Bahasa Jepang,  Culture

Mengenal Yen: Berbagai Macam dan Karakteristik Mata Uang Jepang

Mata uang adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan sehari-hari, karena menjadi alat utama dalam kegiatan ekonomi suatu negara. Di Jepang, mata uang resmi yang digunakan adalah yen (円 / en) dengan kode internasional JPY. Yen pertama kali diperkenalkan pada tahun 1871 dan hingga kini menjadi salah satu mata uang paling berpengaruh di dunia, sejajar dengan dolar Amerika dan euro.

Lebih dari sekadar alat tukar, yen juga mencerminkan sejarah, budaya, dan identitas Jepang. Setiap koin dan lembar uang kertas dirancang dengan detail, menampilkan tokoh-tokoh bersejarah, bangunan ikonik, pemandangan alam, hingga simbol-simbol budaya yang merepresentasikan kebanggaan bangsa. Selain itu, perkembangan teknologi juga membuat uang Jepang dilengkapi fitur keamanan canggih, menjadikannya tidak hanya indah dipandang tetapi juga aman digunakan.

Melalui artikel ini, kita akan mengenal lebih dekat berbagai macam mata uang Jepang, mulai dari koin hingga uang kertas, serta karakteristik dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Dengan begitu, kita dapat memahami bahwa uang bukan hanya sekadar media transaksi, tetapi juga sarana untuk melihat perjalanan sejarah dan budaya suatu bangsa.

Yen
Yen (円, en)

Mengenal Yen, Mata Uang Jepang

Yen (円, en) merupakan mata uang resmi Jepang dengan kode internasional JPY. Kata en sendiri berarti “bulat”, merujuk pada bentuk koin yang digunakan sejak pertama kali dikeluarkan pada tahun 1871 pada masa Restorasi Meiji. Sejak saat itu, yen menjadi simbol penting dalam perekonomian Jepang dan terus dipakai hingga kini, bahkan termasuk dalam jajaran mata uang utama dunia bersama dolar Amerika dan euro.

Mata uang yen terbagi menjadi dua bentuk utama, yaitu uang koin (硬貨 / kōka) dan uang kertas (紙幣 / shihei). Nominal koin berkisar dari ¥1 hingga ¥500, sedangkan uang kertas dimulai dari ¥1.000 hingga ¥10.000. Setiap nominal memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi bahan, desain, maupun tokoh atau simbol budaya yang ditampilkan.

Selain sebagai alat transaksi, yen juga mencerminkan identitas nasional Jepang. Misalnya, gambar tokoh berpengaruh seperti Fukuzawa Yukichi (pendidik), Ichiyō Higuchi (sastrawan wanita), dan Hideyo Noguchi (ilmuwan) diabadikan pada uang kertas, sementara simbol-simbol alam seperti Gunung Fuji dan bunga sakura menegaskan nilai budaya yang mendalam.

Sejarah Singkat Mata Uang Jepang

Sebelum yen diperkenalkan, Jepang menggunakan sistem mata uang yang beragam, mulai dari koin logam Tiongkok, emas, hingga perak, serta sistem barter di beberapa wilayah. Pada masa Edo (1603–1868), pemerintah Tokugawa mengeluarkan mata uang resmi yang terdiri dari emas (kin), perak (gin), dan tembaga (dō), namun penggunaannya bervariasi di tiap daerah.

Tahun 1871 menjadi titik penting ketika pemerintah Meiji melakukan reformasi moneter dan menetapkan yen (円) sebagai mata uang nasional, menggantikan sistem lama. Kata yen berarti “bulat”, merujuk pada bentuk koin pada masa itu. Desain dan nilai mata uang terus berkembang seiring waktu, termasuk penerapan uang kertas untuk mempermudah transaksi.

Setelah Perang Dunia II, yen mengalami penyesuaian nilai terhadap dolar AS untuk menstabilkan ekonomi. Pada era modern, selain mempertahankan bentuk fisiknya, Jepang juga mulai mengembangkan metode pembayaran digital, namun yen dalam bentuk koin dan uang kertas tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Uang Koin (硬貨 / Kōka): Nilai, Desain, dan Penggunaan

Uang koin Jepang memiliki nilai nominal yang bervariasi, mulai dari ¥1 hingga ¥500, dengan desain yang unik dan fungsional. Selain berperan sebagai alat transaksi, setiap koin mencerminkan nilai budaya dan estetika Jepang melalui simbol-simbol yang terukir di permukaannya.

Daftar dan Karakteristik Uang Koin Jepang:

NominalBahan / WarnaCiri Khas DesainKeterangan Penggunaan
¥1Aluminium / PerakRingan, sangat tipis, bergambar pohon mudaSering untuk transaksi kecil dan kembalian
¥5Kuningan / EmasLubang di tengah, bergambar padiDianggap koin keberuntungan (go-en)
¥10Tembaga / CokelatBergambar Kuil Byōdō-in, sisi bergerigiSering untuk vending machine & donasi kuil
¥50Cupro-nikel / PerakLubang di tengah, bergambar krisanLebih jarang dibanding ¥100
¥100Cupro-nikel / PerakBergambar bunga sakuraSangat umum dalam transaksi sehari-hari
¥500Nikel–kuningan / Emas mudaMotif bambu & mandarin, fitur keamanan mikro-teksKoin bernilai tertinggi di Jepang

Fakta menarik:

  • Koin ¥5 dianggap membawa keberuntungan karena kata “go-en” (五円) terdengar sama dengan “go-en” (ご縁) yang berarti hubungan baik atau pertemuan yang berarti.
  • Koin dengan lubang di tengah (¥5 dan ¥50) dibuat untuk memudahkan pembedaan dengan sentuhan serta mempermudah penyimpanan dengan tali di masa lalu.

Penggunaan dalam kehidupan sehari-hari:
Uang koin di Jepang sangat populer untuk pembelian di vending machine, tiket kereta, belanja kecil di minimarket, dan donasi di kuil (saisen). Banyak orang Jepang juga menggunakan dompet khusus koin (coin purse) untuk menjaga uang logam tetap rapi.

24232808
¥500
Nikel–kuningan / Emas muda

Uang Kertas (紙幣 / Shihei): Nominal dan Karakteristik

Uang kertas Jepang dikenal memiliki desain yang indah, penuh simbol budaya, serta dilengkapi fitur keamanan tingkat tinggi untuk mencegah pemalsuan. Setiap nominal memiliki warna, ukuran, dan tokoh yang berbeda, yang semuanya mencerminkan sejarah dan kebanggaan bangsa Jepang.

Daftar dan Karakteristik Uang Kertas Jepang:

NominalWarna DominanTokoh yang DitampilkanDesain BelakangKeterangan
¥1.000BiruHideyo Noguchi (ilmuwan)Gunung Fuji dan bunga sakuraUang kertas paling umum digunakan untuk transaksi menengah
¥2.000HijauGerbang Shureimon (Okinawa)Adegan The Tale of Genji & penulis Murasaki ShikibuJarang beredar, sering menjadi koleksi
¥5.000UnguIchiyō Higuchi (penulis wanita)Bunga irisUmumnya untuk transaksi menengah ke besar
¥10.000CokelatFukuzawa Yukichi (pendidik)Gedung Parlemen Jepang (Kokkai Gijidō)Nominal terbesar, sering digunakan untuk pembayaran besar

Fitur Keamanan Uang Kertas Jepang:

  • Watermark (gambar transparan saat diterawang)
  • Benang pengaman (security thread) yang terlihat di tengah kertas
  • Tinta khusus yang berubah warna jika dilihat dari sudut berbeda
  • Cetakan timbul untuk membantu orang dengan gangguan penglihatan

Fakta menarik:

  • Uang ¥2.000 dikeluarkan pada tahun 2000 untuk memperingati KTT G8 di Okinawa, namun jarang digunakan sehingga banyak yang menyimpannya sebagai suvenir.
  • Setiap uang kertas baru biasanya diperkenalkan setiap 20 tahun sekali untuk memperbarui fitur keamanan dan desain.
42810 uang kertas 10000 yen baru
¥10.000 (Cokelat)
Fukuzawa Yukichi (pendidik)

Tokoh dan Simbol di Balik Desain Uang Jepang

Desain mata uang Jepang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, tetapi juga sebagai media untuk menghormati tokoh-tokoh berpengaruh serta melestarikan warisan budaya dan alam negeri Sakura. Setiap uang kertas dan koin memiliki makna historis dan simbolis yang erat kaitannya dengan identitas nasional Jepang.

1. Tokoh-Tokoh dalam Uang Kertas Jepang

Tokoh yang dipilih untuk ditampilkan di uang kertas umumnya berasal dari berbagai bidang seperti pendidikan, sastra, politik, dan sains, dengan kontribusi besar bagi kemajuan Jepang.

  • Fukuzawa Yukichi (¥10.000)
    • Seorang pendidik, penulis, dan pendiri Universitas Keio yang berperan penting dalam modernisasi Jepang pada era Meiji. Pemikirannya yang progresif dan pro-pendidikan membuatnya dikenal sebagai salah satu bapak pencerahan Jepang.
    • Simbol di belakang: Gedung Parlemen Jepang (Kokkai Gijidō), melambangkan demokrasi dan pemerintahan modern.
  • Ichiyō Higuchi (¥5.000)
    • Penulis perempuan terkenal pada era Meiji yang karya-karyanya menggambarkan kehidupan masyarakat Jepang pada masa itu, khususnya peran perempuan.
    • Simbol di belakang: Bunga iris, yang melambangkan keindahan, kesucian, dan juga kehalusan sastra.
  • Hideyo Noguchi (¥1.000)
    • Ilmuwan mikrobiologi yang terkenal karena penelitiannya terhadap penyakit sifilis dan demam kuning. Kisah hidupnya menginspirasi banyak generasi Jepang akan pentingnya dedikasi dalam ilmu pengetahuan.
    • Simbol di belakang: Gunung Fuji dan bunga sakura, dua ikon alam Jepang yang menjadi kebanggaan nasional.
  • Gerbang Shureimon & Murasaki Shikibu (¥2.000)
    • Koin ini menampilkan Gerbang Shureimon di Okinawa sebagai simbol warisan budaya Ryukyu. Di sisi belakang terdapat ilustrasi adegan dari The Tale of Genji dan potret penulisnya, Murasaki Shikibu, yang dianggap sebagai novelis wanita pertama di dunia.

2. Simbol-Simbol Budaya dan Alam di Mata Uang Jepang

Selain tokoh, uang Jepang memuat gambar bangunan bersejarah, flora, dan pemandangan alam yang memiliki nilai budaya tinggi.

  • Gunung Fuji – Gunung tertinggi di Jepang dan ikon spiritual yang dihormati selama berabad-abad.
  • Bunga Sakura – Melambangkan keindahan yang sementara dan filosofi mono no aware, yaitu kesadaran akan kefanaan hidup.
  • Bunga Iris – Simbol kemurnian dan keanggunan, sering dikaitkan dengan musim semi di Jepang.
  • Gedung Parlemen Jepang – Melambangkan sistem pemerintahan modern dan demokrasi di Jepang.
  • Gerbang Shureimon – Warisan arsitektur Okinawa yang merepresentasikan keberagaman budaya Jepang.

3. Filosofi di Balik Pemilihan Desain

Pemilihan tokoh dan simbol di mata uang Jepang tidak dilakukan secara sembarangan. Bank of Japan mempertimbangkan:

  • Pengaruh Tokoh terhadap Kemajuan Jepang – Tokoh yang diabadikan biasanya memiliki kontribusi nyata dan diakui secara nasional maupun internasional.
  • Representasi Budaya dan Identitas Nasional – Simbol alam dan bangunan yang digunakan mencerminkan warisan budaya dan keindahan alam Jepang.
  • Keseimbangan antara Estetika dan Keamanan – Desain harus menarik secara visual namun tetap mengakomodasi teknologi keamanan modern.

Ciri-Ciri Keaslian Mata Uang Jepang

Pemerintah Jepang, melalui Bank of Japan (日本銀行), menerapkan berbagai fitur keamanan canggih pada uang kertasnya untuk mencegah pemalsuan. Ciri-ciri ini dirancang agar mudah dikenali masyarakat umum, namun sulit ditiru oleh pemalsu.

1. Watermark (透かし / Sukashi)

  • Gambar transparan akan terlihat jelas ketika uang diterawang ke arah cahaya.
  • Setiap nominal memiliki watermark tokoh yang berbeda sesuai desain aslinya.

2. Benang Pengaman (ホログラム / Hologram Security Thread)

  • Terdapat benang vertikal tipis yang tertanam di tengah uang kertas.
  • Pada uang kertas baru, hologram ini dapat memunculkan warna atau pola yang berubah sesuai sudut pandang.

3. Tinta Khusus Berubah Warna

Beberapa bagian angka nominal dicetak dengan tinta optik yang berubah warna saat dilihat dari sudut berbeda.

4. Cetakan Timbul (凹版印刷 / Ōhan Insatsu)

Huruf, angka, atau gambar tokoh terasa timbul saat diraba, membantu pengecekan oleh orang dengan gangguan penglihatan.

5. Mikro-teks

Terdapat tulisan sangat kecil (hanya terlihat dengan kaca pembesar) yang menjadi penanda keamanan.

6. Desain Detail dan Rumit

Motif garis, latar belakang, dan gambar memiliki detail presisi tinggi yang sulit ditiru oleh mesin cetak biasa.

Tips Memeriksa Keaslian Uang Jepang

  • Terawang uang untuk melihat watermark.
  • Rabalah permukaan uang, terutama di bagian potret tokoh.
  • Perhatikan perubahan warna pada nominal saat memiringkan uang.
uang 10000 yen jepang e1756359680597
Ciri-Ciri Keaslian Mata Uang Jepang

Nilai Mata Uang Jepang

Mata uang Jepang menggunakan satuan yen (円 / en) dengan kode internasional JPY. Nilainya dibagi menjadi dua bentuk utama: uang koin (硬貨 / kōka) dan uang kertas (紙幣 / shihei), masing-masing dengan nominal berbeda yang memudahkan transaksi dari pembelian kecil hingga pembayaran besar.

1. Uang Koin yang Beredar

  • ¥1 – Aluminium, sangat ringan, untuk pembayaran kecil.
  • ¥5 – Kuningan, berlubang di tengah, dianggap membawa keberuntungan.
  • ¥10 – Tembaga, bergambar Kuil Byōdō-in.
  • ¥50 – Cupro-nikel, berlubang di tengah, bergambar bunga krisan.
  • ¥100 – Cupro-nikel, bergambar bunga sakura.
  • ¥500 – Nikel–kuningan, koin bernilai tertinggi, memiliki fitur keamanan mikro-teks.

2. Uang Kertas yang Beredar

  • ¥1.000 – Bergambar Hideyo Noguchi, Gunung Fuji, dan bunga sakura.
  • ¥2.000 – Bergambar Gerbang Shureimon dan adegan The Tale of Genji (jarang digunakan).
  • ¥5.000 – Bergambar Ichiyō Higuchi dan bunga iris.
  • ¥10.000 – Bergambar Fukuzawa Yukichi dan Gedung Parlemen Jepang.

3. Nilai Tukar Yen terhadap Mata Uang Asing

  • Nilai tukar yen terhadap mata uang lain, seperti dolar AS (USD) atau rupiah (IDR), selalu berubah mengikuti pasar valuta asing.
  • Secara umum, 1 yen bernilai beberapa ratus rupiah, namun kurs pastinya bergantung pada kondisi ekonomi dan kebijakan moneter.

4. Daya Beli di Jepang

  • Harga barang sehari-hari seperti minuman di vending machine berkisar ¥100–¥160.
  • Makan siang sederhana di restoran sekitar ¥800–¥1.200.
  • Tiket kereta jarak dekat biasanya mulai dari ¥150–¥200.

Catatan: Bagi wisatawan, penting untuk mengecek kurs terbaru sebelum menukar uang dan membawa campuran antara koin dan uang kertas untuk memudahkan transaksi.

Kebiasaan Orang Jepang dalam Menggunakan Uang Tunai

Meskipun Jepang terkenal sebagai negara maju dengan teknologi canggih, penggunaan uang tunai (genkin / 現金) masih sangat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Budaya ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh tradisi, kebiasaan, dan nilai-nilai sosial.

1. Membawa Uang Tunai dalam Jumlah Besar

Orang Jepang umumnya tidak ragu membawa uang tunai dalam jumlah besar, bahkan jutaan yen, karena tingkat keamanan di Jepang sangat tinggi dan kasus pencurian jarang terjadi.

2. Peran Penting Uang Koin

  • Koin digunakan untuk pembelian di vending machine, mesin tiket kereta, loker stasiun, dan donasi kuil (saisen).
  • Banyak orang Jepang menggunakan dompet khusus koin (coin purse) agar koin tersimpan rapi.

3. Etika Membayar

  • Saat bertransaksi di toko, uang tunai diletakkan di nampan kecil (cash tray) yang disediakan kasir, bukan langsung diberikan dari tangan ke tangan.
  • Uang kertas biasanya diserahkan dalam keadaan rapi dan tidak dilipat berlebihan.

4. Amplop Uang untuk Hadiah

Pemberian uang tunai untuk acara khusus seperti pernikahan, tahun baru (otoshidama), dan pemakaman dilakukan dengan amplop khusus yang memiliki desain sesuai acara.

5. Tunai vs. Cashless

Meskipun metode pembayaran digital (kartu IC, QR code, e-wallet) semakin populer, banyak restoran kecil, penginapan tradisional (ryokan), dan pasar lokal masih hanya menerima uang tunai.

Fakta menarik:
Salah satu alasan uang tunai tetap populer adalah rendahnya angka pemalsuan mata uang di Jepang, sehingga masyarakat merasa aman menggunakannya.

iStock 1201208641 1
Tunai vs. Cashless

Mata Uang Jepang di Era Digital

Meskipun Jepang dikenal sebagai negara dengan teknologi maju, peralihan dari uang tunai ke metode pembayaran digital terjadi secara bertahap dan tidak secepat di beberapa negara lain. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren pembayaran non-tunai semakin berkembang berkat inovasi teknologi dan perubahan perilaku konsumen.

1. Kartu IC (Integrated Circuit Card)

  • Contoh populer: Suica, Pasmo, Icoca.
  • Awalnya digunakan untuk membayar transportasi umum, kini juga berlaku di minimarket, vending machine, dan restoran cepat saji.

2. Dompet Digital & QR Code Payment

  • Aplikasi seperti PayPay, Line Pay, dan Rakuten Pay memudahkan pembayaran hanya dengan memindai kode QR.
  • Banyak toko memberikan diskon atau cashback untuk pengguna dompet digital.

3. Yen Digital (Central Bank Digital Currency / CBDC)

  • Bank of Japan sedang melakukan uji coba yen digital yang dapat digunakan seperti uang tunai, tetapi dalam bentuk elektronik.
  • Yen digital diharapkan mempercepat transaksi dan mempermudah pembayaran di era tanpa uang tunai.

4. Pengaruh Pandemi COVID-19

  • Pandemi mempercepat adopsi pembayaran digital karena masyarakat menghindari kontak fisik.
  • Banyak restoran dan toko mulai menyediakan opsi cashless untuk kenyamanan pelanggan.

5. Tantangan dan Kebiasaan Masyarakat

  • Beberapa kalangan, terutama generasi tua dan pelaku usaha kecil, masih lebih nyaman menggunakan uang tunai.
  • Infrastruktur cashless belum sepenuhnya merata di daerah pedesaan.

Fakta menarik:
Meskipun pembayaran digital semakin populer, Jepang tetap mempertahankan uang tunai sebagai bagian penting dari sistem ekonominya, mengingat budaya, kepercayaan, dan nilai tradisional yang melekat pada penggunaan yen fisik.

Tips Menukar dan Menggunakan Yen untuk Wisatawan

Bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang, memahami cara menukar dan menggunakan yen sangat penting agar perjalanan berjalan lancar. Jepang memang semakin ramah terhadap pembayaran digital, tetapi uang tunai tetap diperlukan, terutama di daerah non-perkotaan.

1. Menukar Uang Sebelum Berangkat

  • Tukarkan yen di bank atau money changer di negara asal minasan untuk menghindari kurs yang kurang menguntungkan di bandara.
  • Pilih pecahan kecil (¥1.000–¥5.000) untuk memudahkan transaksi di toko kecil atau mesin otomatis.

2. Mengambil Uang Tunai di Jepang

  • ATM internasional tersedia di 7-Eleven, Japan Post Bank, dan FamilyMart.
  • Pastikan kartu minasan diaktifkan untuk transaksi internasional sebelum berangkat.

3. Mengetahui Tempat yang Hanya Menerima Tunai

  • Restoran tradisional, pasar lokal, kuil, serta beberapa penginapan (ryokan) masih mengutamakan pembayaran tunai.
  • Selalu siapkan koin untuk vending machine, bus, atau loker stasiun.

4. Etika Menggunakan Uang di Jepang

  • Letakkan uang di nampan pembayaran (cash tray), bukan langsung ke tangan kasir.
  • Jangan memberikan uang dalam keadaan kusut atau kotor, terutama untuk pembayaran resmi atau acara formal.

5. Memanfaatkan Kartu IC dan Dompet Digital

  • Gunakan kartu seperti Suica atau Pasmo untuk transportasi umum dan belanja kecil.
  • Pertimbangkan dompet digital seperti PayPay atau Line Pay jika minasan berencana tinggal lebih lama.

Tips tambahan:

  • Simpan koin dalam coin purse untuk menghindari tercecer.
  • Siapkan amplop khusus jika ingin memberikan uang sebagai hadiah atau donasi.

Kesimpulan

Mata uang Jepang bukan hanya sarana bertransaksi, tetapi juga jendela untuk melihat sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Setiap yen baik dalam bentuk koin maupun uang kertas menyimpan kisah tentang tokoh, simbol, dan peristiwa penting yang membentuk identitas Negeri Sakura.


Dengan mengenali desain, nilai, dan cara penggunaannya, kita bukan hanya memahami aspek ekonominya, tetapi juga turut menyelami budaya Jepang yang penuh etika, rasa hormat, dan tradisi. Kalau minasan tertarik mempelajari lebih banyak tentang bahasa, budaya, dan kehidupan di Jepang, jangan berhenti di artikel ini saja!
Kunjungi artikel-artikel menarik lainnya di Pandaikotoba dan temukan wawasan baru setiap minggunya. Yuk, follow juga Instagram kami di @pandaikotoba untuk tips, info, dan cerita seru seputar Jepang yang sayang untuk dilewatkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *