JLPT N4 ∼ていただけませんか (Te Itadakemasenka) ”Bisa Tolong?”
Belajar bahasa Jepang membuka pintu untuk memahami budaya dan komunikasi yang kaya. Salah satu aspek penting dalam bahasa Jepang adalah kesopanan, dan pola kalimat “Te Itadakemasenka” (〜ていただけませんか) adalah salah satu cara untuk meminta bantuan atau permintaan dengan sangat sopan.
Artikel ini akan menjelaskan cara menggunakan pola kalimat ini dengan cara yang mudah dipahami dan kasual.
Pengertian Pola Kalimat ∼ていただけませんか (Te Itadakemasenka)
Pola kalimat “Te Itadakemasenka” (∼ていただけませんか) digunakan untuk membuat permintaan dengan sangat sopan. Dalam bahasa Jepang, kesopanan sangat dihargai, terutama dalam situasi formal atau ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki status lebih tinggi.
Dalam bahasa Indonesia, pola kalimat ini dapat diartikan “bisa tolong?”. Sebenarnya, pola ini bisa dikatakan sebagai gabungan antara “te morau” dengan “masenka”.
Pola ini membantu menunjukkan rasa hormat dan kerendahan hati.
Cara Menggunakan “Te Itadakemasenka”
Untuk menggunakan pola ini, kita menggabungkan bentuk ~te dari kata kerja dengan “itadakemasenka.” Bentuk “te” dari kata kerja adalah dasar untuk berbagai pola kalimat dalam bahasa Jepang.
Rumus Umum:
Kata Kerja (bentuk te) + いただけませんか (itadakemasenka)
Contoh:
- 手伝う (tetsudau, membantu) -> 手伝っていただけませんか (tetsudatte itadakemasenka) – Bisakah Anda membantu saya?
- 見せる (miseru, menunjukkan) -> 見せていただけませんか (misete itadakemasenka) – Bisakah Anda menunjukkan kepada saya?
Contoh Kalimat
Berikut beberapa contoh kalimat menggunakan pola “Te Itadakemasenka”:
- この書類を確認していただけませんか。
- Kono shorui o kakunin shite itadakemasenka.
- Bisakah Anda memeriksa dokumen ini?
- 少し静かにしていただけませんか。
- Sukoshi shizuka ni shite itadakemasenka.
- Bisakah Anda sedikit tenang?
- 道を教えていただけませんか。
- Michi o oshiete itadakemasenka.
- Bisakah Anda memberitahu saya jalan?
- この問題を説明していただけませんか。
- Kono mondai o setsumei shite itadakemasenka.
- Bisakah Anda menjelaskan masalah ini?
- 写真を撮っていただけませんか。
- Shashin o totte itadakemasenka.
- Bisakah Anda mengambil foto?
Dalam setiap contoh di atas, “Te Itadakemasenka” digunakan untuk membuat permintaan dengan sangat sopan dan hormat.
Contoh perubahan kata kerja menjadi bentuk “te”
Kelompok 1 (berakhiran u, ku, su, tsu, nu, bu, mu, gu, ru)
- u menjadi tte : tsukau (menggunakan) > tsukatte
- ku menjadi ite* : kiku (mendengar, bertanya) > kiite
- su menjadi shite : hanasu (berbicara) > hanashite
- tsu menjadi tte : matsu (menunggu) > matte
- nu menjadi nde : shinu (mati) > shinde
- bu menjadi nde : yobu (memanggil) > yonde
- mu menjadi nde : yomu (membaca) > yonde
- gu menjadi ide : oyogu (berenang) > oyoide
- ru menjadi tte : okuru (mengirim) > okutte
*pengecualian untuk kata iku (pergi) > itte (meski berakhiran ku, khusus kata ini, akan berubah menjadi itte)
Kelompok 2 (berakhiran eru dan iru)
- eru menjadi ete : oshieru (mengajar, memberitahu) >oshiete
- iru menjadi ite : miru (melihat) > mite
Kelompok tidak beraturan (berakhiran suru dan kata kuru)
- suru menjadi shite : setsumei suru (menjelaskan) > setsumei shite
- kuru (datang) > kite
Variasi Penggunaan
Pola “Te Itadakemasenka” bisa digunakan dengan berbagai kata kerja untuk membuat berbagai permintaan sopan.
Beberapa contoh lainnya termasuk:
待つ (matsu, menunggu) -> 待っていただけませんか (matte itadakemasenka)
Bisakah Anda menunggu?
書く (kaku, menulis) -> 書いていただけませんか (kaite itadakemasenka)
Bisakah Anda menulisnya?
見せる (miseru, menunjukkan) -> 見せていただけませんか (misete itadakemasenka)
Bisakah Anda menunjukkan kepada saya?
Ada beberapa ungkapan lain yang serupa dengan “te itadakemasenka?”. Seperti “te moraemasenka?”, namun “te itadakemasenka?” lebih sopan dibandingkan ungkapan “te moraemasenka?”.
Lalu, jika ingin menyatakan bentuk yang lebih kasual, misalnya saat berbicara dengan teman akrab, kita bisa menggunakan “te moraenai?” dengan nada bertanya.
Kemudian, kita bisa juga gunakan “te kudasaimasenka?” atau “te kuremasenka?”. Pola “te kudasaimasenka?” lebih sopan dari “te kuremasenka?”. Tetapi, pada pola ini terdapat nuansa bahwa pembicara meminta permohonan pada orang lain untuk keperluan si pembicara sendiri.
Selain itu, pola yang paling kasual adalah “te kurenai?” dengan nada bertanya. Pola ini adalah gabungan pola “te kureru” dan “masenka”.
Perlu diingat juga, jika menggunakan pola “saseru”, yaitu menjadi “sasete itadakemasenka?”, maka artinya juga akan berubah menjadi “bolehkah saya?” atau “bisa izinkan saya untuk..?”.
Pola kalimat “Te Itadakemasenka” (〜ていただけませんか) adalah cara yang sangat sopan untuk membuat permintaan dalam bahasa Jepang. Menggunakan pola ini menunjukkan rasa hormat dan kesopanan, yang sangat penting dalam budaya Jepang.
Dengan memahami dan menggunakan pola ini, minasan dapat lebih percaya diri dalam berkomunikasi dalam situasi formal dan dengan orang-orang yang dihormati.
Teruslah berlatih menggunakan “Te Itadakemasenka” dalam percakapan minasan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang minasan.
Ikuti terus materi-materi pembalajaran bahasa jepang di webnya pandaikotoba agar kita bisa belajar berasama dan berbagi pengalaman dalam pembelajaran bahasa jepang dan tentang kejepangan. Jangan lupa juga kunjungi dan follow instagramnya juga.
Semoga artikel ini membantu minasan memahami pola kalimat ini dengan lebih baik, dan selamat belajar!
Ingat belajar bahasa jepan itu menyenagkan!! 頑張ってください!!