Dagashi: Jajanan Jepang yang Membawa Kenangan Manis Masa Kecil
Jepang dikenal tidak hanya dengan teknologi canggih dan budaya tradisionalnya, tetapi juga dengan beragam jajanan unik yang menggoda selera. Salah satu jajanan yang sangat khas dan penuh nostalgia bagi masyarakat Jepang adalah dagashi. Dengan harga yang sangat terjangkau dan tampilan yang penuh warna, dagashi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masa kecil banyak anak Jepang. Bagi sebagian orang dewasa, dagashi bukan sekadar camilan melainkan pengingat akan hari-hari sederhana dan bahagia di masa kecil. Artikel ini akan mengajak minasan menyelami dunia dagashi, mulai dari sejarahnya, jenis-jenis yang populer, hingga makna budaya yang dikandungnya.

Dagashi (駄菓子)
Dagashi (駄菓子) adalah istilah untuk menyebut jajanan ringan tradisional Jepang yang dijual dengan harga sangat murah, biasanya ditujukan untuk anak-anak. Kata “dagashi” sendiri berasal dari dua kanji: “da (駄)” yang berarti “rendahan” atau “murah”, dan “kashi (菓子)” yang berarti “permen atau camilan”. Secara harfiah, dagashi berarti “permen murah”.
Meskipun disebut jajanan murah, dagashi justru memiliki nilai budaya yang tinggi karena telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak Jepang sejak zaman dahulu. Dagashi biasanya dijual di toko khusus yang disebut dagashiya, tempat yang bukan hanya menjual makanan ringan, tetapi juga menjadi ruang bermain dan berkumpul bagi anak-anak.
Keunikan dagashi terletak pada bentuknya yang lucu, warna-warninya yang mencolok, serta kemasan yang kreatif dan penuh ilustrasi menarik. Banyak dagashi juga dilengkapi dengan permainan kecil, teka-teki, atau bahkan kupon undian berhadiah, sehingga memberikan pengalaman lebih dari sekadar makan camilan.
Sejarah Dagashi di Jepang
1. Awal Kemunculan Dagashi
Asal-usul dagashi dapat ditelusuri hingga zaman Edo (1603–1868), ketika jajanan sederhana mulai diproduksi menggunakan bahan-bahan murah seperti gula merah, tepung, dan biji-bijian. Pada masa itu, makanan manis masih merupakan barang mewah, sehingga dagashi muncul sebagai alternatif yang lebih terjangkau untuk rakyat biasa. Camilan ini dibuat secara manual oleh pengrajin lokal dan dijual dalam jumlah kecil untuk anak-anak.
Memasuki Era Meiji (1868–1912) dan Taisho (1912–1926), dagashi mulai diproduksi secara lebih luas dengan bantuan teknologi industri. Bentuk dan rasa dagashi pun semakin beragam, seiring masuknya pengaruh Barat dan bahan-bahan baru seperti cokelat dan permen karet.
2. Kebangkitan Dagashi Setelah Perang
Pada masa pasca-Perang Dunia II, dagashi menjadi sangat populer. Saat ekonomi Jepang mulai pulih, dagashiya toko khusus dagashi bermunculan di berbagai penjuru kota dan desa. Dengan harga sangat murah (beberapa hanya seharga 10 yen), anak-anak dari berbagai latar belakang bisa membeli dan menikmati jajanan favorit mereka.
Selain sebagai tempat membeli camilan, dagashiya juga menjadi ruang sosial anak-anak untuk bermain, bertukar cerita, dan menciptakan kenangan manis. Dagashi saat itu tidak hanya menjadi makanan ringan, tetapi juga sarana hiburan. Banyak jajanan yang dikemas dengan permainan kecil, undian, atau hadiah menarik, sehingga menambah daya tariknya.
3. Perubahan Zaman dan Modernisasi
Pada era 1980-an hingga 1990-an, gaya hidup Jepang mulai berubah, dan popularitas dagashiya menurun karena munculnya toko swalayan (konbini) dan supermarket modern. Namun, dagashi tetap bertahan sebagai bagian dari budaya nostalgia.
