JLPTN4: Memperkaya Kosakata Menggunakan “Amari Nai” Secara Efektif
Dalam percakapan sehari-hari bahasa Jepang, minasan mungkin sering mendengar frasa “amari nai (あまりない)“. Frasa ini memiliki makna yang cukup luas, yaitu “tidak terlalu” atau “tidak banyak”.
Mempelajari “amari nai” membuka gerbang untuk memahami berbagai ekspresi dalam bahasa Jepang. Frasa ini tidak hanya digunakan untuk menyatakan kekurangan atau ketidakberadaan, tetapi juga untuk mengungkapkan berbagai nuansa seperti keraguan, ketidakpastian, atau bahkan keengganan.
Artikel ini akan menyelami makna dan penggunaan “amari nai” secara lebih mendalam. Kita akan mempelajari strukturnya, contoh kalimat, dan berbagai cara untuk mengekspresikan “tidak terlalu” dalam bahasa Jepang.
Mari bersama-sama menjelajahi dunia “amari nai” dan tingkatkan kemampuan bahasa Jepang minasan!
Pengertian “Amari nai” (あまりない)
“Amari Nai” (あまりない) secara harfiah berarti “tidak terlalu banyak” atau “tidak terlalu sering”. Ini digunakan untuk menyatakan bahwa suatu hal atau keadaan tidak terjadi secara intens atau tidak melebihi batas tertentu.
Contoh:
- 彼はあまり食べません。
(Kare wa amari tabemasen.)
Artinya: Dia tidak makan terlalu banyak. - 今日はあまり寒くないですね。
(Kyou wa amari samuku nai desu ne.)
Artinya: Hari ini tidak terlalu dingin, kan?
Dalam contoh-contoh ini, “Amari Nai” digunakan untuk menyatakan bahwa tindakan atau keadaan (makan banyak, dingin) tidak terjadi dalam jumlah atau tingkat yang tinggi.
Pola Kalimat “Amari Nai”
Struktur umumnya adalah:
- [A] + は + [B] + あまり + [Verb/Noun] + ないです。
[A] + は + [B] + amari + kata kerja/benda + naidesu。
Di mana:
- [A] adalah subjek atau topik kalimat.
- [B] adalah kata sifat atau keadaan yang hendak dijelaskan.
- [Verb/Noun] adalah kata kerja atau kata benda yang diberi penekanan.
Struktur lainnya adalah:
- kata “amari” + kata kerja bentuk negatif (bentuk “nai”/”masen”)
- kata “amari” + kata sifat “i” bentuk negatif (“i” hilang menjadi “kunai (desu)”)
- kata “amari” + kata sifat “na” bentuk negatif (“na” hilang menjadi “janai”/”ja arimasen”/”dewa nai”/”dewa arimasen”)
Struktur Kalimat Amari Nai
- Subjek (Optional):
Bisa berupa kata benda yang menunjukkan pelaku atau penerima tindakan.
Contoh: 私は (Watashi wa) – Saya
- Amari:
Berarti “tidak terlalu” atau “tidak banyak”. - [Kata Sifat / Kata Keterangan / Kata Benda]:
Menjelaskan hal yang “tidak terlalu” atau “tidak banyak” itu.
Penjabarannya:
Kata Sifat: Mendeskripsikan keadaan (misalnya: 上手じゃない jōzu janai = tidak jago)
Kata Keterangan: Menunjukkan frekuensi (misalnya: 行かない ikanai = tidak pergi)
Kata Benda: Menunjukkan jumlah (misalnya: 時間がない jikan ga nai = tidak ada waktu)
- Nai:
Bentuk negatif dari kata kerja “ある” (aru) yang berarti “ada” atau “ada disana”.
Struktur Lengkap:
Subjek (Optional) + Amari + [Kata Sifat/Kata Keterangan/Kata Benda] + Nai
Contoh Kalimat:
- 私はあまり日本語が上手じゃないです。(Watashi wa amari nihongo ga jōzu janai desu.) – Saya tidak terlalu jago bahasa Jepang. (Subjek + Amari + Kata Sifat + Nai)
- この映画はあまり面白くない。(Kono eiga wa amari omoshirokunai.) – Film ini tidak terlalu menarik. (Amari + Kata Sifat + Nai)
- 最近あまり外に食べに行かない。(Saikin amari soto ni tabe ni ikanai.) – Belakangan ini saya tidak sering makan di luar. (Amari + Kata Keterangan + Nai)
- 時間があまりない。(Jikan ga amari nai.) – Tidak ada banyak waktu.
(Amari + Kata Benda + Nai)
Catatan:
Amari nai bisa digunakan dalam kalimat formal dan informal. Minasan bisa menambahkan penekanan dengan menggunakan “あまりにも (amari ni mo)” sebelum “amari“.
Contoh: あまりにも高すぎる (amari ni mo takai sugiru) – terlalu mahal.
Cara Mengekspresikan “Amari Nai”
Amari nai (あまりない) adalah frasa serbaguna yang bisa digunakan untuk berbagai situasi. Berikut beberapa cara untuk mengekspresikan “amari nai” dalam bahasa Jepang:
1. Menyatakan Ketidakberadaan atau Kekurangan:
Ini adalah penggunaan paling umum dari “amari nai“. Digunakan untuk menyatakan sesuatu yang “tidak terlalu banyak” atau “hampir tidak ada“.
Contoh:
- 時間がない (Jikan ga nai):
Tidak ada banyak waktu. (kekurangan waktu) - お金があまりない (Okane ga amari nai):
Uang tidak terlalu banyak. (kekurangan uang) - 最近あまり日本語を話さない (Saikin amari nihongo o hanasanai):
Belakangan ini saya tidak banyak berbicara bahasa Jepang. (kekurangan praktik)
2. Menyatakan Keraguan atau Ketidakpastian:
“Amari nai” juga bisa digunakan untuk menyatakan keraguan atau ketidakpastian tentang sesuatu.
Contoh:
- あの人はあまり日本語が上手じゃないと思う。
(Ano hito wa amari nihongo ga jōzu janai to omou):
Menurutku, dia tidak terlalu jago bahasa Jepang. (keraguan tentang kemampuan) - この映画はあまり面白くなさそう。
(Kono eiga wa amari omoshirokunなさそう):
Film ini sepertinya tidak terlalu menarik. (ketidakpastian tentang kualitas) - 天気があまり良くないですね。
(Tenki ga amari yoku nai desu ne):
Cuacanya sepertinya tidak terlalu bagus ya. (ketidakpastian tentang cuaca)
3. Menyatakan Keengganan atau Ketidaksukaan (secara halus):
“Amari nai” bisa digunakan secara halus untuk menyatakan keengganan atau ketidaksukaan terhadap sesuatu.
Contoh:
- あまりコーヒーは好きじゃないです。
(Amari kōhī wa suki janai desu):
Saya tidak terlalu suka kopi. (ketidaksukaan secara halus) - 今晩はあまり外出したくない。
(Kyonban wa amari gaisho shitakunai):
Malam ini saya tidak terlalu ingin pergi keluar. (keengganan secara halus)
4. Menggunakan “Amari ni mo (あまりにも)” untuk Penekanan:
Minasan bisa menambahkan “あまりにも (amari ni mo)” sebelum “amari” untuk memberikan penekanan.
Contoh:
- あまりにも高すぎる (amari ni mo takai sugiru): Terlalu mahal.
- あまりにも簡単すぎる (amari ni mo kantan sugiru): Terlalu mudah.
Perhatikan konteks kalimat untuk menentukan makna “amari nai” yang paling sesuai.
“Amari nai” sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan terjemahan langsungnya ke bahasa Indonesia bisa bervariasi tergantung pada konteks.
Dengan memahami berbagai cara untuk mengekspresikan “amari nai”, minasan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang minasan dan berkomunikasi dengan lebih efektif.
Contoh perubahan kata kerja menjadi bentuk “nai” dan “masen”
a.Kelompok 1 (berakhiran u, ku, su, tsu, nu, bu, mu, gu ru)
- warau (tertawa) : warawanai / waraimasen (tidak tertawa)
- naku (menangis) : nakanai / nakimasen (tidak menangis)
- hanasu (berbicara) : hanasanai / hanashimasen (tidak berbicara)
- tatsu (berdiri) : tatanai / tachimasen (tidak berdiri)
- shinu (mati) : shinanai / shinimasen (tidak mati)
- asobu (bermain) : asobanai / asobimasen (tidak bermain)
- yomu (membaca) : yomanai / yomimasen (tidak membaca)
- kogu (mengayuh) : koganai / kogimasen (tidak mengayuh)
- toru (mengambil) : toranai / torimasen (tidak mengambil)
b.Kelompok 2 (berakhiran eru dan iru)
- taberu (makan) : tabenai / tabemasen (tidak makan)
- miru (melihat) : minai / mimasen (tidak melihat)
c.Kelompok tidak beraturan (berakhiran “suru”, kata “kuru”)
- sanpo suru (berjalan-jalan) : sanpo shinai / sanpo shimasen (tidak berjalan-jalan)
- kuru (datang) : konai / kimasen (tidak datang)
Contoh perubahan kata sifat “i” menjadi bentuk negatif “kunai”
- Hiroi (luas) : hirokunai (tidak luas)
- Karai (pedas) : karakunai (tidak pedas)
- Oishii (enak) : oishikunai (tidak enak)
- Omoshiroi (menarik) : omoshirokunai (tidak menarik)
- Samui (dingin) : samukunai (tidak dingin)
Contoh perubahan kata sifat “na” menjadi bentuk negatif “dewa nai”
- Kirai na (benci) : kirai dewa nai (tidak benci)
- Ninki na (terkenal) : ninki dewa nai (tidak terkenal)
- Shinsetsu na (ramah) : shinsetsu dewa nai (tidak ramah)
- Shizuka na (sepi) : shizuka dewa nai (tidak sepi)
- Suki na (suka) : suki dewa nai (tidak suka)
Contoh kalimat :
- あのレストランの料理はあまりおいしくなかったです。
(ano resutoran no ryori wa amari oishikunakatta desu.)
Artinya: Makanan di restoran itu tidak terlalu enak. - この町ではあまり雨が降りません。
(kono machi de wa amari ame ga furimasen)
Artinya: Di kota ini tidak terlalu sering hujan. - 彼はあまり早く寝ません。
(Kare wa amari hayaku nemasen.)
Artinya: Dia tidak tidur terlalu cepat. - その映画はあまり面白くなかったです。
(Sono eiga wa amari omoshirokunakatta desu.)
Artinya: Film itu tidak terlalu menarik. - あの本はあまり高くありませんでした。
(Ano hon wa amari takaku nakatta desu.)
Artinya: Buku itu tidak terlalu mahal.
Amari nai (あまりない) adalah frasa serbaguna dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menyatakan “tidak terlalu” atau “tidak banyak“.
Frasa ini memiliki struktur kalimat yang sederhana dan fleksibel, sehingga mudah dipelajari dan digunakan dalam berbagai situasi.
Dengan memahami penggunaan “amari nai” secara baik, minasan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang minasan dan berkomunikasi dengan lebih efektif dan alami.
Frasa ini dapat digunakan untuk menyatakan ketidakberadaan atau kekurangan, keraguan atau ketidakpastian, keengganan atau ketidaksukaan secara halus, dan memberikan penekanan pada intensitas.
Semoga artikel ini bermanfaat! Sampai ketemu lagi di materi selanjutnya di pandaikotoba dan follow juga instagramnya ya minasan. Teruslah berlatih menggunakan “amari nai” dalam percakapan dan tulisan minasan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepang minasan.