Onomatope Cuaca dalam Bahasa Jepang (天気のオノマトペ)
Dalam bahasa Jepang, onomatope tidak hanya digunakan untuk meniru suara, tetapi juga untuk menggambarkan suasana dan kondisi alam, termasuk cuaca! Dari hujan yang “shitoshito” turun dengan lembut hingga angin badai yang bertiup “byuubyu”, onomatope cuaca memberikan cara ekspresif untuk mendeskripsikan lingkungan sekitar. Dengan memahami onomatope ini, minasan dapat lebih mudah memahami deskripsi cuaca dalam percakapan sehari-hari, berita, manga, dan anime. Yuk, kita pelajari bersama!

Pengertian Onomatope Cuaca (オノマトペ)
Onomatope adalah kata tiruan bunyi atau kata yang meniru suara dan keadaan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Jepang, onomatope sering digunakan dalam percakapan, manga, anime, hingga sastra untuk menggambarkan suasana, suara, atau kondisi tertentu dengan lebih hidup. Onomatope cuaca adalah kata-kata yang menirukan suara atau gambaran kondisi cuaca seperti hujan, angin, petir, dan sebagainya. Kata-kata ini memberikan kesan lebih hidup dan ekspresif dalam percakapan maupun tulisan.
Peran Onomatope dalam Mendeskripsikan Cuaca
Onomatope dalam bahasa Jepang memiliki peran penting dalam menggambarkan suasana dan kondisi cuaca dengan lebih ekspresif dan hidup. Berbeda dengan bahasa lain yang sering menggunakan deskripsi panjang, bahasa Jepang mengandalkan onomatope untuk memberikan nuansa yang lebih kuat dalam percakapan, tulisan, dan media seperti manga serta anime.
1. Memberikan Gambaran yang Lebih Hidup
Onomatope memungkinkan seseorang untuk membayangkan atau merasakan suasana cuaca dengan lebih jelas. Misalnya, daripada hanya mengatakan “hujan turun”, orang Jepang dapat menggunakan ザーザー (zaazaa) untuk menggambarkan hujan deras atau シトシト (shitoshito) untuk hujan rintik-rintik, sehingga pendengar lebih memahami intensitas hujan yang dimaksud.
2. Digunakan dalam Berbagai Media dan Percakapan Sehari-hari
Onomatope sering digunakan dalam:
- Percakapan sehari-hari, seperti saat berbicara tentang cuaca kepada teman atau keluarga.
- Manga dan anime, untuk menunjukkan suasana cerita, misalnya suara angin kencang dengan ヒューヒュー (hyuu-hyuu) atau gemuruh petir dengan ゴロゴロ (gorogoro).
Berita cuaca, untuk membuat laporan cuaca lebih menarik dan mudah dipahami.
3. Mempermudah Pemahaman untuk Pembelajar Bahasa Jepang
- Bagi pembelajar bahasa Jepang, memahami onomatope cuaca dapat membantu mereka mengerti deskripsi kondisi alam lebih cepat. Onomatope juga sering digunakan dalam percakapan informal, sehingga memahami penggunaannya akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Jepang.
- Secara keseluruhan, onomatope adalah elemen unik dalam bahasa Jepang yang memberikan warna dalam mendeskripsikan cuaca dan memperkaya ekspresi dalam komunikasi sehari-hari.
Kategori Onomatope Cuaca dalam Bahasa Jepang
Onomatope cuaca dalam bahasa Jepang dapat dikategorikan berdasarkan kondisi cuacanya, yaitu cerah/panas, mendung, hujan, badai/petir, dan salju/dingin.
Onomatope untuk Cuaca Cerah / Panas
Saat cuaca cerah dan matahari bersinar terik, bahasa Jepang memiliki berbagai onomatope untuk menggambarkan suasana tersebut. Berikut beberapa di antaranya:
- カンカン (Kankan) – Terik dan Panas Menyengat
Digunakan untuk menunjukkan matahari yang bersinar sangat terang dan panas yang menyengat.
例文 (Contoh Kalimat):
カンカン照りの太陽の下で遊んだら、すぐに日焼けしてしまった。
(Kankan deri no taiyou no shita de asondara, sugu ni hiyake shite shimatta.) – Setelah bermain di bawah terik matahari, aku langsung terbakar matahari.
- ギラギラ (Gira-gira) – Silau dan Menyilaukan
Menunjukkan cahaya yang sangat terang, sering digunakan untuk matahari yang menyilaukan.
例文 (Contoh Kalimat):
夏の午後、ギラギラとした太陽が照りつける。
(Natsu no gogo, giragira to shita taiyou ga teritsukeru.) – Di sore musim panas, matahari bersinar menyilaukan.
- ジリジリ (Jirijiri) – Panas yang Membakar
Menggambarkan sensasi panas yang membakar kulit, seperti saat berada di bawah sinar matahari dalam waktu lama.
例文 (Contoh Kalimat):
砂浜を裸足で歩くと、足の裏がジリジリと熱くなった。
(Sunahama o hadashi de aruku to, ashi no ura ga jirijiri to atsuku natta.) – Ketika berjalan di pantai tanpa alas kaki, telapak kakiku terasa panas terbakar.

- カッ (Ka’) – Sinar Matahari yang Menyilaukan Seketika
Digunakan untuk menggambarkan kilatan sinar matahari yang tiba-tiba dan sangat terang.
例文 (Contoh Kalimat):
窓の外を見ると、太陽がカッと輝いていた。
(Mado no soto o miru to, taiyou ga ka’ to kagayaite ita.) – Ketika melihat keluar jendela, matahari bersinar dengan sangat terang.
2. Onomatope untuk Cuaca Mendung / Berawan
Saat cuaca mendung atau berawan, langit biasanya tampak gelap, udara terasa lembap, dan suasana menjadi lebih tenang atau bahkan suram. Dalam bahasa Jepang, ada beberapa onomatope yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi ini.
- どんより (Don’yori) – Langit Kelabu dan Suram
Onomatope ini digunakan untuk menggambarkan langit yang tertutup awan tebal, tampak gelap, dan suasana terasa berat atau muram.
例文 (Contoh Kalimat):
- どんよりとした天気が続いている。
(Don’yori to shita tenki ga tsuzuite iru.) -Cuaca mendung terus berlanjut. - 空がどんよりしていて、気分まで沈んでしまう。
(Sora ga don’yori shite ite, kibun made shizunde shimau.) – Langit yang kelabu membuat suasana hati ikut murung.
- モヤモヤ (Moyamoya) – Kabut Tipis atau Perasaan Tidak Jelas
Onomatope ini digunakan untuk menggambarkan suasana berkabut yang membuat pandangan menjadi buram atau samar. Selain itu, “moyamoya” juga dapat merujuk pada perasaan tidak menentu atau bimbang.
例文 (Contoh Kalimat):
- 朝はモヤモヤと霧がかかっていた。
(Asa wa moyamoya to kiri ga kakatte ita.) – Di pagi hari, kabut tipis menyelimuti udara. - 頭の中がモヤモヤして、何も考えられない。
(Atama no naka ga moyamoya shite, nani mo kangaerarenai.) – Pikiranku terasa kabur, aku tidak bisa berpikir jernih.

- しっとり (Shittori) – Udara Lembap dan Tenang
Onomatope ini menggambarkan udara yang lembap setelah hujan atau saat cuaca mendung. “Shittori” juga bisa merujuk pada suasana yang tenang dan damai.
例文 (Contoh Kalimat):
- 雨の後、庭がしっとりと湿っている。
(Ame no ato, niwa ga shittori to shimette iru.) – Setelah hujan, taman terasa lembap. - しっとりとした空気が心を落ち着かせる。
(Shittori to shita kuuki ga kokoro o ochitsukaseru.) – Udara yang lembap dan tenang membuat hati terasa damai.
- ぼんやり (Bonyari) – Langit Samar dan Tidak Jelas
“ぼんやり (bonyari)” digunakan untuk menggambarkan langit yang samar atau tidak jelas akibat mendung atau kabut. Bisa juga merujuk pada seseorang yang melamun atau kurang fokus.
例文 (Contoh Kalimat):
- ぼんやりとした空が広がっている。
(Bonyari to shita sora ga hirogatte iru.) -Langit mendung menyelimuti seluruh area. - 遠くの山がぼんやりと霞んで見える。
(Tooku no yama ga bonyari to kasunde mieru.) – Gunung di kejauhan terlihat samar-samar karena kabut.
3. Onomatope untuk Hujan dalam Bahasa Jepang
Hujan memiliki berbagai bentuk dan intensitas, mulai dari gerimis yang lembut hingga hujan badai yang deras. Dalam bahasa Jepang, terdapat banyak onomatope yang menggambarkan suara dan keadaan hujan dengan lebih hidup.
- ぽつぽつ (Potsu-potsu) – Gerimis Awal
Onomatope ini digunakan untuk menggambarkan tetesan hujan yang mulai turun perlahan, seperti rintik-rintik kecil sebelum hujan deras.
例文 (Contoh Kalimat):
- 空からぽつぽつと雨が降り始めた。
(Sora kara potsu-potsu to ame ga furihajimeta.) – Tetesan hujan mulai turun dari langit. - ぽつぽつとした雨が、傘なしでも気にならないほどだった。
(Potsu-potsu to shita ame ga, kasa nashi demo ki ni naranai hodo datta.) – Gerimis kecil ini tidak cukup mengganggu meskipun tanpa payung.
- しとしと (Shito-shito) – Hujan Rintik yang Tenang
“しとしと” menggambarkan hujan yang turun dengan lembut dan perlahan, sering kali menciptakan suasana damai dan tenang.
例文 (Contoh Kalimat):
- 夜の街にしとしとと雨が降っている。
(Yoru no machi ni shito-shito to ame ga futte iru.) – Hujan rintik turun dengan tenang di kota pada malam hari. - しとしとと降る雨の音を聞きながら本を読むのが好きだ。
(Shito-shito to furu ame no oto o kiki nagara hon o yomu no ga suki da.) – Aku suka membaca buku sambil mendengar suara hujan rintik-rintik.

- ざあざあ (Zaa-zaa) – Hujan Deras
Onomatope ini digunakan untuk menggambarkan hujan deras yang turun dengan deras dan menghasilkan suara yang cukup keras.
例文 (Contoh Kalimat):
- 突然、空が暗くなりざあざあと雨が降り出した。
(Totsuzen, sora ga kuraku nari zaa-zaa to ame ga furidashita.) – Tiba-tiba langit menjadi gelap dan hujan turun dengan deras. - 昨日の夜はざあざあ降る雨の音で眠れなかった。
(Kinou no yoru wa zaa-zaa furu ame no oto de nemurenakatta.) – Semalam aku tidak bisa tidur karena suara hujan deras.
- バシャバシャ (Basha-basha) – Hujan yang Membasahi Segalanya
“バシャバシャ” menggambarkan hujan yang menyebabkan air menciprat ke mana-mana, misalnya saat seseorang berjalan di genangan air atau saat kendaraan melintasi jalanan basah.
例文 (Contoh Kalimat):
- 子供たちはバシャバシャと水たまりで遊んでいる。
(Kodomo-tachi wa basha-basha to mizutamari de asonde iru.) – Anak-anak bermain di genangan air dengan cipratan ke mana-mana. - 強い風が吹いて、雨水がバシャバシャとかかる。
(Tsuyoi kaze ga fuite, amemizu ga basha-basha to kakaru.) – Angin kencang bertiup, membuat air hujan menciprat ke mana-mana.
- ポチャポチャ (Pocha-pocha) – Hujan Membentuk Genangan
“ポチャポチャ” menggambarkan suara air hujan yang jatuh ke dalam genangan atau suara langkah seseorang di genangan air.
例文 (Contoh Kalimat):
- 靴が濡れてポチャポチャと音を立てながら歩いた。
(Kutsu ga nurete pocha-pocha to oto o tatenagara aruita.) – Sepatuku basah dan berbunyi “pocha-pocha” saat berjalan. - 雨が止んでも、道にはまだポチャポチャと水たまりが残っている。
(Ame ga yan demo, michi ni wa mada pocha-pocha to mizutamari ga nokotte iru.) – Meskipun hujan sudah berhenti, masih ada genangan air di jalan.
4. Onomatope untuk Badai dan Petir
Badai dan petir sering kali menciptakan suasana yang dramatis dengan suara gemuruh, kilatan cahaya, dan angin kencang. Dalam bahasa Jepang, terdapat berbagai onomatope yang dapat menggambarkan fenomena cuaca ekstrem ini dengan lebih hidup.
- ゴロゴロ (Goro-goro) – Gemuruh Guntur yang Jauh
“ゴロゴロ” adalah onomatope yang menggambarkan suara guntur bergemuruh dari kejauhan. Selain itu, kata ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan suara benda besar yang berguling atau bahkan perasaan malas saat seseorang berbaring tanpa melakukan apa pun.
例文 (Contoh Kalimat):
- 遠くで雷がゴロゴロと鳴っている。
(Tōku de kaminari ga goro-goro to natte iru.) – Guntur bergemuruh di kejauhan. - 怖がる子供が、雷のゴロゴロという音を聞いて泣き出した。
(Kowagaru kodomo ga, kaminari no goro-goro to iu oto o kiite nakidashita.) – Anak yang ketakutan menangis saat mendengar suara gemuruh petir.
- ピカッ (Pika) – Kilatan Petir yang Cepat
“ピカッ” menggambarkan kilatan cahaya yang sangat terang dan cepat, seperti saat petir menyambar sebelum suara guntur terdengar. Kata ini juga terkenal karena digunakan dalam nama karakter “Pikachu” yang mengeluarkan listrik.
例文 (Contoh Kalimat):
- 夜空にピカッと雷が光った。
(Yozora ni pika to kaminari ga hikatta.) – Petir menyambar dengan kilatan terang di langit malam. - ピカッと光った後、すぐにゴロゴロと雷の音が聞こえた。
(Pika to hikatta ato, sugu ni goro-goro to kaminari no oto ga kikoeta.) – Setelah kilatan petir, suara gemuruh segera terdengar.
- ドカーン (Dokaan) – Ledakan Petir yang Menggelegar
“ドカーン” adalah onomatope yang menggambarkan suara ledakan keras, termasuk suara petir yang menyambar dengan kuat di dekat kita.
例文 (Contoh Kalimat):
- 突然、ドカーンと雷が落ちてびっくりした。
(Totsuzen, dokaan to kaminari ga ochite bikkuri shita.) – Tiba-tiba, petir menyambar dengan suara keras, membuatku terkejut. - ものすごい音でドカーンと雷が鳴った。
(Monosugoi oto de dokaan to kaminari ga natta.) – Suara petir menggelegar dengan sangat keras.

- ビュービュー (Byuu-byuu) – Angin Kencang Bertiup
“ビュービュー” menggambarkan suara angin kencang yang bertiup, sering kali terjadi saat badai besar datang.
例文 (Contoh Kalimat):
- 台風の影響で、外はビュービューと風が吹いている。
(Taifuu no eikyō de, soto wa byuu-byuu to kaze ga fuite iru.) – Karena dampak topan, angin bertiup kencang di luar. - 山の上では、冷たい風がビュービュー吹いている。
(Yama no ue de wa, tsumetai kaze ga byuu-byuu fuite iru.) – Di puncak gunung, angin dingin bertiup kencang.
- ザーッ (Zaa) – Hujan Lebat saat Badai
“ザーッ” menggambarkan suara hujan deras yang turun terus-menerus, sering kali terjadi saat badai besar.
例文 (Contoh Kalimat):
- 空が暗くなり、突然ザーッと雨が降り始めた。
(Sora ga kuraku nari, totsuzen zaa to ame ga furihajimeta.) – Langit menjadi gelap, lalu tiba-tiba hujan deras mulai turun. - 窓の外では、ザーッと大雨が降っている。
(Mado no soto de wa, zaa to ōame ga futte iru.) – Di luar jendela, hujan deras turun dengan deras.
5. Onomatope untuk Salju dan Cuaca Dingin
Cuaca dingin dan salju memiliki suasana yang khas dengan angin berhembus, salju turun dengan lembut, dan terkadang badai salju yang ganas. Dalam bahasa Jepang, terdapat berbagai onomatope yang dapat menggambarkan suasana musim dingin ini dengan lebih hidup dan ekspresif.
- しんしん (Shin-shin) – Salju Turun dengan Tenang
“しんしん” menggambarkan suasana di mana salju turun dengan lembut dan terus-menerus, menciptakan suasana yang hening dan damai. Kata ini sering digunakan dalam puisi dan deskripsi pemandangan musim dingin yang indah.
例文 (Contoh Kalimat):
- 外では雪がしんしんと降っている。
(Soto de wa yuki ga shin-shin to futte iru.) – Di luar, salju turun dengan lembut dan tenang. - 真夜中、雪がしんしんと積もっていく。
(Mayonaka, yuki ga shin-shin to tsumotte iku.) – Di tengah malam, salju terus menumpuk dengan lembut.

こんこん (Kon-kon) – Salju yang Turun Sedikit-sedikit
“こんこん” menggambarkan salju yang turun perlahan dalam jumlah kecil. Kadang-kadang juga digunakan untuk menggambarkan suara kelembutan, seperti batuk kecil dalam “こんこん咳 (kon-kon seki)” yang berarti batuk ringan.
例文 (Contoh Kalimat):
- 朝から雪がこんこんと降り続いている。
(Asa kara yuki ga kon-kon to furitsuzuite iru.) -Sejak pagi, salju turun perlahan-lahan terus menerus. - 窓の外にこんこんと降る雪が見える。
(Mado no soto ni kon-kon to furu yuki ga mieru.) — Dari jendela, terlihat salju turun sedikit demi sedikit.
- ふわふわ (Fuwa-fuwa) – Salju yang Lembut dan Ringan
“ふわふわ” menggambarkan sesuatu yang lembut, ringan, dan mengambang, seperti salju yang jatuh perlahan atau salju yang baru menumpuk di tanah. Kata ini juga digunakan untuk menggambarkan bantal atau bulu yang empuk.
例文 (Contoh Kalimat):
- 公園の芝生にふわふわの雪が積もっている。
(Kōen no shibafu ni fuwa-fuwa no yuki ga tsumotte iru.) – Salju yang lembut menumpuk di rumput taman. - ふわふわとした雪が空から舞い降りる。
(Fuwa-fuwa to shita yuki ga sora kara maioriru.) – Salju yang ringan dan lembut berjatuhan dari langit.
- さくさく (Saku-saku) – Suara Langkah di Atas Salju
“さくさく” adalah onomatope yang menggambarkan suara yang dihasilkan saat berjalan di atas salju segar yang masih empuk. Kata ini juga digunakan untuk menggambarkan tekstur makanan yang renyah, seperti biskuit atau gorengan.
例文 (Contoh Kalimat):
- 靴の下でさくさくと雪が鳴る。
(Kutsu no shita de saku-saku to yuki ga naru.) -Salju berbunyi ‘saku-saku’ di bawah sepatu. - さくさくとした音を立てながら雪道を歩く。
(Saku-saku to shita oto o tatenagara yukimichi o aruku.) – Berjalan di jalan bersalju sambil mendengar suara ‘saku-saku’ dari langkah kaki.
- びゅーびゅー (Byuu-byuu) – Angin Dingin yang Kencang
“びゅーびゅー” menggambarkan suara angin dingin yang bertiup dengan kencang, biasanya selama badai musim dingin atau saat suhu sangat rendah.
例文 (Contoh Kalimat):
- 冬の夜、外では風がびゅーびゅー吹いている。
(Fuyu no yoru, soto de wa kaze ga byuu-byuu fuite iru.) – Di malam musim dingin, angin bertiup kencang di luar. - 山の頂上では、びゅーびゅーと冷たい風が吹いていた。
(Yama no chōjō de wa, byuu-byuu to tsumetai kaze ga fuite ita.) – Di puncak gunung, angin dingin bertiup kencang.

