Bahasa Jepang

Oishii vs Umai: Mana yang Tepat untuk Mengatakan Enak?

Dalam bahasa Jepang, memuji rasa makanan adalah hal yang sangat umum dan penting dalam interaksi sosial. Dua kata yang paling sering digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu itu enak adalah 「おいしい」 (oishii) dan 「うまい」 (umai). Meski keduanya memiliki arti “lezat” atau “enak”, penggunaannya tidak selalu bisa dipertukarkan secara bebas.

Setiap kata memiliki nuansa, tingkat kesopanan, dan konteks sosial yang berbeda. Oleh karena itu, memahami perbedaan di antara keduanya akan sangat membantu, terutama bagi pelajar bahasa Jepang atau wisatawan yang ingin berkomunikasi dengan lebih alami dan sopan. Artikel ini akan membahas kapan, di mana, dan bagaimana sebaiknya menggunakan “oishii” dan “umai” secara tepat dalam percakapan sehari-hari.

 oishii
「おいしい」 (oishii) dan 「うまい」 (umai).

Makna Dasar ‘Oishii’ dan ‘Umai’

  • 「おいしい」 (Oishii)

“Oishii” adalah kata sifat i-keiyoushi (い形容詞) yang secara harfiah berarti “lezat” atau “enak”. Kata ini digunakan secara luas dalam situasi formal maupun informal, dan sangat aman dipakai kepada siapa pun, baik teman sebaya, orang yang lebih tua, maupun dalam konteks profesional.

Contoh penggunaan:
このケーキ、おいしいね!(Kono kēki, oishii ne!) – Kue ini enak, ya!

Secara budaya, oishii mencerminkan ekspresi sopan dan positif, sehingga sering digunakan dalam iklan makanan, acara memasak, dan ulasan restoran.

  • 「うまい」 (Umai)

“Umai” juga berarti “enak”, namun memiliki cakupan makna yang lebih luas. Selain rasa, umai bisa digunakan untuk menyatakan sesuatu yang “hebat”, “pandai”, atau “bagus”. Dalam konteks makanan, umai terdengar lebih kasual, ekspresif, dan terkadang maskulin dalam pemakaian sehari-hari.

Contoh penggunaan:
このラーメン、めっちゃうまい!(Kono rāmen, meccha umai!) – Ramen ini enak banget!

Menariknya, umai juga bisa digunakan dalam konteks non-kuliner:
彼はサッカーがうまい。(Kare wa sakkā ga umai.) – Dia jago main sepak bola.

Perbedaan Nuansa dan Situasi Penggunaan

Meskipun 「おいしい」 (oishii) dan 「うまい」 (umai) memiliki arti dasar yang sama, yaitu “enak” atau “lezat”, keduanya memiliki perbedaan penting dalam nuansa, kesopanan, dan situasi penggunaannya. Memahami perbedaan ini akan membantu minasan terdengar lebih natural dan sopan saat berbicara dalam bahasa Jepang.

OISHII
Sopan, Netral, dan Umum Digunakan

  • Digunakan dalam situasi formal dan informal
  • Cocok untuk semua usia dan semua kalangan
  • Sering digunakan oleh wanita, anak-anak, dan dalam media iklan
  • Umumnya diucapkan ketika ingin memberi pujian dengan sopan atau dalam suasana yang penuh rasa hormat

Contoh Situasi:

  • Memberi komentar saat makan bersama keluarga teman
  • Memberikan testimoni makanan di TV atau review online
  • Menjawab pelayan di restoran

UMAI
Kasual, Ekspresif, dan Lebih Maskulin

  • Lebih sering digunakan dalam percakapan santai
  • Terkesan akrab atau bahkan kasar jika digunakan dalam situasi formal
  • Cenderung digunakan oleh laki-laki, meskipun wanita muda juga mulai menggunakannya di konteks kasual
  • Ekspresi yang umum di anime, manga, atau saat seseorang benar-benar terkejut akan rasa enak makanan

Contoh Situasi:

  • Ngobrol santai bersama teman saat makan ramen atau jajanan kaki lima
  • Mengungkapkan rasa kagum secara spontan, misalnya: “うまっ!”
  • Karakter anime yang terkesan jago makan atau antusias (contoh: Tanjiro di Demon Slayer)

Catatan Penting
Menggunakan umai kepada orang yang lebih tua, atasan, atau dalam acara formal bisa dianggap tidak sopan. Oleh karena itu, jika ragu, gunakan oishii sebagai pilihan aman.

