13 Jenis Manju, Varian Lezat yang Wajib Disantap
Manju, sebuah kelezatan tradisional Jepang yang menggoda, dibalut dalam adonan yang halus dengan berbagai isian yang mengejutkan di dalamnya. Salah satu kue tradisional Jepang (wagashi) ini merupakan seni kuliner yang telah menjadi bagian dari sejarah Jepang yang panjang.
Sebagai bagian dari tradisi kuliner Jepang yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari hingga variannya yang beraneka ragam, Manju adalah salah satu makanan penutup paling populer di dunia kuliner Jepang.
Dalam artikel ini, Pandai Kotoba akan mengajak Minasan untuk menelusuri jejak manis Manju, mengeksplorasi berbagai jenisnya, cara pembuatannya, serta pentingnya peran Manju dalam budaya dan tradisi kuliner Jepang. Yuk kita mulai!
Apa itu Manju?
Manju adalah kue tradisional Jepang yang biasanya terbuat dari adonan tepung terigu, gula, dan air yang dibentuk menjadi adonan, yang kemudian diisi dengan berbagai jenis isian, yang paling umum adalah pasta kacang merah manis yang disebut “anko.”
Anko adalah bahan yang sering digunakan dalam kue-kue Jepang dan merupakan pasta halus yang dibuat dari kacang merah, gula, dan kadang-kadang dicampur dengan berbagai varian rasa seperti kacang hijau atau biji wijen.
Manju biasanya memiliki berbagai bentuk dan rasa. Beberapa Manju memiliki bentuk yang mirip dengan roti bulat, sedangkan yang lain bisa berbentuk bunga, hewan, atau bentuk lainnya. Isian Manju juga bervariasi, di antaranya isian berbasis buah, kacang, krim, cokelat, matcha, atau bahkan bahan musiman seperti kesturi (kastanye) pada musim gugur.
Manju adalah camilan yang banyak dijual di berbagai toko kue, pasar swalayan, dan restoran di Jepang. Makanan ini juga sering ditemukan dalam bentuk makanan ringan yang cocok untuk dijadikan bekal saat bepergian atau untuk menemani minum teh. Manju adalah salah satu contoh makanan penutup tradisional Jepang yang sangat disukai dan telah menjadi bagian dari warisan kuliner Jepang tradisional.
Asal Usul Manju
Manju adalah salah satu kue tradisional Jepang yang memiliki sejarah panjang yang banyak mendapat pengaruh dari budaya Cina. Asal usul Manju dapat ditelusuri kembali hingga periode Nara (710-794 M), yang merupakan periode awal dalam sejarah Jepang.
Pada masa itu, Jepang mengadopsi banyak elemen budaya dari Cina, termasuk salah satu di antaranya adalah budaya kuliner. Manju sangat mirip dengan “mantou” salah satu panganan khas dari Cina yang kemudian diperkenalkan ke Jepang.
Mantou adalah sejenis kue yang terbuat dari adonan yang sama dengan Manju, tetapi biasanya tidak memiliki isian alias polos saja. Di Cina, mantou tergolong makanan pokok, alih-alih dijadikan sebagai makanan ringan atau camilan.
Kemudian, selama berabad-abad, Jepang mengolah kue Manju ini dengan cara mereka sendiri, menambahkan isian manis seperti pasta kacang merah yang dikenal sebagai “anko,” yang merupakan bahan umum untuk Manju. Variasi Manju yang lebih beragam, dengan berbagai rasa dan isian yang berbeda pun berkembang seiring berjalannya waktu.
Sebagai hasilnya, Manju telah menjadi salah satu makanan penutup dan camilan yang sangat populer di Jepang, dan tetap menjadi bagian penting dalam warisan kuliner Jepang hingga saat ini.
Jenis-Jenis Manju
Manju pun memiliki berbagai jenis dan variasi. Setiap jenis Manju memiliki karakteristik uniknya sendiri, dengan berbagai rasa dan isian yang membuat Manju menjadi camilan yang sangat beragam dan diminati para pecinta makanan Jepang.
Berikut ini adalah beberapa jenis Manju yang paling umum, di antaranya:
1. Shiose Souhonke
Berdasarkan catatan sejarah, Shiose Souhonke adalah manju yang pertama kali dijual di sebuah toko kecil di kota Nara oleh seorang pedagang asal Cina. Karena penjualan manjunya laku keras, maka popularitas kue tradisional ini pun menyebar luas dengan cepat pula. Toko ini kemudian pindah ke bagian utara Tokyo karena perang antara Nara dan Kyoto.
Yang menjadi ciri khas dari Shiose Souhonke adalah warnanya yang terang dengan isian kacang adzuki yang sangat lezat.
2. Usukawa Manju
Momen ketika manju menjadi populer membuat banyak wilayah di Jepang berinisiatif untuk membuat manju dengan resep lokal yang menjadi ciri khas setiap wilayah. Salah satu manju yang paling terkenal berasal dari Fukushima yang diciptakan tahun 1852.
Manju dari Fukushima dinamakan Usukawa Manju yang menggambarkan karakteristiknya yang berkulit tipis (うすい Usui = tipis; か わ Kawa = kulit). Adonan manju ini memang dibuat tipis yang terbuat dari tepung dan gula tebu.
Adonan tersebut kemudian diisi dengan isian pasta kacang adzuki lalu dikukus. Usukawa Manju mudah dikenali dari warnanya yang cenderung berwarna keemasan.
3. Ote Manju
Jenis manju ini populer di wilayah Okayama. Biasanya, jenis manju ini memiliki isian anko yang manis.
Ciri khasnya terletak pada permukaan luar yang tipis (bahkan nyaris transparan), yang terbuat dari campuran tepung beras hasil fermentasi amazake. Alhasil jenis manju ini memiliki rasa manis yang unik perpaduan anko dan rasa khas dari amazake (sake manis).
4. Kuri Manju
Kuri Manju adalah camilan khas selama musim gugur di Jepang, saat kastanye (kuri) tengah matang.Yang membuat Kuri Manju berbeda dengan jenis manju lainnya adalah penggunaan kastanye (kuri) dalam isiannya.
Isian kastanye yang dicincang halus dan dihaluskan tersebut biasanya dipadukan dengan isian anko (pasta kacang merah). Hasilnya adalah kue yang memiliki rasa manis dari anko yang dipadukan dengan rasa kastanye yang unik.
5. Matcha Manju
Matcha Manju adalah jenis Manju yang memiliki rasa dan aroma kuat dari bubuk teh hijau matcha. Cangkang luar dari Matcha Manju biasanya dibuat dengan menambahkan bubuk teh hijau matcha ke adonan. Ini memberikan nuansa warna hijau serta rasa teh hijau yang khas pada cangkang manju jenis ini.
Meskipun cangkangnya diberi rasa dengan matcha, isian dalam Matcha Manju bisa sangat bervariasi. Salah satu pilihan yang umum adalah anko, yang merupakan pasta kacang merah dengan rasa manis yang khas. Kombinasi rasa antara cangkang matcha dan isian anko menciptakan harmoni rasa yang memanjakan lidah.
Selain itu, Matcha adalah teh hijau yang dihaluskan menjadi bubuk, dan juga dikenal karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Karena itu, Matcha Manju juga membawa manfaat kesehatan dari teh hijau sebagai bahan campuran dalam pembuatannya.
6. Mizu Manju
Mizu Manju adalah variasi Manju yang berbeda dari jenis Manju lainnya karena teksturnya yang unik. “Mizu” dalam bahasa Jepang berarti “air,” sehingga nama “Mizu Manju” secara harfiah berarti “Manju air.”
Mizu Manju dikenal karena teksturnya yang unik. Cangkang luar jenis Manju ini memiliki lapisan yang lebih tipis dan lebih kenyal dibandingkan dengan Manju biasa. Teksturnya sering diibaratkan seperti “air” yang sebenarnya cenderung mirip jelly. Ini menciptakan sensasi yang menyegarkan dan menyenangkan saat menggigit jenis manju ini.
Isian dalam Mizu Manju bervariasi, tetapi sering kali berupa pasta kacang merah manis yang disebut “anko.” Selain anko, Mizu Manju juga bisa memiliki isian lain, seperti selai buah-buahan atau krim. Ini pun memberikan variasi rasa yang menarik.
Mizu Manju sering diidentikkan dengan musim panas di Jepang karena teksturnya yang segar dan lembut. Karena teksturnya yang seperti “air,” Mizu Manju adalah camilan yang ideal untuk dikonsumsi ketika cuaca panas.
7. Momiji Manju
Momiji Manju adalah variasi Manju yang khas karena bentuknya yang menyerupai daun momiji, salah satu tanaman khas Jepang. Jenis manju ini sering dijumpai di berbagai tempat wisata Jepang, terutama selama musim gugur ketika daun-daun momiji berubah warna menjadi merah dan oranye yang memukau.
Selain itu, Momiji Manju termasuk oleh-oleh khas Jepang paling populer.. Wisatawan membelinya sebagai kenang-kenangan dari perjalanan mereka ke tempat-tempat indah selama musim gugur di Jepang.
8. Yose Manju
“Yose” dalam bahasa Jepang berarti “ditarik” atau “dipijat,” dan nama jenis manju ini terinspirasi dari cara khusus ketika proses pembuatannya.
Yose Manju memiliki adonan yang lebih lembut dan empuk dibandingkan dengan Manju biasa. Hal ini dikarenakan proses pembuatan Yose Manju yang banyak melibatkan gerakan seperti pijatan atau tarikan sehingga menciptakan tekstur yang lembut dan kenyal.
9. Niku Manju
Niku Manju adalah jenis Manju yang berbeda dari Manju biasa karena tidak memiliki isian manis seperti anko (pasta kacang merah) atau isian manis lainnya. “Niku” dalam bahasa Jepang berarti “daging,” sehingga Niku Manju adalah Manju yang diisi dengan daging, bukan bahan-bahan manis seperti biasanya. Jenis manju ini adalah pilihan yang cocok bagi mereka yang lebih suka makanan gurih daripada makanan manis.
Isian Niku Manju diisi dengan berbagai jenis daging, seperti daging ayam, daging babi, atau udang. Cangkang luar Niku Manju biasanya terbuat dari adonan yang serupa dengan Manju biasa. Ini menciptakan keseimbangan antara rasa daging yang gurih dan cangkang Manju yang lembut.
10. Kani Manju
Kani Manju adalah jenis Manju yang diisi dengan olahan daging kepiting (kani). Jenis manju ini adalah camilan yang populer di beberapa daerah pesisir Jepang yang terkenal dengan hasil tangkapan kepitingnya yang lezat.
Beberapa Kani Manju mungkin memiliki variasi rasa, seperti Kani Manju dengan bumbu pedas atau Kani Manju dengan tambahan bahan-bahan lain untuk meningkatkan cita rasa dari jenis manju ini.
11. Cream Manju
Cream Manju adalah salah satu jenis Manju yang memiliki isian berbasis krim. Berbeda dengan Manju tradisional yang umumnya memiliki isian manis seperti anko atau pasta kacang merah, Cream Manju memasukkan unsur krim yang lembut dan manis.
Terdapat berbagai jenis krim yang biasa dijadikan isian jenis manju ini, seperti krim vanilla, krim cokelat, atau krim buah. Ini memberikan rasa yang lembut, manis, dengan aroma yang menyegarkan.
Jenis manju ini adalah makanan penutup yang ringan dan lezat yang cocok untuk dinikmati bersama dengan secangkir teh atau sebagai camilan ketika sore hari.
12. Sakura Manju
Khusus untuk merayakan mekarnya bunga sakura selama musim semi, jenis Manju ini dihiasi dengan bunga sakura kering untuk memberikan rasa yang khas serta tampilan yang unik dan menarik.
Selain anko, Sakura Manju juga bisa memiliki isian lain, seperti selai buah-buahan atau cokelat. Beberapa variasi juga dapat memiliki rasa bunga sakura yang lembut.
13. Yaki Manju
Tidak seperti kebanyakan jenis manju yang dibuat dengan cara dikukus, jenis manju ini sangat unik karena dibuat dengan cara dipanggang.
Yaki Manju dibuat dengan cara dipanggang untuk menghasilkan rasa gurih dan renyah pada cangkang adonan manju. Karena dipanggang, jenis manju ini memiliki cita rasa yang berbeda dari Manju yang dikukus. Cangkangnya biasanya lebih gurih dan renyah, sehingga menciptakan sensasi tekstur yang menarik, renyah di luar dan lembut di bagian dalam.
Demikian Minasan, berbagai jenis manju yang paling populer sebagai salah satu kue tradisional khas Jepang.
Dari rasa anko yang manis hingga isian daging yang gurih, Manju telah menyuguhkan petualangan rasa yang tak akan terlupakan. Apapun jenis manjunya, mari kita terus menjelajahi dunia kuliner Jepang yang kaya dan seolah tanpa akhir.
Bagi Minasan yang ingin mengetahui informasi lainnya tentang dunia Jepang, ikuti terus update artikel-artikel di pandaikotoba.net, dan konten-konten menarik dan edukatif lainnya di Instagram Pandai Kotoba dan channel Youtube Pandai Kotoba.
Mata!