- ざくざく (Zaku-zaku) – Suara Menginjak Salju yang Padat
“ざくざく” menggambarkan suara berat saat berjalan di atas salju yang sudah mulai memadat atau mencair sedikit. Kata ini juga sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang bertekstur kasar atau tajam.
例文 (Contoh Kalimat):
- 太陽が昇ると、雪が溶け始めてざくざくとした感触になる。
(Taiyō ga noboru to, yuki ga tokehajimete zaku-zaku to shita kanshoku ni naru.) – Saat matahari terbit, salju mulai mencair dan terasa ‘zaku-zaku’ saat diinjak. - 雪が凍っていて、歩くたびにざくざくと音がする。
(Yuki ga kootte ite, aruku tabi ni zaku-zaku to oto ga suru.) – Salju membeku, dan setiap langkah kaki menghasilkan suara ‘zaku-zaku’.
Contoh Kalimat
- カンカン照りの太陽の下で遊んだら、すぐに日焼けしてしまった。
(Kankan deri no taiyou no shita de asondara, sugu ni hiyake shite shimatta.) – Setelah bermain di bawah terik matahari, aku langsung terbakar matahari.
- 夏の午後、ギラギラとした太陽が照りつける。
(Natsu no gogo, giragira to shita taiyou ga teritsukeru.) – Di sore musim panas, matahari bersinar menyilaukan.
- 空がどんよりしていて、雨が降りそうだ。
(Sora ga don’yori shite ite, ame ga furisou da.) – Langit tampak mendung, sepertinya akan turun hujan.
- 朝はモヤモヤしていて、前がよく見えなかった。
(Asa wa moyamoya shite ite, mae ga yoku mienakatta.) – Pagi tadi berkabut, jadi aku tidak bisa melihat ke depan dengan jelas.

- 夜中にザーザー雨の音が聞こえた。
(Yonaka ni zaazaa ame no oto ga kikoeta.) -Di tengah malam, terdengar suara hujan deras.
- 外ではシトシトと雨が降っている。
(Soto de wa shitoshito to ame ga futte iru.) – Di luar, hujan rintik-rintik sedang turun.
- 遠くで雷がゴロゴロと鳴っている。
(Tooku de kaminari ga gorogoro to natte iru.) – Di kejauhan, terdengar suara guntur bergemuruh.
- 突然、空がピカピカと光った後、大きな雷が鳴った。
(Totsuzen, sora ga pikapika to hikatta ato, ookina kaminari ga natta.) – Tiba-tiba, langit berkedip-kedip karena petir, lalu terdengar suara guntur besar.

- 山の上ではサラサラと雪が降っていた。
(Yama no ue de wa sarasara to yuki ga futte ita.) – Di atas gunung, salju turun dengan lembut.
- 冬の夜、冷たい風がヒューヒューと吹いていた。
(Fuyu no yoru, tsumetai kaze ga hyuu-hyuu to fuite ita.) – Di malam musim dingin, angin dingin bertiup kencang.
Kesimpulan
Onomatope cuaca dalam bahasa Jepang memberikan ekspresi yang lebih hidup dan jelas dalam mendeskripsikan kondisi alam. Dengan menggunakan onomatope, seseorang dapat menggambarkan intensitas hujan, terik matahari, gemuruh petir, hingga dinginnya angin musim dingin secara lebih ekspresif. Onomatope ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, berita cuaca, manga, anime, dan literatur Jepang, sehingga penting bagi pembelajar bahasa Jepang untuk memahami dan menggunakannya dengan baik.
Dengan menguasai onomatope cuaca, kita dapat memperkaya kosakata dan berbicara lebih alami seperti penutur asli Jepang. Yuk, terus semangat latihan dan jangan malu buat coba-coba berbagai contoh kalimat! Sampai ketemu lagi di materi seru berikutnya bareng Pandaikotoba. Oh iya, jangan lupa follow Instagram-nya juga ya, Minasan!
Belajar bahasa Jepang itu asyik banget, lho. がんばってね!!