Contoh Kalimat

Menggunakan 「おいしい」(Oishii) – Sopan dan Umum

  • このケーキは本当においしいですね。(Kono kēki wa hontō ni oishii desu ne.) – Kue ini benar-benar enak, ya.
  • お母さんの料理はいつもおいしい。(Okaasan no ryōri wa itsumo oishii.) – Masakan ibu selalu enak.
  • 初めて食べたけど、とてもおいしかったです。(Hajimete tabeta kedo, totemo oishikatta desu.) – Ini pertama kali saya makan, tapi rasanya sangat enak.

Catatan: Kalimat-kalimat ini cocok digunakan dalam situasi formal, saat berbicara dengan orang yang lebih tua, atau ketika sedang menulis review makanan secara profesional.

ChatGPT Image 15 Agu 2025 09.18.36 1
(Kono kēki wa hontō ni oishii desu ne.)
Kue ini benar-benar enak, ya.

 Menggunakan 「うまい」(Umai) – Kasual dan Ekspresif

  • このラーメン、マジでうまい!(Kono rāmen, maji de umai!) – Ramen ini enak banget, serius!
  • うまっ!これ、どこで買ったの?(Uma! Kore, doko de katta no?) – Enak banget! Ini beli di mana?
  • 彼の作ったカレー、意外とうまかったよ。(Kare no tsukutta karē, igai to umakatta yo.) – Kari buatan dia ternyata enak juga, lho.

Catatan: Kalimat-kalimat ini digunakan dalam suasana santai, seperti nongkrong bareng teman, reaksi spontan, atau dialog sehari-hari dalam anime/manga.

ChatGPT Image 15 Agu 2025 09.23.36
(Uma! Kore, doko de katta no?) – Enak banget! Ini beli di mana?

Perbedaan Terlihat?

  • Oishii digunakan dengan struktur kalimat yang lebih sopan dan lengkap.
  • Umai sering muncul sebagai respons cepat atau ekspresi spontan, bahkan bisa berdiri sendiri.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Meskipun 「おいしい」 (oishii) dan 「うまい」 (umai) sama-sama berarti “enak”, penggunaan yang kurang tepat bisa menimbulkan kesalahpahaman atau dianggap tidak sopan. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

❌ Menggunakan ‘Umai’ dalam Situasi Formal atau Resmi

Kesalahan:
“うまいですね。” saat berbicara dengan atasan atau orang yang lebih tua.

Mengapa salah:
Umai dianggap terlalu kasual, bahkan agak kasar jika dipakai dalam lingkungan profesional atau kepada orang yang dihormati.

Solusi:
Gunakan おいしいです untuk tetap sopan dan menghormati lawan bicara.

ChatGPT Image 15 Agu 2025 10.26.15
Hindari Menggunakan ‘Umai’ dalam Situasi Formal atau Resmi

❌ Menggunakan ‘Oishii’ Secara Berlebihan dalam Satu Kalimat

Kesalahan:
“このおいしいごはんは、おいしい魚とおいしいスープがあって、本当においしい!”

Mengapa salah:
Meskipun tidak salah secara tata bahasa, pengulangan yang berlebihan terdengar tidak natural dalam bahasa Jepang.

✅ Solusi:
Gunakan variasi, seperti menyebutkan tekstur atau rasa khusus (例: ふわふわ、ジューシー、香ばしい).

❌ Menggunakan ‘Umai’ untuk Memuji Orang Secara Langsung (Dalam Situasi Formal)

Kesalahan:
“あなたの料理、うまかったよ。” kepada guru atau senior.

Mengapa salah:
Menggunakan umai untuk memuji seseorang secara langsung bisa dianggap merendahkan karena kurang sopan.

✅ Solusi:
Gunakan kalimat seperti:
“本当においしい料理をありがとうございます。”

❌ Mengira ‘Umai’ Hanya untuk Makanan

Kesalahan umum:
Mengira umai tidak bisa digunakan untuk kemampuan atau keahlian.

Faktanya:
“うまい” juga berarti “hebat/pandai” dalam konteks lain, seperti:
“彼はピアノがうまい。” (Dia jago main piano.)

Pengaruh Budaya dan Media terhadap Popularitas ‘Umai’

Dalam beberapa dekade terakhir, kata 「うまい」 (umai) semakin dikenal luas bukan hanya di kalangan penutur asli Jepang, tetapi juga di seluruh dunia  terutama berkat pengaruh media populer seperti anime, manga, dan acara kuliner.

Anime & Manga: Menjadikan ‘Umai’ Ikonik

Salah satu alasan utama umai menjadi begitu populer adalah karena sering digunakan oleh karakter anime dalam adegan makan.
Contoh terkenal:
竈門炭治郎 (Kamado Tanjiro) dari anime Demon Slayer (鬼滅の刃) terkenal dengan ekspresi spontan:

「うまい!うまい!うまい!」(Umai! Umai! Umai!)
Saat menikmati onigiri, ia mengucapkannya berulang kali dengan penuh semangat ini menjadi momen yang ikonik dan mudah diingat oleh penonton.

Media semacam ini membuat ekspresi umai terasa hidup, ekspresif, dan relatable, terutama bagi generasi muda.

ChatGPT Image 15 Agu 2025 10.36.43
竈門炭治郎 (Kamado Tanjiro)

Acara Masak dan YouTuber Jepang

Dalam banyak acara kuliner Jepang, terutama yang bersifat kasual atau vlog pribadi, kata umai sering muncul saat para host mencicipi makanan. Kata ini terdengar lebih spontan dan jujur dibandingkan oishii, sehingga terasa lebih ‘real’.
Contoh:
Street food vloggers Jepang di YouTube sering bereaksi dengan kata:

「うまっ!」 sambil mengangguk puas.

Globalisasi dan Adaptasi Budaya Pop

Dengan makin meluasnya penggemar budaya Jepang di seluruh dunia, kata umai pun mulai dikenal dan digunakan oleh non-penutur asli. Beberapa restoran Jepang bahkan menggunakan kata ini sebagai nama menu, tagline, atau branding.

Contoh:

  • “UMAI Ramen” sebagai nama restoran
  • “Taste the Umai!” sebagai slogan iklan

Tips Memilih Kata yang Tepat

Memilih antara 「おいしい」 (oishii) dan 「うまい」 (umai) sebenarnya tidak sulit jika minasan mempertimbangkan siapa lawan bicaramu, di mana minasan berada, dan nuansa yang ingin minasan sampaikan. Berikut beberapa tips praktis untuk membantumu memilih kata yang paling sesuai:

✅ 1. Perhatikan Situasi dan Lawan Bicara

SituasiGunakan Kata
Restoran formalおいしい
Makan di rumah temanおいしい (aman), atau うまい (jika sudah akrab)
Nongkrong santai dengan temanうまい
Bicara dengan orang tua/atasanおいしい
Review makanan secara profesionalおいしい

✅ 2. Gunakan ‘Oishii’ sebagai Pilihan Ama

Jika minasan tidak yakin harus menggunakan yang mana, pilih oishii. Kata ini sopan, netral, dan dapat digunakan dalam hampir semua konteks termasuk situasi resmi, publik, atau kepada orang yang baru dikenal.

✅ 3. Gunakan ‘Umai’ untuk Ekspresi Spontan

Saat minasan sangat kagum atau ingin mengekspresikan rasa dengan antusias dan spontan, umai bisa memberikan kesan lebih kuat dan emosional.

Contoh:

Ketika mencoba makanan kaki lima yang luar biasa enaknya:

「うまっ!」(Enak banget!)

✅ 4. Pahami Gaya Pribadimu

Beberapa orang lebih nyaman dengan gaya yang sopan dan lembut (oishii), sementara yang lain lebih ekspresif dan santai (umai). Pilih sesuai dengan kepribadian dan gaya berbicaramu, selama sesuai konteks.

✅ 5. Latihan Mendengar dan Meniru

Perhatikan bagaimana penutur asli Jepang menggunakan kedua kata ini dalam:

  • Drama Jepang
  • Video mukbang atau food review
  • Anime atau variety show

Dengan mendengar langsung konteks penggunaannya, minasan akan lebih mudah menyerap dan menggunakannya secara natural.

Kesimpulan

Dalam bahasa Jepang, memilih kata yang tepat bukan hanya soal arti, tetapi juga tentang kesopanan, konteks sosial, dan nuansa ekspresi. Kata 「おいしい」(oishii) dan 「うまい」(umai) memang sama-sama berarti “enak”, tetapi penggunaannya mencerminkan situasi dan hubungan antar pembicara.Gunakan oishii saat minasan ingin terdengar sopan, ramah, dan aman digunakan dalam semua situasi. Gunakan umai saat minasan ingin mengekspresikan kekaguman secara spontan atau berbicara santai dengan teman dekat.


Dengan memahami perbedaan ini, minasan tidak hanya akan terdengar lebih alami dalam berbahasa Jepang, tetapi juga lebih menghargai budaya halus yang ada dalam setiap percakapan. Jadi, apakah minasan tim oishii atau tim umai? Yang jelas, pastikan minasan menggunakannya dengan tepat! Ingin tahu lebih banyak tentang budaya Jepang yang unik? Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pandaikotoba dan jangan lupa follow Instagram kami untuk update harian seputar bahasa dan budaya Jepang!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *