Perbedaan ‘wa’ dan ‘mo’ dalam Bentuk Negatif
Dalam bahasa Jepang, partikel memiliki peran penting dalam menyampaikan makna sebuah kalimat. Dua partikel yang sering digunakan adalah ‘wa’ (は) dan ‘mo’ (も). Keduanya bisa muncul dalam berbagai bentuk kalimat, termasuk dalam bentuk negatif. Namun, penggunaan ‘wa’ dan ‘mo’ dalam kalimat negatif memiliki perbedaan makna yang cukup signifikan.
Memahami perbedaan ini sangat penting agar tidak terjadi kesalahan dalam menyampaikan penolakan, penyangkalan, atau ketidakterlibatan dalam suatu kondisi. Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana kedua partikel tersebut digunakan dalam kalimat negatif, serta bagaimana memilih partikel yang tepat sesuai konteks.

Pengertian Partikel ‘wa’ dan ‘mo’
Partikel ‘wa’ (は) dan ‘mo’ (も) adalah partikel penting dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menunjukkan topik atau memberikan penekanan dalam sebuah kalimat.
- ‘Wa’ (は) berfungsi sebagai penanda topik, menunjukkan apa yang sedang dibicarakan dalam kalimat. Dalam bentuk negatif, partikel ini digunakan untuk menyatakan bahwa hal tersebut tidak dilakukan atau tidak terjadi.
- ‘Mo’ (も) sering diterjemahkan sebagai “juga” atau “pun.” Dalam bentuk negatif, partikel ini digunakan untuk menyampaikan bahwa tidak hanya satu hal, tetapi hal lain juga tidak terjadi atau tidak dilakukan, seringkali menunjukkan makna penyangkalan total atau menyeluruh.
Meskipun terlihat mirip, kedua partikel ini memiliki nuansa dan fungsi yang berbeda terutama saat digunakan dalam bentuk negatif, dan perbedaannya sangat penting untuk dipahami dalam komunikasi sehari-hari.
Mengenal ‘wa’ dan ‘mo’ dalam Kalimat Negatif
Dalam kalimat negatif bahasa Jepang, penggunaan partikel ‘wa’ (は) dan ‘mo’ (も) menghasilkan makna yang berbeda tergantung pada konteks. Perbedaan utamanya terletak pada ruang lingkup penyangkalan yang disampaikan.
- ‘Wa’ (は) dalam bentuk negatif digunakan untuk menyangkal satu hal secara spesifik, tanpa menyatakan apa yang terjadi pada hal lain. Artinya, penolakan hanya berlaku untuk satu objek/topik saja.
Contoh:
パンは食べません。(Pan wa tabemasen.) – Saya tidak makan roti. (roti saja yang tidak dimakan, mungkin makanan lain dimakan)
- ‘Mo’ (も) dalam bentuk negatif digunakan untuk menyampaikan bahwa tidak ada satupun yang memenuhi kondisi tersebut, atau untuk menyatakan penyangkalan menyeluruh. Biasanya diikuti oleh bentuk negatif seperti ~ません atau ~ない.
Contoh:
パンも食べません。(Pan mo tabemasen.) – Saya juga tidak makan roti. (mungkin nasi atau makanan lain juga tidak dimakan)
Perbedaan halus ini sangat penting dalam menyampaikan makna secara tepat dalam percakapan atau tulisan bahasa Jepang.
Fungsi Partikel ‘wa’ dalam Kalimat Negatif
Partikel ‘wa’ (は) berfungsi sebagai penanda topik dalam kalimat. Saat digunakan dalam bentuk negatif, ‘wa’ menunjukkan bahwa topik tersebut tidak termasuk dalam suatu tindakan atau keadaan, tetapi tidak memberikan informasi tentang elemen lainnya. Artinya, penyangkalan hanya berlaku secara terbatas atau spesifik.
Contoh:
コーヒーは飲みません。(Kōhī wa nomimasen.) – Saya tidak minum kopi. (Mungkin minuman lain seperti teh tetap diminum.)
Dengan kata lain, ‘wa’ dalam bentuk negatif dipakai saat kita ingin menolak satu hal tanpa menolak semuanya.

Fungsi Partikel ‘mo’ dalam Kalimat Negatif
Partikel ‘mo’ (も) berarti “juga” atau “pun”. Ketika digunakan dalam kalimat negatif, ‘mo’ menunjukkan bahwa tidak ada satu pun dari hal yang disebutkan yang termasuk dalam tindakan atau keadaan tersebut. Ini menciptakan kesan penolakan menyeluruh atau total. Biasanya, kalimat dengan ‘mo’ dalam bentuk negatif mengikuti pola:
[Kata benda] + mo + kata kerja bentuk negatif
Contoh:
- 何も食べませんでした。(Nani mo tabemasen deshita.) – Saya tidak makan apa pun.
- 水も飲みません。(Mizu mo nomimasen.) – Saya bahkan tidak minum air.
Dengan demikian, ‘mo’ dalam bentuk negatif menekankan bahwa semua atau banyak hal ditolak tanpa pengecualian.
Perbedaan Makna dan Penggunaan ‘wa’ vs ‘mo’ dalam Negasi
Meskipun partikel ‘wa’ dan ‘mo’ dapat digunakan dalam kalimat negatif, keduanya menyampaikan nuansa dan ruang lingkup penyangkalan yang sangat berbeda:
Partikel | Makna dalam Negasi | Cakupan Penolakan | Nuansa Kalimat |
wa (は) | Menyangkal satu hal tertentu | Terbatas/spesifik | Hanya hal tersebut yang tidak dilakukan; hal lain bisa saja dilakukan |
mo (も) | Menyangkal semuanya termasuk hal yang disebutkan | Menyeluruh/total | Tidak ada satu pun yang dilakukan; menyatakan penolakan keseluruhan |
Perbandingan Kalimat:
- パンは食べません。(Pan wa tabemasen. ) – Saya tidak makan roti. (Tapi mungkin saya makan nasi.)
- パンも食べません。(Pan mo tabemasen.) – Saya juga tidak makan roti. (Selain makanan lain, roti juga tidak dimakan.)

Jadi, saat minasan ingin menyatakan bahwa hanya satu hal yang tidak dilakukan, gunakan ‘wa’. Namun jika ingin menegaskan bahwa semuanya tidak dilakukan atau semua hal ditolak, gunakan ‘mo’.
Contoh Kalimat
- 肉は食べません。(Niku wa tabemasen.) – Saya tidak makan daging. (Mungkin makan ikan atau sayur.)
- テレビは見ません。(Terebi wa mimasen.) – Saya tidak menonton TV. (Tapi mungkin menonton film di komputer.)
- だれも来ませんでした。(Dare mo kimasen deshita.) – Tidak ada seorang pun yang datang.
- お金も持っていません。(Okane mo motteimasen.) – Saya bahkan tidak punya uang.

- ジュースも飲みません。(Jūsu mo nomimasen.) – Saya juga tidak minum jus. (Mungkin sudah tidak minum apapun.)
- コーヒーは飲みません。(Kōhī wa nomimasen.) – Saya tidak minum kopi. (Tapi mungkin minum teh.)
- コーヒーも飲みません。(Kōhī mo nomimasen.) – Saya juga tidak minum kopi. (Selain teh, kopi juga tidak diminum.)
- テレビは見ません。(Terebi wa mimasen.) – Saya tidak menonton TV. (Mungkin menonton film atau aktivitas lainnya.)

- 日本語は話せません。(Nihongo wa hanasemasen.) -Saya tidak bisa berbicara bahasa Jepang. (Namun mungkin bisa berbicara bahasa lain.)
- 今日は忙しくないので、勉強はしません。(Kyou wa isogashikunai node, benkyou wa shimasen.) – Karena hari ini tidak sibuk, saya tidak akan belajar. (Mungkin akan melakukan hal lain.)
- 何も食べませんでした。(Nani mo tabemasen deshita.) – Saya tidak makan apa pun. (Tidak ada makanan yang dimakan, baik itu apapun.)
- 誰も来ませんでした。(Dare mo kimasen deshita.) – Tidak ada seorang pun yang datang. (Tidak ada yang datang, baik itu siapa saja.)

- お金も持っていません。(Okane mo motteimasen.) – Saya juga tidak punya uang. (Tidak hanya barang lain yang tidak saya miliki, tetapi uang juga tidak saya punya.)
- コーヒーは飲みません。(Kōhī wa nomimasen.) – Saya tidak minum kopi. (Namun mungkin saya minum teh atau minuman lain.)
- コーヒーも飲みません。(Kōhī mo nomimasen.) – Saya juga tidak minum kopi. (Tidak hanya kopi, minuman lain juga saya tidak minum.)
- パーティーには行きませんし、友達も呼びません。(Pātī ni wa ikimasen shi, tomodachi mo yobimasen.) – Saya tidak pergi ke pesta dan juga tidak mengundang teman-teman. (Penolakan berlaku untuk kedua hal, tidak hanya satu.)

Saya tidak pergi ke pesta dan juga tidak mengundang teman-teman.
- 映画も見ませんし、音楽も聞きません。(Eiga mo mimasen shi, ongaku mo kikimasen.) – Saya tidak menonton film dan juga tidak mendengarkan musik. (Tidak hanya film, musik pun tidak didengarkan.)
Tips Memilih ‘wa’ atau ‘mo’ Saat Menyatakan Penyangkalan
Memilih antara ‘wa’ (は) dan ‘mo’ (も) dalam kalimat negatif bisa membingungkan bagi pemelajar bahasa Jepang. Berikut beberapa tips yang bisa membantu kamu dalam menentukan kapan harus menggunakan masing-masing partikel:
1. Gunakan ‘wa’ (は) jika penyangkalannya terbatas pada satu hal:
‘Wa’ digunakan untuk menunjukkan bahwa hanya satu hal tertentu yang tidak dilakukan atau tidak terjadi. Ini menandakan penolakan yang bersifat spesifik.
Coba pertimbangkan apa yang ingin kamu tekankan. Jika kamu ingin menyatakan bahwa sesuatu yang disebutkan adalah satu-satunya yang tidak terjadi, gunakan ‘wa’.
Contoh:
日本語は話せません。(Nihongo wa hanasemasen.) – Saya tidak bisa berbicara bahasa Jepang. (Tapi mungkin saya bisa berbicara bahasa lain.)
2. Gunakan ‘mo’ (も) jika penyangkalannya menyeluruh atau mencakup banyak hal:
‘Mo’ digunakan ketika kamu ingin menyatakan bahwa tidak ada satu pun dari beberapa hal yang terjadi atau dilakukan. Ini memberikan kesan bahwa semuanya ditolak atau tidak terjadi.
Biasanya, ‘mo’ digunakan untuk menyatakan bahwa penolakan berlaku untuk lebih dari satu hal, atau bahwa “apa pun” atau “segalanya” juga tidak dilakukan.
Contoh:
勉強もしていません。(Benkyou mo shiteimasen.) – Saya tidak belajar sama sekali. (Tidak ada aktivitas belajar yang dilakukan.)
3. Perhatikan kontras antara keduanya:
Jika minasan ingin menekankan bahwa selain satu hal, ada kemungkinan hal lain masih bisa terjadi, maka gunakan ‘wa’.
Jika minasan ingin menegaskan bahwa selain hal yang disebutkan, tidak ada hal lain yang juga dilakukan atau terjadi, gunakan ‘mo’.
Contoh:
- テレビは見ませんが、映画は見ます。(Terebi wa mimasen ga, eiga wa mimasu.) — Saya tidak menonton TV, tapi saya menonton film.
- テレビも見ません。(Terebi mo mimasen.) – Saya juga tidak menonton TV. (Selain film, TV juga tidak ditonton.)
4. Perhatikan konteks percakapan:
Jika konteksnya membicarakan satu topik spesifik yang ditolak, maka gunakan ‘wa’.
Jika percakapan melibatkan banyak hal atau situasi yang lebih umum, ‘mo’ mungkin lebih cocok untuk menunjukkan penolakan menyeluruh.
Soal Latihan
1. どこも行きません。
A. Saya tidak pergi ke mana-mana.
B. Saya tidak pergi ke tempat tertentu.
C. Saya pergi ke beberapa tempat.
D. Saya pergi ke satu tempat.
Jawaban
A. Saya tidak pergi ke mana-mana.
Penjelasan: Penggunaan ‘mo’ menunjukkan penolakan yang menyeluruh, berarti tidak pergi ke mana pun.
2. コーヒーは飲みません。
A. Saya tidak minum kopi.
B. Saya tidak minum apa pun.
C. Saya minum teh, tapi tidak kopi.
D. Saya hanya minum kopi.
Jawaban
A. Saya tidak minum kopi.
Penjelasan: Dengan ‘wa’, hanya kopi yang tidak diminum. Mungkin minuman lain masih diminum.
3. りんごも食べません。
A. Saya tidak makan apel juga.
B. Saya makan apel dan buah lain.
C. Saya hanya tidak makan apel.
D. Saya tidak makan buah apa pun.
Jawaban
A. Saya tidak makan apel juga.
Penjelasan: ‘Mo’ menunjukkan penolakan menyeluruh, berarti tidak makan apel, dan mungkin juga tidak makan buah lain.
4. 映画は見ませんが、音楽は聞きます。
A. Saya tidak menonton film, tetapi saya mendengarkan musik.
B. Saya tidak menonton film dan tidak mendengarkan musik.
C. Saya menonton film dan mendengarkan musik.
D. Saya hanya menonton film, bukan musik.
Jawaban
A. Saya tidak menonton film, tetapi saya mendengarkan musik.
Penjelasan: Kalimat ini menggunakan ‘wa’ untuk penolakan terbatas pada film, namun musik tetap didengarkan.
5. 何も言いませんでした。
A. Saya mengatakan sesuatu.
B. Saya tidak mengatakan apa pun.
C. Saya hanya mengatakan sedikit.
D. Saya berbicara dengan orang lain.
Jawaban
B. Saya tidak mengatakan apa pun.
Penjelasan: ‘Mo’ di sini menunjukkan bahwa tidak ada kata-kata yang diucapkan, baik itu sedikit maupun banyak.
6. 水は飲みません。
A. Saya tidak minum air.
B. Saya minum air.
C. Saya hanya minum air.
D. Saya tidak minum apa pun.
Jawaban
A. Saya tidak minum air.
Penjelasan: ‘Wa’ menunjukkan bahwa hanya air yang tidak diminum. Mungkin minuman lain tetap diminum.
7. お金も持っていません。
A. Saya punya uang.
B. Saya tidak punya uang juga.
C. Saya tidak punya apa pun.
D. Saya hanya tidak punya uang.
Jawaban
B. Saya tidak punya uang juga.
Penjelasan: Penggunaan ‘mo’ menekankan bahwa tidak hanya hal lain yang tidak dimiliki, tetapi uang pun tidak dimiliki.
8. 彼は日本語も話せません。
A. Dia tidak bisa berbicara bahasa Jepang juga.
B. Dia hanya tidak bisa berbicara bahasa Jepang.
C. Dia bisa berbicara bahasa Jepang.
D. Dia berbicara bahasa Jepang dan bahasa lain.
Jawaban
A. Dia tidak bisa berbicara bahasa Jepang juga.
Penjelasan: Dengan ‘mo’, menunjukkan bahwa tidak hanya satu bahasa, tetapi bahasa Jepang juga tidak bisa diajak bicara.
9. その店は閉まっていません。
A. Toko itu tutup.
B. Toko itu buka.
C. Tidak ada toko yang buka.
D. Tidak ada toko yang tutup.
Jawaban
B. Toko itu buka.
Penjelasan: ‘Wa’ digunakan dalam kalimat negatif untuk menunjukkan bahwa toko itu tidak tutup, yang berarti toko itu buka.
10. 私も日本へ行きません。
A. Saya juga tidak pergi ke Jepang.
B. Saya pergi ke Jepang.
C. Saya hanya pergi ke Jepang.
D. Saya pergi ke banyak negara, termasuk Jepang.
Jawaban
A. Saya juga tidak pergi ke Jepang.
Penjelasan: ‘Mo’ di sini menekankan bahwa selain yang lain, Jepang juga tidak akan dikunjungi.
Kesimpulan
Dalam bahasa Jepang, penggunaan partikel ‘wa’ (は) dan ‘mo’ (も) dalam kalimat negatif sangat bergantung pada konteks dan apa yang ingin disampaikan.
Dengan memahami perbedaan ini, minasan dapat dengan lebih tepat menggunakan ‘wa’ dan ‘mo’ sesuai dengan maksud dan konteks kalimat, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam tulisan formal.
Yuk, terus semangat latihan dan jangan malu buat coba-coba berbagai contoh kalimat! Sampai ketemu lagi di materi seru berikutnya bareng Pandaikotoba. Oh iya, jangan lupa follow Instagram-nya juga ya, Minasan!
Belajar bahasa Jepang itu asyik banget, lho. がんばってね!!