Hingga saat ini, beberapa produk dagashi klasik seperti umaibō (stik jagung), ramune candy (permen soda), dan kinako mochi (mochi bubuk kedelai) masih diproduksi dan dinikmati oleh berbagai generasi. Bahkan, banyak orang dewasa membeli dagashi untuk mengenang masa kecil mereka.
4. Dagashi di Masa Kini
Meskipun dagashiya tradisional semakin langka, konsep dagashi tetap hidup melalui toko-toko modern dan online. Ada pula tempat wisata bertema nostalgia yang menghadirkan pengalaman membeli dagashi, sehingga generasi muda tetap bisa merasakan pesona jajanan klasik ini. Bahkan, dagashi kini sering dijadikan suvenir, karena mencerminkan budaya kuliner khas Jepang yang unik dan penuh kenangan.
Meskipun begitu, dagashi masih bertahan sebagai simbol nostalgia dan warisan budaya Jepang. Kini, dagashi juga sering dijual di toko serba ada (konbini), pusat oleh-oleh, dan bahkan dikenal di berbagai negara sebagai bagian dari budaya pop Jepang.

Toko Dagashiya: Surga Jajanan Anak-Anak Jepang
Dagashiya (駄菓子屋) adalah toko tradisional yang khusus menjual dagashi dan berbagai mainan kecil dengan harga terjangkau. Lebih dari sekadar tempat berbelanja, dagashiya dulu menjadi pusat kegiatan sosial anak-anak di lingkungan sekitar, tempat mereka berkumpul sepulang sekolah, memilih camilan favorit, bermain undian, atau hanya sekadar mengobrol.
Toko-toko ini biasanya berukuran kecil, sering dikelola oleh keluarga, dan memiliki suasana yang hangat dan bersahabat. Dagashiya tidak hanya menjual permen dan makanan ringan, tetapi juga menyediakan mainan plastik, kartu koleksi, kapsul gacha-gacha, serta permainan sederhana seperti pachinko mini atau mesin undian dengan hadiah kecil. Semua ini menambah daya tarik bagi anak-anak.
Pada masa kejayaannya, terutama antara era 1950-an hingga 1980-an, hampir setiap lingkungan di Jepang memiliki setidaknya satu dagashiya. Namun seiring waktu, dagashiya mulai menghilang akibat perkembangan supermarket modern, minimarket (konbini), dan perubahan gaya hidup masyarakat Jepang. Meskipun begitu, beberapa dagashiya masih bertahan hingga kini, baik sebagai tempat nostalgia maupun objek wisata budaya. Bahkan di kota-kota besar seperti Tokyo dan Kyoto, masih ada dagashiya yang menjadi tujuan wisata populer karena menyuguhkan suasana masa lalu yang otentik. Bagi banyak orang Jepang, dagashiya bukan sekadar toko melainkan bagian dari kenangan masa kecil yang penuh warna, tawa, dan kebahagiaan sederhana.
Ciri Khas Dagashi yang Unik dan Menarik
1. Harga Sangat Terjangkau
Dagashi dibuat untuk anak-anak, sehingga harganya sangat murah, biasanya berkisar antara 5 hingga 50 yen. Hal ini memungkinkan anak-anak membeli lebih dari satu jenis camilan dengan uang saku kecil.
2. Kemasan Penuh Warna dan Ilustrasi Lucu
Kemasan dagashi sering kali dihiasi gambar karakter kartun, maskot lucu, atau desain retro yang menarik perhatian anak-anak. Gaya desain ini menciptakan rasa senang bahkan sebelum jajanan dibuka.
3. Rasa yang Bervariasi dan Unik
Dagashi hadir dalam berbagai rasa, mulai dari manis seperti permen, cokelat, hingga gurih seperti keripik, stik jagung, atau rumput laut kering. Beberapa rasa bahkan unik dan mengejutkan, seperti soda, kari, atau wasabi.
4. Bentuk dan Isi yang Tidak Biasa
Beberapa dagashi memiliki bentuk menyerupai makanan “dewasa” seperti bir, sushi, atau ramen, tetapi dibuat dari bahan yang manis atau ringan. Ini menambah unsur bermain dan imajinasi dalam menikmati dagashi.
5. Ada Unsur Mainan atau Permainan
Banyak dagashi dilengkapi dengan elemen hiburan, seperti teka-teki, stiker, permainan undian (berhadiah), hingga mainan kecil di dalam kemasan. Anak-anak bisa menikmati camilan sekaligus merasa senang bermain.
6. Ukuran Mini, Mudah Dimakan
Sebagian besar dagashi berukuran kecil dan dikemas satuan, sehingga cocok dinikmati dalam satu gigitan atau dimakan sambil bermain. Ini juga membuat dagashi jadi pilihan tepat sebagai bekal kecil atau hadiah.

Berbagai Jenis Dagashi Populer di Jepang
Dagashi hadir dalam berbagai bentuk dan rasa, dari yang manis hingga gurih, dari yang lembut hingga renyah. Masing-masing jenis memiliki keunikan tersendiri dan menjadi favorit di kalangan anak-anak maupun orang dewasa yang ingin bernostalgia. Berikut beberapa jenis dagashi populer di Jepang:
1. Permen dan Manisan
- ラムネキャンディ (Ramune Candy) : Permen berbentuk tablet dengan rasa soda khas Jepang. Teksturnya mudah larut di mulut dan menyegarkan.
- きなこ餅 (Kinako Mochi) : Mochi kecil yang lembut, dilapisi bubuk kedelai manis (kinako). Sering hadir dalam kemasan DIY yang bisa diracik sendiri.
- フルーツドロップ (Furūtsu Doroppu) : Permen keras berwarna-warni dengan rasa buah seperti jeruk, apel, anggur, dan lainnya. Ikonik dan sering muncul dalam kaleng logam klasik.
- チューイングガム (Chewing Gum) : Permen karet dagashi hadir dalam berbagai rasa, dari manis buah-buahan hingga soda. Beberapa bahkan dilengkapi dengan undian hadiah di dalam bungkusnya.
- 金平糖 (Konpeitō) : Permen gula berbentuk bintang kecil yang berwarna-warni. Meskipun sederhana, konpeitō memiliki sejarah panjang dan nilai budaya yang tinggi di Jepang.
2. Snack Gurih
- うまい棒 (Umaibō) : Camilan berbentuk stik panjang berbahan dasar jagung yang renyah dengan berbagai rasa seperti keju, takoyaki, kari, dan mentai (telur ikan). Umaibō sangat populer karena harganya sangat murah dan rasa yang beragam.
- 蒲焼さん太郎 (Kabayaki San Tarō) : Snack tipis dengan rasa manis-asin khas ikan bakar kabayaki. Teksturnya kenyal dan cocok untuk penggemar cita rasa seafood.
- ベビースターラーメン (Baby Star Ramen) : Mi goreng kering yang bisa langsung dimakan seperti camilan. Rasanya gurih dan tersedia dalam berbagai varian, seperti ayam, kari, atau pedas.
- ポテトスナック (Potato Snack) : Keripik kentang bergaya dagashi dengan rasa klasik seperti garam atau unik seperti nori (rumput laut) dan mentega.
- たこ焼きスナック (Takoyaki Snack) : Camilan dengan rasa khas takoyaki bola adonan isi gurita panggang lengkap dengan sentuhan saus manis dan taburan bonito.
3. Snack Manis
- わたあめ (Wataame) : Gulali atau cotton candy khas Jepang yang dikemas dalam ukuran kecil. Rasanya ringan dan langsung meleleh di mulut sering hadir dalam warna-warni cerah.
- チョコバナナ (Choko Banana) : Camilan mini yang menyerupai pisang dilapisi cokelat. Bentuknya lucu dan sering kali muncul dalam festival anak-anak di Jepang.
- マシュマロ (Mashumaro) : Marshmallow lembut dengan rasa manis klasik. Beberapa varian berisi krim atau cokelat di dalamnya.
- ヨーグルトキャンディ (Yogurt Candy) : Permen dengan rasa yogurt yang segar dan creamy, sering hadir dalam bentuk tablet atau lozenges.
4. Snack Berhadiah dan Bermain
- プチプチ占い飴 (Puchi Puchi Uranai Ame) : Permen kecil yang setiap bungkusnya berisi ramalan atau pesan keberuntungan. Menyenangkan untuk dimakan sambil bermain tebak-tebakan nasib!
- くじ引きキャンディ (Kujibiki Candy) : Permen yang menyertakan kupon undian kecil di dalamnya. Jika beruntung, pembeli bisa menukar kupon untuk mendapatkan hadiah tambahan.
- おもちゃ付き駄菓子 (Omocha-tsuki Dagashi) : Snack yang dikemas bersama mainan kecil, seperti puzzle mini, stiker, atau figur lucu. Kombinasi rasa dan hadiah ini membuatnya sangat populer di kalangan anak-anak.
5. Jajanan Serbuk dan Cair
- 粉末ジュース (Konmatsu Jūsu) : Minuman serbuk rasa buah atau soda yang dilarutkan dengan air. Biasanya dikemas dalam sachet kecil dan disukai anak-anak karena mudah dibuat sendiri.
- ねるねるねるね (Neruneru Nerune) : Permen eksperimental berbentuk serbuk yang dicampur dengan air untuk menghasilkan tekstur seperti marshmallow atau busa manis. Warnanya sering berubah saat dicampur sangat menarik secara visual!
- ゼリーキャンディ (Zerī Candy) : Permen berbentuk jeli dengan rasa soda atau buah, teksturnya kenyal dan menyegarkan. Beberapa dikemas dalam tube atau cetakan kecil yang bisa dipencet.

6. Snack Klasik Jepang
- おせんべい (Osenbei) : Kerupuk beras khas Jepang yang tersedia dalam rasa manis, asin, atau gurih. Teksturnya renyah, dan sering dibungkus satu per satu untuk menjaga kesegaran.
- いかそうめん (Ika Sōmen) : Camilan dari potongan cumi kering yang diiris tipis menyerupai mi sōmen. Rasanya asin atau pedas, dan sering dijadikan teman ngemil oleh orang dewasa juga.
- かりんとう (Karintō) : Gorengan manis tradisional dari adonan tepung yang digoreng dan dilapisi gula merah. Teksturnya keras di luar namun manis dan kaya rasa.
Berikut adalah daftar kosakata terkait jajanan anak-anak di Jepang:
Bahasa Jepang | Romaji | Romaji | Arti |
駄菓子 | だがし | Dagashi | Jajanan murah |
駄菓子屋 | だがしや | Dagashiya | Toko jajanan tradisional |
ラムネキャンディ | らむねきゃんでぃ | Ramune kyandi | Permen ramune |
うまい棒 | うまいぼう | Umaibō | Snack jagung stik |
きなこ餅 | きなこもち | Kinako mochi | Mochi bubuk kedelai |
サイダージェリー | さいだーじぇりー | Saidā jerī | Jeli soda |
蒲焼さん太郎 | かばやきさんたろう | Kabayaki San Tarō | Snack tipis berbumbu kabayaki |
カラフルラムネ | からふるらむね | Karafuru ramune | Permen ramune warna-warni |
ポテトスナック | ぽてとすなっく | Poteto sunakku | Snack kentang |
チョコバナナ | ちょこばなな | Choko banana | Pisang cokelat |
わたあめ | わたあめ | Wataame | Gulali/cotton candy |
かき氷 | かきごおり | Kakigōri | Es serut |
ベビースターラーメン | べびーすたーらーめん | Bebī sutā rāmen | Snack mi goreng kering |
フルーツドロップ | ふるーつどろっぷ | Furūtsu doroppu | Permen buah |
ガム | がむ | Gamu | Permen karet |
おせんべい | おせんべい | Osenbei | kerupuk beras |
いかそうめん | いかそうめん | Ika Sōmen | mie cumi – cumi |
Dagashi dalam Budaya Pop dan Media Jepang
Dagashi bukan hanya camilan ringan, tapi juga bagian penting dari budaya populer Jepang yang sering muncul dalam berbagai bentuk media seperti anime, manga, drama, hingga film. Kehadiran dagashi dalam cerita-cerita ini sering membawa nuansa nostalgia, kehangatan masa kecil, serta kesederhanaan hidup di pedesaan Jepang.
Salah satu contoh paling terkenal adalah anime dan manga berjudul “Dagashi Kashi”. Cerita ini berkisah tentang seorang gadis aneh bernama Hotaru Shidare yang sangat mencintai dagashi, dan usahanya untuk meyakinkan pewaris toko dagashiya agar melanjutkan bisnis keluarganya. Melalui serial ini, penonton diajak mengenal berbagai jenis dagashi secara detail mulai dari rasa, sejarah, hingga cara menikmatinya dengan cara yang ringan dan lucu.
Selain itu, banyak anime bergenre slice-of-life atau sekolah seperti Doraemon, Crayon Shin-chan, atau Shōnen Jidai yang menggambarkan tokoh-tokohnya membeli dagashi dari toko dagashiya. Adegan-adegan tersebut memberi sentuhan realisme dan memperkuat ikatan emosional penonton dengan masa kecil mereka.
Dagashi juga sering digunakan dalam media sebagai simbol kesederhanaan dan kebahagiaan kecil. Dalam beberapa film atau drama yang berlatar pedesaan atau era Showa, dagashi melambangkan masa lalu yang tenang dan penuh makna, ketika kebahagiaan bisa ditemukan hanya dengan sekeping permen atau sebatang umaibō.
Kehadiran dagashi dalam budaya pop menunjukkan bahwa makanan ini bukan sekadar camilan tapi juga ikon budaya Jepang yang mampu menjembatani generasi, menyatukan kenangan, dan membawa senyum di wajah siapa pun yang mengingatnya.

Mengapa Dagashi Membawa Nostalgia?
Bagi banyak orang Jepang, dagashi bukan sekadar camilan ia adalah simbol masa kecil yang sederhana, penuh keceriaan, dan bebas dari kekhawatiran. Ada beberapa alasan mengapa dagashi begitu kuat membangkitkan rasa nostalgia:
1. Kenangan Masa Sekolah
Banyak anak-anak Jepang membeli dagashi sepulang sekolah di toko dagashiya bersama teman-teman. Momen ini menjadi pengalaman sosial yang menyenangkan — memilih camilan favorit, bermain undian, atau hanya bercanda sambil makan. Saat dewasa, kenangan-kenangan ini menjadi bagian hangat dari masa kecil yang tak terlupakan.
2. Rasa yang Tak Pernah Berubah
Beberapa dagashi telah diproduksi selama puluhan tahun tanpa banyak perubahan pada rasa atau kemasannya. Ketika orang dewasa mencicipi kembali umaibō atau ramune candy, rasa yang familiar ini bisa langsung membangkitkan perasaan bahagia dari masa lalu.
3. Kemasan Klasik dan Desain Retro
Kemasan dagashi yang penuh warna dan karakter kartun khas tahun 70-an atau 80-an mengingatkan orang dewasa pada era waktu mereka tumbuh. Visual ini memicu memori visual yang kuat, seperti melihat mainan atau buku gambar lama.
4. Sederhana tapi Penuh Makna
Di tengah dunia modern yang serba cepat dan kompleks, dagashi mengingatkan orang akan masa ketika hal-hal kecil seperti permen seharga 10 yen bisa memberi kebahagiaan sejati. Simbol ini menenangkan dan menghangatkan hati.
5. Hubungan Antar Generasi
Sering kali, orang tua yang dulu menikmati dagashi akan memperkenalkannya pada anak-anak mereka. Dengan begitu, dagashi menjadi jembatan nostalgia antar generasi menciptakan koneksi emosional yang kuat dalam keluarga.
Dagashi di Luar Jepang: Apakah Bisa Menjadi Tren Global?
Dalam beberapa tahun terakhir, dagashi mulai dikenal di luar Jepang seiring dengan semakin populernya budaya Jepang secara global. Mulai dari anime, manga, hingga gaya hidup Jepang, semua ikut mendorong rasa penasaran masyarakat internasional terhadap hal-hal yang dulu hanya bisa dinikmati di Negeri Sakura termasuk jajanan khas seperti dagashi.
1. Peran Budaya Pop dan Media Sosial
Anime seperti Dagashi Kashi membuat banyak penonton luar negeri penasaran dan ingin mencoba langsung dagashi yang ditampilkan di layar. Ditambah lagi, media sosial seperti YouTube dan TikTok dipenuhi video unboxing “Japanese Dagashi Box” atau review berbagai permen dan camilan Jepang, yang membuat dagashi terlihat unik dan menarik bagi audiens global.
2. Ketersediaan Melalui E-Commerce
Kini, dagashi bisa dibeli melalui berbagai toko online internasional. Banyak toko bahkan menjual “Dagashi Mystery Box” yang dikurasi secara khusus untuk konsumen luar Jepang. Hal ini membuka peluang lebih luas bagi dagashi untuk menjangkau pasar global.
3. Daya Tarik Unik dan Variatif
Dagashi menawarkan rasa-rasa unik seperti soda, rumput laut, kari, hingga wasabi, yang tidak umum ditemukan dalam camilan barat. Desain kemasannya yang lucu, penuh warna, dan khas Jepang juga menjadi nilai jual tersendiri yang menarik perhatian konsumen global, khususnya anak muda.
4. Tantangan dalam Penerimaan Global
Meski menarik, tidak semua jenis dagashi mudah diterima oleh lidah internasional. Beberapa rasa mungkin terlalu asing atau terlalu kuat bagi sebagian orang. Selain itu, banyak dagashi dijual dalam kemasan kecil dan murah, yang mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi nilai bagi konsumen di luar Jepang.
5. Potensi Edukasi dan Nostalgia Global
Dagashi memiliki potensi untuk menjadi lebih dari sekadar jajanan. Ia bisa diperkenalkan sebagai bagian dari budaya Jepang dalam festival, sekolah, museum, atau program edukasi. Bahkan, generasi muda di negara lain bisa membentuk kenangan sendiri terhadap dagashi menciptakan “nostalgia baru” di luar Jepang.

Contoh Kalimat
- このラムネキャンディはとてもおいしいです。(Kono ramune kyandi wa totemo oishii desu.) -Permen ramune ini sangat enak.
- 駄菓子屋でうまい棒を買いました。(Dagashiya de umaibō o kaimashita.) – Saya membeli umaibō di toko dagashi.
- 子供たちはきなこ餅が大好きです。(Kodomo-tachi wa kinako mochi ga daisuki desu.) – Anak-anak sangat menyukai kinako mochi.
- 子供たちはわたあめを楽しんでいます。(Kodomo-tachi wa wataame o tanoshinde imasu.) – Anak-anak sedang menikmati gulali.

- いかそうめんは夏にぴったりの料理です。(Ika sōmen wa natsu ni pittari no ryōri desu.) – Ika sōmen adalah hidangan yang sempurna untuk musim panas.
- 私は醤油せんべいが一番好きです。(Watashi wa shōyu senbei ga ichiban suki desu.) – Saya paling suka osenbei kecap asin.
- 夏にかき氷を食べると、涼しく感じます。(Natsu ni kakigōri o taberu to, suzushiku kanjimasu.) – Makan es serut di musim panas membuat kita merasa sejuk.
Contoh Percakapan:
Situasi percakapan tersebut terjadi dalam konteks nostalgia, di mana dua orang sedang berbicara tentang pengalaman masa kecil mereka berkunjung ke toko dagashiya (toko jajanan tradisional Jepang).
A: この駄菓子屋に行ったことがありますか?(Kono dagashiya ni itta koto ga arimasu ka?) – Apakah kamu pernah pergi ke toko dagashi ini?
