Nama Panggilan untuk Orang Lain dalam Bahasa Jepang
Dalam bahasa Jepang, nama panggilan atau sapaan yang digunakan untuk menyebut orang lain mencerminkan hubungan sosial, kedekatan, tingkat formalitas, dan rasa hormat. Penggunaan nama panggilan juga dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan konteks. Artikel ini akan menjelaskan berbagai bentuk nama panggilan dalam bahasa Jepang, penggunaannya, serta contohnya.
Pengertian nama panggilan
Nama panggilan dalam bahasa Jepang bisa berupa nama asli, nama keluarga, atau julukan, yang sering disertai dengan akhiran kehormatan (honorifik). Akhiran ini menunjukkan hubungan sosial dan tingkat kesopanan antara pembicara dan orang yang diajak bicara. Selain itu, dalam hubungan informal, nama panggilan dapat digunakan tanpa akhiran kehormatan atau bahkan diganti dengan julukan unik.
Penjelasan Nama Panggilan dalam Bahasa Jepang
Dalam bahasa Jepang, nama panggilan atau julukan dikenal dengan istilah “aishou” (愛称) atau “atokou” (あだ名). Nama panggilan biasanya digunakan untuk menunjukkan rasa kedekatan, keakraban, atau kehangatan dalam hubungan, baik itu dalam keluarga, persahabatan, maupun di lingkungan sosial lainnya. Penggunaan nama panggilan sangat bergantung pada hubungan sosial, tingkat formalitas, dan budaya kesopanan yang khas dalam masyarakat Jepang.
1. Ciri-ciri Nama Panggilan dalam Bahasa Jepang
Nama panggilan di Jepang sering kali terbentuk dari:
Pemendekan Nama: Memotong sebagian dari nama asli, seperti menjadikan “Haruka” menjadi “Haru.”
Penambahan Akhiran: Memberi akhiran tertentu yang menunjukkan keakraban, seperti:
- -san (さん)
Ini adalah panggilan yang paling umum dan netral, digunakan untuk orang yang lebih tua atau yang tidak terlalu akrab. Panggilan ini setara dengan “Tuan” atau “Nyonya” dalam bahasa Indonesia, namun lebih umum digunakan dalam situasi sehari-hari.
Contoh: Tanaka-san (Tuan Tanaka)
- -chan (ちゃん)
Panggilan ini lebih akrab dan sering digunakan untuk anak-anak, teman dekat, atau orang yang lebih muda. Ini juga digunakan sebagai bentuk kelembutan atau kasih sayang.
Contoh: Sakura-chan (Sakura kecil/Adik Sakura)
- -kun (くん)
Panggilan ini digunakan untuk laki-laki yang lebih muda atau rekan kerja laki-laki, terutama dalam konteks yang lebih santai atau hubungan yang lebih dekat. Panggilan ini biasanya digunakan oleh orang yang lebih tua atau lebih senior.
Contoh: Taro-kun (Taro kecil atau Taro, panggilan akrab untuk rekan pria)
- -sama (さま)
Panggilan ini lebih formal dan digunakan untuk menunjukkan rasa hormat yang lebih tinggi. Ini digunakan untuk orang yang memiliki kedudukan tinggi atau dalam situasi yang sangat formal, seperti saat berbicara dengan pelanggan atau orang yang sangat dihormati.
Contoh: Okyaku-sama (Tamu yang dihormati)
- -sensei (先生)
Panggilan ini digunakan untuk orang yang memiliki gelar atau keahlian tertentu, seperti guru, dokter, atau profesional lain yang dihormati.
Contoh: Yamada-sensei (Guru Yamada)

(Guru Yamada)
- -shi (氏)
Ini adalah panggilan yang sangat formal dan jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Biasanya digunakan dalam konteks tulisan atau untuk merujuk pada seseorang dengan rasa hormat dalam dokumen resmi.
Contoh: Tanaka-shi (Bapak Tanaka)
- -dono (殿)
Ini adalah panggilan kuno yang digunakan untuk merujuk pada orang yang sangat dihormati, seperti dalam konteks sejarah Jepang. Meskipun jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari, ini bisa ditemukan dalam konteks formal atau historis.
Contoh: Tokugawa-dono (Tuan Tokugawa)
Julukan dari Ciri Khas: Mengambil aspek tertentu dari seseorang, seperti kepribadian, hobi, atau penampilan mereka.
Nama Panggilan Tanpa Akhiran
Dalam hubungan yang sangat akrab, terutama antara teman dekat atau keluarga, nama panggilan sering kali digunakan tanpa akhiran kehormatan. Ini disebut yobisute (呼び捨て).
Contoh:
- “Kenji” (bukan Kenji-kun).
- “Aoi” (bukan Aoi-chan).
Namun, berhati-hatilah karena penggunaan yobisute tanpa izin bisa dianggap tidak sopan, terutama jika hubungan belum cukup dekat.
2. Contoh Penamaan Panggilan
Nama Asli | Nama Panggilan | Keterangan |
Haruka | Haru-chan | Menggunakan akhiran “-chan” untuk keakraban. |
Takashi | Taka-kun | Menggunakan akhiran “-kun” untuk teman laki-laki. |
Ayumi | Ayu | Pemendekan nama menjadi lebih singkat. |
Yamada | Yama-chan | Menambahkan “-chan” untuk julukan yang akrab. |
Tanaka | Tanaka-san | Menambahkan “-san” sebagai bentuk sopan. |
3. Penggunaan Nama Panggilan di Berbagai Situasi
- Di Lingkungan Keluarga:
Anak-anak sering kali dipanggil dengan nama kecil mereka ditambah “-chan” atau “-kun.”
Contoh: Riko-chan, Yuto-kun. - Di Sekolah:
Sesama murid menggunakan nama panggilan untuk menunjukkan keakraban.
Contoh: Matsui menjadi Mattsun, atau Kato menjadi Kacchan. - Di Tempat Kerja:
Biasanya lebih formal, menggunakan nama keluarga dengan akhiran “-san.”
Contoh: Tanaka-san, Suzuki-san. - Dalam Hubungan Dekat:
Pasangan atau teman dekat dapat menggunakan nama depan tanpa akhiran apa pun atau hanya menambahkan “-chan.”
Contoh: Akiko menjadi Aki, atau Ryota menjadi Ryo-chan.
4. Hal yang Perlu Diperhatikan
- Budaya Kesopanan: Tidak semua orang nyaman dipanggil dengan nama panggilan, terutama jika hubungan belum dekat. Gunakan nama keluarga dengan akhiran “-san” untuk menjaga sopan santun.
- Situasi Formal vs Informal: Nama panggilan seperti “-chan” atau “-kun” kurang sesuai digunakan dalam konteks formal, seperti di tempat kerja atau acara resmi.
5. Julukan atau Nickname
Orang Jepang juga sering menggunakan julukan atau nickname berdasarkan:
- Penggalan Nama: Menggunakan bagian dari nama depan atau nama keluarga.
Contoh: 山本太郎 (Yamamoto Tarou) → Yama-chan. - Karakteristik Khusus: Berdasarkan sifat atau penampilan.
Contoh: 高橋さん (Takahashi-san) yang sering memakai kacamata bisa dipanggil Megane-chan (kacamata).
6. Menggunakan Kata Ganti Orang
Dalam budaya Jepang, kata ganti orang sering digunakan sebagai nama panggilan. Kata-kata ini mencerminkan hubungan sosial, tingkat keakraban, atau posisi seseorang. Berikut adalah beberapa kata ganti yang umum digunakan:
1. Onii-san (お兄さん)
Artinya “kakak laki-laki.” Digunakan untuk memanggil kakak laki-laki sendiri atau pria muda yang lebih tua dengan kesan sopan. Contoh:
お兄さん、ちょっと手伝ってください。
(Onii-san, chotto tetsudatte kudasai.) – Kakak, tolong bantu saya sebentar.
2. Onee-san (お姉さん)
Artinya “kakak perempuan.” Digunakan untuk memanggil kakak perempuan sendiri atau wanita muda yang lebih tua dengan sopan. Contoh:
お姉さんはどこに行きますか?
(Onee-san wa doko ni ikimasu ka?) – Kakak perempuan mau pergi ke mana?

Kakak perempuan mau pergi ke mana?
3. Ojii-san (おじいさん)
Artinya “kakek.” Digunakan untuk memanggil kakek sendiri atau pria lanjut usia. Contoh:
おじいさん、元気ですか?
(Ojii-san, genki desu ka?) – Kakek, apa kabar?
4. Obaa-san (おばあさん)
Artinya “nenek.” Digunakan untuk memanggil nenek sendiri atau wanita lanjut usia. Contoh:
おばあさんはお茶が好きです。
(Obaa-san wa ocha ga suki desu.) – Nenek suka teh.
5. Sensei (先生)
Artinya “guru” atau “ahli.” Kata ini digunakan untuk memanggil guru, dokter, atau seseorang dengan keahlian tertentu. Contoh:
先生、質問があります。
(Sensei, shitsumon ga arimasu.) – Guru, saya punya pertanyaan.

Guru, saya punya pertanyaan.
6. Senpai (先輩)
Artinya “senior.” Biasanya digunakan di sekolah, tempat kerja, atau komunitas untuk memanggil seseorang yang lebih senior. Contoh:
先輩、この仕事はどうしたらいいですか?
(Senpai, kono shigoto wa dou shitara ii desu ka?) – Kakak senior, bagaimana saya harus melakukan pekerjaan ini?
Memanggil dengan Sebutan Profesi atau Jabatan
Dalam lingkungan kerja atau formal, memanggil seseorang dengan jabatan atau profesinya menunjukkan profesionalisme dan rasa hormat. Berikut adalah beberapa contoh:
1. Shachou (社長)
Artinya “direktur” atau “presiden perusahaan.” Contoh:
社長、この資料を見せてください。
(Shachou, kono shiryou o misete kudasai.) – Direktur, tolong tunjukkan dokumen ini.
2. Buchou (部長)
Artinya “kepala divisi.” Digunakan untuk memanggil seseorang yang memimpin sebuah divisi dalam perusahaan. Contoh:
部長は会議にいます。
(Buchou wa kaigi ni imasu.) – Kepala divisi sedang di rapat.
3. Kachou (課長)
Artinya “kepala bagian.” Contoh:
課長、この問題はもう解決しました。
(Kachou, kono mondai wa mou kaiketsu shimashita.) – Kepala bagian, masalah ini sudah diselesaikan.
4. Senmu (専務)
Artinya “manajer eksekutif.” Digunakan untuk posisi tinggi di perusahaan. Contoh:
専務は毎日忙しいです。
(Senmu wa mainichi isogashii desu.) – Manajer eksekutif sangat sibuk setiap hari.
5. Tenin (店員)
Artinya “pegawai toko.” Digunakan untuk memanggil staf toko atau pelayan restoran. Contoh:
店員さん、これはいくらですか?
(Tenin-san, kore wa ikura desu ka?) – Pegawai toko, ini berapa harganya?
6. Isha (医者)
Artinya “dokter.” Digunakan untuk memanggil dokter di klinik atau rumah sakit. Contoh:
医者さん、私の喉が痛いです。
(Isha-san, watashi no nodo ga itai desu.) – Dokter, tenggorokan saya sakit.

(Isha-san, watashi no nodo ga itai desu.)
Dokter, tenggorokan saya sakit.
Contoh Kalimat
- 田中さん、お元気ですか?
(Tanaka-san, o-genki desu ka?) – Apakah Anda sehat, Tanaka-san?
- 佐藤くん、これを手伝ってくれる?
(Satou-kun, kore o tetsudatte kureru?) – Satou-kun, bisakah kamu membantu saya dengan ini?
- みゆちゃん、宿題終わった?
(Miyu-chan, shukudai owatta?) – Miyu-chan, sudah selesai PR-nya?
- 先生、質問があります。
(Sensei, shitsumon ga arimasu.) – Sensei, saya punya pertanyaan.

Miyu-chan, sudah selesai PR-nya?
- あきら、今日遊びに行く?
(Akira, kyou asobi ni iku?) – Akira, mau pergi bermain hari ini?
- 広志先輩、今日はお忙しいですか?
(Hiroshi-senpai, kyō wa oisogashii desu ka?) – Hiroshi-senpai, apakah Anda sibuk hari ini?
- 由紀さんは今日の会議にいません。
(Yuki-san wa kyou no kaigi ni imasen.) – Yuki tidak ada di rapat hari ini.
- 太郎くん、この本はあなたのですか?
(Taro-kun, kono hon wa anata no desu ka?) – Taro, apakah buku ini milikmu?

Akira, mau pergi bermain hari ini?
- 浩平くん、テレビは好きですか?
(Kouhei-kun, terebi wa suki desu ka?) – Kouhei, apakah kamu suka televisi?
- 花ちゃん、お元気ですか?
(Hana-chan, o-genki desu ka?) – Hana, apa kabar?
- 空ちゃん、この猫はあなたのですか?
(Sora-chan, kono neko wa anata no desu ka?) – Sora, apakah kucing ini milikmu?
- 明、今日は英語を勉強します。
(Akira, kyou wa eigo o benkyou shimasu.) – Akira, hari ini kita belajar bahasa Inggris.

