Belajar Hitsujun: Pentingnya Urutan Penulisan Kanji yang Benar – JLPT N5
みなさん、こんにちは!Menulis kanji bisa jadi tantangan tersendiri bagi banyak orang yang belajar bahasa Jepang. Selain harus mengingat bentuk dan makna setiap karakter, ternyata ada urutan khusus yang harus diikuti saat menulis setiap goresan. Inilah yang disebut dengan hitsujun.
Bagi yang baru mengenal konsep ini, hitsujun adalah urutan penulisan garis-garis atau coretan pada saat menulis kanji. Meskipun terdengar sepele, mengikuti urutan penulisan ini sangat penting untuk memastikan setiap kanji ditulis dengan benar dan rapi.
Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang hitsujun dan mengapa urutan ini begitu penting dalam seni menulis kanji!
Pengertian Hitsujun
Hitsujun adalah urutan penulisan garis-garis atau coretan pada saat menulis kanji. Penulisan huruf kanji ini harus berurutan dengan benar. Penulisan kanji dengan garis atau coretan tidak dilakukan secara sembarang tetapi ada tata caranya.
Pertama-tama kita harus menulis coretan bagian atas dulu lalu bagian tengah dan yang terahir barulah menulis coretan bagian bawah.
Penjelasan Hitsujun
Istilah hitsujun ini tidak saja berlaku bagi penulisan kanji saja tetapi juga berlaku bagi penulisa huruf hiragana dan katakana. Dalam prakteknya hitsujun ini akan sangat membantu untuk menghafal huruf kanji satu demi satu secara tepat.
Teknik penulisan tersebut di samping bermanfaat untuk keindahan tulisan, juga sangat berguna untuk menyederhanakan metode menghafal kanji. Metode termudah dalam menghafal huruf kanji selain berimajinasi saat membaca tulisan kanji adalah dengan cara menuliskannya.
Semakin sering kita menuliskan huruf kanji, maki semaki mudah kita dalam menghafal huruf kanji.
Jenis – jenis Hitsujun Atau Coretan
Berikut dalah jenis jenis coretan atau hitsujun dalam kanji. Dalam penulisan Kanji, terdapat beberapa jenis garis atau coretan dasar yang membentuk karakter. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis garis atau coretan yang disebutkan:
1. Yokosen (よこせん) atau Garis Horizontal
Deskripsi: Garis horizontal yang digunakan dalam struktur Kanji.
Contoh: 安 (an – aman), 大 (dai – besar), 山 (yama – gunung)
2. Tatesen (たてせん) atau Garis Vertikal
Deskripsi: Garis vertikal yang membentuk bagian-bagian Kanji.
Contoh: 人 (jin – orang), 木 (ki – pohon), 川 (kawa – sungai)
3. Nanamesen (ななめせん) atau Coretan Diagonal
Deskripsi: Coretan diagonal yang membentuk sudut dalam Kanji.
Contoh: 右 (migi – kanan), 左 (hidari – kiri), 上 (ue – atas)
4. Ten (てん) atau Titik
Deskripsi: Titik kecil yang digunakan sebagai bagian dari karakter Kanji.
Contoh: 日 (hi – matahari), 月 (tsuki – bulan), 星 (hoshi – bintang)
5. Nanamekagi (ななめかぎ)
Deskripsi: Coretan yang diteruskan dengan coretan diagonal atau perubahan arah, sering kali diakhiri dengan coretan “kail”.
Contoh: 自 (ji – diri sendiri), 自 (mizukara – diri sendiri)
6. Tekagi (てかぎ)
Deskripsi: Coretan diagonal yang diakhiri dengan garis “kail”.
Contoh: 子 (ko – anak), 字 (ji – karakter huruf)
7. Kakukagi (かくかぎ)
Deskripsi: Coretan yang membentuk sudut dalam Kanji.
Contoh: 口 (kuchi – mulut), 国 (kuni – negara)
8. Ahiru (あひる) atau Coretan “Menunduk”
Deskripsi: Coretan yang menunduk, sering kali digunakan untuk membentuk bagian bawah karakter.
Contoh: 羊 (hitsuji – domba), 小 (shou – kecil)
9. Kunoji (くのじ)
Deskripsi: Coretan yang mengandung huruf hiragana “く”.
Contoh: 先 (saki – depan), 前 (mae – depan)
10. Tsuribari (つりばり) atau Coretan “Kail”
Deskripsi: Coretan yang menyerupai tali atau “kail”.
Contoh: 食 (tabe – makan), 飲 (nomi – minum)
Contoh Penggunaan dalam Kalimat
Berikut adalah contoh penggunaan kalimat untuk masing-masing jenis garis dan coretan yang ada dalam struktur Kanji:
- Yokosen (よこせん) atau Garis Horizontal
Deskripsi: Garis horizontal yang digunakan dalam struktur Kanji.
Contoh: 安 (an – aman), 大 (dai – besar), 山 (yama – gunung)
Kalimat:
安の文字には、よこせんが重要な部分を形成しています。
(An no moji ni wa, yokosen ga jūyōna bubun o keisei shiteimasu.)
Huruf “安” memiliki garis horizontal sebagai bagian penting.
- Tatesen (たてせん) atau Garis Vertikal
Deskripsi: Garis vertikal yang membentuk bagian-bagian Kanji.
Contoh: 人 (jin – orang), 木 (ki – pohon), 川 (kawa – sungai)
Kalimat:
人の文字には、たてせんが中心に配置されています。
(Jin no moji ni wa, tatesen ga chūshin ni haichi sareteimasu.)
Huruf “人” memiliki garis vertikal yang ditempatkan di tengah.
- Nanamesen (ななめせん) atau Coretan Diagonal
Deskripsi: Coretan diagonal yang membentuk sudut dalam Kanji.
Contoh: 右 (migi – kanan), 左 (hidari – kiri), 上 (ue – atas)
Kalimat:
右の文字には、ななめせんが含まれています。
(Migi no moji ni wa, nanamesen ga fukumareteimasu.)
Huruf “右” memiliki coretan diagonal.
- Ten (てん) atau Titik
Deskripsi: Titik kecil yang digunakan sebagai bagian dari karakter Kanji.
Contoh: 日 (hi – matahari), 月 (tsuki – bulan), 星 (hoshi – bintang)
Kalimat:
日の文字には、てんが重要な要素です。
(Hi no moji ni wa, ten ga jūyōna yōso desu.)
Huruf “日” memiliki titik sebagai elemen penting.
- Nanamekagi (ななめかぎ)
Deskripsi: Coretan yang diteruskan dengan coretan diagonal atau perubahan arah, sering kali diakhiri dengan coretan “kail”.
Contoh: 自 (ji – diri sendiri), 自 (mizukara – diri sendiri)
Kalimat:
自の文字には、ななめかぎの線が含まれています。
(Ji no moji ni wa, nanamekagi no sen ga fukumareteimasu.)
Huruf “自” memiliki coretan yang diakhiri dengan kail.
- Tekagi (てかぎ)
Deskripsi: Coretan diagonal yang diakhiri dengan garis “kail”.
Contoh: 子 (ko – anak), 字 (ji – karakter huruf)
Kalimat:
子の文字には、てかぎが使われています。
(Ko no moji ni wa, tekagi ga tsukawareteimasu.)
Huruf “子” menggunakan coretan diagonal dengan kail.
- Kakukagi (かくかぎ)
Deskripsi: Coretan yang membentuk sudut dalam Kanji.
Contoh: 口 (kuchi – mulut), 国 (kuni – negara)
Kalimat:
国の文字には、かくかぎが特徴的です。
(Kuni no moji ni wa, kakukagi ga tokuchōtekidesu.)
Huruf “国” memiliki coretan yang membentuk sudut.
- Ahiru (あひる) atau Coretan “Menunduk”
Deskripsi: Coretan yang menunduk, sering kali digunakan untuk membentuk bagian bawah karakter.
Contoh: 羊 (hitsuji – domba), 小 (shou – kecil)
Kalimat:
小の文字には、あひるのような線が含まれています。
(Shou no moji ni wa, ahiru no yōna sen ga fukumareteimasu.)
Huruf “小” memiliki coretan yang menunduk.
- Kunoji (くのじ)
Deskripsi: Coretan yang mengandung huruf hiragana “く”.
Contoh: 先 (saki – depan), 前 (mae – depan)
Kalimat:
先の文字には、くのじの形が見られます。
(Saki no moji ni wa, kunoji no katachi ga miraremasu.)
Huruf “先” memiliki bentuk yang mirip huruf “く”.
- Tsuribari (つりばり) atau Coretan “Kail”
Deskripsi: Coretan yang menyerupai tali atau “kail”.
Contoh: 食 (tabe – makan), 飲 (nomi – minum)
Kalimat:
食の文字には、つりばりのような線が含まれています。
(Tabe no moji ni wa, tsuribari no yōna sen ga fukumareteimasu.)
Huruf “食” memiliki coretan yang menyerupai kail.
Kesimpulan
Mempelajari cara menulis kanji (hitsujun) itu seperti belajar menggambar. Setiap coretan memiliki arti dan sejarahnya sendiri. Dengan menguasai cara menulisnya, kita bisa lebih menikmati keindahan bahasa Jepang.
Menguasai hitsujun adalah langkah penting dalam perjalanan belajar kanji. Dengan memahami dan menerapkan urutan penulisan yang benar, kita tidak hanya menulis kanji dengan lebih rapi dan mudah dibaca, tetapi juga menghormati tradisi dan seni menulis yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di Jepang.
Jadi, jangan terburu-buru saat menulis kanji ingatlah selalu untuk mengikuti urutan yang tepat.
- Untuk pemula: Belajar menulis kanji dengan benar (hitsujun) adalah langkah awal yang penting untuk bisa membaca dan menulis bahasa Jepang dengan baik.
- Untuk yang sudah belajar: Menguasai hitsujun akan membuat tulisan kanji minasan terlihat lebih rapi, indah, dan mudah dibaca orang lain.
Semoga artikel ini membantu minasan dalam memahami dan mempraktikkan hitsujun dengan baik. Teruslah berlatih dan jangan ragu untuk mencoba berbagai contoh kalimat! Sampai jumpa lagi di materi selanjutnya di Pandaikotoba dan follow juga instagramnya ya minasan.
Ingat belajar bahasa Jepang itu menyenangkan! がんばって!!