Idiom どうかと思う: Cara Orang Jepang Menyampaikan Ketidaksetujuan dengan Sopan
Dalam budaya Jepang, menyampaikan pendapat tidak selalu dilakukan secara langsung. Orang Jepang cenderung menggunakan ungkapan yang halus agar tidak menyinggung lawan bicara, terutama ketika harus menyatakan keraguan atau ketidaksetujuan. Salah satu idiom yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah どうかと思う (dō ka to omou).
Ungkapan ini memiliki makna “saya agak meragukan…” atau “saya tidak terlalu setuju…”, yang terdengar lebih sopan dibandingkan penolakan langsung. Dengan memahami penggunaan idiom ini, kita bisa belajar bagaimana orang Jepang menjaga kesopanan sekaligus menyampaikan kritik secara tidak frontal.

Apa Itu どうかと思う?
Ungkapan どうかと思う (dō ka to omou) secara harfiah berarti “saya pikir ada sesuatu (yang perlu dipertanyakan)” atau “saya rasa agak bermasalah.” Dalam percakapan sehari-hari, idiom ini digunakan untuk menyatakan keraguan, ketidaksetujuan, atau kritik halus terhadap suatu tindakan, pendapat, atau situasi.
Berbeda dengan ungkapan penolakan langsung seperti それは違います。 (sore wa chigaimasu, “itu salah”) atau 「反対です」(hantai desu, “saya menolak”), penggunaan どうかと思う terdengar lebih lembut dan sopan. Dengan idiom ini, pembicara tidak langsung mengatakan “itu salah,” melainkan menyiratkan bahwa menurutnya ada yang kurang tepat. Misalnya, jika seseorang melakukan sesuatu yang dianggap kurang pantas, daripada mengkritik secara keras, orang Jepang sering berkata:
そのやり方はどうかと思います。
(Sono yarikata wa dō ka to omoimasu.) – Saya agak meragukan cara itu.
(Dengan begitu, pesan tetap tersampaikan, tetapi nuansanya halus dan tidak menyinggung.)
Fungsi Idiom どうかと思う
Idiom どうかと思う memiliki beberapa fungsi utama dalam percakapan bahasa Jepang, terutama terkait dengan menyampaikan rasa ragu, ketidaksetujuan, atau kritik dengan cara yang sopan. Berikut penjelasannya:
1. Menyatakan Keraguan
- Digunakan ketika pembicara tidak yakin apakah suatu hal benar, tepat, atau pantas.
- 例: 彼の発言はどうかと思う。(Kare no hatsugen wa dō ka to omou.) – Saya ragu dengan ucapannya.
2. Menyampaikan Kritik Halus
- Biasa dipakai untuk mengkritik tanpa terdengar terlalu keras atau menyinggung lawan bicara.
- 例: そんな態度は先生としてどうかと思います。(Sonna taido wa sensei to shite dō ka to omoimasu.) – Sikap seperti itu agak diragukan sebagai seorang guru.
3. Menunjukkan Ketidaksetujuan
- Cara sopan untuk mengatakan bahwa pembicara tidak sependapat atau merasa ada yang salah.
- 例: この企画はどうかと思います。(Kono kikaku wa dō ka to omoimasu.) – Saya kurang setuju dengan rencana ini.
4. Menjaga Kesopanan dalam Percakapan
- Dengan idiom ini, pembicara dapat menyampaikan pendapat yang berlawanan tanpa terkesan menolak secara keras. Hal ini mencerminkan budaya komunikasi Jepang yang mengutamakan keharmonisan (和 wa).

Pola Kalimat dengan どうかと思う
Untuk menggunakan idiom どうかと思う, biasanya dipadukan dengan kata benda, kata kerja, atau pernyataan tertentu yang menjadi objek keraguan/kritik. Pola umumnya adalah sebagai berikut:
1. N + は + どうかと思う
- Digunakan untuk menyatakan keraguan atau kritik terhadap suatu kata benda.
- 例: その服装はどうかと思います。(Sono fukusō wa dō ka to omoimasu.) -Saya rasa pakaian itu agak kurang pantas.
2. V(普通形)+ のは + どうかと思う
- Dipakai saat menilai sebuah tindakan.
- 例: 人の話を聞かないのはどうかと思う。(Hito no hanashi o kikanai no wa dō ka to omou.) – Menurut saya, tidak mendengarkan orang lain itu agak kurang baik.
3. Keterangan tambahan + として + は + どうかと思う
- Memberikan nuansa bahwa sesuatu tidak sesuai dengan posisi, peran, atau situasi tertentu.
- 例: 親としてそんな言い方はどうかと思います。(Oya to shite sonna iikata wa dō ka to omoimasu.) – Sebagai orang tua, cara bicara seperti itu kurang tepat menurut saya.
4. V(普通形)+ のでは + ないかと思う
- Bentuk variasi yang terdengar lebih sopan dan halus.
- 例: その発表は少し不十分なのではないかと思います。(Sono happyō wa sukoshi fujūbun na no dewa nai ka to omoimasu.) – Saya rasa presentasi itu agak kurang lengkap.
Contoh Kalimat どうかと思う dalam Percakapan
Agar lebih mudah dipahami, berikut beberapa contoh penggunaan idiom どうかと思う dalam percakapan sehari-hari dengan nuansa sopan namun tetap menyampaikan kritik atau keraguan.
1. Menyatakan keraguan
A: 彼は明日までに終わらせるって言ってたよ。(Kare wa ashita made ni owaraseru tte itteta yo.) – Katanya dia akan menyelesaikannya besok.”
B: うーん、その計画はどうかと思うな。(Uun, sono keikaku wa dō ka to omou na.) – Hmm, saya agak ragu dengan rencana itu.
2. Memberi kritik halus
A: あの上司、部下の前で怒鳴ってたね。(Ano jōshi, buka no mae de donatteta ne.) – Bos itu tadi membentak di depan bawahan ya.
B: 部下の前で怒鳴るのはどうかと思います。(Buka no mae de donarunowa dō ka to omoimasu.) – Menurut saya, membentak di depan bawahan itu agak tidak pantas.
3. Menunjukkan ketidaksetujuan
A: このデザイン、派手でいいんじゃない?(Kono dezain, hade de iin janai?) – Desain ini mencolok, bagus kan?
B: 私はちょっとどうかと思います。(Watashi wa chotto dō ka to omoimasu.) – Menurut saya, agak kurang cocok.
4. Dalam situasi formal
会議で: (Kaigi de:)
Dalam rapat:
その説明の仕方はお客様に対してどうかと思います。(Sono setsumei no shikata wa okyakusama ni taishite dō ka to omoimasu.) – Menurut saya, cara penjelasan itu agak kurang tepat untuk pelanggan.

B: (Watashi wa chotto dō ka to omoimasu.) – Menurut saya, agak kurang cocok.
Nuansa Kesopanan dalam Idiom どうかと思う
Salah satu alasan idiom どうかと思う sering digunakan adalah karena ia mengandung nuansa kesopanan. Ungkapan ini membuat kritik atau penolakan terdengar lebih lembut dibandingkan bentuk langsung. Berikut beberapa poin penting terkait nuansanya:
1. Melembutkan Kritik
Alih-alih mengatakan secara frontal それは間違っています (“Itu salah”) atau 「反対です」 (“Saya menolak”), ungkapan どうかと思う membuat kalimat lebih diplomatis.
Contoh:
その態度はどうかと思います。(Sono taido wa dō ka to omoimasu.) – Menurut saya, sikap itu agak kurang pantas.
2. Menghindari Konfrontasi Langsung
Budaya komunikasi Jepang sangat menekankan wa (和) atau keharmonisan. Dengan menggunakan どうかと思う, pembicara bisa menyampaikan ketidaksetujuan tanpa merusak hubungan baik.
3. Fleksibilitas Formal & Informal
Dalam percakapan santai: それはどうかと思うな。() – Saya rasa itu agak meragukan.”
Dalam situasi formal: そのやり方はどうかと思います。() – Saya rasa cara itu agak kurang tepat.”
Perbedaan penggunaan partikel akhir (na, masu, dll.) menentukan tingkat kesopanannya.
4. Nuansa “Opini Pribadi”
Karena mengandung 「と思う」 (saya pikir/menurut saya), ungkapan ini terdengar sebagai pendapat pribadi, bukan penilaian mutlak. Dengan begitu, lawan bicara lebih mudah menerima kritik.
Perbedaan どうかと思う dengan Ungkapan Serupa
Dalam bahasa Jepang, ada beberapa cara untuk menyampaikan opini atau kritik. Ungkapan どうかと思う memiliki nuansa khusus yang membedakannya dari ekspresi lain. Mari kita bandingkan:
1. 〜と思う (to omou)
- Arti: “Saya pikir / Menurut saya” → Netral, sekadar menyatakan pendapat.
- Contoh: この映画は面白いと思う。(Kono eiga wa omoshiroi to omou.) – Saya pikir film ini menarik.
- Bedanya: Tidak ada nuansa keraguan atau kritik, hanya opini.
2. 〜に反対です (ni hantai desu)
- Arti: “Saya menolak / Saya tidak setuju.” → Sangat tegas.
- Contoh: 私はその意見に反対です。(Watashi wa sono iken ni hantai desu.) – Saya menolak pendapat itu.
- Bedanya: Lebih langsung, bisa terdengar keras dalam percakapan.
3. 〜のは問題だと思う (no wa mondai da to omou)
- Arti: “Saya pikir itu masalah.” → Kritik jelas, nada lebih kuat.
- Contoh: 約束を守らないのは問題だと思います。(Yakusoku o mamoranai no wa mondai da to omoimasu.) – Saya pikir tidak menepati janji adalah masalah.
- Bedanya: Lebih menekankan adanya kesalahan serius dibanding sekadar keraguan.
4. どうかと思う (dō ka to omou)
- Arti: “Saya agak meragukan / Saya rasa itu kurang tepat.” → Kritik halus, sopan, dan tidak frontal.
- Contoh: その態度はどうかと思います。(Sono taido wa dō ka to omoimasu.) – Saya rasa sikap itu agak kurang pantas.
- Khasnya: Kritik disampaikan dengan sopan, tidak langsung menolak.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan どうかと思う
Meskipun terdengar sederhana, banyak pelajar bahasa Jepang sering keliru ketika menggunakan idiom どうかと思う. Berikut beberapa kesalahan yang perlu dihindari:
1. Menggunakan untuk sekadar menyatakan opini biasa
- ❌ 「明日は雨が降るどうかと思う。」(Ashita wa ame ga furu dō ka to omou.)
- Kalimat ini salah, karena どうかと思う bukan untuk menyatakan prediksi biasa.
- Yang benar: 「明日は雨が降ると思う。」(Ashita wa ame ga furu to omou.) – Saya pikir besok akan hujan.
2. Mengira artinya sama dengan “saya pikir” secara umum
- どうかと思う tidak netral, melainkan berisi nuansa keraguan atau kritik.
- Contoh: 「彼は優しいどうかと思う。」 → ❌(Artinya jadi rancu dan tidak alami.)
- Gunakan cukup: 彼は優しいと思う。√ (Saya pikir dia baik hati.)
3. Menggunakannya terlalu langsung dalam situasi santai
- Jika digunakan sembarangan, bisa terdengar menyindir.
- Lebih baik menambahkan kata peredam seperti 「ちょっと」 atau 「少し」 agar terdengar lebih halus.
- Contoh: その言い方はちょっとどうかと思うよ。(Sono iikata wa chotto dou ka to omou yo.) -Menurut saya, cara bicara itu agak kurang tepat.
4. Mengabaikan tingkat formalitas
- Dalam percakapan formal: 〜どうかと思います。 lebih sopan.
- Dalam tulisan resmi: 〜いかがなものかと思います。 lebih elegan dan profesional.
- Jika hanya memakai bentuk kasual di situasi serius, bisa dianggap kurang hormat.
Tingkat Formalitas dalam どうかと思う
Idiom どうかと思う dapat digunakan dalam berbagai situasi, dari percakapan santai hingga situasi formal. Tingkat formalitas biasanya ditentukan oleh bentuk kata kerja, partikel akhir, dan tambahan kata peredam. Berikut penjelasannya:
1. Bentuk Kasual (Percakapan Santai)
- Digunakan dengan teman sebaya atau orang yang sudah dekat.
- Pola: 「どうかと思うな/どうかと思うよ」
- Contoh: そのやり方はどうかと思うな。(Sono yarikata wa dou ka to omou na.) – Saya rasa cara itu agak kurang tepat.”
2. Bentuk Sopan (Percakapan Formal)
- Cocok untuk situasi sehari-hari yang formal, misalnya dengan atasan atau rekan kerja.
- Pola: 「どうかと思います」
- Contoh: その対応はどうかと思います。(Sono taiou wa dou ka to omoimasu.) – Saya rasa tanggapan itu agak kurang tepat.”
3. Bentuk Sangat Formal / Tulisan Resmi
- Digunakan dalam pidato, artikel, atau laporan resmi.
- Pola: 「いかがなものかと思います」
- Contoh: この決定は会社としていかがなものかと思います。(Kono kettei wa kaisha toshite ikaga na mono ka to omoimasu.) – Saya rasa keputusan ini agak kurang tepat untuk perusahaan.
Tips Tambahan
- Menambahkan kata peredam seperti ちょっと / 少し dapat membuat ungkapan terdengar lebih halus.
- Contoh: その意見は少しどうかと思います。(Sono iken wa sukoshi dou ka to omoimasu.) – Menurut saya, pendapat itu agak kurang tepat.

Contoh dalam Media Jepang (Drama, Berita, Artikel)
Idiom どうかと思う tidak hanya digunakan dalam percakapan sehari-hari, tapi juga sering muncul dalam drama, berita, maupun artikel. Berikut beberapa contohnya:
1. Dalam Drama Jepang
- その言い方はちょっとどうかと思うよ。(Sono iikata wa chotto dō ka to omou yo.) – Menurut saya, cara bicara itu agak kurang tepat.
- Digunakan karakter untuk menyampaikan kritik halus kepada teman atau kolega tanpa menyinggung perasaan.
2. Dalam Berita atau Liputan Publik
- この発言は議員としてどうかと思います。(Kono hatsugen wa giin to shite dō ka to omoimasu.) – Menurut saya, pernyataan ini agak kurang pantas untuk seorang anggota dewan.
- Biasanya dipakai oleh pakar atau komentator untuk menyampaikan pendapat secara sopan namun kritis.
3. Dalam Artikel atau Opini Tulisan
- 最近の広告の表現には少しどうかと思います。(Saikin no kōkoku no hyōgen ni wa sukoshi dō ka to omoimasu.) – Menurut saya, beberapa ungkapan dalam iklan baru-baru ini agak kurang tepat.
- Memberikan kritik halus terhadap tren atau praktik tertentu tanpa terdengar menyerang.
Catatan
- Dalam media resmi atau tulisan formal, variasi いかがなものかと思います lebih sering digunakan.
- Dalam drama atau percakapan kasual, bentuk ちょっとどうかと思う lebih umum terdengar.
Kesimpulan
Idiom どうかと思う merupakan salah satu ungkapan penting dalam bahasa Jepang yang mencerminkan budaya komunikasi penuh kesopanan. Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan keraguan, kritik halus, atau ketidaksetujuan tanpa terdengar keras atau menyinggung lawan bicara. Pola kalimatnya sederhana dan fleksibel, bisa digunakan baik dalam percakapan santai maupun situasi formal.
Dengan mempelajari dan memahami nuansa penggunaan idiom ini, kita tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga cara berpikir dan berkomunikasi ala orang Jepang yang mengutamakan keharmonisan (wa). Menguasai idiom seperti どうかと思う akan membuat percakapan kita terdengar lebih alami, sopan, dan sesuai dengan konteks budaya Jepang. Yuk, lanjutkan membaca artikel-artikel menarik lainnya di Pandaikotoba dan supaya nggak ketinggalan update seputar bahasa & budaya Jepang, jangan lupa follow Instagram @pandaikotoba belajar Jepang jadi lebih ringan dan menyenangkan!

