Frasa dan Kosakata Sopan Santun di Meja Makan Jepang – Belajar Bahasa dan Budaya Jepang
Dalam budaya Jepang, sopan santun bukan hanya terlihat dari cara berbicara atau berpakaian, tetapi juga dari cara seseorang bersikap di meja makan. Saat makan bersama keluarga, teman, atau rekan kerja, orang Jepang selalu menjaga etika dan menggunakan ungkapan-ungkapan khusus untuk menunjukkan rasa hormat dan rasa terima kasih.
Ungkapan seperti 「いただきます」(Itadakimasu) sebelum makan dan 「ごちそうさまでした」(Gochisousama deshita) setelah makan bukan sekadar kebiasaan, melainkan cerminan nilai budaya Jepang yang menghargai makanan, usaha orang yang memasak, serta kebersamaan di meja makan.
Melalui artikel ini, kita akan mempelajari berbagai frasa dan kosakata yang berkaitan dengan sopan santun di meja makan Jepang, lengkap dengan makna, cara penggunaan, dan contoh kalimatnya. Dengan memahami bahasa dan etika makan ala Jepang, kita tidak hanya belajar berbicara dengan benar, tetapi juga menghargai budaya dan nilai kesopanan yang mendalam di baliknya.

Makna dan Peran Sopan Santun di Meja Makan Jepang
Dalam budaya Jepang, makan bukan sekadar kegiatan untuk mengenyangkan perut, tetapi juga momen penting untuk mengekspresikan rasa syukur dan menghormati orang lain. Setiap tindakan dan kata yang diucapkan di meja makan mencerminkan karakter seseorang serta nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Jepang.
Salah satu nilai utama yang mendasari sopan santun di meja makan adalah konsep “itadakimasu” (いただきます) yang berarti “saya menerima dengan penuh rasa syukur.” Ucapan ini tidak hanya ditujukan kepada orang yang memasak, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada alam, hewan, tumbuhan, dan semua pihak yang berperan dalam menyediakan makanan.
Setelah selesai makan, orang Jepang mengucapkan “gochisousama deshita” (ごちそうさまでした) sebagai tanda terima kasih atas hidangan yang telah dinikmati. Ungkapan ini memperlihatkan betapa pentingnya menghargai usaha dan kebaikan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, tata cara seperti tidak berbicara sambil mengunyah, tidak memainkan sumpit (hashi), serta tidak meninggalkan makanan juga merupakan bentuk penghormatan terhadap makanan dan orang yang menyiapkannya.
Frasa Umum yang Digunakan di Meja Makan Jepang
Dalam kehidupan sehari-hari, orang Jepang menggunakan berbagai ungkapan sopan (keigo) di meja makan untuk menunjukkan rasa hormat, kesopanan, dan rasa terima kasih. Ungkapan-ungkapan ini tidak hanya penting dalam percakapan formal, tetapi juga sering digunakan dalam keluarga dan situasi santai.
Berikut beberapa frasa yang paling umum dan penting untuk diketahui:
| Bahasa Jepang | Romaji | Arti Bahasa Indonesia | Penjelasan Penggunaan |
| いただきます | Itadakimasu | Saya menerima dengan rasa syukur / Selamat makan | Diucapkan sebelum mulai makan sebagai tanda terima kasih kepada orang yang menyiapkan makanan dan kepada alam. |
| ごちそうさまでした | Gochisousama deshita | Terima kasih atas makanannya | Diucapkan setelah selesai makan untuk menunjukkan rasa terima kasih atas hidangan yang telah disantap. |
| おいしいです | Oishii desu | Enak / Lezat | Ungkapan yang digunakan untuk memuji rasa makanan dengan sopan. |
| もうけっこうです | Mou kekkou desu | Sudah cukup, terima kasih | Digunakan saat menolak tambahan makanan atau minuman dengan cara sopan. |
| おかわり | Okawari | Tambah lagi / Tambahan | Biasanya digunakan ketika ingin menambah nasi, minuman, atau hidangan lainnya. |
| どうぞ | Douzo | Silakan | Ungkapan sopan saat menawarkan makanan atau minuman kepada orang lain. |
| すみません、いただきます | Sumimasen, itadakimasu | Permisi, saya akan mulai makan | Ungkapan lengkap yang sering digunakan saat makan bersama orang lain sebagai bentuk kesopanan sebelum makan. |
| ごはんをどうぞ | Gohan o douzo | Silakan makan | Dikatakan kepada orang lain untuk mengajak makan dengan sopan. |
| ごめんなさい、残しました | Gomennasai, nokoshimashita | Maaf, saya meninggalkan makanan | Diucapkan saat tidak bisa menghabiskan makanan, sebagai bentuk sopan santun. |
Ungkapan-ungkapan di atas tidak hanya memperlihatkan kesantunan berbahasa, tetapi juga mengajarkan pentingnya menghargai makanan dan orang lain. Oleh karena itu, penggunaan frasa ini menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.

Kosakata Penting Terkait Meja Makan Jepang
Selain frasa sopan santun, penting juga untuk mengenal kosakata (単語 / tango) yang sering digunakan di meja makan. Kosakata ini mencakup peralatan makan, jenis makanan, serta kata-kata umum yang berkaitan dengan kegiatan makan sehari-hari di Jepang.
Berikut tabel kosakata penting yang bisa membantu kamu memahami percakapan dan situasi di meja makan Jepang:
A. Peralatan Makan (食器 / Shokki)
| Bahasa Jepang | Romaji | Arti Bahasa Indonesia |
| はし | hashi | sumpit |
| さら | sara | piring |
| おわん | owan | mangkuk (untuk sup atau nasi) |
| コップ | koppu | gelas |
| スプーン | supūn | sendok |
| フォーク | fōku | garpu |
| おちゃわん | ochawan | mangkuk nasi |
| なべ | nabe | panci |
| テーブル | tēburu | meja |
| ナプキン | napukin | serbet / tisu makan |
B. Jenis Makanan dan Minuman (食べ物と飲み物 / Tabemono to Nomimono)
| Bahasa Jepang | Romaji | Arti Bahasa Indonesia |
| ごはん | gohan | nasi / makan |
| みそしる | misoshiru | sup miso |
| さかな | sakana | ikan |
| にく | niku | daging |
| やさい | yasai | sayuran |
| くだもの | kudamono | buah-buahan |
| みず | mizu | air putih |
| おちゃ | ocha | teh |
| ジュース | jūsu | jus |
| さけ | sake | minuman beralkohol Jepang |
C. Ungkapan dan Kata Kerja Umum di Meja Makan
| Bahasa Jepang | Romaji | Arti Bahasa Indonesia |
| たべます | tabemasu | makan |
| のみます | nomimasu | minum |
| とります | torimasu | mengambil |
| あげます | agemasu | memberi |
| ください | kudasai | tolong berikan |
| ありがとう | arigatou | terima kasih |
| おねがいします | onegaishimasu | mohon / tolong (lebih sopan dari kudasai) |
| ごめんなさい | gomennasai | maaf |
| どうも | doumo | terima kasih (umum) |
Contoh Kalimat
A. Sebelum Makan
Sebelum mulai makan, orang Jepang biasanya mengucapkan kalimat sopan untuk menunjukkan rasa syukur kepada orang yang menyiapkan makanan dan kepada alam.
- いただきます。(Itadakimasu.) → Selamat makan / Saya menerima dengan rasa syukur.
- すみません、いただきます。(Sumimasen, itadakimasu.) → Permisi, saya akan mulai makan.
- ごはんをどうぞ。(Gohan o douzo.) → Silakan makan.
- どうぞ、おさきに。(Douzo, osaki ni.) → Silakan lebih dulu (biasanya diucapkan saat makan bersama).

B. Saat Sedang Makan
Selama makan, orang Jepang menggunakan berbagai ungkapan sopan untuk berinteraksi dengan orang lain, memuji makanan, atau meminta tambahan.
- おいしいです。(Oishii desu.) → Enak sekali.
- とてもおいしいです!(Totemo oishii desu!) → Sangat enak!
- おかわりください。(Okawari kudasai.) → Tolong tambah lagi.
- もうけっこうです。(Mou kekkou desu.) → Sudah cukup, terima kasih.
- すみません、おちゃをください。(Sumimasen, ocha o kudasai.) → Permisi, tolong teh-nya.
C. Setelah Selesai Makan
Setelah makan, orang Jepang selalu mengucapkan terima kasih atas makanan yang telah disiapkan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur.
- ごちそうさまでした。(Gochisousama deshita.) → Terima kasih atas makanannya.
- とてもおいしかったです。(Totemo oishikatta desu.) → Makanannya sangat enak.
- ごちそうさま、ありがとうございました。(Gochisousama, arigatou gozaimashita.) → Terima kasih banyak atas hidangannya.
D. Saat Makan Bersama Teman atau Rekan Kerja
Dalam situasi santai maupun formal, sopan santun tetap dijaga dengan menggunakan ekspresi yang lembut dan penuh perhatian.
- かんぱい!(Kanpai!) → Bersulang! / Cheers!
- おさきにどうぞ。(Osaki ni douzo.) → Silakan lebih dulu.
- たくさんたべてください。(Takusan tabete kudasai.) → Silakan makan banyak.
- のみものはいかがですか。(Nomimono wa ikaga desu ka.) → Apakah ingin minum sesuatu?
- ありがとうございます。とてもたのしかったです。(Arigatou gozaimasu. Totemo tanoshikatta desu.) → Terima kasih, sangat menyenangkan.

Etika dan Hal yang Harus Dihindari di Meja Makan Jepang
Dalam budaya Jepang, etika makan (食事のマナー / shokuji no manā) sangat dijaga karena mencerminkan rasa hormat terhadap orang lain dan makanan yang disajikan. Setiap gerakan kecil di meja makan memiliki makna sopan santun tersendiri. Oleh karena itu, penting bagi siapa pun yang ingin memahami budaya Jepang untuk mengetahui hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan dihindari saat makan.
Berikut beberapa aturan penting dan larangan yang perlu diperhatikan:
1. Jangan Menancapkan Sumpit di Atas Nasi
Menancapkan sumpit (はし / hashi) tegak lurus ke dalam nasi sangat tidak sopan, karena menyerupai ritual pemakaman di Jepang (saat nasi diletakkan di altar untuk orang yang telah meninggal).
Sebagai gantinya, letakkan sumpit di atas tatakan sumpit (hashioki) atau di tepi piring saat tidak digunakan.
2. Jangan Memindahkan Makanan dari Sumpit ke Sumpit
Tindakan ini juga dihindari karena menyerupai kebiasaan saat memindahkan tulang jenazah dalam upacara kremasi. Jika ingin berbagi makanan, letakkan dulu makanan ke piring orang lain menggunakan sumpit penyaji (serving chopsticks) atau ujung lain sumpitmu.
3. Jangan Menunjuk atau Bermain dengan Sumpit
Menunjuk seseorang atau benda dengan sumpit dianggap kasar dan tidak sopan. Sumpit hanya digunakan untuk makan, bukan untuk gestur atau mainan di meja makan.
4. Tuangkan Minuman untuk Orang Lain Terlebih Dahulu
Dalam kebiasaan makan bersama di Jepang, terutama saat minum sake, etika yang benar adalah menuangkan minuman untuk orang lain terlebih dahulu, bukan untuk diri sendiri. Tindakan ini menunjukkan perhatian dan rasa hormat kepada teman makan.
5. Jangan Berbicara Sambil Mengunyah
Berbicara dengan mulut penuh makanan dianggap tidak sopan dan tidak higienis. Biasakan untuk menelan makanan terlebih dahulu sebelum berbicara.
6. Habiskan Makanan di Piring
Meninggalkan makanan dianggap tidak menghargai usaha orang yang memasak dan bahan makanan itu sendiri. Orang Jepang diajarkan sejak kecil untuk menghabiskan makanan sampai suapan terakhir sebagai bentuk rasa syukur (mottainai – tidak menyia-nyiakan).
Kesimpulan
Sopan santun di meja makan Jepang bukan hanya sekadar aturan, tetapi merupakan bagian penting dari budaya dan nilai kehidupan masyarakat Jepang. Melalui frasa seperti 「いただきます」(Itadakimasu) dan 「ごちそうさまでした」(Gochisousama deshita), orang Jepang mengekspresikan rasa hormat dan rasa terima kasih kepada orang lain serta alam yang telah memberikan rezeki.
Memahami dan menggunakan frasa serta kosakata yang tepat saat makan tidak hanya membantu kita berkomunikasi dengan lebih sopan, tetapi juga menunjukkan bahwa kita menghargai budaya dan tradisi Jepang. Selain itu, memperhatikan etika makan seperti cara menggunakan sumpit, berbagi makanan, dan tidak meninggalkan sisa menjadi wujud nyata dari rasa hormat yang tinggi.
Dengan mempelajari ungkapan dan tata krama ini, kita tidak hanya belajar bahasa Jepang secara teknis, tetapi juga memahami jiwa dan nilai kesederhanaan, rasa syukur, serta penghormatan yang melekat kuat dalam budaya Jepang.
Mari kita terapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari agar tidak hanya fasih berbahasa Jepang, tetapi juga berperilaku dengan sopan dan penuh rasa hormat seperti halnya masyarakat Jepang. Yuk, lanjutkan membaca artikel-artikel menarik lainnya di Pandaikotoba dan supaya nggak ketinggalan update seputar bahasa & budaya Jepang, jangan lupa follow Instagram @pandaikotoba belajar Jepang jadi lebih ringan dan menyenangkan!


