Mengenal 4 Stiker Kendaraan di Jepang: Simbol Unik yang Wajib Diketahui!
Tahu nggak sih, di Jepang ada beberapa stiker khusus yang ditempel di kendaraan, dan masing-masing punya arti tersendiri? Stiker-stiker ini bukan sekadar hiasan, lho! Mereka digunakan untuk menandai status pengemudi atau kendaraan, mulai dari pengemudi pemula, lansia, hingga mereka yang memiliki keterbatasan tertentu. Menariknya, beberapa dari stiker kendaraan ini bahkan cukup populer di luar Jepang dan sering muncul di game atau media lain! Yuk, kita bahas satu per satu biar makin paham!

Pengertian Stiker Kendaraan di Jepang
Stiker kendaraan di Jepang adalah tanda khusus yang ditempel di mobil untuk menunjukkan status atau kondisi pengemudi. Stiker ini digunakan sebagai penanda bagi pengemudi lain agar lebih berhati-hati dan menghormati pengguna jalan yang mungkin membutuhkan perhatian lebih, seperti pengemudi pemula, lansia, atau mereka yang memiliki keterbatasan fisik maupun pendengaran. Selain itu, beberapa stiker juga memiliki fungsi hukum, di mana pengemudi wajib memasangnya untuk menghindari denda atau sanksi tertentu.
Asal Usul Stiker Kendaraan di Jepang
Stiker-stiker kendaraan di Jepang memiliki sejarah panjang dan dibuat dengan tujuan utama untuk meningkatkan keselamatan berkendara. Berikut adalah asal usul dari masing-masing stiker:
1. Shoshinsha Mark (初心運転者標識) – Tanda Pengemudi Baru
Stiker ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1972 sebagai bagian dari kebijakan keselamatan lalu lintas Jepang. Tujuannya adalah untuk memberi tahu pengemudi lain bahwa mobil tersebut dikendarai oleh seorang pemula, sehingga mereka bisa lebih bersabar dan berhati-hati. Karena bentuknya menyerupai daun hijau, stiker ini disebut “Wakaba Mark” (若葉マーク), yang berarti tanda daun muda.

Tanda Pengemudi Baru
2. Koreisha Mark (高齢運転者標識) – Tanda Pengemudi Lansia
Diperkenalkan pada tahun 1997, stiker ini awalnya berbentuk daun kering berwarna oranye dan kuning, melambangkan musim gugur kehidupan seseorang. Namun, karena desainnya dianggap terlalu “menyedihkan” bagi lansia, pada tahun 2011 bentuknya diubah menjadi desain empat hati berwarna hijau dan oranye, yang lebih positif dan bersahabat.

3. Yotsuba Mark (身体障害者標識) – Tanda Pengemudi Disabilitas Fisik
Diperkenalkan pada tahun 2002, stiker ini dibuat untuk pengemudi dengan keterbatasan fisik. Desainnya berbentuk daun semanggi (yotsuba) yang melambangkan keberuntungan, harapan, dan perhatian dari masyarakat terhadap pengemudi dengan disabilitas.

Tanda Pengemudi Disabilitas Fisik
4. Choukaku Shougaisha Hyoushiki (聴覚障害者標識) – Tanda Pengemudi Disabilitas Pendengaran
Stiker ini diperkenalkan pada tahun 2008 setelah ada revisi Undang-Undang Lalu Lintas Jepang, yang mewajibkan pengemudi dengan gangguan pendengaran untuk memasang tanda khusus. Desain kupu-kupu berwarna biru dan kuning dipilih karena kupu-kupu dianggap melambangkan telinga dan kebebasan.

Tanda Pengemudi Disabilitas Pendengaran
Seiring waktu, keempat stiker ini menjadi simbol penting dalam lalu lintas Jepang, membantu menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan penuh pengertian bagi semua pengemudi.
Penjelasan Stiker Kendaraan di Jepang
Di Jepang, stiker kendaraan memiliki peran penting dalam sistem lalu lintas. Stiker-stiker ini digunakan untuk memberi informasi kepada pengemudi lain mengenai kondisi atau status khusus pengemudi suatu kendaraan. Beberapa stiker bersifat wajib dan harus dipasang sesuai aturan hukum, sementara yang lain bersifat sukarela tetapi tetap dianjurkan demi keselamatan di jalan.
Berikut adalah beberapa fungsi utama dari stiker kendaraan di Jepang:
- Menandai Pengemudi Pemula atau Lansia – Agar pengemudi lain bisa lebih berhati-hati dan memberikan ruang lebih.
- Menandai Pengemudi dengan Kebutuhan Khusus – Membantu meningkatkan kesadaran dan mencegah diskriminasi di jalan.
- Menghindari Denda dan Sanksi – Beberapa stiker wajib dipasang, dan jika tidak, pengemudi bisa dikenakan denda atau pengurangan poin SIM.
- Digunakan di Tempat Parkir Khusus – Beberapa stiker juga berfungsi sebagai tanda untuk parkir khusus bagi lansia atau pengemudi dengan keterbatasan fisik.
Dengan adanya sistem ini, Jepang memastikan bahwa setiap pengemudi mendapatkan hak dan perhatian yang sesuai di jalan raya, sehingga lalu lintas menjadi lebih aman dan tertib.
Berikut adalah ringkasan empat stiker kendaraan di Jepang beserta fungsinya:
1. Shoshinsha Mark (初心運転者標識) – Tanda Pengemudi Baru
Stiker ini dikenal juga sebagai “Wakaba Mark” (若葉マーク) atau “Green Leaf Mark”, karena bentuknya menyerupai daun hijau dan kuning. Stiker ini digunakan untuk menandai pengemudi pemula yang baru mendapatkan SIM mereka.
Aturan Penggunaan:
- Wajib dipasang di depan dan belakang kendaraan selama 1 tahun setelah mendapatkan SIM.
- Jika pengemudi merasa belum cukup percaya diri setelah 1 tahun, mereka tetap diperbolehkan untuk memasangnya lebih lama.
- Jika tidak memasang stiker ini, pengemudi bisa dikenai denda ¥4000 dan kehilangan 1 poin SIM.
Fungsi:
✅ Memberi tahu pengemudi lain bahwa mobil dikendarai oleh pemula, sehingga mereka bisa lebih berhati-hati.
✅ Mencegah tekanan dari pengemudi lain yang mungkin terburu-buru atau tidak sabar.
✅ Digunakan sebagai simbol pemula dalam berbagai bidang lain, seperti video game atau kursus belajar.
Stiker ini sangat populer, bahkan banyak orang di luar Jepang yang mengenalnya sebagai simbol “beginner” atau pemula!

2. Koreisha Mark (高齢運転者標識) – Tanda Pengemudi Lansia
Stiker ini digunakan untuk menandai pengemudi lanjut usia (lansia) di Jepang. Sebelumnya, tanda ini berbentuk daun kuning-cokelat, tetapi sejak 2011 desainnya diubah menjadi bentuk empat hati berwarna jingga dan hijau yang menyerupai semanggi.
Aturan Penggunaan:
- Disarankan untuk dipasang oleh pengemudi berusia 70 tahun ke atas.
- Wajib dipasang oleh pengemudi berusia 75 tahun ke atas.
- Dipasang di depan dan belakang kendaraan untuk memberi tahu pengemudi lain agar lebih berhati-hati.
Fungsi:
✅ Memberi tahu pengguna jalan lain bahwa pengemudi kendaraan tersebut sudah lanjut usia.
✅ Mencegah tekanan dari pengemudi lain yang mungkin lebih terburu-buru atau agresif.
✅ Digunakan sebagai tanda di tempat parkir khusus lansia di beberapa fasilitas umum.
Berbeda dengan Shoshinsha Mark, pengemudi lansia tidak akan dikenakan denda jika tidak memasangnya. Namun, jika pengemudi lain dengan sengaja memotong kendaraan dengan stiker ini secara agresif, mereka bisa dikenai denda ¥5000-¥7000 dan kehilangan 1 poin SIM. Stiker ini menunjukkan bahwa Jepang sangat memperhatikan keselamatan para lansia di jalan!

3. Yotsuba Mark (身体障害者標識) – Tanda Pengemudi Disabilitas Fisik
Yotsuba Mark (四つ葉マーク) atau secara resmi disebut Shintai Shougaisha Hyoushiki (身体障害者標識) adalah stiker yang digunakan untuk menandai kendaraan yang dikemudikan oleh seseorang dengan disabilitas fisik. Stiker ini berbentuk daun semanggi (yotsuba) berwarna hijau dan kuning, yang melambangkan harapan dan keselamatan.
Aturan Penggunaan:
- Dianjurkan untuk dipasang di depan dan belakang kendaraan yang dikemudikan oleh seseorang dengan disabilitas fisik.
- Tidak ada denda bagi pengemudi dengan disabilitas yang tidak memasangnya, tetapi pemasangan sangat disarankan demi keselamatan.
- Pengemudi lain yang bertindak agresif atau mengganggu kendaraan dengan tanda ini dapat dikenai denda ¥5000-¥7000 dan kehilangan 1 poin SIM.
Fungsi:
✅ Memberi tahu pengguna jalan lain bahwa kendaraan tersebut dikemudikan oleh seseorang dengan keterbatasan fisik.
✅ Mendorong pengemudi lain untuk lebih bersabar dan berhati-hati.
✅ Digunakan sebagai tanda di tempat parkir khusus untuk pengemudi dengan disabilitas.
Dengan adanya Yotsuba Mark, Jepang memastikan bahwa pengemudi dengan disabilitas mendapatkan hak dan perlindungan yang layak di jalan raya.

4. Choukaku Shougaisha Hyoushiki (聴覚障害者標識) – Tanda Pengemudi Disabilitas Pendengaran
Choukaku Shougaisha Hyoushiki (聴覚障害者標識) adalah stiker yang digunakan untuk menandai kendaraan yang dikemudikan oleh seseorang dengan gangguan pendengaran. Stiker ini berbentuk kupu-kupu dengan warna biru dan kuning, yang melambangkan telinga dan kemampuan mendengar.
Aturan Penggunaan:
- Wajib dipasang di depan dan belakang kendaraan yang dikemudikan oleh seseorang dengan gangguan pendengaran.
- Jika pengemudi dengan gangguan pendengaran tidak memasangnya, mereka bisa dikenai denda ¥4000 dan kehilangan 1 poin SIM.
- Pengemudi lain yang mengganggu atau memotong kendaraan dengan tanda ini dapat dikenai denda ¥5000-¥7000 dan kehilangan 1 poin SIM.
Fungsi:
✅ Memberi tahu pengguna jalan lain bahwa kendaraan tersebut dikemudikan oleh seseorang dengan keterbatasan pendengaran.
✅ Membantu menghindari kecelakaan karena pengemudi ini mungkin tidak bisa mendengar klakson atau sirene kendaraan darurat.
✅ Mendorong pengguna jalan lain untuk lebih bersabar dan tidak mengandalkan komunikasi suara saat berinteraksi di jalan.
Dengan adanya Choukaku Shougaisha Hyoushiki, Jepang memastikan bahwa pengemudi dengan keterbatasan pendengaran bisa berkendara dengan lebih aman dan nyaman.

Denda Terkait Stiker Ini
Di Jepang, ada aturan ketat mengenai penggunaan stiker-stiker ini untuk memastikan keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lainnya. Berikut adalah denda yang berlaku terkait penggunaan dan pelanggaran terhadap kendaraan yang memiliki stiker ini:
1. Denda untuk Pengemudi yang Tidak Memasang Stiker (Jika Wajib)
Shoshinsha Mark (初心運転者標識) – Tanda Pengemudi Baru
❌ Denda ¥4000 dan kehilangan 1 poin SIM jika pengemudi baru tidak memasangnya dalam satu tahun pertama setelah mendapatkan SIM.
Choukaku Shougaisha Hyoushiki (聴覚障害者標識) – Tanda Pengemudi Disabilitas Pendengaran
❌ Denda ¥4000 dan kehilangan 1 poin SIM jika pengemudi dengan gangguan pendengaran tidak memasang stiker ini.
Koreisha Mark (高齢運転者標識) – Tanda Pengemudi Lansia dan Yotsuba Mark (身体障害者標識) – Tanda Pengemudi Disabilitas Fisik
✅ Tidak ada denda jika pengemudi lansia atau dengan disabilitas fisik tidak memasangnya, tetapi sangat dianjurkan demi keselamatan.
2. Denda untuk Pengemudi Lain yang Bertindak Agresif terhadap Kendaraan dengan Stiker Ini
Jika pengemudi lain memotong atau mengganggu kendaraan dengan Shoshinsha Mark, Koreisha Mark, Yotsuba Mark, atau Choukaku Shougaisha Hyoushiki, mereka akan dikenai:
❌ Denda antara ¥5000-¥7000 tergantung dari sisi mana kendaraan dipotong.
❌ Kehilangan 1 poin SIM sebagai hukuman tambahan.
Aturan ini diberlakukan untuk melindungi pengemudi baru, lansia, serta pengemudi dengan disabilitas fisik dan pendengaran, agar mereka dapat berkendara dengan lebih aman tanpa tekanan dari pengemudi lain.
Kesimpulan
Nah, sekarang kita sudah tahu nih tentang berbagai stiker kendaraan di Jepang dan fungsinya! Mulai dari Shoshinsha Mark buat pengemudi baru, Koreisha Mark untuk lansia, Yotsuba Mark bagi pengemudi dengan disabilitas fisik, sampai Choukaku Shougaisha Hyoushiki untuk mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran. Semua stiker ini dibuat bukan sekadar hiasan, tapi sebagai tanda penting untuk keselamatan di jalan.
Jadi, kalau suatu saat kalian berkendara di Jepang atau melihat tanda-tanda stiker kendaraan ini, jangan lupa untuk lebih sabar dan menghormati pengemudi yang menggunakannya ya! Selain itu, ada aturan ketat dan denda bagi yang melanggar, jadi lebih baik selalu taat lalu lintas. Yuk, terus semangat latihan dan jangan malu buat coba-coba berbagai contoh kalimat!
Sampai ketemu lagi di materi seru berikutnya bareng Pandaikotoba. Oh iya, jangan lupa follow Instagram-nya juga ya, Minasan!
Belajar bahasa Jepang itu asyik banget, lho. がんばってね!!

