Sake Jepang Terbuat dari Apa? Inilah Bahan-Bahan Utamanya!
Siapa yang tak kenal minuman khas dari Jepang ini. Ya, sake. Minuman tradisional Jepang yang dikenal orang mengandung alkohol dan bisa memabukkan. Lantas, pernahkah Minasan bertanya-tanya, sebenarnya sake Jepang terbuat dari apa, sih?
Faktanya, terdapat empat bahan utama untuk membuat sake. Sedangkan alkohol adalah kandungan yang dihasilkan karena faktor fermentasi.
Namun, ada juga pembuat sake yang menambahkan lagi alkohol pada sake yang sebenarnya sudah mengandung alkohol (meskipun beberapa jenis sake, seperti Amazake hanya mengandung alkohol di bawah 1%, bahkan ada jenis amazake yang sama sekali tidak mengandung alkohol).
Nah, bagi Minasan yang masih bertanya-tanya sake Jepang terbuat dari apa, simak daftar bahan-bahan utama pembuat sake berikut ini.
Jadi, Sake Jepang Terbuat dari Apa?
1. Air
Sebagai produk minuman, tentu saja air adalah bahan yang paling dominan dalam pembuatan sake. Sake terdiri dari 80% air dengan kualitas paling baik.
Para pembuat sake tak sembarangan menggunakan air untuk membuat sake. Air yang digunakan harus benar-benar murni demi menghasilkan sake terbaik.
Para pakar pembuat sake menggunakan air dari sumur yang dalam dan memastikan bahwa kandungan dalam air tersebut rendah zat mineral, seperti zat besi, kalium dan sebagainya.
Tak hanya itu, komposisi zat mineral dalam air pun sangat diperhatikan, karena komposisi yang tepat akan membantu proses fermentasi saat pembuatan sake.
2. Beras
Beras yang digunakan dalam pembuatan sake pun bukan beras yang biasa kita konsumsi, Minasan.
Dalam pembuatan sake, beras yang digunakan disebut beras Sakamai. Beras ini merupakan beras yang dibudidayakan secara khusus dan cocok digunakan sebagai bahan utama pembuatan sake.
Pasalnya, beras Sakamai dinilai mudah untuk difermentasi dan memiliki aroma yang khas.
Selain itu, beras Sakamai mampu menyerap lebih banyak air, serta mengandung lebih sedikit protein dan lemak dibandingkan beras yang biasa dikonsumsi.
3. Koji
Bahan selanjutnya adalah Koji, yang dijuluki sebagai bahan ajaib yang mampu memberikan rasa pada sake.
Lantas, Koji sebagai bahan pembuatan sake jepang terbuat dari apa?
Sebenarnya Koji adalah sejenis jamur yang disebut Aspergillus Oryzae yang berguna untuk menguraikan pati menjadi gula.
Kandungan enzim alfa-amilase dan glukoamilase dalam Koji yang berperan dalam pemecahan pati dalam beras menjadi gula.
Proses pembuatan Koji memakan waktu dari dua sampai tiga hari dan dianggap sebagai bahan penting karena pengaruhnya terhadap rasa dan aroma sake.
4. Ragi
Sementara Koji memecah pati beras menjadi gula, maka bahan Ragi mengubah gula menjadi alkohol dengan proses fermentasinya.
Ragi sangat berperan dalam menghasilkan aroma sake. Berkat ragi ini pula sake bisa menghasilkan aroma yang beragam.
Di antaranya, aroma pisang, melon merah, nanas, apel hijau, bahkan aroma bunga Sakura, lho!
5. Alkohol
Tak sedikit para pembuat sake yang menambahkan (lagi) alkohol sebagai bahan opsional dalam pembuatan sake.
Meskipun sake sebenarnya sudah mampu menghasilkan alkohol lewat fermentasi, namun sebagian master sake merasa perlu menambahkan alkohol sebagai komposisi tambahan.
Pasalnya, penambahan alkohol pada sake dapat membuat sake dapat disimpan lebih lama. Selain itu alkohol dapat berperan sebagai penyeimbang rasa sake.
Sake yang memang terbuat dari beras cenderung memiliki karakter aromatik dan rasa yang sangat fruity. Oleh karena itulah, dengan penambahan alkohol dapat membuat rasa sake lebih seimbang.
Faktanya, hampir 80% sake yang diproduksi massal menambahkan alkohol pada komposisi bahannya. Namun, kandungannya dibatasi maksimal sampai 10%.
Sake beralkohol biasanya diberi label non-junmai atau aruten. Sedangkan sake yang tidak diberi tambahan alkohol diberi label junmai, yang secara harfiah berarti beras murni.
Nah, demikian Minasan sejumlah bahan dasar yang biasa dijadikan sebagai bahan pembuatan sake Jepang, minuman khas tradisional negeri Sakura ini.
Semoga ulasan di atas bisa menjawab kegelisahan Minasan yang masih bertanya, “Sake Jepang terbuat dari apa sih?”
Bagi Minasan yang ingin tahu lebih banyak tentang kebudayaan Jepang bisa terus ikuti artikel dari Pandai Kotoba, ya.
Jangan lupa, ikuti juga media sosial Pandai Kotoba di Instagram, Tiktok, dan Youtube! Mata ne~