Ni Suru (Memutuskan) – JLPT N5
みなさん、こにちは!Pernah bingung milih mau makan apa? Atau bimbang mau nonton film apa? Nah, kali ini kita bakal bahas jurus ampuh buat nentuin pilihan, yaitu “Ni Suru” dalam bahasa Jepang!
Dalam bahasa Jepang, pola “ni suru” (にする) digunakan untuk mengekspresikan keputusan atau pilihan yang telah diambil.
Artikel ini akan membahas penggunaan “ni suru”(にする), termasuk pengertian, pola kalimat, bentuk formal dan non-formal, bentuk negatif, bentuk tanya, fungsi, serta contoh kalimat. Mari kita mulai!
Pengertian “Ni suru” (にする)
“Ni suru” (にする) digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang telah memutuskan atau memilih sesuatu. Pola ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menyatakan keputusan mengenai suatu hal, seperti memilih makanan, tempat, atau tindakan tertentu.
Pola Kalimat
Pola kalimat dasar untuk “ni suru”(にする) adalah sebagai berikut:
Kata benda + にする (ni suru)
Kata kerja dasar + ことにする (koto ni suru)
Contoh:
- コーヒーにする。
(koohii ni suru) – “Memutuskan untuk minum kopi” - 映画を見ることにする。
(eiga o miru koto ni suru) – “Memutuskan untuk menonton film”
Bentuk Formal dan Non-formal
Pada situasi percakapan formal, tata bahasa ini akan disampaikan dengan “ni shimasu” (にします), dan ketika percakapan non-formal, bisa gunakan “ni suru” (にする).
Non-formal
- コーヒーにする。
(koohii ni suru) – “Memutuskan untuk minum kopi” - ピザにする。
(piza ni suru) – “Memutuskan untuk makan pizza”
Formal
- 料理を和食にします。
(Ryouri o washoku ni shimasu.) – “Saya akan memilih masakan Jepang.” - 夕食はカレーにします。
(Yuushoku wa karee ni shimasu.) – “Saya akan memilih kari untuk makan malam.”
Bentuk Lampau
Jika ingin mengungkapkan bentuk lampau, maka hanya perlu mengganti akhiran kalimat menjadi “ni shimashita” (にしました) atau “ni shita” (にした).
Non-formal
- レストランにした。
(Resutoran ni shita.) -“Saya memutuskan untuk pergi ke restoran.” - 昨日はコーヒーにした。
(Kinou wa koohii ni shita.) – “Kemarin, saya memutuskan untuk minum kopi.”
Formal
- 旅行先は沖縄にしました。
(Ryokou-saki wa Okinawa ni shimashita.) – “Saya memutuskan untuk bepergian ke Okinawa.” - 誕生日プレゼントは本にしました。
(Tanjoubi purezento wa hon ni shimashita.) – “Saya memutuskan untuk memberikan buku sebagai hadiah ulang tahun.”
Bentuk Negatif
Non-formal
しない (shinai) digunakan untuk kata kerja bentuk negatif non-formal.
- ケーキにしない。
(Keeki ni shinai.) -“Saya tidak akan memilih kue.” - この部屋にしない。
(Kono heya ni shinai.) – “Saya tidak akan memilih ruangan ini.”
Formal
しません (shimasen) digunakan untuk kata kerja bentuk negatif formal.
- レストランにしません。
(Resutoran ni shimasen.) – “Saya tidak akan memilih restoran ini.” - その本にしません。
(Sono hon ni shimasen.) – “Saya tidak akan memilih buku itu.”
Bentuk Tanya
Jika ingin bertanya, bisa gunakan “ni shimasuka” (にしますか) atau “ni suru” (にする) dengan nada seperti sedang bertanya.
Non-formal
- ご飯にする?
(Gohan ni suru?) -“Kamu mau makan nasi?” - 飲み物は何にする?
(Nomimono wa nani ni suru?) – “Minumannya mau apa?”
Formal
- お昼ご飯は何にしますか。
(O-hirugohan wa nani ni shimasu ka.) -“Mau makan siang apa?” - 次の会議の時間を何時にしますか。
(Tsugi no kaigi no jikan o nanji ni shimasu ka.) -“Jam berapa kita akan mengadakan rapat berikutnya?”
Bentuk Ajakan
Demikian pula untuk perubahan lainnya, seperti untuk ajakan, bisa pakai “ni shimashou” (にしましょう) atau “ni shiyou” (にしよう).
Non-formal
- 映画を見にする?
(Eiga o mi ni suru?) – “Bagaimana kalau kita menonton film?” - 今夜はピザにする?
Konya wa piza ni suru?) -“Bagaimana kalau kita makan pizza malam ini?”
Formal
Di situasi formal, minasan bisa menggunakan bentuk lebih sopan seperti “にしましょう” (ni shimashou) untuk membuat ajakan terdengar lebih resmi dan sopan.
- 映画を見にしましょうか。
(Eiga o mi ni shimashou ka.) -“Bagaimana kalau kita menonton film?” - 今夜はピザにしましょうか。
(Konya wa piza ni shimashou ka.) -“Bagaimana kalau kita makan pizza malam ini?”
Penjelasan Tambahan
Bentuk Formal:
- Bentuk formal digunakan dalam situasi yang lebih resmi atau ketika berbicara dengan orang yang dihormati atau tidak dikenal dengan baik.
- Akhiran “する” (suru) berubah menjadi “します” (shimasu) untuk present dan “しました” (shimashita) untuk past.
Bentuk Non-formal:
- Bentuk non-formal digunakan dalam situasi santai atau ketika berbicara dengan teman dekat atau keluarga.
- Akhiran “する” (suru) tetap tidak berubah untuk present dan berubah menjadi “した” (shita) untuk past.
Penggunaan “にする” (ni suru):
- “にする” digunakan untuk menyatakan pilihan atau keputusan seseorang mengenai suatu hal. Ini dapat berkaitan dengan memilih sesuatu, membuat keputusan, atau menetapkan sesuatu.
Jika ingin menjadikan kata kerja sebagai kata benda, maka hanya perlu untuk menambahkan kata “koto” setelah kata kerja bentuk kamus. Misalnya, kata “kangaeru” yang merupakan kata kerja yang berarti “berpikir”, jika diungkapkan sebagai kata benda, maka akan menjadi “kangaeru koto” (考えること).
Langkah-langkah Membentuk Kata Benda dari Kata Kerja
Pilih kata kerja bentuk kamus:
Contoh: 考える (kangaeru) – berpikir
Tambahkan “こと” setelah kata kerja:
- 考える + こと = 考えること (kangaeru koto) – berpikir sebagai kata benda
- 考えること (kangaeru koto) – berpikir
考えることは重要です。(Kangaeru koto wa juuyou desu.) – “Berpikir itu penting.”
Fungsi
Pola “ni suru” digunakan untuk menunjukkan keputusan atau pilihan yang telah diambil. Ini sangat berguna dalam situasi sehari-hari ketika seseorang ingin mengekspresikan keputusan mereka mengenai apa yang akan dilakukan atau dipilih. Bentuk formal digunakan untuk menunjukkan kesopanan, sementara bentuk non-formal digunakan dalam percakapan santai.
Contoh Kalimat
- 昼ご飯はカレーにします。
(Hirugohan wa karee ni shimasu.) – “Saya memutuskan untuk makan kari untuk makan siang.”
- 彼女は日本語を勉強することにした。
(Kanojo wa nihongo o benkyou suru koto ni shita.) – “Dia memutuskan untuk belajar bahasa Jepang.”
- 私たちは夏休みに旅行にしませんでした。
(Watashitachi wa natsuyasumi ni ryokou ni shimasen deshita.) – “Kami tidak memutuskan untuk berlibur pada liburan musim panas.”
- どちらにしますか?
(Dochira ni shimasu ka?) – “Anda memutuskan yang mana?”
- 友達と映画を見ることにした。
(Tomodachi to eiga o miru koto ni shita.) – “Saya memutuskan untuk menonton film dengan teman.”
Kesimpulan
Menggunakan pola “ni suru” adalah cara yang efektif untuk menyatakan keputusan atau pilihan dalam bahasa Jepang. Memahami bentuk formal dan non-formal, serta bentuk negatif dan tanya, akan membantu minasan berkomunikasi dengan lebih tepat dan sopan.
Pola ini sangat berguna dalam berbagai situasi sehari-hari ketika minasan perlu mengekspresikan keputusan minasan.
Demikianlah penjelasan mengenai penggunaan “ni suru” dalam bahasa Jepang. Semoga artikel ini membantu minasan memahami cara mengekspresikan keputusan atau pilihan dalam berbagai situasi. Teruslah berlatih menggunakan pola ini dalam percakapan sehari-hari untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepang minasan.
Sampai jumpa di materi selanjutnya di Pandaikotoba dan follow juga instagramnya ya minasan.
Ingat belajar bahasa Jepang itu menyenangkan! がんばって!!