Jalan-Jalan ke Tokiwaso Manga Museum, Tempat Tinggal Mangaka Ternama!
Konnichiwa, minasan~~ Kalian pasti sudah tidak aneh dengan banyaknya anime yang diangkat dari manga kan? Apalagi anime-anime legenda seperti Doraemon, Astro Boy, dan lainnya. Nah, tahukah kalian kalau para mangakanya seperti Tezuka Osamu, Fujiko Fujio tinggal dalam satu tempat tinggal?
Tokiwaso Museum yang akan author bahas kali ini merupakan awal dari tempat tinggal yang dari para mangaka legenda ini, minasan. Dan saat ini rumah tinggal tersebut menjadi museum yang bisa membantu kita mengetahui cikal bakal dunia manga Jepang nih.
Daripada penasaran, yuk, kita langsung saja kita lihat semua tentang museum mangaka Tokiwaso yang menjadi kebanggaan Jepang. Go! Go!

Tokiwaso Manga Museum
Tokiwaso adalah gedung apartemen dua lantai yang rangkanya didirikan di 2253, 5-Chome, Shiinamachi, Kota Toshima pada tanggal 6 Desember 1952 dan merupakan gedung biasa pada masa itu.
Pada tahun berikutnya, Tezuka Osamu pindah ke gedung apartemen ini berkat Gakudosha, yang merupakan penerbit majalah “Manga Shonen,” yang menemukannya untuknya. Setelah sekitar satu tahun, Terada Hirou pindah ke gedung apartemen ini dengan cara yang sama.

Kemudian, Tokiwaso menjadi tempat berkumpulnya para seniman manga muda yang datang ke Tokyo. Mereka mengembangkan diri melalui persaingan yang bersahabat dan terus mengembangkan kemungkinan manga.
Meskipun dihancurkan pada bulan Desember 1982 karena usia, berkat bantuan banyak pendukung, gedung ini dibangun kembali sebagai museum manga. Dengan kerja sama dari para pecinta manga dan anime, museum ini menjadi tempat pameran yang direncanakan dan acara-acara lainnya sebagai pusat untuk berbagi budaya manga dan anime serta mewariskannya ke generasi mendatang.

Sejak perintisannya kembali, akhirnya Tokiwaso yang tadinya adalah tempat tinggal para mangaka, mengalami hidup barunya kembali sebagai Tokiwaso Manga Museum sejak Desember 2020.
Fasilitas di Tokiwaso Museum
Minasan, fasilitas apa saja sih yang ada di Tokiwaso Manga Museum?
Di lantai pertama, terdapat Manga Lounge, yang memamerkan karya-karya seniman manga yang memiliki hubungan dengan Tokiwaso, dan Special Exhibition Room, tempat diselenggarakannya pameran dan acara.

Nah, di lantai tersebut, minasan dapat merasakan daya tarik baru manga. Kalian bisa membaca manga-manga dari para mangaka yang tinggal di Tokiwaso, dan bisa juga mengikuti event yang diadakan disitu. Walaupun tidak terlalu luas, tapi minasan dapat merasakan nuansa yang berbeda dan juga segar.
Sementara itu di lantai 2 adalah tempat kediaman dari para mangaka. Di lantai ini, di rekontruksi sedemikian rupa hingga mirip dengan yang digunakan para mangaka saat muda, sehingga kalian bisa merasakan bagaimana sih kehidupan pada saat mereka muda dulu.

Credit: Tokiwaso Manga Museum
Terdiri dari kamar-kamar dari para mangaka yang berisi barang bawaan dari mangaka. Terdapat juga dapur yang digunakan bersama-sama, selain itu juga ada kamar lain yang dihuni oleh warga biasa yang sama-sama tinggal disana.
Mangaka Yang Tinggal di Tokiwaso

- Tezuka Osamu
Pasti tidak asing dengan mangaka ini ya. Seorang seniman manga, kartunis, dan animator Jepang. Hasil karyanya yang produktif, teknik perintis, dan pendefinisian ulang genre yang inovatif membuatnya mendapatkan gelar seperti “Bapak Manga” (マンガの父, Manga no Chichi), “bapak baptis Manga” (マンガの教父, Manga no Kyōfu) dan “dewa Manga” (マンガの神様, Manga no Kami-sama). Selain itu, ia sering dianggap setara dengan Walt Disney di Jepang.
Tezuka Sensei memulai apa yang dikenal sebagai revolusi manga di Jepang dengan New Treasure Island yang diterbitkan pada tahun 1947. Karya-karyanya akan melahirkan beberapa seri manga yang paling berpengaruh, sukses, dan diterima dengan baik termasuk manga anak-anak, salah satunya adalah Astro Boy.

- Akatsuka Fujio
Minasan yang lahir pada era 90-an mungkin sempat dengar nih anime Bakabon. Nah, yang membuatnya adalah beliau ini, Akatsuka Fujio. Seorang seniman manga Jepang yang dikenal sebagai Master of Gag Manga, ia menciptakan banyak manga populer seperti Osomatsu-kun, Himitsu no Akko-chan, dan Tensai Bakabon.
Saat bekerja di pabrik kimia, ia banyak menggambar manga. Setelah itu, Tokiwaso menerimanya. Ia memulai kariernya sebagai seniman shōjo, tetapi pada tahun 1958, Nama-chan (ナマちゃん) karyanya menjadi populer, sehingga ia menjadi spesialis dalam komik manga.
- Terada Hiro
Seniman manga Jepang dan presiden Partai Manga Baru. Julukannya adalah “Tera-san (Kuil)”. Terinspirasi oleh manga “Bat-kun” karya Kazuo Inoue dan Eiichi Fukui, ia pindah ke Tokyo pada tahun 1953 pada usia 22 tahun untuk menjadi seniman manga, dan pindah ke Tokiwaso. Ketika ia pertama kali pindah, Osamu Tezuka tinggal di kamar di seberangnya.
Ia membentuk “Shin Manga To” dengan seniman manga lain yang secara bertahap pindah ke Tokiwaso. Terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti kolaborasi penerbitan dan kompetisi di majalah manga. Dia digambarkan sebagai seorang pemimpin di “Tokiwaso” dan senior yang dapat diandalkan dan ideal dalam manga otobiografi Motoo Abiko (Fujiko Fujio A) “Manga Michi”.
- Ishinomori Shotaro
Dikenal sebagai “Raja Manga” (漫画の帝王 (Manga no Teiou) atau マンガの王様 (Manga no Ousama)). Di luar manga, ia juga merupakan salah satu kreator paling produktif dalam sejarah anime, tokusatsu, dan fiksi pahlawan super Jepang seperti Cyborg 009, seri Super Sentai (kemudian diadaptasi menjadi seri Power Rangers yang juga merupakan salah satu karya Ishinomori), dan seri Kamen Rider. Setelah lulus SMA pada tahun 1956, Ishinomori pindah ke Tokiwaso bersama Tezuka, menjadi asistennya dan tinggal di sana hingga akhir tahun 1961.

Fujiko F. Fujio/Fujimoto Hiroshi (kiri), Fujiko Fujio A/Motoo Abiko (kanan)
- Fujiko Fujio (Fujiko F. Fujio & Fujiko Fujio A)
Siapa yang tidak kenal dengan Fujiko Fujio? Duo mangaka ini terdiri dari Motoo Abiko dan Hiroshi Fujimoto. Mereka berdua memilih untuk pindah ke Tokyo pada tahun 1954 sebagai seniman manga profesional atas desakan Fujimoto, Abiko melakukannya dengan enggan karena ia memiliki pekerjaan tetap di Perusahaan Surat Kabar Toyama.
Tempat tinggal pertama mereka adalah sebuah kamar beralas dua tatami di lantai dua sebuah toko jam. Mereka akhirnya pindah ke kompleks apartemen Tokiwaso ketika Tezuka menawari mereka sebuah kamar yang akan ditinggalkannya. Selama era Tokiwaso, mereka membeli satu set televisi di Akihabara dan membuat film independen dengan kamera 8mm. Pada tahun 1959 mereka meninggalkan Tokiwaso dan pindah ke Kawasaki di Prefektur Kanagawa.
Pada tahun 1987, dengan alasan perbedaan kreatif, Fujimoto dan Abiko mengakhiri kerja sama mereka yang panjang untuk berkonsentrasi pada proyek-proyek solo. Sejak saat itu, Abiko bekerja di Fujiko Studio K.K. dan Fujimoto di Fujiko F. Fujio Pro K.K.
Abiko menggunakan nama pena Fujiko Fujio A. dan Fujimoto menggunakan nama pena Fujiko F. Fujio.
Menurut Abiko, penyebab bubarnya kerja sama tersebut adalah karena Fujimoto mengetahui bahwa ia mengidap kanker perut pada tahun 1986 (Karena tidak diumumkan, baik Fujimoto maupun Abiko tidak mengetahui nama pasti penyakit tersebut), dan baik Fujimoto maupun Abiko memiliki keinginan untuk menyelesaikan masalah hak cipta dan keuangan sebelum yang lain meninggal.
- Yokota Tokuo
Mangaka yang lahir di Kota Tamura, Prefektur Fukushima (dulunya Shichigo, Kabupaten Tamura), ia bercita-cita menjadi seniman manga yang terinspirasi oleh Baba Noboru. Selama sekolah menengah, ia mengirimkan manga ke Koran Sekolah Menengah Pertama Mainichi dan terpilih.
Setelah berhenti dari pekerjaannya dan tinggal bersama Akatsuka di Nishiarakawa, ia memutuskan untuk menjadi seniman manga sewaan, dengan dorongan dari Yoshiharu Tsuge. Ia memulai debutnya pada tahun 1955 dengan manga sewaan Yamabiko Kenshi.
Pada tahun 1958, ia pindah ke Tokiwaso setelah Shinichi Suzuki pindah. Ia tinggal di sana dari tahun 1958 hingga 1961. Pada tahun 1959, ia mulai membuat serial manga komedi Anko-san di majalah Shojo Club.

- Mizuno Hideko
Salah satu seniman manga shōjo wanita Jepang pertama yang sukses. Ia adalah asisten Osamu Tezuka yang tinggal di Tokiwasō. pada usia 8 tahun ia membaca manga Shin Takarajima karya Osamu Tezuka serta bukunya Manga Daigaku yang mengajarkan dasar-dasar pembuatan manga, berkat kedua buku ini, ia menjadikan Tezuka sebagai model dan memutuskan untuk menjadi mangaka. Ia memulai debut profesionalnya pada tahun 1955 dengan Akakke Kōma Pony, sebuah cerita Barat dengan pahlawan wanita tomboi. Ia menjadi seniman shōjo terkemuka pada tahun 1960-an dan 1970-an, dimulai dengan White Troika, yang diserialkan di Margaret pada tahun 1963.
Mangaka lainnya yang pernah tinggal di Tokiwaso adalah Sonoyama Shunji, Tsunoda Jiro, Nagata Takemaru, Nagatani Kunio, Maruyama Akira (editor), Moriyasu Naoya, Yamauchi Johji, Yokoyama Takao
Nah, itu dia minasan, semua tentang Tokiwaso Manga Museum, tempat dimana para mangaka legenda tinggal. Kalau kalian penasaran dengan bagaimana para mangaka itu hidup pada masa mereka merintis karirnya, kalian bisa langsung kunjungi museum ini ya kalau kalian ke Jepang.
Penasaran dengan tempat-tempat yang berhubungan dengan para mangaka legendaris ini, minasan? Sabar ya, author akan kumpulkan mana saja sih tempat yang menjadi cikal bakal para mangaka ini bernaung. Selalu pantau terus artikel yang ada di pandaikotoba ya.
Dewa, author akhiri artikel tentang Tokiwaso Manga Museum ini sampai disini ya, minasan. Sampai bertemu di artikel hiburan, anime, dan drama yang lainnya. Mata neee~~~

