Bahasa Jepang,  Uncategorized

Mengenal Kata-Kata Pengisi dalam Bahasa Jepang: Ano, Eeto, Saa

Saat belajar bahasa Jepang, kita sering fokus pada tata bahasa, kosakata, atau kanji. Namun, ada satu bagian kecil tapi sangat penting dalam percakapan sehari-hari yang sering terlupakan: kata-kata pengisi. Dalam bahasa Jepang, beberapa kata seperti “あの (ano), ええと (eeto), さあ (saa)” sering digunakan oleh penutur asli saat mereka berpikir, ragu-ragu, atau ingin menarik perhatian. Mari kita pelajari lebih dalam tentang ketiga kata ini!

Apa Itu Kata Pengisi dalam Bahasa Jepang?

Kata pengisi (filler words) adalah kata-kata yang digunakan saat seseorang berpikir, ragu-ragu, atau sedang mencari kata yang tepat. Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kata seperti “emm…”, “anu…”, atau “jadi…”.

1. Kata Pengisi “あの (Ano)” – Saat Mencari Kata atau Menarik Perhatian

Kata “ano” biasanya digunakan saat pembicara sedang mencari kata, merasa gugup, atau ingin menarik perhatian lawan bicara sebelum menyampaikan sesuatu.

Fungsi:

  • Menarik perhatian sebelum bertanya atau menyampaikan sesuatu.
  • Mengisi jeda ketika berpikir.

Contoh Kalimat

  • あの、すみません。道を教えていただけますか?
    (Ano, sumimasen. Michi o oshiete itadakemasu ka?) – Permisi, maaf. Bisa tolong tunjukkan arah?
  • あのね、きのうね、すごいことがあったんだ。
    (Ano ne, kinou ne, sugoi koto ga attan da.) – Eh, tahu nggak, kemarin itu ada hal luar biasa terjadi.
Kata pengisi
あの、すみません。道を教えていただけますか?
(Ano, sumimasen. Michi o oshiete itadakemasu ka?) – Permisi, maaf. Bisa tolong tunjukkan arah?

2. Kata Pengisi “ええと / えっと (Eeto)” – Saat Sedang Berpikir

Kata “eeto” digunakan saat pembicara sedang berpikir atau mencoba mengingat sesuatu. Ini adalah salah satu kata pengisi yang paling umum digunakan, terutama saat orang merasa ragu atau perlu waktu sejenak sebelum melanjutkan bicara.

Fungsi:

  • Memberi waktu untuk berpikir.
  • Menunjukkan bahwa pembicara sedang mencari kata yang tepat.

Contoh Kalimat:

  • ええと、来週の月曜日は…あいてます。
    (Eeto, raishuu no getsuyoubi wa… aite masu.) – Hmm… hari Senin minggu depan… saya kosong.
  • えっと、名前は…たなかさんです。
    (Etto, namae wa… Tanaka-san desu.) – Hmm… namanya… Tanaka-san.
1000245169
ええと、来週の月曜日は…あいてます。
(Eeto, raishuu no getsuyoubi wa… aite masu.) – Hmm… hari Senin minggu depan… saya kosong.

3. Kata Pengisi “さあ (Saa)” – Saat Bingung atau Mendorong Tindakan

Berbeda dengan “ano” dan “eeto” yang biasanya digunakan saat berpikir, “saa” bisa menunjukkan keraguan atau ketidaktahuan, tetapi juga bisa digunakan untuk mendorong tindakan atau semangat.

Fungsi

  • Menyatakan “saya tidak tahu” atau “entahlah”.
  • Memberi dorongan atau semangat.

Contoh Kalimat

  • さあ、わからないな。
    (Saa, wakaranai na.) – Entahlah, saya nggak tahu.
  • さあ、行こう!
    (Saa, ikou!) – Ayo, kita pergi!
1000245170
さあ、わからないな。
(Saa, wakaranai na.) – Entahlah, saya nggak tahu.

Perbedaan dan Nuansa antara “Ano,” “Eeto,” dan “Saa”

Kata Pengisi Fungsi Utama Nuansa Emosi Situasi Umum

  • あの (ano) Menarik perhatian / berpikir Gugup, ragu, sopan Bertanya / interupsi sopan.
  • ええと (eeto) Sedang berpikir Ragu, sedang mengingat Menjawab / berbicara spontan.
  • さあ (saa) Dorongan atau ketidaktahuan Bingung, semangat Merespons / mengajak.

Kata-Kata Pengisi Lain dalam Bahasa Jepang

1. うーん (Uun) – Menunjukkan Keraguan atau Sedang Berpikir

  • Digunakan saat seseorang sedang berpikir keras atau bingung menentukan jawaban.
  • Mirip dengan “hmm…” dalam bahasa Indonesia.

Contoh:
うーん、どうしようかな…。
(Uun, doushiyou kana…) – Hmm… aku harus bagaimana ya…

1000245171
うーん、どうしようかな…。(Uun, doushiyou kana…) – Hmm… aku harus bagaimana ya…

2. なんか (Nanka) – Untuk Memberi Kesan Tak Terdefinisi / Tidak Pasti

  • Secara harfiah berarti “sesuatu seperti…”
  • Sering digunakan dalam bahasa gaul atau santai.
  • Bisa menambahkan nuansa informal, keraguan, atau ketidaktegasan.

Contoh:
なんか、ちょっと違う気がする。
(Nanka, chotto chigau ki ga suru.) – Sesuatu kayaknya terasa agak berbeda.

3. ほら (Hora) – Untuk Menunjukkan atau Mengarahkan Perhatian

  • Digunakan saat ingin menunjuk sesuatu atau menarik perhatian lawan bicara.
  • Bisa juga digunakan saat mencoba membuktikan sesuatu.

Contoh:
ほら、見て!あそこに猫がいるよ!
(Hora, mite! Asoko ni neko ga iru yo!) – Lihat tuh! Ada kucing di sana!

1000245172
ほら、見て!あそこに猫がいるよ!
(Hora, mite! Asoko ni neko ga iru yo!) – Lihat tuh! Ada kucing di sana!

4. まあ (Maa) – Untuk Menunjukkan Pertimbangan atau Menerima Keadaan

  • Memberikan kesan “yah…”, “ya sudahlah”, atau “menurutku sih…”
  • Sering digunakan saat membuat pernyataan atau mencoba menenangkan.

Contoh:
まあ、いいんじゃない?
(Maa, iin janai?) – Yah, nggak masalah kan?

5. ねえ (Nee) – Untuk Menarik Perhatian atau Menegaskan

  • Sering digunakan untuk mengajak berbicara atau menegaskan pendapat.
  • Terkadang bisa berarti “eh” atau “ya kan?”

Contoh:
ねえ、これ見て!すごいよ!
(Nee, kore mite! Sugoi yo!) – Eh, lihat ini! Keren banget!)

6. あれ (Are) – Ekspresi Kaget atau Bingung

  • Digunakan saat seseorang melihat sesuatu yang aneh, tidak terduga, atau lupa sesuatu.
  • Seperti “eh?” atau “loh?” dalam bahasa Indonesia.

Contoh:
あれ?財布がない…。
(Are? Saifu ga nai…) – Eh? Dompetku nggak ada…

7. そうだな / そうですね (Sou da na / Sou desu ne) – Setuju Sambil Berpikir

  • Digunakan untuk mengonfirmasi pendapat atau saat menyetujui sesuatu sambil berpikir.
  • “Sou desu ne” lebih sopan.

Contoh:
そうだな…それが一番いいかも。
(Sou da na… sore ga ichiban ii kamo.) – Hmm… mungkin itu yang terbaik.

1000245176
そうだな…それが一番いいかも。
(Sou da na… sore ga ichiban ii kamo.) – Hmm… mungkin itu yang terbaik.

Penggunaan dalam Percakapan Nyata: Contoh Dialog

Contoh Dialog Singkat:

A:
あの、ちょっといいですか?
(Ano, chotto ii desu ka?) – Um, boleh bicara sebentar?

B:
ええと…はい、どうぞ。
(Eeto… hai, douzo.) – Hmm… ya, silakan.

A:
この書類、さあ、どこに出したらいいんでしょうか?
(Kono shorui, saa, doko ni dashitara ii n deshou ka?) – Dokumen ini… hmm, kira-kira harus diserahkan ke mana ya?

Contoh Percakapan: “Mau Makan Apa Ya?”

Panel 1: (Situasi: Dua teman sedang duduk di bangku taman saat makan siang.)

Aiko:
あの、さくらちゃん、今日のお昼、何食べたい?
(Ano, Sakura-chan, kyou no ohiru, nani tabetai?) – Um, Sakura-chan, kamu mau makan apa siang ini?

Sakura:
ええと…うーん…なんか、ラーメンが食べたいかも。
(Eeto… uun… nanka, raamen ga tabetai kamo.) – Hmm… aku pengin sesuatu… mungkin ramen.

Aiko:
まあ、ラーメンなら駅の近くに新しいお店があるよ。
(Maa, raamen nara eki no chikaku ni atarashii omise ga aru yo.) – Yah, kalau ramen, ada toko baru dekat stasiun lho.

Sakura (senyum):
ほら、やっぱりあこちゃんは詳しいね!
(Hora, yappari Ako-chan wa kuwashii ne!) -Tuh kan, Ako-chan memang tahu segalanya!

1000245174
Aiko: あの、さくらちゃん、今日のお昼、何食べたい?
(Ano, Sakura-chan, kyou no ohiru, nani tabetai?) – Um, Sakura-chan, kamu mau makan apa siang ini?
Sakura: ええと…うーん…なんか、ラーメンが食べたいかも。
(Eeto… uun… nanka, raamen ga tabetai kamo.) – Hmm… aku pengin sesuatu… mungkin ramen.

Tips Menggunakan Kata Pengisi dengan Alami

✅ Gunakan seperlunya, jangan terlalu sering agar tidak terdengar ragu terus-menerus.
✅ Berlatih mendengarkan percakapan asli (drama, anime, podcast Jepang) untuk membiasakan diri.
✅ Coba praktekkan saat berbicara atau presentasi singkat dalam bahasa Jepang.

Kesimpulan

Kata-kata pengisi seperti “ano,” “eeto,” dan “saa” mungkin terlihat sepele, tetapi memiliki peran penting dalam percakapan alami dalam bahasa Jepang. Dengan mempelajari dan menggunakan kata-kata ini secara tepat, minasan bisa terdengar lebih seperti penutur asli dan membangun komunikasi yang lebih alami dan sopan. Belajar bahasa Jepang tidak hanya tentang tata bahasa dan kosakata, tapi juga tentang irama dan kebiasaan bicara sehari-hari.


Yuk, latih penggunaan “ano,” “eeto,” dan “saa” dalam percakapanmu! Jangan takut mencoba, karena makin sering minasan berlatih, makin alami pula kemampuan berbicaramu. Seru, kan? Kalau minasan penasaran dengan topik lainnya, langsung aja baca artikel lainnya di Pandaikotoba. Jangan lupa follow Instagram @pandaikotoba biar nggak ketinggalan update terbaru!”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *