3 Pohon Sakura Tertua di Jepang, Berusia Ribuan Tahun!
Kehadiran pohon sakura selalu menarik perhatian dengan keindahan bunga-bunga cerah yang mekar sepanjang musim semi di Jepang. Di balik keindahan pohon sakura tersembunyi keagungan yang tak tergoyahkan dari pohon sakura tertua di Jepang yang menyimpan ribuan cerita zaman.
Berselubung misteri dan keanggunan, pohon sakura ini menjadi saksi bisu bagi perjalanan waktu dari generasi ke generasi. Mari kita telusuri keunikan dan keabadian pohon sakura tertua di Jepang, yang menghadirkan keindahan yang tak terlupakan bagi bangsa Jepang dan dunia.
Pohon Sakura Tertua di Jepang
1. Miharu Takizakura
Miharu Takizakura bukanlah pohon sakura biasa, pohon ini memiliki sejarah yang sangat panjang dan usia yang luar biasa. Diperkirakan berusia lebih dari 1.000 tahun, pohon ini telah menyaksikan pergantian zaman, perubahan cuaca, dan peristiwa sejarah yang telah melanda Jepang. Keberadaannya yang telah bertahan begitu lama membuatnya menjadi saksi bisu dari masa lalu yang kaya.
Miharu Takizakura sebagai salah satu pohon sakura tertua di Jepang ini adalah jenis sakura Shidarezakura, yang dikenal dengan cabang-cabangnya yang menjuntai indah ke bawah. Ketika mekar, ranting-ranting ini membentuk tirai bunga merah muda yang memukau. Keunikan jenis sakura ini menambah daya tarik pohon ini dan membuatnya menjadi tujuan favorit selama musim sakura.
Dengan tinggi sekitar 12 meter dan diameter sekitar 9 meter, Miharu Takizakura memancarkan keanggunan dan kebesaran. Pohon sakura yang besar ini menciptakan pemandangan yang memukau dan membius para pengunjungnya. Ukurannya yang besar juga menjadi salah satu alasan mengapa Miharu Takizakura menjadi salah satu pohon sakura terkenal di Jepang.
Seperti sakura pada umumnya, Miharu Takizakura mekar setiap tahun pada musim semi. Bunga-bunga merah muda yang mempesona menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Festival Hanami, yang diadakan setiap tahun di sekitar pohon ini, menjadi momen di mana orang-orang berkumpul untuk menikmati keindahan sakura dan merayakan kehidupan.
Salah satu pohon sakura tertua di Jepang ini bukan hanya menampilkan keindahan visual, pohon ini juga menjadi simbol kekuatan dan ketenangan. Meskipun berada di wilayah yang pernah dilanda bencana nuklir pada tahun 2011, Miharu Takizakura tetap tegar dan kokoh. Keberadaannya yang terus mekar setiap tahun adalah pengingat akan daya tahan alam dan semangat kehidupan.
Pemerintah Jepang telah mengakui pentingnya pohon sakura tertua di Jepang ini dengan menjadikannya sebagai harta nasional. Langkah ini tidak hanya untuk melindungi keberlanjutan pohon ini tetapi juga sebagai penghormatan terhadap warisan alam yang berharga.
Miharu Takizakura adalah lebih dari sekadar pohon sakura, pohon ini adalah simbol keabadian, keindahan, dan daya tahan. Saat kita berdiri di bawah cahayanya yang menyejukkan dan memandang bunga-bunga merah muda yang indah, kita diingatkan akan keajaiban alam dan betapa pentingnya kita untuk melindungi dan menghargai keindahan yang ada di sekitar kita. Miharu Takizakura, dengan segala kebesarannya, menjadi pengingat bahwa alam adalah anugerah yang patut dijaga dengan penuh rasa hormat.
2. Yamataka Jindai Zakura
Salah satu pohon sakura tertua di Jepang selanjutnya adalah Yamataka Jindai Zakura yang berlokasi di sebelah utara prefektur Yamanashi. Usia pohon ini diperkirakan telah berumur 2000 tahun! Salah satu pohon sakura tertua di Jepang ini memiliki tinggi sekitar lebih dari 10 meter dengan lebar batang pohon sebesar hampir 12 meter. Pohon sakura ini pernah masuk dalam daftar 100 pohon terbaik pada tahun 1990.
Pohon sakura ini mekar pada setiap bulan April di setiap tahunnya. Tak sedikit orang yang mengunjungi pohon sakura tertua ini untuk merasakan nuansa bermekarannya bunga Sakura yang tumbuh di pohon ini.
Konon pohon sakura tertua di Jepang ini bisa tumbuh sampai ribuan tahun karena dipercaya berkat doa pendiri aliran Buddha Nichiren yang kerap berdoa agar pohon ini tetap tumbuh subur.
Di area lokasi tumbuhnya pohon sakura ini terdapat lebih dari delapan ribu bunga terompet yang semakin menambah keindahan pemandangan di sekitarnya.
3. Usuzumi Zakura
Usuzumi zakura adalah salah satu pohon sakura tertua di Jepang yang tumbuh di Lembah Neo yang berlokasi 30 kilometer di sebelah barat laut kota Gifu,
Usuzumi terdiri dari dua kata, yaitu usui yang berarti tipis dan Zumi dari kata sumi yang berarti tinta Jepang berwarna yang khusus digunakan ketika membuat seni kaligrafi Jepang. Sehingga bisa diartikan bahwa usuzumi adalah warna sumi pucat mendekati warna abu-abu yang terang. Sedangkan Zakura berasal dari kata Sakura.
Pohon Usuzumi Zakura adalah sejenis pohon sakura liar. Bunga sakura yang tumbuh dari pohon Usuzumi berwarna merah muda terang ketika masa kuncup dan berubah menjadi putih saat sedang mekar-mekarnya. Warna usuzumi sendiri baru akan muncul kemudian menjelang bunga sakura ini berguguran.
Tinggi pohon Usuzumi Zakura kurang lebih sekitar 16 meter, dan cabang-cabangnya bisa memiliki panjang hingga 20-26 meter. Pohon sakura ini berusia lebih dari 1500 tahun, dan menurut kisah legenda seorang kaisar bernama Keitai yang pertama kali menanam pohon ini pada tahun 467 masehi.
Pada tahun 1913, pohon sakura tertua di Jepang ini tampak kering dan nyaris mati. Bahkan, pada tahun 1948, pemerintah setempat mensinyalir bahwa pohon ini akan mati sepenuhnya dalam waktu tiga tahun. Karena itulah, pohon yang nyaris mati ini mulai ditopang dengan banyak tiang agar tidak tumbang.
Pada tahun berikutnya, seorang dokter gigi setempat yang juga ahli dalam perawatan pohon mencoba untuk mengembalikan pohon usuzumi sakura ini dari sekarat. Dokter gigi ini memangkas 238 akar pohon yang mati dan memasang cangkok baru pada bagian-bagian tersebut. Alhasil pada tahun berikutnya, pohon usuzumi zakura kembali pulih dan tumbuh segar hingga saat ini.
Pada bulan September 1959, pohon usuzumi zakura sempat rusak parah karena badai topan yang sangat kuat. Kerusakan yang menimpa pohon usuzumi ini menggugah seorang penulis novel Jepang bernama Uno Chiyo untuk menulis pada sebuah majalah tentang pentingnya melindungi pohon ini. Berkat tulisannya tersebut, pemerintah setempat mencanangkan peraturan untuk melindungi pohon usuzumi ini dan menyatakan sebagai kekayaan alam nasional yang mendapat perlakuan khusus.
Sekarang banyak ahli botani dan orang-orang di daerah ini melindungi pohon sakura tertua di Jepang ini dengan sepenuh hati. Bahkan pada tahun 2008, benih dari pohon ini pernah dikirim ke stasiun luar angkasa untuk sebuah percobaan menumbuhkan tanaman dalam gravitasi nol.
Itulah Minasan, beberapa pohon sakura tertua di Jepang yang masih berdiri kokoh hingga saat ini dan menjadi simbol ikonik bangsa Jepang.
Dengan merayapnya senja di antara cabang-cabang yang tumbuh bersama waktu, pohon sakura tertua di Jepang membawa kita pada refleksi mendalam akan kebesaran dan keelokan alam. Keindahan yang terpahat dalam setiap bunga yang berguguran dan dedaunan yang ringan, menjadi pengingat abadi akan perjalanan panjang waktu. Pohon sakura ini, sebagai saksi bisu dari sejarah yang berkisar puluhan bahkan ratusan tahun, mengajarkan kita tentang kelembutan kesan dan ketenangan dalam keheningan.
Bagi Minasan yang ingin tahu lebih banyak tentang informasi dunia Jepang lainnya, ikuti juga Instagram Pandai Kotoba dan channel Youtube Pandai Kotoba.
Mata!