B: はい、子供の頃によく行きました。ラムネキャンディを買いました。
(Hai, kodomo no koro ni yoku ikimashita. Ramune kyandi o kaimashita.) – Ya, waktu kecil saya sering pergi. Saya membeli permen ramune.
A: いいですね!私はうまい棒が一番好きです。(Ii desu ne! Watashi wa umaibō ga ichiban suki desu.) – Wah, bagus sekali! Saya paling suka umaibō.

B: (Hai, kodomo no koro ni yoku ikimashita. Ramune kyandi o kaimashita.) – Ya, waktu kecil saya sering pergi. Saya membeli permen ramune.
A: (Ii desu ne! Watashi wa umaibō ga ichiban suki desu.) – Wah, bagus sekali! Saya paling suka umaibō.
Tips Mencoba Dagashi untuk Pemula
Tertarik mencoba dagashi untuk pertama kali? Dagashi bisa jadi pengalaman unik dan menyenangkan, apalagi jika minasan menyukai budaya Jepang. Berikut beberapa tips agar pengalaman mencicipi dagashi jadi lebih seru dan berkesan:
1. Mulailah dengan Dagashi yang Populer dan Familiar
Untuk pemula, pilih dagashi dengan rasa yang umum terlebih dahulu, seperti cokelat, karamel, atau biskuit. Contohnya:
- Umaibō (うまい棒) – stik jagung berbumbu dengan berbagai rasa (keju, teriyaki, dll).
- Ramune Candy – permen rasa soda yang ringan dan manis.
- Kinako Mochi Snack – camilan lembut bertabur bubuk kedelai manis.
2. Coba “Dagashi Set” atau Kotak Misteri
Jika bingung memilih, beli paket dagashi campuran yang biasanya dijual secara online. Paket ini berisi berbagai jenis dagashi dalam satu kotak, memberi pengalaman eksplorasi rasa yang menyenangkan.
3. Baca Label (Jika Bisa)
Beberapa dagashi memiliki rasa unik seperti wasabi, udang, atau bahkan kari pedas. Jika minasan tidak suka rasa-rasa ekstrem, perhatikan gambar pada kemasan atau cari ulasan daring untuk tahu rasa sebelum mencoba.
4. Nikmati Bersama Teman atau Keluarga
Camilan dagashi sering kali lebih seru jika dinikmati bersama orang lain. Ajak teman untuk mencoba dan saling tukar dagashi favorit selain menambah keseruan, kamu juga bisa mencicipi lebih banyak varian.
5. Coba Mainan atau Permainan Dagashi
Beberapa dagashi datang dengan unsur kejutan atau permainan kecil, seperti undian hadiah, teka-teki, atau instruksi membuat permen DIY. Ikuti petunjuknya dan rasakan pengalaman khas anak-anak Jepang!
6. Siapkan Minuman untuk Penetral Rasa
Karena beberapa dagashi punya rasa kuat (asin, asam, atau manis sekali), sediakan air putih atau teh tawar agar lidahmu tetap netral dan nyaman saat mencoba beberapa jenis sekaligus.
Kesimpulan
Dagashi bukan hanya sekadar camilan murah meriah, tetapi juga bagian penting dari budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, khususnya masa kecil yang penuh warna dan kebahagiaan. Dari sejarah panjang sejak era Edo hingga peranannya dalam budaya pop modern, dagashi telah menjadi simbol nostalgia, kenangan manis, dan kesederhanaan yang menyentuh hati.
Kini, dagashi mulai merambah dunia internasional dan menarik perhatian banyak orang di luar Jepang. Dengan rasa yang unik, kemasan yang penuh karakter, serta nilai budaya yang mendalam, dagashi berpotensi menjadi tren global yang tidak hanya menghibur lidah, tetapi juga memperkenalkan warisan budaya Jepang dalam bentuk yang menyenangkan. Yuk, terus semangat latihan dan jangan malu buat coba-coba berbagai contoh kalimat! Sampai ketemu lagi di materi seru berikutnya bareng Pandaikotoba. Oh iya, jangan lupa follow Instagram-nya juga ya, Minasan!
Belajar bahasa Jepang itu asyik banget, lho. がんばってね!!

