JLPT N4,  JLPT N5,  Materi Kosakata N4,  Materi Kosakata N5

Memahami ‘Hizuke’: Tanggal dan Penanggalan dalam Kehidupan Sehari-hari di Jepang

Konnichiwa, minasan! Tanggal atau 日付 (hizuke) adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk keperluan pribadi, pendidikan, maupun bisnis. Mengetahui cara menyebutkan dan menulis tanggal dalam bahasa Jepang adalah keterampilan dasar yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan efektif, terutama saat mengatur jadwal, menghadiri acara, atau mengisi dokumen.

Dalam bahasa Jepang, tanggal memiliki urutan penyebutan yang unik dan berbeda dari bahasa Indonesia, di mana bulan disebutkan terlebih dahulu sebelum tanggal. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai cara menyebutkan tanggal dalam bahasa Jepang, termasuk kosakata, aturan penulisan, dan contoh kalimat untuk memudahkan pemahaman minasan.

Hizuke
“Hizuke” (日付)

Penjelasan “Hizuke” (日付)

Dalam bahasa Jepang, 日付 (hizuke) berarti “tanggal.” Kata ini digunakan untuk merujuk pada hari, bulan, dan tahun dalam konteks penanggalan atau kalender. Hizuke adalah istilah umum yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari maupun dalam konteks formal, seperti dokumen, surat, atau jadwal. 

Dalam bahasa Jepang, penulisan tanggal sangat sederhana dan mengikuti pola angka + 日 (nichi), yang berarti “hari.” Nichi digunakan sebagai satuan untuk menyebutkan tanggal tertentu dalam satu bulan.

Makna dan Penggunaan Hizuke

Pengertian Umum:

日付 (hizuke) secara harfiah berarti “penempatan hari” atau “penanggalan.Dalam kehidupan sehari-hari, hizuke digunakan untuk menyatakan atau menuliskan tanggal tertentu, seperti dalam surat, email, atau formulir resmi.

Penggunaan dalam Kalimat:

Dalam bahasa Jepang, tanggal biasanya disebutkan dengan urutan bulan terlebih dahulu, diikuti dengan tanggal. Contohnya, “15 Agustus” diucapkan sebagai “8月15日 (hachigatsu jūgo-nichi).”

Format Penulisan Tanggal:

Format umum dalam bahasa Jepang mengikuti pola Tahun-Bulan-Hari (年-月-日). Contoh: 2024年9月6日 (2024-nen 9-gatsu 6-nichi) yang berarti 6 September 2024.

Format ini sering digunakan dalam konteks resmi dan administratif, serta dalam dokumen tertulis seperti kontrak dan laporan.

Penulisan Tanggal dengan “Nichi” (日)

Pada dasarnya, untuk menyebutkan tanggal dalam bahasa Jepang, kita cukup menambahkan nichi setelah angka yang menunjukkan tanggal. Misalnya:

  • Tanggal 15: 15日 (juu-go-nichi) — Hari ke-15
  • Tanggal 20: 20日 (hatsuka) — Hari ke-20

Namun, ada beberapa pengecualian yang perlu diperhatikan karena beberapa tanggal memiliki sebutan khusus dan tidak mengikuti pola umum angka + nichi.

Dengan mengetahui pola ini, menyebutkan tanggal dalam bahasa Jepang menjadi lebih mudah, meskipun ada beberapa tanggal dengan nama khusus yang perlu dihafal.

Contoh Penggunaan:

  • 書類の日付を確認してください。
    (Shorui no hizuke o kakunin shite kudasai.) -Silakan periksa tanggal pada dokumen.
  • 予約の日付を変更したいです。
    (Yoyaku no hizuke o henkō shitai desu.) -Saya ingin mengubah tanggal reservasi.
download 2024 09 17T193635.193
Yoyaku no hizuke o henkō shitai desu.

Cara Menyebutkan Tanggal dalam Bahasa Jepang

Bulan (Gatsu, 月): Bulan dalam bahasa Jepang disebut dengan angka dari 1 hingga 12, diikuti dengan kata “gatsu” (bulan). Misalnya:

  • Januari: 1月 (いちがつ, ichigatsu)
  • Februari: 2月 (にがつ, nigatsu)
  • Desember: 12月 (じゅうにがつ, juunigatsu)

Hari (Nichi, 日): Tanggal disebutkan dengan angka dari 1 hingga 31, ditambahkan kata “nichi” yang berarti hari. Namun, ada beberapa penyebutan khusus yang perlu diperhatikan.

