児 (いくじ, ikuji) berarti “pengasuhan anak”, yang mencakup segala hal yang dilakukan untuk merawat dan mendidik anak, terutama pada masa-masa awal kehidupan.

教育 (きょういく, kyōiku) berarti pendidikan.

妊娠 (にんしん, ninshin) berarti kehamilan.

出産 (しゅっさん, shussan) berarti persalinan.

5. Bagaimana cara mengatakan “Saya menerima akta kelahiran” dalam bahasa Jepang?

a) 母子手帳をもらいました。
b) 出生届を受け取りました。
c) 赤ちゃんが生まれました。
d) 妊娠検査をしました。

Jawaban

b) 出生届を受け取りました。

Penjelasan:
Kalimat 出生届を受け取りました (Shussei todoke o uketorimashita) berarti Saya menerima akta kelahiran.

母子手帳をもらいました (Boshi techō o moraimashita) berarti Saya menerima buku kesehatan ibu dan anak.

赤ちゃんが生まれました (Akachan ga umaremashita) berarti Bayi lahir.

妊娠検査をしました (Ninshin kensa o shimashita) berarti Saya melakukan tes kehamilan.

Kesimpulan

Kelahiran di Jepang tidak hanya merupakan proses medis tetapi juga memiliki aspek budaya yang unik. Dari administrasi hingga tradisi pemberian nama, semua dilakukan dengan cermat untuk memastikan bayi mendapatkan awal kehidupan yang baik.


Demikian artikel tentang kelahiran di Jepang. Semoga informasi ini bermanfaat bagi yang ingin memahami sistem dan budaya kelahiran di Jepang. Yuk, terus semangat latihan dan jangan malu buat coba-coba berbagai contoh kalimat! Sampai ketemu lagi di materi seru berikutnya bareng Pandaikotoba. Oh iya, jangan lupa follow Instagram-nya juga ya, Minasan!

Belajar bahasa Jepang itu asyik banget, lho. がんばってね!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *