Culture,  Sejarah

Kenalan Sama Uchiwa, Kipas Jepang Yang Jadi Ikon Natsu!

Konnichiwa, minasan~~~~ Bulan Juli ini di Jepang sudah masuk dalam musim panas ya alias natsu (夏、なつ). Dan ikon untuk natsu di Jepang itu kalau tidak semangka, ada kakigoori, nah ada juga si uchiwa nih!

Uchiwa yang kita kenal sebagai kipas bulat Jepang yang suka jadi teman aksesoris untuk yukata ini punya sejarah yang sangat panjang nih, hingga akhirnya bisa dikenal dengan uchiwa yang ada sampai saat ini.

Nah, author akan bagikan nih, bagaimana sih kisah perjalanan uchiwa, si kipas bulat dari jaman dulu sampai sekarang. Yuk, kita lihat!

uchiwa

Sejarah Uchiwa

Asal Uchiwa

Minasan, uchiwa itu konon katanya berasal dari Tiongkok nih, tepatnya saat Dinasti Zhou. Awalnya berasal dari “penutup (shades)” [sashiba, 翳] pada abad ke-3 SM, dimana penutup tersebut memiliki pegangan yang panjang, dan bagian kipasnya terbuat dari bulu burung.

Nah, si uchiwa ini nih yang banyak digunakan oleh bangsawan dan orang-orang berpangkat tinggi lainnya untuk menyembunyikan wajah mereka. Jadi penggunaannya bukan buat kipas-kipas untuk mendinginkan badan kaya sekarang nih. Kalau kalian suka lihat di film drama kolosal China, kalian pernah lihat deh setiap tokoh bangsawan suka bawa kipas buat nutupin muka, nah, seperti itu minasan.

uchiwa musim panas

Etimologi Uchiwa

Sekarang kita belajar dari penggunaan nama uchiwa-nya sendiri nih, minasan. Nama “Uchiwa” itu diperkirakan telah berubah dari yang awalnya “Utsuha (打つ翳)” menjadi “uchiwa (うちわ)”.

Jadi, ada teori yang mengatakan bahwa “uchi (打つ)” dari kanji “utsuha” tersebut, berarti “memukul” yang dimaksud sebagai tindakan mengusir serangga seperti lalat atau nyamuk, mengusir roh jahat atau untuk mengusir kemalangan.

Hmm… menarik ya. Mungkin pada akhirnya diartikan sebagai “memukul” panas kali ya. 

Nah, sekarang kita lihat dari huruf Mandarinnya nih. Kanji “団扇” adalah kata Mandarin untuk “uchiwa” yang kemudian diterapkan untuk uchiwa (うちわ) saat ini nih. Kok bisa begitu?

Jelasnya bisa kita ambil dari kanjinya sendiri nih, yaitu huruf untuk “Tuán/dan (団)” berarti bulat, dan huruf untuk “Shàn/sen (扇)” berarti angin yang terjadi saat membuka dan menutup pintu ganda.

Menarik kan? Nah, buat kalian yang mungkin mau mengulik lagi bisa nih coba dicari secara etimologinya. 

Zaman Primitif

Minasan, tahu tidak? Ternyata dokumen mengenai kipas Jepang tertua itu ditemukan pada artefak galian dan lukisan dinding dari periode Yayoi dan Kofun. Dan untuk di luar Jepang sendiri penggunaan kipas terdapat pada artefak di Mesir lho. 

Pada saat itu, diyakini bahwa sashiba (翳), asal usul kipas, diperkenalkan dari Tiongkok (Dinasti Zhou), dan ditemukan perkakas kayu berbentuk kipas dengan gagang yang panjang. Dari lukisan dinding di Kofun, diyakini bahwa perkakas ini digunakan terutama sebagai benda dalam prosesi terhormat yang terkait dengan ritual Kofun.

noble uchiwa

Zaman kuno (Asuka, Nara, Heian)

Saatnya kita beralih ke Zaman Kuno. Setelah mengalami penggunaan sebagai alat ritual, penggunaan dan pembuatan kipas pun berkembang secara bertahap di Jepang, minasan. Pada periode Nara dan Heian, konon kipas yang cantik dan besar dibuat untuk orang-orang berstatus tinggi seperti bangsawan. Kipas ini digunakan untuk menyejukkan diri, menyembunyikan wajah, dan menghias.

Kipas-kipas ini dibawa oleh para pendamping dan dibuat dari bahan yang mewah seperti sutra, serah tanaman, juga bulu burung seperti burung pegar atau burung murai nih. 

Di sisi lain, konon kipas yang ringan mulai digunakan di kalangan masyarakat umum. Nah, kalau kipas untuk masyarakat ini umumnya berbentuk persegi yang ringan dan praktis, biasanya terbuat dari jaring.

Dengan kata lain, pada zaman ini masyarakat umum sudah bisa bergaya dengan kipas, tidak terbatas hanya pada kalangan bangsawan, minasan. Dan kondisi ini berlangsung hingga masa Kamakura. 

Abad Pertengahan (Kamakura, Muromachi, Sengoku)

Nah, pada zaman ini, penggunaan kipas mulai menjalar ke banyak fungsi, minasan.

Menjelang akhir periode Muromachi, kipas mulai mendekati bentuknya saat ini. Mereka beralih ke struktur yang terbuat dari tulang dan kertas, yang menjadi dasar kipas modern, dan menjadi lebih ringan dan mudah digunakan, tapi  juga tidak mudah rusak.

Jadi benar-benar dibuat dengan praktis nih, minasan, dan lebih mudah juga. Nah, biasanya kipas moder ini terbuat dari bambu, tulang biro atau basho dan juga kertas.

gunbai uchiwa
Gunbai Uchiwa (軍配団扇) Source: Tokyo Jinjacho

Selama periode Sengoku, komandan militer menciptakan alat yang disebut “gunbai uchiwa” (kipas militer). Gunbai uchiwa digunakan oleh komandan militer untuk mengarahkan pertempuran. 

Nah, kalau kipas gunbai ini terbuat dari bahan kokoh seperti kipas anyaman yang dipernis, kulit yang dipernis, papan atau plat besi tipis. Kipas ini menunjukkan komando militer dalam pertempuran, merupakan simbol tentara, menampilkan lambang keluarga, dan juga berfungsi sebagai senjata untuk melindungi diri dari panah dan batu.

Di zaman modern, gunbai uchiwa 「軍配団扇, ぐんばいうちわ」 ini juga masih dipakai, minasan, dan biasanya digunakan oleh wasit sumo untuk memberikan instruksi kepada pegulat dan memberikan penilaian.

Periode Modern Awal (Edo)

Sekarang kita bahas uchiwa yang masuk di periode Edo ya. Nah, ini adalah masa ketika kipas mulai banyak digunakan oleh masyarakat umum. Berbeda dari sebelumnya, kipas pada zaman Edo ini sudah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, minasan, tidak melulu untuk menutup wajah, atau kipas-kipas saat panas saja, tapi bisa digunakan untuk membuat angin sepoi-sepoi saat memasak, dan hal lainnya. 

Selain itu, desain kipas juga berkembang selama periode Edo. Perkembangan teknik cetak balok kayu memungkinkan untuk memproduksi lukisan kipas secara massal, dan lukisan ukiyo-e dan aktor mulai dilukis pada kipas.

Dengan munculnya kipas dengan desain yang cerdik, kipas menjadi populer tidak hanya sebagai alat praktis tetapi juga sebagai barang yang modis.

edo
Uchiwa zaman Edo yang mulai berfokus pada gambar (ukiyo-e) dan juga aktor. Source: Ibasen

Gimana Uchiwa Saat Ini?

Minasan, tentu saja kalau kondisi saat ini, seiring dengan perkembangan zaman juga, sudah jelas uchiwa mengalami perubahan ya. Yang tadinya untuk kalangan tertentu, sudah bisa dijangkau masyarakat umum. Yang tadinya bentuknya dan motifnya terbatas, saat ini bisa disesuaikan dengan trend yang ada.

Selain permintaan ke luar negeri, permintaan juga meningkat di dalam negeri alias di Jepang sendiri nih. Jadi tradisi mereka benar-benar bisa terjaga ya.

Kebanyakan uchiwa didistribusikan oleh pedagang, kuil, dan tempat suci, dan dengan nama yang tertulis di bagian belakang, bahwa karena praktis juga, bisa digunakan sebagai media iklan.

Nah, di Jepang sendiri masih ada toko pembuat dan penjual uchiwa yang masih bertahan dari zaman baheula, minasan. Ada tiga toko yang tercatat sebagai major produsen di Jepang nih. Yuk, kita kenalan dengan toko tersebut, siapa tahu kalian ingin beli uchiwa!

Boshu Uchiwa

Kipas Boshu ini merupakan ciri khas Kota Minamiboso dan Kota Tateyama, Prefektur Chiba. Kipas buatan Boshu Uchiwa ini memiliki “pola bundar” yang memanfaatkan bentuk bundar bambu, dan daya tariknya terletak pada “jendela” berpola kisi setengah lingkaran yang indah yang dibuat dengan membelah bambu menjadi 48 hingga 64 bagian yang sama dan menjalin bagian-bagian tersebut dengan benang.

Pembuatan kipas di wilayah Kanto dimulai pada periode Edo (era Tenmei, 1781-1788). Pada saat itu, Boshu merupakan daerah produksi yang mengirimkan bambu yang digunakan sebagai bahan baku.

Lalu, pada Gempa Besar Kanto tahun 1923, sebagian besar pedagang grosir kipas di tepi sungai Nihonbashi Horie-cho dilanda kebakaran besar.

Setelah bencana tersebut, para pedagang grosir pindah ke Funagata-cho (sekarang Funagata, Kota Tateyama), yang dekat dengan area produksi bambu dan juga ke Pelabuhan Nago, yang memiliki layanan pengiriman ke Tokyo, dan memulai produksi di sana. Hal ini menyebabkan perluasan produksi kipas di Boso.

Kyoto Uchiwa

Di antara semua itu, kipas Kyoto telah dipupuk oleh iklim dan budaya Kyoto yang kaya, ibu kota selama seribu tahun, dan memiliki keindahan yang halus dan elegan yang tidak terlihat di daerah lain, berkat kecerdikan yang berulang-ulang.

Ciri utama kipas Kyoto adalah struktur “sashige (差し柄)”-nya, di mana pegangan yang dibuat secara terpisah dipasang pada permukaan kipas, yang terbuat dari tulang rusuk tipis yang disusun secara radial satu per satu. Bisa ada sebanyak 50 hingga 100 rusuk, dan semakin banyak rusuknya, semakin mewah produknya.

kyoto uchiwa
Jenis kipas Kyoto Uchiwa/ Kyo Uchiwa, yang lebih menegaskan pada motif (transparan) dan jumlah tulang/bilah yang banyak. Source: Kyo Aiba

Selain itu, kipas hias juga dibuat menggunakan bahan berkualitas tinggi dan dihias dengan pernis dan emas, sehingga sangat bernilai sebagai karya seni dan kerajinan. Juga dikenal sebagai “Miyako Uchiwa,” kipas ini telah digunakan di Istana Kekaisaran.

Kipas Kyo Uchiwa masa kini konon bermula dari kipas “Gosho Uchiwa” yang dibuat oleh para seniman yang melayani istana kekaisaran, seperti aliran Tosa dan Kano.

Marugame Uchiwa

Konon, asal mula kipas ini adalah pada tahun 1600, saat seorang biksu keliling dari Marugame mengajarkan kerajinan pembuatan kipas sebagai ucapan terima kasih atas penginapan semalam di Kyushu. Karena alasan ini, diyakini bahwa teknik pembuatan “kipas Marugame” sudah ada sejak awal zaman Edo.

Pada tahun 1633, muncul ide untuk membuat “kipas Shibu (kipas berpola bundar Otokotake)” dengan warna merah tua dan stempel emas bundar, yang merujuk pada kipas bulu Tengu, sebagai suvenir bagi pengunjung Kuil Konpira.

Setelah itu, Domain Marugame mendorong para samurainya untuk membuat kipas sebagai pekerjaan sampingan, yang menjadi dasar bagi daerah tersebut sebagai daerah produksi kipas yang representatif.

marugame uchiwa
Berbagai jenis Marugame Uchiwa mulai dari klasik hingga motif modern. Source: Marugame Uchiwa

Pada awal periode Edo, kipas diciptakan di Marugame sebagai oleh-oleh untuk ziarah “Konpira Mairi” ke Kuil Kotohira. Kipas oleh-oleh tersebut memiliki desain merah terang dengan lingkaran yang dicap dengan karakter “emas”, yang merujuk pada kipas bulu yang dipegang oleh Tengu yang kuat.

Kunci dari “kipas Marugame” adalah hasil karya para perajin, yang diandalkan untuk sebagian besar dari 47 langkah pembuatan. Bahkan kertas dasarnya dibuat agar tahan sobek, dengan konsentrasi lem yang disesuaikan tergantung pada ketebalan bahan.


Nah, itu minasan semuanya tentang uchiwa, termasuk tempat produksinya yang masih bertahan sampai sekarang. Sebenarnya masih banyak minasan tempat yang memproduksi uchiwa sesuai dengan karakteristiknya masing-masing, tapi untuk kali ini author bagikan yang terbesar dulu ya.

Kalau kalian ke Jepang, kalian bisa lho main-main ke daerah yang memproduksi uchiwa ini. Tapi jangan lupa akan lebih baik kalau kalian lancar juga Bahasa Jepangnya sebelum main ke Jepang, minasan, dan kalian bisa belajar di pandaikotoba lho. Kalau mau tahu infonya, kalian bisa mampir ya ke instagram pandaikotoba. 

Dewa, kita akhiri sampai disini ya untuk sejarah dan kenalannya sama si kipas bundar uchiwa ini. Selamat menikmati musim panas buat kalian yang di Jepang dan sampai bertemu lagi di artikel yang lainnya, minasan. Mata neee~~~~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *