Oni Iblis Jepang Yang Menjadi Ikon Kultur Pop
Oni adalah salah satu makhluk dalam cerita rakyat Jepang yang karena sosoknya yang menyeramkan membuatnya menyandang reputasi yang jahat. Dianggap sebagai tipe dari yokai, Oni berperawakan layaknya raksasa, bertubuh besar yang supranatural.
Makhluk ini dicap sebagai pembawa kekacauan, dan senang memberikan hukuman pada manusia. Oni yang berasal dari kegelapan diterjemahkan ke kultur pop melalui seni dan literatur. Seiring berjalannya waktu, peran Oni berubah mengikuti interpretasi moderen.
Oni Sebagai Iblis Yang Tradisional
Secara tradisional, Oni adalah iblis jepang raksasa yang memiliki tanduk tajam, bertaring, dengan rambut yang ‘liar’. Biasanya berkulit merah, biru atau hijau sambil membawa tongkat besi. Sebagai raksasa, Oni tentu berperawakan lebih tinggi dan lebih kuat dari manusia biasa.
Ada suatu masa ketika nama Oni merujuk pada semua hantu dan monster di Jepang. Nama Oni berarti menyembunyikan atau menyamarkan, merujuk pada sifat roh-roh jahat yang kerap menipu. Namun seiring berkembangnya cerita rakyat, nama Oni menyempit pada makhluk supranatural seperti yang kita kenal sekarang.
Oni erat kaitannya dengan festival Setsubun yang rutin dihelat di bulan Februari. Secara mendalam, festival Setsubun mengandung ritual pemurnian dengan cara mengusir roh jahat. Ketika Setsubun, orang-orang membersihkan rumah mereka dari roh jahat seperti Oni dengan cara melemparkan kacang kedelai untuk mengusirnya.
Btw, kenapa kacang? Katanya, kacang adalah simbol yang mewakili keindahan hidup.
Penampilan Oni yang garang dan menyeramkan dimanfaatkan oleh samurai dengan cara memakai topeng Oni dalam pertempuran, sebagai usaha untuk mengintimidasi lawan.
Oni Dalam Kultur Pop
Berbeda dengan Oni secara tradisional, di jaman moderen Oni mendapat reputasi yang sangat rumit. Secara mengejutkan, Oni dianggap sebagai simbol proteksi atau sosok penjaga. Terlihat ketika orang-orang menggunakan kostum Oni saat parade festival.
Pahatan atau ilustrasi Oni pun kerap menjadi dekorasi di beberapa bangunan di Jepang. Konon, bisa menangkal nasib buruk. Sungguh kontradiktif dengan pemaknaan Oni secara tradisional. Kini Oni punya dualitas pemaknaan, Oni sebagai iblis Jepang yang jahat sekaligus baik hati.
Kultur Pop menangkap dualitas peran Oni ini dengan baik lewat game, anime dan manga. Misalnya dalam Mortal Kombat, warga Netherrealm disebut Oni meskipun secara bentuk lebih mirip kera daripada Oni yang sesungguhnya.
Sedangkan, Oni yang baik bisa dilihat kemunculannya di Dragon Ball Z. Raja Yemma yang memutuskan jiwa mana yang dikirim ke surga dan neraka, membantu Saiyan sepanjang hidupnya.
Oni pun telah masuk ke dunia fashion. Wajah Oni dipampangkan dalam produk-produk fashion. Seperti dalam suatu produk brand Koisea asal Jepang, yang merancang sebuah kemeja dengan tampilan Oni di bagian depan, sedangkan di bagian belakang menampilkan detail yang bisa dibilang brilian, yaitu Oni yang dikelilingi awan kelabu yang menambah kesan mistis dalam desain tersebut.