Penyebutan Tanggal Khusus dalam Bahasa Jepang

Berikut adalah daftar penyebutan tanggal dalam bahasa Jepang yang sering digunakan:

No.Tanggal (Kanji)Tanggal (Romaji)Tanggal (Artinya)
1一日TsuitachiTanggal 1
2二日FutsukaTanggal 2
3三日MikkaTanggal 3
4四日YokkaTanggal 4
5五日ItsukaTanggal 5
6六日MuikaTanggal 6
7七日NanokaTanggal 7
8八日YoukaTanggal 8
9九日KokonokaTanggal 9
10十日TookaTanggal 10
11十一日JuuichinichiTanggal 11
12十二日JuuninichiTanggal 12
13十三日JuusannichiTanggal 13
14十四日JuuyokkaTanggal 14
15十五日JuugonichiTanggal 15
16十六日JuurokunichiTanggal 16
17十七日JuushichinichiTanggal 17
18十八日JuuhachinichiTanggal 18
19十九日JuukunichiTanggal 19
20二十日HatsukaTanggal 20
21二十一日NijuuichinichiTanggal 21
22二十二日NijuuninichiTanggal 22
23二十三日NijuusannichiTanggal 23
24二十四日NijuuyokkaTanggal 24
25二十五日NijuugonichiTanggal 25
26二十六日NijuurokunichiTanggal 26
27二十七日NijuushichinichiTanggal 27
28二十八日NijuuhachinichiTanggal 28
29二十九日NijuukunichiTanggal 29
30三十日SanjuunichiTanggal 30
31三十一日SanjuuichinichiTanggal 31
Perlu diperhatikan bahwa penyebutan tanggal seperti “tsuitachi,” “futsuka,” “mikka,” dll., adalah penyebutan unik yang tidak mengikuti pola angka biasa.

Dalam bahasa Jepang, “tanggal lahir” disebut 生年月日 (seinengappi), yang secara harfiah terdiri dari kanji untuk lahir (生 sei), tahun (年 nen), dan bulan serta hari (月日 gappi). Istilah ini digunakan untuk merujuk pada tanggal lahir seseorang dalam konteks yang formal, seperti dalam dokumen resmi, formulir, atau saat menyebutkan tanggal lahir dalam percakapan formal.

Penjelasan Kanji “Seinengappi” (生年月日)

  • 生 (sei): Berarti “lahir” atau “hidup.” Kanji ini mengacu pada kelahiran atau kehidupan seseorang.
  • 年 (nen): Berarti “tahun.” Kanji ini digunakan untuk menunjukkan tahun dalam konteks waktu.
  • 月日 (gappi): Terdiri dari 月 (gatsu) yang berarti “bulan,” dan 日 (nichi) yang berarti “hari.” Gabungan ini menunjukkan bulan dan tanggal spesifik.

Dari Kalender hingga Sejarah: Mengapa ‘Hizuke’ Penting dalam Bahasa Jepang?

Dalam bahasa Jepang, kata “hizuke” (日付) berarti tanggal. Meskipun pada pandangan pertama, “hizuke” mungkin tampak seperti istilah sederhana yang hanya merujuk pada penanggalan harian, namun dalam budaya Jepang, penanggalan memiliki makna yang jauh lebih mendalam. Selain sebagai penunjuk waktu, “hizuke” berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari rutinitas sehari-hari hingga peristiwa sejarah dan tradisi. 

Kita  akan mengeksplorasi mengapa “hizuke” memainkan peran krusial dalam kehidupan masyarakat Jepang, dan bagaimana penggunaannya melampaui sekadar angka di kalender.

1. Pentingnya Tanggal dalam Budaya Sehari-hari

Di Jepang, tanggal memiliki peran penting dalam menjaga keteraturan dan efisiensi. Penanggalan di Jepang tidak hanya digunakan untuk menandai hari-hari kerja, sekolah, atau acara penting, tetapi juga digunakan dalam dokumen resmi, surat, kontrak, hingga pertemuan bisnis. Kebiasaan orang Jepang yang sangat disiplin dan tepat waktu membuat mereka sangat memperhatikan tanggal, baik untuk mengingat tenggat waktu maupun menandai momen-momen penting.

Penggunaan “hizuke” dalam percakapan sehari-hari sangat umum, seperti ketika membuat janji atau menyusun rencana:

  • 今日は何日ですか?
    (Kyou wa nan nichi desu ka?) – “Tanggal berapa hari ini?”
  • 明日の日付はどうですか?
    (Ashita no hizuke wa dou desu ka? ) – “Bagaimana dengan tanggal besok?”
lupa
Kyou wa nan nichi desu ka?

2. Pengaruh Kalender Lunisolar pada Tradisi Jepang

Sebelum mengadopsi kalender Gregorian pada tahun 1873, Jepang menggunakan kalender lunisolar, yang menggabungkan siklus matahari dan bulan untuk menentukan tanggal. Kalender tradisional ini masih berpengaruh hingga sekarang, terutama pada perayaan tradisional seperti Tahun Baru Imlek dan Obon, di mana tanggal dihitung berdasarkan kalender kuno.

Pengetahuan tentang hizuke dalam konteks kalender tradisional penting untuk memahami hubungan Jepang dengan musim dan perayaan budaya. Misalnya, beberapa festival seperti Tanabata dan Setsubun memiliki kaitan erat dengan kalender kuno.

3. Sejarah yang Tercatat dalam Tanggal

Bagi orang Jepang, tanggal tidak hanya sekadar penunjuk waktu, tetapi juga merupakan saksi bisu peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah. Setiap momen penting dalam sejarah Jepang, seperti Restorasi Meiji, pengeboman Hiroshima, atau kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, semuanya ditandai dengan tanggal yang memiliki makna mendalam.

Sehingga, ketika belajar tentang sejarah Jepang, memahami kapan suatu peristiwa terjadi menjadi bagian penting dalam memahami konteks budaya dan dampak sosial dari momen tersebut. “Hizuke” menjadi lebih dari sekadar angka di kalender, melainkan penghubung antara masa lalu dan masa kini.

4. Penanggalan Modern dan Pengaruh Internasional

Pada era modern, Jepang menggunakan kalender Gregorian seperti banyak negara lainnya, tetapi tetap mempertahankan beberapa aspek unik dalam sistem penanggalan mereka. Contohnya, penanggalan era kekaisaran Jepang, yang didasarkan pada masa pemerintahan Kaisar saat ini, masih digunakan dalam beberapa dokumen resmi.

Di Jepang, tahun tidak hanya dihitung berdasarkan kalender Masehi (misalnya tahun 2024), tetapi juga berdasarkan era kaisar, seperti Reiwa. Sebagai contoh, tahun 2024 dalam kalender Masehi juga disebut Reiwa 6 di Jepang. Kombinasi antara sistem penanggalan modern dan tradisional ini menekankan betapa pentingnya tanggal dalam konteks budaya Jepang.

5. Tanggal dalam Keseharian: Antara Rutinitas dan Simbolisme

Dalam keseharian, penggunaan tanggal atau “hizuke” juga terkait erat dengan simbolisme dan rutinitas. Banyak orang Jepang yang merayakan hari-hari tertentu dengan semangat khusus, seperti perayaan ulang tahun, hari pernikahan, atau momen bersejarah.

Tanggal-tanggal ini sering dianggap sebagai simbol keberuntungan atau momen untuk refleksi. Bahkan dalam dunia kerja, tanggal memiliki peran besar dalam perencanaan dan pelaksanaan tugas. Dokumen, kontrak, hingga surat formal selalu ditandatangani dan diberi “hizuke” untuk menunjukkan validitas dan legalitasnya.

Kalender Kuno hingga Teknologi Modern Jepang

Sejarah pencatatan waktu di Jepang mencerminkan perjalanan panjang dari tradisi kuno hingga inovasi teknologi modern. Tanggal, yang begitu akrab dalam kehidupan sehari-hari kita, ternyata menyimpan banyak fakta menarik, terutama di Jepang yang memiliki sejarah budaya dan teknologi yang kaya. Berikut adalah beberapa fakta unik tentang tanggal di Jepang, dari penggunaan kalender kuno hingga era digital modern.

1. Kalender Lunisolar Jepang

Jauh sebelum kalender Gregorian diperkenalkan, Jepang menggunakan kalender lunisolar yang dikenal sebagai Kalender Tenpō (天保暦), yang diadopsi dari Tiongkok. Sistem ini didasarkan pada pergerakan bulan dan matahari, sehingga tanggal-tanggal penting seperti festival dan upacara musiman sangat dipengaruhi oleh fase bulan. Kalender ini digunakan hingga akhir periode Edo dan digantikan oleh kalender Gregorian pada tahun 1873, setelah Restorasi Meiji.

2. Era Kalender Kekaisaran

Dalam kalender tradisional Jepang, setiap masa kekuasaan kaisar baru menandai dimulainya era baru atau nengō (年号). Hingga saat ini, Jepang masih menggunakan sistem penanggalan era kaisar, seperti era Reiwa (令和) yang dimulai pada tahun 2019, ketika Kaisar Naruhito naik takhta. Misalnya, tahun 2024 dalam kalender Gregorian adalah Reiwa 6. Ini menunjukkan pentingnya peran keluarga kekaisaran dalam sistem penanggalan Jepang.

3. Konsep “72 Musim Kecil”

Selain kalender tahunan yang kita kenal, Jepang juga memiliki pembagian waktu yang sangat detail, yakni 72 mikro-musim yang dikenal sebagai Shichijūni-kō (七十二候). Setiap musim dibagi menjadi tiga bagian dengan ciri-ciri alam yang berbeda, seperti “burung camar pertama terlihat” atau “bambu mulai tumbuh”. Sistem ini berasal dari pengamatan alam yang teliti dan digunakan oleh petani Jepang untuk memahami siklus alam dengan lebih baik.

4. Perubahan Tahun Baru

Sebelum adopsi kalender Gregorian, Tahun Baru di Jepang dirayakan pada Tahun Baru Imlek, yaitu berdasarkan kalender lunisolar. Namun, setelah kalender Gregorian diadopsi pada tahun 1873, Jepang mulai merayakan Tahun Baru pada 1 Januari, seperti banyak negara lain di dunia. Meskipun demikian, beberapa festival tradisional yang terkait dengan Tahun Baru Imlek masih diperingati di beberapa daerah.

5. Penanggalan Digital dan Teknologi Modern

Saat ini, dengan kemajuan teknologi, Jepang telah beradaptasi dengan era digital dalam hal pencatatan tanggal dan waktu. Sistem penanggalan berbasis elektronik yang digunakan di ponsel, komputer, dan perangkat lain sebagian besar telah disesuaikan dengan kalender Gregorian. Bahkan, aplikasi-aplikasi kalender Jepang modern sering kali mencantumkan informasi seperti era kaisar dan hari-hari libur nasional yang terkait dengan budaya Jepang.

6. Hari Keberuntungan dalam Kalender Rokuyō

Rokuyō (六曜) adalah sistem penanggalan tradisional Jepang yang memprediksi hari-hari keberuntungan dan sial. Sistem ini masih sering digunakan saat merencanakan pernikahan, upacara, atau membuka usaha baru. Hari-hari dalam Rokuyō termasuk Taian (大安, sangat beruntung) dan Butsumetsu (仏滅, sangat sial), dan banyak orang di Jepang masih memperhatikan sistem ini untuk menentukan hari-hari penting.

7. Libur Nasional yang Berubah Tanggal Setiap Tahun

Beberapa libur nasional di Jepang, seperti Hari Kedewasaan (Seijin no Hi) dan Hari Olahraga (Taiiku no Hi), tidak memiliki tanggal tetap karena mengikuti sistem penanggalan Happy Monday. Ini adalah kebijakan modern di mana beberapa libur nasional dipindahkan ke hari Senin kedua atau ketiga dalam bulan tertentu untuk memperpanjang akhir pekan dan meningkatkan pariwisata domestik.

8. Tanggal dalam Bahasa Jepang dan Gaya Penulisan

Penulisan tanggal di Jepang memiliki gaya yang berbeda dibandingkan dengan penulisan di Barat. Di Jepang, urutannya dimulai dengan tahun, diikuti oleh bulan, dan kemudian hari. Misalnya, 17 September 2024 akan ditulis sebagai 2024年9月17日 (2024-nen 9-gatsu 17-nichi). Gaya penulisan ini sering digunakan dalam dokumen resmi dan kalender Jepang.

