Nama Hari dalam Bahasa Jepang: Cerminan Budaya dan Tradisi
みんなさん, こんにちは!Jepang memiliki berbagai hari besar yang penuh dengan tradisi dan makna budaya. Beberapa hari besar ini berasal dari kepercayaan Shinto dan Buddha, sementara yang lain dipengaruhi oleh budaya Barat. Memahami hari-hari besar ini tidak hanya membantu dalam belajar bahasa, tetapi juga memberikan wawasan tentang kehidupan dan kebiasaan masyarakat Jepang.
Penjelasan Istilah-istilah Hari
Dalam bahasa Jepang selain nama-nama hari dasar da juga yang di yakini sebagai hari-hari penting dan sakral di Jepang, yang mencakup berbagai perayaan dan acara yang memiliki makna historis, budaya, dan spiritual. Selain hari-hari mistik dari kalender Rokuyou, Jepang juga memiliki sejumlah hari-hari yang dianggap sangat penting dan sakral, baik dalam konteks tradisi Shinto, Buddha, maupun budaya populer.
Hari-hari besar di Jepang dibagi menjadi dua kategori utama: Hari libur nasional dan Festival tradisional. Hari libur nasional sering kali diatur oleh pemerintah, sedangkan festival tradisional biasanya berakar dari kepercayaan agama atau tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu. Berikut adalah beberapa hari penting dan sakral di Jepang:
Hari-Hari Penting di Jepang
Berikut adalah tabel Hari-Hari Penting di Jepang yang mencakup beberapa hari libur nasional dan perayaan penting:
No. | Tanggal | Nama Hari (Kanji) | Nama Hari (Romaji) | Keterangan |
1 | 1 Januari | 元日 (がんじつ) | Ganjitsu | Hari Tahun Baru di Jepang, dimulainya perayaan Shogatsu (Tahun Baru). |
2 | 2 Senin di Jan | 成人の日 (せいじんのひ) | Seijin no Hi | Hari Kedewasaan, merayakan mereka yang mencapai usia 20 tahun. |
3 | 11 Februari | 建国記念の日 (けんこくきねんのひ) | Kenkoku Kinen no Hi | Hari Peringatan Berdirinya Negara Jepang. |
4 | 23 Februari | 天皇誕生日 (てんのうたんじょうび) | Tennou Tanjoubi | Hari Ulang Tahun Kaisar. |
5 | 20 atau 21 Maret | 春分の日 (しゅんぶんのひ) | Shunbun no Hi | Hari Ekuinoks Musim Semi, menandai pergantian musim. |
6 | 29 April | 昭和の日 (しょうわのひ) | Shouwa no Hi | Hari Showa, memperingati Kaisar Showa. |
7 | 3 Mei | 憲法記念日 (けんぽうきねんび) | Kenpou Kinenbi | Hari Peringatan Konstitusi. |
8 | 4 Mei | みどりの日 | Midori no Hi | Hari Hijau, perayaan alam dan lingkungan hidup. |
9 | 5 Mei | こどもの日 | Kodomo no Hi | Hari Anak-Anak, bagian dari Golden Week. |
10 | 3 Senin di Juli | 海の日 (うみのひ) | Umi no Hi | Hari Laut, untuk merayakan kekayaan laut dan keindahan pantai Jepang. |
11 | 11 Agustus | 山の日 (やまのひ) | Yama no Hi | Hari Gunung, untuk merayakan keindahan dan pentingnya pegunungan. |
12 | 3 Senin di September | 敬老の日 (けいろうのひ) | Keirou no Hi | Hari Penghormatan kepada Orang Tua, merayakan umur panjang. |
13 | 23 atau 24 September | 秋分の日 (しゅうぶんのひ) | Shuubun no Hi | Hari Ekuinoks Musim Gugur. |
14 | 2 Senin di Oktober | 体育の日 (たいいくのひ) | Taiiku no Hi | Hari Olahraga, memperingati pentingnya kesehatan dan olahraga. |
15 | 3 November | 文化の日 (ぶんかのひ) | Bunka no Hi | Hari Kebudayaan, untuk merayakan budaya dan seni Jepang. |
16 | 23 November | 勤労感謝の日 (きんろうかんしゃのひ) | Kinrou Kansha no Hi | Hari Ucapan Terima Kasih kepada Pekerja, merayakan kerja keras dan usaha. |
17 | 25 Desember | クリスマス | Kurisumasu | Perayaan Natal (walaupun bukan hari libur nasional di Jepang). |
18 | 31 Desember | 大晦日 (おおみそか) | Oomisoka | Malam Tahun Baru, persiapan menyambut tahun baru dengan tradisi Oomisoka. |
Hari-Hari Sakral di Jepang
Berikut adalah tabel Hari-Hari Sakral di Jepang yang berhubungan dengan tradisi dan kepercayaan Shinto maupun Buddha, serta perayaan yang dianggap sakral secara budaya:
No. | Tanggal | Nama Hari (Kanji) | Nama Hari (Romaji) | Keterangan |
1 | 1 Januari | 元日 (がんじつ) | Ganjitsu | Hari Tahun Baru, diawali dengan Hatsumoude (kunjungan pertama ke kuil). |
2 | 7 Januari | 七草の節句 (ななくさのせっく) | Nanakusa no Sekku | Ritual makan tujuh jenis tanaman untuk kesehatan pada awal tahun. |
3 | 15 Januari | 小正月 (こしょうがつ) | Koshougatsu | Perayaan Tahun Baru Kecil, berfokus pada kesejahteraan pertanian. |
4 | 3 Februari | 節分 (せつぶん) | Setsubun | Ritual mengusir roh jahat dan mengundang keberuntungan dengan melempar kacang. |
5 | 11 Februari | 建国記念の日 (けんこくきねんのひ) | Kenkoku Kinen no Hi | Hari Peringatan Berdirinya Negara Jepang, terkait mitologi penciptaan Jepang. |
6 | 3 Maret | 雛祭り (ひなまつり) | Hina Matsuri | Festival Boneka, berdoa untuk kesehatan dan kebahagiaan anak perempuan. |
7 | 8 April | 灌仏会 (かんぶつえ) | Kanbutsue | Hari Waisak, memperingati kelahiran Buddha dengan upacara penyiraman patung Buddha. |
8 | 5 Mei | 端午の節句 (たんごのせっく) | Tango no Sekku | Hari Anak Laki-Laki, terkait tradisi kuno untuk melindungi anak laki-laki. |
9 | 15 Juli | 盆 (おぼん) | Obon | Festival Obon, saat roh leluhur kembali ke dunia dan disambut dengan tarian Bon Odori. |
10 | 7 Juli | 七夕 (たなばた) | Tanabata | Festival Bintang, berdoa untuk keterampilan dan pertemuan bintang Orihime dan Hikoboshi. |
11 | 13-15 Agustus | 盂蘭盆会 (うらぼんえ) | Urabon-e | Puncak dari Festival Obon, ketika keluarga menghormati leluhur mereka dengan berbagai ritual. |
12 | 20 September | 彼岸 (ひがん) | Higan | Awal dari minggu Higan, saat orang Jepang berdoa untuk arwah leluhur selama ekuinoks musim gugur. |
13 | 31 Oktober | 神嘗祭 (かんなめさい) | Kannamesai | Festival Shinto, persembahan pertama hasil panen padi kepada dewa di Kuil Ise. |
14 | 15 November | 七五三 (しちごさん) | Shichi-Go-San | Ritual berdoa di kuil untuk kesehatan dan kebahagiaan anak berusia 3, 5, dan 7 tahun. |
15 | 23 November | 新嘗祭 (にいなめさい) | Niinamesai | Festival panen, upacara Shinto mempersembahkan hasil panen baru kepada para dewa. |
16 | 31 Desember | 大晦日 (おおみそか) | Oomisoka | Malam Tahun Baru, upacara pembersihan spiritual dan persiapan untuk tahun yang baru. |
Perbedaan Hari-hari Penting dan Hari Sakral di Jepang
Hari-hari penting dan hari-hari sakral di Jepang memiliki perbedaan mendasar dalam hal makna, tujuan, dan cara perayaannya. Berikut penjelasan perbedaan antara keduanya:
Makna dan Tujuan
Hari-Hari Penting: Hari-hari penting di Jepang biasanya berkaitan dengan peristiwa nasional, sejarah, budaya, atau perayaan yang bersifat sosial. Hari-hari ini sering dijadikan momen untuk merayakan, memperingati, atau menghormati sesuatu yang penting bagi masyarakat umum, seperti kemerdekaan, perayaan kedewasaan, dan kesejahteraan anak-anak. Contoh: Seijin no Hi (Hari Kedewasaan), Kodomo no Hi (Hari Anak-Anak).
Hari-Hari Sakral: Hari-hari sakral memiliki dimensi spiritual atau keagamaan yang lebih dalam. Hari-hari ini sering kali didasarkan pada ajaran Shinto, Buddha, atau tradisi spiritual Jepang lainnya. Perayaan ini lebih difokuskan pada upacara keagamaan, doa, dan ritual yang bertujuan untuk menghormati dewa-dewa, leluhur, atau fenomena alam. Contoh: Obon (Festival Obon), Shunbun no Hi (Hari Equinox Musim Semi).
Cara Perayaan
Hari-Hari Penting: Perayaannya lebih bersifat umum dan inklusif, sering kali melibatkan kegiatan bersama keluarga, festival, parade, atau upacara yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Hari-hari ini lebih bersifat publik dan tidak selalu melibatkan ritual keagamaan yang mendalam.
Hari-Hari Sakral: Perayaan hari sakral biasanya melibatkan ritual keagamaan yang lebih formal dan terstruktur. Misalnya, mengunjungi kuil, upacara pemurnian, melempar kacang untuk mengusir roh jahat, atau mengadakan ritual doa bersama. Ada elemen sakral dan kepercayaan mendalam yang dipegang saat merayakan hari-hari ini.
Contoh dan Signifikansi
Contoh Hari-Hari Penting:
- Shougatsu (Tahun Baru): Hari penting untuk memulai tahun baru dengan keberuntungan.
- Kinrou Kansha no Hi (Hari Penghargaan Buruh): Hari nasional untuk menghargai kontribusi para pekerja.
Contoh Hari-Hari Sakral:
- Setsubun: Mengusir roh jahat dengan melempar kacang panggang.
- Niiname-sai: Upacara Shinto untuk mengucapkan terima kasih atas hasil panen.
Hari-hari penting di Jepang umumnya merayakan aspek sosial dan budaya, termasuk peristiwa yang melibatkan masyarakat luas. Sementara itu, hari-hari sakral lebih berfokus pada praktik keagamaan dan spiritual yang berkaitan dengan Shinto, Buddha, dan tradisi Jepang. Memahami kedua jenis hari ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang nilai-nilai dan tradisi Jepang.
Selain hari-hari sakral di atas orang Jepang juga menggunakan istilah-istilah khusus atau bahasa sehari-hari untuk merujuk pada hari-hari mistik dari kalender Rokuyou. Berikut adalah istilah sehari-hari yang digunakan untuk menyebutkan hari-hari mistik tersebut:
Istilah Sehari-hari untuk Hari Mistik dalam Bahasa Jepang
Berikut adalah tabel Istilah Sehari-hari untuk Hari Mistik dalam Bahasa Jepang, yang mencakup istilah yang digunakan dalam konteks kepercayaan tradisional dan mistik di Jepang:
No. | Istilah (Kanji) | Istilah (Romaji) | Arti / Penjelasan |
1 | 大安 (たいあん) | Taian | Hari paling beruntung dalam kalender tradisional Jepang, sering dipilih untuk acara penting seperti pernikahan. |
2 | 仏滅 (ぶつめつ) | Butsumetsu | Hari paling tidak beruntung, dipercaya membawa nasib buruk, sehingga banyak orang menghindari acara besar pada hari ini. |
3 | 先勝 (せんしょう) | Senshou | Hari di mana pagi dianggap beruntung, tetapi sore hari membawa kesialan. Acara penting biasanya dilakukan di pagi hari. |
4 | 先負 (せんぶ) | Senbu | Hari di mana pagi dianggap tidak beruntung, tetapi sore hari lebih baik. Orang menghindari memulai aktivitas besar di pagi hari. |
5 | 赤口 (しゃっこう) | Shakkou | Hari yang dianggap sangat sial kecuali selama tengah hari. Dalam tradisi mistik, banyak orang menghindari acara besar pada hari ini. |
6 | 大安吉日 (たいあんきちじつ) | Taian Kichijitsu | Hari besar keberuntungan, serupa dengan Taian, tetapi lebih dipandang sebagai hari yang menguntungkan untuk memulai usaha baru. |
7 | 六曜 (ろくよう) | Rokuyou | Sistem kalender mistik Jepang yang membagi hari-hari menjadi enam kategori keberuntungan, termasuk Taian dan Butsumetsu. |
8 | 不成就日 (ふじょうじゅび) | Fujoujubi | Hari yang dipercaya tidak cocok untuk memulai sesuatu yang baru, karena hasilnya dipercaya tidak akan berhasil atau sukses. |
9 | 天赦日 (てんしゃにち) | Tenshanichi | Hari pengampunan dari langit, dianggap sangat sakral dan menguntungkan untuk memulai sesuatu karena semua dosa dimaafkan pada hari ini. |
10 | 一粒万倍日 (いちりゅうまんばいび) | Ichiryuu Manbaibi | Hari yang sangat baik untuk memulai hal kecil yang bisa berkembang besar di masa depan, seperti memulai bisnis atau menanam benih. |
11 | 鬼の日 (おにのひ) | Oni no Hi | Hari yang diyakini dipengaruhi oleh kekuatan roh jahat (oni), sehingga banyak ritual dilakukan untuk melindungi diri dari roh-roh ini. |
12 | 巳の日 (みのひ) | Mi no Hi | Hari ular, dianggap sebagai hari yang membawa keberuntungan dalam hal kekayaan dan kekuatan finansial, terkait dengan Dewa Benzaiten. |
13 | 土用 (どよう) | Doyou | Periode transisi antara musim, sering dianggap tidak stabil, sehingga banyak yang menghindari acara penting pada hari ini. |
14 | 十方暮れ (じっぽうぐれ) | Jippougure | Periode di mana semua arah dianggap tidak beruntung, sehingga orang-orang cenderung menghindari perjalanan jauh atau keputusan besar. |
15 | 八専 (はっせん) | Hassen | Hari-hari di mana kegiatan sehari-hari seperti memulai usaha atau pernikahan dianggap sial karena pengaruh mistik. |
Sebagai tambahan informasi, penting untuk memahami bahwa hari-hari mistik ini bukan hanya sekadar istilah tradisional, tetapi juga telah menjadi bagian integral dari budaya Jepang yang mengakar dan memengaruhi kehidupan sehari-hari. Kepercayaan pada hari-hari mistik dari kalender Rokuyou (六曜) telah menjamur di masyarakat dan masih dihormati dalam banyak aspek kehidupan, meskipun Jepang adalah negara yang sangat modern dan maju.
Pengaruh Hari Mistik dalam Kehidupan Sehari-hari
- Pernikahan dan Upacara
Taian, sebagai hari yang paling menguntungkan, sering dipilih untuk upacara pernikahan, pembukaan bisnis, dan acara lainnya yang diharapkan membawa keberuntungan. Banyak pasangan rela menunggu tanggal yang tepat meskipun harus menunda acara penting.
- Penghindaran Hari Sial
Sebaliknya, Butsumetsu adalah hari yang dihindari karena dianggap sangat sial. Banyak orang menghindari mengadakan acara besar, seperti pernikahan, peluncuran produk baru, atau bahkan perjalanan penting pada hari Butsumetsu. Pemakaman juga tidak diselenggarakan pada hari Tomobiki karena takut menarik teman-teman si almarhum ikut “tertarik.”
- Bisnis dan Perdagangan
Banyak bisnis tradisional Jepang, termasuk toko dan perusahaan, masih menggunakan Kalender Rokuyou untuk menentukan kapan harus membuka toko atau memulai proyek baru. Misalnya, pembukaan restoran baru sering kali dilakukan pada hari Taian untuk memulai dengan keberuntungan.
- Konsultasi dengan Kalender di Kuil dan Kuil Shinto
Banyak kuil Buddha dan Shinto menyediakan kalender Rokuyou di pintu masuk mereka, membantu pengunjung memilih hari terbaik untuk berdoa atau melakukan kegiatan tertentu. Kalender ini sering kali dipasang dengan mudah untuk diakses siapa saja.
- Pencetakan Kalender dan Aplikasi Modern
Kalender Jepang modern, baik yang dicetak maupun dalam bentuk aplikasi digital, biasanya menyertakan tanda-tanda Rokuyou. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan di era digital, masyarakat Jepang masih memerhatikan hari-hari mistik ini untuk perencanaan kegiatan sehari-hari.
Contoh Pengaruh di Masyarakat
- Jasa Pemilihan Hari Pernikahan: Banyak layanan konsultasi untuk pernikahan yang menawarkan jasa pemilihan hari berdasarkan Rokuyou, terutama untuk memastikan pernikahan diadakan pada hari Taian.
- Rumah Sakit dan Klinik: Beberapa rumah sakit di Jepang akan menghindari mengatur operasi pada hari Butsumetsu, dengan harapan untuk menghindari komplikasi.
- Perjalanan dan Transportasi: Meskipun tidak sepopuler dalam konteks pernikahan, beberapa orang Jepang lebih suka memulai perjalanan panjang pada hari yang dianggap beruntung, seperti Taian, dan menghindari Shakkou yang dianggap tidak baik.
Hari-hari mistik dari kalender Rokuyou telah menjadi bagian dari budaya Jepang yang mencerminkan betapa dalamnya tradisi dan keyakinan berakar dalam masyarakat. Meskipun beberapa orang melihatnya sebagai takhayul, kepercayaan pada hari-hari ini tetap menjadi panduan bagi banyak orang dalam mengambil keputusan sehari-hari.
Hari Libur di Jepang yang Dipengaruhi oleh Budaya Luar
Berikut adalah tabel Hari Libur di Jepang yang Dipengaruhi oleh Budaya Luar. Hari-hari ini menunjukkan pengaruh budaya asing, baik dari Barat maupun negara lain, yang diadaptasi menjadi bagian dari tradisi modern Jepang:
No. | Tanggal | Nama Hari (Kanji) | Nama Hari (Romaji) | Pengaruh Budaya Luar |
1 | 25 Desember | クリスマス | Kurisumasu | Natal, dipengaruhi oleh budaya Barat dan Kristen, meskipun bukan hari libur resmi, sering dirayakan sebagai perayaan komersial. |
2 | 14 Februari | バレンタインデー | Barentain Dē | Hari Valentine, berasal dari tradisi Eropa dan Amerika, di mana wanita memberikan cokelat kepada pria. |
3 | 31 Oktober | ハロウィン | Harouin | Halloween, berasal dari tradisi Barat dan sekarang dirayakan dengan pesta kostum dan dekorasi labu di Jepang. |
4 | 3 November | 文化の日 (ぶんかのひ) | Bunka no Hi | Hari Kebudayaan, dipengaruhi oleh keinginan mempromosikan hubungan internasional dan budaya dunia. |
5 | Minggu ke-2 Mei | 母の日 (ははのひ) | Haha no Hi | Hari Ibu, mirip dengan perayaan Hari Ibu di banyak negara Barat. |
6 | Minggu ke-3 Juni | 父の日 (ちちのひ) | Chichi no Hi | Hari Ayah, serupa dengan perayaan Hari Ayah di Amerika Serikat dan Eropa. |
7 | 1 Januari | 元日 (がんじつ) | Ganjitsu (Tahun Baru) | Meski Tahun Baru juga dirayakan secara tradisional, perayaan modern dipengaruhi oleh gaya Barat, termasuk pesta dan kembang api. |
8 | 2 Februari | グラウンドホッグデー | Guraundo Hoggu Dē | Groundhog Day, berasal dari tradisi Amerika Serikat, meskipun jarang dirayakan, dikenal melalui media dan budaya pop. |
9 | Jumat setelah Thanksgiving (November) | ブラックフライデー | Burakku Furaidē | Black Friday, meski bukan hari libur resmi, mulai diadopsi sebagai hari diskon besar oleh pusat perbelanjaan, terinspirasi dari budaya belanja di Amerika. |
10 | 20 Oktober | 世界こどもの日 (せかいこどものひ) | Sekai Kodomo no Hi | Universal Children’s Day, dipengaruhi oleh peringatan Hari Anak Dunia yang dipromosikan oleh PBB. |
11 | 26 Januari | オーストラリアデー | Ōsutoraria Dē | Australia Day, dirayakan oleh komunitas ekspatriat Australia di Jepang dengan acara kebudayaan dan perayaan. |
12 | 17 Maret | セントパトリックスデー | Sento Patorikkusu Dē | St. Patrick’s Day, berasal dari tradisi Irlandia, sekarang dirayakan dengan parade di kota-kota besar seperti Tokyo. |
Kesimpulan
Hari-hari dalam bahasa Jepang memiliki makna yang lebih dari sekadar penanda waktu; mereka mencerminkan kekayaan budaya, tradisi, dan kepercayaan masyarakat Jepang. Dari nama-nama hari dalam seminggu yang terinspirasi oleh alam semesta, hingga hari-hari penting dan sakral yang diperingati dengan berbagai ritual, setiap hari memiliki nilai dan peranan tersendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami penyebutan dan makna hari-hari ini tidak hanya membantu kita dalam belajar bahasa Jepang, tetapi juga memberi wawasan lebih dalam mengenai cara hidup dan filosofi masyarakat Jepang. Dengan memahami sebutan hari-hari dalam bahasa Jepang dan istilah-istilah penting terkait, kita dapat lebih menghargai budaya dan tradisi yang melekat dalam kehidupan sehari-hari orang Jepang.
Pembelajaran ini bukan hanya tentang mengenal bahasa, tetapi juga tentang menghargai sebuah warisan budaya yang kaya akan sejarah dan nilai-nilai spiritual. Semoga artikel ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat dalam mempelajari bahasa dan budaya Jepang dengan lebih mendalam.
Teruslah berlatih dan jangan ragu untuk mencoba berbagai contoh kalimat! Sampai jumpa lagi di materi selanjutnya di Pandaikotoba dan follow juga instagramnya ya minasan.
Ingat belajar bahasa Jepang itu menyenangkan!がんばって!!