Sora, apakah kucing ini milikmu?
- 先生、質問があります。
(Sensei, shitsumon ga arimasu.) – Guru, saya punya pertanyaan.
- 田中先生は明日いらっしゃいます。
(Tanaka-sensei wa ashita irasshaimasu.) – Guru Tanaka akan datang besok.
- 先輩、今日はとても暑いですね。
(Senpai, kyou wa totemo atsui desu ne.) – Senior, hari ini sangat panas ya.
- 先輩、その宿題はできましたか?
(Senpai, sono shukudai wa dekimashita ka?) – Senior, apakah tugas itu sudah selesai?

Senior, hari ini sangat panas ya.
- お客様、ありがとうございます。
(Okyaku-sama, arigatou gozaimasu.) – Pelanggan, terima kasih banyak.
- 社長様、ご主人はどこにいますか?
(Shachou-sama, go-shujin wa doko ni imasu ka?) – Direktur, di mana suami Anda?
- お母さん、私は学校に行きます。
(Okaa-san, watashi wa gakkou ni ikimasu.) – Ibu, saya akan pergi ke sekolah.
- お父さんは元気ですか?
(Otou-san wa genki desu ka?) – Ayah, bagaimana kabarnya?

Ibu, saya akan pergi ke sekolah.
- おじいさんは公園に行きますか?
(Ojii-san wa kouen ni ikimasu ka?) – Kakek, apakah Anda akan pergi ke taman?
- 浩司、遊ぼう!
(Hiroshi, asobou!) – Hiroshi, ayo bermain!
Contoh Percakapan:
Percakapan 1 (Formal):
- Tanaka-san: 田中さん、最近どうですか? (Tanaka-san, saikin dō desu ka?) -Tanaka-san, bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?
- Yamada-san: ありがとうございます、元気です。(Arigatou gozaimasu, genki desu.) – Terima kasih, saya baik-baik saja.
Percakapan 2 (Santai):
- Miyu-chan: みゆちゃん、今日映画に行きたい?(Miyu-chan, kyou eiga ni ikitai?) – Miyu-chan, mau pergi nonton film hari ini?
- Aki: うん、行こう!(Un, ikou!) – Iya, ayo pergi!
Situasi: Di sekolah, saat istirahat.
- Aiko-chan: ケンタくん、何をしていますか?(Kenta-kun, nani o shiteimasu ka?) – Kenta-kun, kamu sedang apa?
- Kenta-kun:あいこちゃん、私は友達と遊んでいます。(Aiko-chan, watashi wa tomodachi to asondeimasu.) – Aiko-chan, saya sedang bermain dengan teman.
- Aiko-chan: すごい!田中先生に叱られませんか?(Sugoi! Tanaka-sensei ni shikararimasen ka?)- Keren! Apa kamu tidak dimarahi oleh Tanaka-sensei?
- Kenta-kun: いいえ、田中先生は優しいから大丈夫です。(Iie, Tanaka-sensei wa yasashii kara daijoubu desu.) – Tidak, karena Tanaka-sensei baik, jadi tidak masalah.
Kesimpulan
Nama panggilan dalam bahasa Jepang tidak hanya mencerminkan tingkat kedekatan dan rasa hormat, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga hubungan sosial yang harmonis. Penggunaan nama panggilan yang tepat dapat menunjukkan rasa hormat atau keakraban, sementara penggunaan yang salah bisa menyebabkan kesalahpahaman atau ketidaknyamanan.
Memahami penggunaan nama panggilan dalam bahasa Jepang adalah langkah penting untuk berinteraksi secara sopan dan efektif dalam budaya Jepang. Saat minnasan belajar bahasa Jepang, perhatikan konteks sosial dan hubungan minnasan dengan orang lain saat memutuskan bagaimana memanggil mereka. Yuk, terus semangat latihan dan jangan malu buat coba-coba berbagai contoh kalimat!
Sampai ketemu lagi di materi seru berikutnya bareng Pandaikotoba. Oh iya, jangan lupa follow Instagram-nya juga ya, Minasan!
Belajar bahasa Jepang itu asyik banget, lho. がんばってね!!

