Bahasa Jepang,  Idiom / Onomatope

“Ara Ara: Ekspresi Feminin yang Populer di Anime dan Kehidupan Sehari-hari”

“Ara ara” adalah salah satu ungkapan bahasa Jepang yang cukup populer, terutama di kalangan penggemar anime dan budaya Jepang. Kata ini sering terdengar dalam konteks yang lucu atau menggoda, terutama ketika diucapkan oleh karakter wanita dewasa dengan nada yang lembut dan perhatian. Namun, apa sebenarnya makna di balik kata “ara ara” ini, dan bagaimana penggunaannya dalam percakapan sehari-hari?

Ara ara
“Ara ara” (あらあら)

Pengertian “Ara Ara”

“Ara ara” (あらあら) merupakan ungkapan dalam bahasa Jepang yang secara harfiah diartikan sebagai “oh, oh” atau “oh my.” Ungkapan ini mengekspresikan rasa terkejut, keheranan, atau kadang keprihatinan terhadap suatu situasi yang tidak terduga. Biasanya, kata ini digunakan dalam situasi yang tidak terlalu serius, memberikan kesan yang lembut dan hangat, seolah-olah si pembicara memperhatikan dengan sikap yang tenang.

Asal Usul Kata “Ara Ara”

Kata “ara” sendiri sebenarnya adalah salah satu ungkapan seruan dalam bahasa Jepang yang sudah lama digunakan, dan “ara ara” hanyalah bentuk pengulangan untuk memberikan penekanan. Dalam tradisi budaya Jepang, pengulangan kata sering kali digunakan untuk menambah intensitas atau memperhalus ungkapan emosi.

Meskipun secara harfiah berarti “oh,” kata ini lebih sering digunakan untuk mengungkapkan perhatian atau keprihatinan yang tidak mendalam. Ungkapan ini menjadi populer berkat penggunaannya dalam anime dan manga, di mana karakter wanita dewasa sering kali menggunakannya untuk menggoda atau berinteraksi dengan karakter yang lebih muda.

Ekspresi Kata “Ara Ara”

Ekspresi “ara ara” sering kali dipadukan dengan senyuman lembut atau tawa kecil untuk menekankan suasana hati si pembicara. Dalam media seperti anime, karakter yang menggunakan “ara ara” biasanya digambarkan sebagai sosok yang tenang, berwibawa, namun memiliki sisi nakal atau menggemaskan. Ekspresi ini memberikan nuansa bahwa si pembicara mungkin merasa geli atau terhibur oleh situasi yang sedang berlangsung.

Penggunaan Kata “Ara Ara”

Penggunaan “ara ara” lebih sering ditemukan dalam konteks informal, terutama dalam percakapan sehari-hari antara orang yang sudah saling mengenal. Kata ini juga sering dipakai untuk menunjukkan reaksi terhadap sesuatu yang tidak terduga, namun bukan hal yang serius. Sebagai contoh, seorang ibu mungkin mengucapkan “ara ara” saat melihat anaknya bermain nakal, namun tanpa perasaan marah, melainkan dengan penuh kasih sayang dan perhatian.

Ungkapan Lain   

Selain ungkapan “Ara Ara”, berikut beberapa ungkapan dalam bahasa Jepang yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan budaya populer:

  • Itadakimasu (いただきます)
    Ungkapan ini digunakan sebelum makan, sebagai tanda terima kasih atas makanan yang disiapkan.
25378610
Itadakimasu (いただきます)
  • Gochisousama deshita (ごちそうさまでした)
    Diucapkan setelah makan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah menyiapkan makanan.
  • Sumimasen (すみません)
    Digunakan untuk meminta maaf, menarik perhatian, atau berterima kasih dengan nada lebih sopan.
  • Otsukaresama desu (お疲れ様です)
    Diucapkan untuk menghargai kerja keras seseorang, biasanya setelah selesai bekerja atau melakukan tugas.
  • Ohayou gozaimasu (おはようございます)
    Salam untuk “selamat pagi,” sering digunakan dalam suasana formal atau informal.
  • Konnichiwa (こんにちは)
    Salam untuk “selamat siang,” digunakan di siang hari dalam situasi yang santai.
  • Konbanwa (こんばんは)
    Salam untuk “selamat malam,” digunakan saat malam hari sebagai bentuk sapaan.
  • Omedetou gozaimasu (おめでとうございます)
    Ucapan “selamat” untuk berbagai pencapaian atau perayaan, seperti ulang tahun atau kelulusan.
  • Ganbatte kudasai (頑張ってください)
    Digunakan untuk memberikan semangat kepada seseorang, yang berarti “semangat!” atau “lakukan yang terbaik!”
22321475
Ganbatte kudasai
(頑張ってください)
  • Yokatta (よかった)
    Ekspresi yang berarti “syukurlah” atau “bagus sekali” setelah mendengar kabar baik atau setelah sesuatu yang diharapkan berjalan lancar.
  • Daijoubu (大丈夫)
    Digunakan untuk mengatakan “tidak apa-apa” atau “saya baik-baik saja” dalam berbagai situasi.
  • Wakarimashita (わかりました)
    Artinya “saya mengerti,” digunakan untuk menunjukkan pemahaman terhadap penjelasan atau instruksi.
  • Sugoi (すごい)
    Berarti “hebat” atau “luar biasa,” sering digunakan untuk mengekspresikan kekaguman.
  • Nani (何)
    Artinya “apa,” digunakan untuk menanyakan atau bereaksi terhadap sesuatu yang tidak dipahami.
  • Yabai (やばい)
    Ungkapan slang yang populer di kalangan anak muda, yang artinya dapat beragam dari “bahaya” hingga “keren” tergantung konteksnya.
  • Baka (バカ)
    Kata yang berarti “bodoh” atau “konyol,” sering digunakan dalam konteks informal atau bercanda.
  • Mottainai (もったいない)
    Ungkapan untuk mengekspresikan pemborosan atau sesuatu yang disayangkan.
  • Ikimasu (行きます)
    Digunakan untuk mengatakan “saya pergi” atau “saya akan pergi,” biasanya dalam konteks perjalanan atau menuju suatu tempat.
  • Tadaima (ただいま)
    Ungkapan yang diucapkan saat seseorang pulang ke rumah, yang berarti “saya pulang.”
  • Okaeri (おかえり)
    Balasan untuk “tadaima,” yang artinya “selamat datang kembali,” sering diucapkan kepada seseorang yang baru pulang.
  • Eeeh (えええ)
    Ungkapan keterkejutan atau ketidakpercayaan yang mirip dengan “Eh?” dalam bahasa Indonesia.
  • Maa maa (まあまあ)
    Ungkapan yang mengekspresikan keheranan atau kekaguman, sering kali digunakan dengan nada santai.
mamaa
Maa maa (まあまあ)
  • Majide (まじで)
    Ungkapan yang artinya “serius” atau “beneran” dalam bahasa Indonesia, digunakan untuk mengekspresikan kekaguman atau ketidakpercayaan.
  • Yappa (やっぱ)
    Ungkapan yang artinya “memang” atau “setelah semua” dalam bahasa Indonesia, digunakan untuk mengonfirmasi atau menegaskan sesuatu.
  • Atarimae (あたりまえ)
    Ungkapan yang artinya “tentu saja” atau “wajar” dalam bahasa Indonesia, digunakan untuk menyatakan sesuatu yang dianggap jelas atau wajar.
  • Tasukete (たすけて)
    Ungkapan yang artinya “tolong” dalam bahasa Indonesia, digunakan untuk meminta bantuan dalam situasi darurat atau kesulitan.
  • Yosh (よし)
    Ungkapan yang artinya “oke” atau “baiklah” dalam bahasa Indonesia, digunakan untuk memberikan semangat atau persetujuan.
  • Shouganai (しょうがない)
    Ungkapan yang artinya “tidak ada yang bisa dilakukan” dalam bahasa Indonesia, digunakan untuk menerima situasi yang tidak dapat diubah.
  • Yatta (やった)
    Ungkapan kegembiraan atau keberhasilan yang artinya “berhasil!” atau “yay!”
25697668
Yatta (やった)
  • Hidoi (ひどい)
    Ungkapan yang artinya “mengerikan” atau “kejam”, digunakan untuk mengekspresikan kekecewaan atau ketidaksenangan terhadap sesuatu.
  • Sonna koto nai (そんなことない)
    Ungkapan yang artinya “tidak seperti itu” atau “tidak benar”, digunakan untuk membantah atau menolak pernyataan yang tidak akurat.
  • Muri  (むり)
    Ungkapan yang artinya “tidak mungkin” atau “mustahil”, digunakan untuk mengekspresikan ketidakmampuan atau kesulitan yang tidak bisa diatasi.
  • Majime (まじめ)
    Ungkapan yang artinya “serius” atau “tekun”, digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berdedikasi atau bertanggung jawab.
  • Shiranai (しらない)
    Ungkapan yang artinya “aku tidak tahu” dalam bahasa Indonesia, digunakan untuk menunjukkan ketidaktahuan.
  • Sonna (そんな)
    Ungkapan yang artinya “seperti itu” atau “semacam itu”, digunakan untuk menyatakan ketidakpercayaan atau ketidaksetujuan terhadap sesuatu.
  • Yare yare (やれやれ)
    Ungkapan yang artinya “oh well” atau “oh tidak”, digunakan untuk mengekspresikan kelegaan, kelelahan, atau kekecewaan.
  • Ora (おら)
    Ungkapan ini bisa digunakan untuk menarik perhatian seseorang, mengekspresikan kejutan, kekaguman, atau bahkan sebagai cara untuk menegaskan pendapat atau perasaan dengan nada yang tegas.
25699401
Yare yare (やれやれ)

Ungkapan-ungkapan ini sering muncul dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam anime, drama, dan budaya Jepang.

Contoh Kalimat

  • あらあら、そんなに急いでどこに行くの?
    (Ara ara, sonna ni isoide doko ni iku no?) – “Oh, oh, kenapa kamu terburu-buru seperti itu? Mau pergi ke mana?”
  • あらあら、またお菓子を食べすぎちゃったね。
    (Ara ara, mata okashi o tabesugichatta ne.) – “Oh, oh, kamu makan terlalu banyak kue lagi ya.”
  • あらあら、宿題を忘れたのね。
    (Ara ara, shukudai o wasureta no ne.) -“Oh, oh, kamu lupa mengerjakan PR, ya?”
maknkuendut
Ara ara, mata okashi o tabesugichatta ne.
  • あらあら、こんなに寒いのにコートを着てないの?
    (Ara ara, konna ni samui no ni kooto o kite nai no?) –  “Oh, oh, di luar sangat dingin, tapi kamu tidak memakai mantel?”
  • あらあら、怪我しちゃったのね。大丈夫?
    (Ara ara, kega shichatta no ne. Daijoubu?) – “Oh, oh, kamu terluka ya? Apakah baik-baik saja?”
  • あらあら、部屋がこんなに散らかってるなんて。
    (Ara ara, heya ga konna ni chirakatteru nante.) -“Oh, oh, kamarnya berantakan seperti ini.”
download 2024 10 07T150536.539
Ara ara, heya ga konna ni chirakatteru nante.
  • あらあら、彼はまた寝坊しちゃったのね。
    (Ara ara, kare wa mata nebou shichatta no ne.) – “Oh, oh, dia kesiangan lagi.”
  • あらあら、この犬はとても元気ね!
    (Ara ara, kono inu wa totemo genki ne!) -“Oh, oh, anjing ini sangat bersemangat ya!”
  • あらあら、そんなにお金を使っちゃって大丈夫?
    (Ara ara, sonna ni okane o tsukacchatte daijoubu?) -“Oh, oh, apakah kamu baik-baik saja menghabiskan begitu banyak uang?”
  • あらあら、忘れ物が多いね。
    (Ara ara, wasuremono ga ooi ne.) -“Oh, oh, kamu sering lupa membawa barang ya.”
lupabrng wae
Ara ara, wasuremono ga ooi ne.

Kesimpulan

“Ara ara” adalah ungkapan khas bahasa Jepang yang sering digunakan dalam situasi yang tidak terlalu serius untuk mengekspresikan keheranan atau perhatian ringan. Ungkapan ini semakin populer berkat penggunaannya dalam anime dan manga, terutama ketika digunakan oleh karakter wanita dewasa. Meskipun terlihat sederhana, “ara ara” memiliki daya tarik tersendiri dan mencerminkan kehangatan serta perhatian dalam percakapan sehari-hari. Dalam budaya Jepang, ekspresi dan kata-kata sering kali membawa makna yang lebih dalam daripada yang terlihat.


“Ara ara” adalah salah satu contoh dari ungkapan yang menyampaikan lebih dari sekedar kata-kata, yaitu perhatian dan kelembutan. Dengan semakin populernya budaya Jepang di seluruh dunia, kata-kata seperti “ara ara” dan banyak ungkapan lainnya semakin dikenal oleh banyak orang di luar Jepang, menciptakan jembatan budaya yang unik.Teruslah berlatih dan jangan ragu untuk mencoba berbagai contoh kalimat! Sampai jumpa lagi di materi selanjutnya di Pandaikotoba dan follow juga instagramnya ya minasan.

Ingat belajar bahasa Jepang itu menyenangkan!がんばって!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *