Menariknya 10 Permainan Anak Jepang yang Mirip Dengan Permainan Anak Indonesia
Permainan anak Jepang dan Indonesia sepertinya mirip-mirip, ya? Omong-omong mina san, masih ingat ngga, permainan apa saja yang kita mainkan saat kita kecil?
Sepertinya ada banyak permainan-permainan menarik yang jadi favorit mina san saat kecil untuk dimainkan dengan teman-teman saat itu. Mina san, di Jepang juga ada banyak permainan anak-anak yang ternyata ada juga di Indonesia, lho.
Penasaran sama permainannya apa saja? Yuk, kita intip dulu berbagai jenis permainannya!
1. Permainan Janken
Permainan anak Jepang yang satu ini adalah permainan suit. Siapa nih yang dulu, kalau mau memulai permainan, pasti harus bermain suit batu gunting kertas dulu?
Di Jepang juga ada permainan yang sama dengan permainan suit yang biasa kita lakukan dengan teman saat kecil. Permainan suit Jepang ini disebut dengan Janken.
Permainan Janken ini biasa dimainkan jika kita ingin membagi kelompok ataupun menentukan pilihan urutan permainan. Jika di Indonesia memulai permainan dengan meneriakkan kata batu-gunting-kertas, sedangkan di Jepang dilakukan dengan memulai meneriakkan kata Jen-Ken-Pon. Cukup mirip, bukan mina san?
2. Permainan Koma
Permainan anak Jepang selanjutnya adalah Koma. Di Indonesia pun ada juga permainan anak yang mirip dengan permainan ini, yaitu gasing.
Koma bisa terbuat dari berbagai material atau bahan dan terdiri dari beberapa tipe. Cara bermainnya adalah dengan memutarkan mainan ini menggunakan tali. Ada juga Beigoma, permainan sejenis Koma, sangat popular di Jepang pada tahun 1920an, terbuat dari besi.
Di jaman modern ini mungkin sudah jarang ditemui gasing model tradisional, tapi masih ada gasing dengan model terbaru ini. Meskipun dikatakan lebih canggih, tapi inti dari permainannya tetap sama.
3. Permainan Lompat Tali
Ternyata permainan lompat tali ini merupakah salah satu permainan anak Jepang, lho mina san.
Di Jepang, permainan ini disebut dengan Nawatobi. Permainan ini dimainkan oleh dua orang yang memegang ujung masing-masing tali. Pemain lainnya melompat ke dalam putaran tali itu. Meski sekilas dimainkan oleh beberapa orang, permainan ini ternyata juga bisa dimainkan sendirian atau satu orang. Kita bisa mengikatkan tali diantara tiang atau tempat yang bisa mengaitkan tali lalu melompat diantaranya.
Jadi meskipun sendiri kita bisa memainkan permainan ini ya. Tak sekadar menjadi permainan, di Jepang, permainan ini bahkan sering dijadikan kompetisi.
4. Permainan Ohajiki
Siapa yang tidak tahu, sih dengan permainan kelereng?
Di Jepang Permainan Kelereng biasa disebut Ohajiki. Ohajiki adalah permainan dengan menggunakan kelereng berbentuk pipih (Ohajiki) dengan diameter 1-1,5 cm.
Bedanya, jika di Indonesia umumnya anak laki-laki yang memainkan permainan ini, di Jepang anak perempuan yang biasanya memainkan permainan ini. Peraturan dasar dari permainan ini sama dengan permainan kelereng di Indonesia, kita harus membidik dan menembak Ohajiki. Jika berhasil ditembak, maka boleh diambil sang penembak.
5. Permainan Ayatori
Dalam film Doraemon kita pasti tidak asing dengan adegan Nobita memainkan karet dengan berbagai macam bentuk. Nah, permainan ini disebut dengan Ayatori. Ayatori merupakan permainan tradisional yang menggunakan karet untuk dibuat menjadi berbagai macam bentuk. Di Indonesia juga anak-anak banyak yang membuat permainan dengan karet yang dibuat dengan berbagai macam bentuk.
6. Permainan Takeuma
Di zaman modern ini mungkin sudah jarang kita temui permainan tradisional ini.
Takeuma di Indonesia disebut dengan Egrang. Permainan ini ternyata memang berasal dari Jepang.
Cara memainkannya, pemain berjalan dengan menggunakan dua buah tongkat panjang yang dipasangkan papan kecil di tiap tongkat sebagai pijakan. Semakin tinggi papan egrang atau takeuma, maka akan semakin sulit untuk menyeimbangkan badan.
Di Indonesia saat merayakan kemerdekaan biasanya permainan ini dijadikan salah satu cabang perlombaan.
7. Permainan Origami
Origami sangat terkenal tidak hanya di Indonesia. Permainan seni melipat kertas ini banyak diminati oleh orang di seluruh dunia.
Di Indonesia saat kita belajar di Taman Kanak Kanak akan diajarkan cara melipat seni kertas (origami). Saat ini Origami menjadi kesenian budaya Jepang, padahal dulunya origami ini hanya permainan keterampilan anak anak di Jepang.
8. Permainan Hanetsuki
Hanetsuki sama seperti permainan badminton tanpa menggunakan net. Permainan ini menggunakan raket yang disebut hagoita, terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang, dan kok yang berwarna-warni. Sering dimainkan oleh para anak perempuan di tahun baru. Ada 2 cara bermain Hanetsuki.
Pertama, bersaing memukul kok tinggi-tinggi selama mungkin. Kedua, saling memukul kok antara pemain satu dengan lainnya (seperti badminton). Pemain yang gagal memukul akan menerima hukuman, yaitu wajahnya akan dicoret dengan menggunakan tinta.
Di Indonesia juga pasti pernah kita jumpai permainan seperti ini. Biasanya anak anak yang ingin bermain badminton namun belum memiliki raket akan dibuatkan raket yang terbuat dari papan kayu untuk bermain bersama teman temanya.
9. Permainan Menko
Menko merupakan permainan anak Jepang dengan menggunakan kartu bergambar, berbentuk lingkaran maupun persegi, dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Cara mainnya adalah setiap pemain berusaha membalikkan kartu lawan dengan cara menyerang atau melempar satu kartu ke kartu lainnya. Jika berhasil, kartu yang terbalik boleh diambil.
Pemenangnya adalah pemain yang memiliki kartu paling banyak di akhir permainan. Di Indonesia biasanya kartu permainan ini sudah dimodifikasi dengan berbagai gambar menarik, namun ini permainannya tetap sama.
10. Permainan Kagome Kagome
Kagome Kagome adalah permainan anak Jepang yang dimainkan sekelompok anak-anak yang bernyanyi sambil berjalan bergandengan tangan melingkari seorang anak yang sedang menjadi oni. Lagu yang dinyanyikan adalah lagu anak-anak Kagome Kagome. Anak yang menjadi Oni duduk mendekam di tengah lingkaran sambil menutup mata dengan kedua belah tangan.
Ketika lagu selesai dinyanyikan, anak itu harus menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Anak yang namanya berhasil ditebak mendapat giliran berjaga. Permainan ini umumnya dilakukan oleh kelompok kecil yang terdiri dari 5 hingga 6 orang anak.
Bila peserta terlalu banyak, anak yang sedang menjadi Oni sulit untuk menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Permainan dimulai dengan janken untuk mengundi anak yang akan dijadikan Oni.
Permainan ini mirip dengan permainan di Indonesia yang biasa dibilang ‘orang kaya orang miskin’ dimulai dengan batu gunting kertas untuk membagi kelompok lalu menyanyikan lagu saya orang kaya saya orang miskin untuk merebut pemain lawannya.
Bagaimana mina san? ternyata banyak permainan anak di Jepang yang mirip dengan permainan yang kita mainkan saat kecil ya. Untuk mina san yang ingin tahu lebih banyak tentang permainan anak Jepang, silakan baca artikel berikut ya!
Ja, mata ne~
Source : japanesestation.com, bobo.grid.id