9. Pengaruh Teknologi pada Kalender Jepang

Di era digital saat ini, perkembangan teknologi juga telah memengaruhi cara orang menggunakan tanggal. Berbagai aplikasi kalender digital seperti Google Calendar dan Outlook telah disesuaikan untuk mendukung bahasa dan sistem kalender Jepang, termasuk menampilkan hari-hari libur nasional dan peringatan hari-hari penting lainnya. Teknologi juga memungkinkan untuk mencatat waktu hingga detik secara akurat, yang sangat penting dalam sistem transportasi Jepang yang dikenal tepat waktu, seperti kereta Shinkansen.

Contoh Kalimat

  • 今日は何日ですか?
    (Kyō wa nan-nichi desu ka?) – Tanggal berapa hari ini?
  • 今日は八月十五日です。
    (Kyō wa hachi-gatsu jūgo-nichi desu.) – Hari ini tanggal 15 Agustus.
  • 明日は何日ですか?
    (Ashita wa nan-nichi desu ka?) – Tanggal berapa besok?
download 2024 09 17T193701.644
Kyō wa nan-nichi desu ka?
  • 私の誕生日は六月二十日です。
    (Watashi no tanjōbi wa roku-gatsu hatsuka desu.) – Ulang tahun saya tanggal 20 Juni.
  • 彼の生年月日は2000年7月4日です。
    (Kare no seinengappi wa nisen-nen shichi-gatsu yokka desu.) -Tanggal lahirnya adalah 4 Juli 2000.
  • 会議は十一月一日にあります。
    (Kaigi wa jūichi-gatsu tsuitachi ni arimasu.) – Rapat akan diadakan pada tanggal 1 November.
  • 来週の金曜日は何日ですか?
    (Raishū no kin’yōbi wa nan-nichi desu ka?) – Tanggal berapa hari Jumat minggu depan?
  • 私の生年月日は1990年8月15日です。
    (Watashi no seinengappi wa sen kyuu hyaku kyuu juu nen hachi gatsu juu go nichi desu.) – Tanggal lahir saya adalah 15 Agustus 1990.
ukangtahun tgl brpa
Seinengappi o oshiete kudasai.
  • 生年月日を教えてください。
    (Seinengappi o oshiete kudasai.) – Tolong beritahu tanggal lahir Anda.
  •  彼の誕生日は四月二十五日です。
    (Kare no tanjōbi wa shigatsu nijūgo-nichi desu.) – Ulang tahunnya tanggal 25 April.
  • 来週の会議は十二月一日にあります。
    (Raishū no kaigi wa jūni-gatsu tsuitachi ni arimasu.) – Rapat minggu depan akan diadakan pada tanggal 1 Desember.
  • 入学式は四月三日に行われます。
    (Nyūgakushiki wa shigatsu mikka ni okonawaremasu.) -Upacara masuk sekolah akan dilaksanakan pada tanggal 3 April.
upacara
Nyūgakushiki wa shigatsu mikka ni okonawaremasu.

Kesimpulan

Menyebutkan tanggal dalam bahasa Jepang tampak sederhana namun memiliki beberapa keunikan, seperti penggunaan angka yang diikuti dengan kanji 日 (nichi) untuk menunjukkan hari, dan penyebutan khusus untuk beberapa tanggal awal bulan seperti tsuitachi (tanggal 1), futsuka (tanggal 2), dan seterusnya. Selain itu, istilah 生年月日 (seinengappi) digunakan dalam konteks formal untuk merujuk pada tanggal lahir, yang terdiri dari kanji “lahir,” “tahun,” “bulan,” dan “hari.”

Memahami penyebutan tanggal ini sangat penting, baik dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam konteks formal di Jepang.Memahami cara menyebutkan tanggal dalam bahasa Jepang adalah keterampilan dasar yang sangat berguna, terutama bagi yang belajar bahasa Jepang atau berencana berinteraksi dengan budaya Jepang.


Pengetahuan ini tidak hanya membantu dalam percakapan sehari-hari, tetapi juga dalam berbagai situasi formal, seperti mengisi dokumen, menghadiri acara, atau menjalin komunikasi yang lebih baik. Dengan terus berlatih dan mengenal berbagai pola penyebutan tanggal, minasan akan semakin percaya diri dalam menggunakan bahasa Jepang secara akurat dan tepat waktu. 

Teruslah berlatih dan jangan ragu untuk mencoba berbagai contoh kalimat! Sampai jumpa lagi di materi selanjutnya di Pandaikotoba dan follow juga instagramnya ya minasan.

Ingat belajar bahasa Jepang itu menyenangkan!がんばって!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *