Kucing di Jepang: Lebih dari Hewan Peliharaan, Sampai Ada Hari Khusus!
Di Jepang, kucing bukan hanya sekadar hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Mereka dianggap sebagai makhluk istimewa yang membawa keberuntungan, kedamaian, dan bahkan perlindungan spiritual. Tak heran jika negara ini sampai memiliki hari khusus untuk merayakan kehadiran kucing sebuah bentuk penghormatan yang unik dan mencerminkan kedekatan emosional masyarakat Jepang dengan hewan berkaki empat ini. Dari patung Maneki Neko yang sering terlihat di pintu toko, hingga pulau-pulau yang dipenuhi kucing, Jepang memiliki banyak kisah menarik yang menunjukkan betapa mendalamnya cinta mereka terhadap kucing.

Sejarah dan Filosofi Kucing dalam Budaya Jepang
Kehadiran kucing di Jepang diperkirakan telah dimulai sekitar abad ke-6 hingga ke-8, saat agama Buddha masuk dari Tiongkok dan Korea. Konon, kucing dibawa untuk melindungi gulungan sutra suci dari hama seperti tikus. Sejak saat itu, kucing menjadi hewan yang dihormati dan dianggap memiliki kekuatan spiritual dalam budaya Jepang.
Salah satu filosofi penting yang melekat pada kucing adalah simbol keberuntungan dan perlindungan. Ini terlihat dalam sosok Maneki Neko patung kucing dengan satu tangan terangkat yang dipercaya membawa rezeki dan pelanggan. Kucing dengan tangan kiri terangkat mengundang orang (biasanya digunakan di tempat usaha), sementara tangan kanan terangkat dipercaya mengundang keberuntungan dan kekayaan.
Dalam cerita rakyat Jepang, kucing juga sering muncul sebagai makhluk mistis. Ada legenda tentang Bakeneko dan Nekomata, yaitu kucing berekor dua yang memiliki kekuatan gaib, bisa berubah wujud, bahkan mengusir roh jahat. Meskipun kisah-kisah ini berbau misteri, mereka menegaskan bahwa kucing dipandang sebagai hewan yang memiliki kekuatan lebih dari sekadar fisik.
Selain itu, kucing dianggap sebagai simbol ketenangan dan introspeksi dalam budaya Jepang yang sangat menghargai kesunyian dan keharmonisan dengan alam. Tidak heran jika banyak seniman dan penulis Jepang menjadikan kucing sebagai inspirasi karya mereka.
Hari Kucing Nasional: Apa Itu “Nyan Nyan Nyan Day”?
Setiap tanggal 22 Februari, Jepang merayakan Hari Kucing Nasional atau yang dikenal dengan sebutan lucu “Nyan Nyan Nyan Day” (にゃんにゃんにゃんの日). Mengapa tanggal ini dipilih? Dalam bahasa Jepang, suara kucing ditirukan dengan kata “nyan” (setara dengan “meong” dalam bahasa Indonesia). Tanggal 22 bulan 2 (2/22) jika dibaca dalam bahasa Jepang menjadi “ni ni ni,” yang terdengar seperti “nyan nyan nyan” tiruan suara kucing tiga kali.
Hari ini bukanlah hari libur nasional, tetapi dirayakan secara luas oleh para pecinta kucing di seluruh Jepang. Berbagai kegiatan dan kampanye bertema kucing digelar, mulai dari promosi produk kucing di toko hewan peliharaan, acara adopsi kucing, hingga unggahan lucu di media sosial dengan tagar bertema kucing. Banyak media dan perusahaan juga turut merayakannya dengan konten-konten khusus bertema kucing.
Tak hanya itu, beberapa sekolah, kantor, bahkan stasiun TV ikut memeriahkan hari ini dengan hal unik mulai dari menu makan siang khusus, kafe bertema kucing, hingga penayangan program khusus tentang kehidupan kucing di Jepang. Hari Kucing Nasional ini bukan sekadar perayaan, tapi juga menjadi ajang kampanye kepedulian terhadap kesejahteraan hewan, termasuk edukasi mengenai adopsi, perawatan, dan penyelamatan kucing liar.

Kucing dalam Kepercayaan Orang Jepang
Dalam kepercayaan masyarakat Jepang, kucing bukan hanya hewan peliharaan biasa, tetapi juga makhluk yang diyakini memiliki kekuatan spiritual dan simbolisme yang dalam. Sejak zaman dahulu, kucing sering dianggap sebagai penjaga rumah, pelindung dari roh jahat, dan pembawa keberuntungan.
Salah satu bentuk kepercayaan paling terkenal adalah terhadap patung Maneki Neko (kucing pemanggil), yang dipercaya bisa menarik rezeki dan keberuntungan. Patung ini sering ditempatkan di depan toko, restoran, atau rumah, dan memiliki warna serta pose yang berbeda-beda, masing-masing membawa makna tertentu. Misalnya, Maneki Neko berwarna emas melambangkan kekayaan, sementara yang putih melambangkan kemurnian dan kebahagiaan.
Namun, tidak semua kisah kucing dalam kepercayaan Jepang bersifat positif. Ada pula cerita rakyat tentang Bakeneko dan Nekomata, dua jenis yokai (makhluk supranatural) yang dipercaya berasal dari kucing tua. Mereka digambarkan memiliki kemampuan berubah wujud menjadi manusia, berbicara, bahkan mengendalikan arwah. Kisah-kisah ini mencerminkan campuran antara rasa hormat, misteri, dan waspada terhadap kucing dalam budaya Jepang.
Di sisi lain, masyarakat Jepang juga percaya bahwa kucing memiliki kekuatan intuitif. Misalnya, kucing yang sering menatap kosong ke sudut ruangan dipercaya sedang melihat roh. Kucing hitam, yang dalam banyak budaya dianggap membawa nasib buruk, justru di Jepang sering dianggap sebagai pelindung dari energi negatif khususnya jika kucing hitam itu adalah betina. Kepercayaan-kepercayaan ini menunjukkan bahwa kucing memiliki tempat khusus dalam kehidupan spiritual orang Jepang mewakili keseimbangan antara yang baik dan misterius, yang nyata dan gaib.

Maneki Neko: Kucing Pembawa Rezeki
Siapa yang pernah melihat patung kucing yang mengangkat satu tangan, duduk manis di depan toko atau restoran? Kucing itu adalah Maneki Neko (招き猫), yang secara harfiah berarti kucing yang mengundang. Dalam budaya Jepang, Maneki Neko dipercaya membawa keberuntungan, kekayaan, dan pelanggan itulah sebabnya patung ini sangat populer di tempat usaha.
Maneki Neko biasanya digambarkan sedang mengangkat salah satu kaki depannya:
- Jika tangan kiri yang diangkat, itu berarti kucing sedang memanggil orang (pelanggan).
- Jika tangan kanan yang diangkat, itu berarti kucing sedang mengundang keberuntungan dan uang.
- Ada juga versi dua tangan diangkat, sebagai perlindungan menyeluruh atau untuk keberuntungan ganda.
Tak hanya posisi tangan, warna Maneki Neko juga punya makna khusus, misalnya:
Warna | Makna |
Putih | Kebahagiaan dan kemurnian |
Emas | Kekayaan dan kemakmuran |
Hitam | Perlindungan dari roh jahat |
Merah | Kesehatan dan perlindungan dari penyakit |
Hijau | Kesuksesan dalam studi dan pendidikan |
Pink | Cinta dan hubungan baik |
Asal usul Maneki Neko memiliki banyak versi. Salah satu yang terkenal adalah legenda kuil Gotokuji di Tokyo. Konon, seekor kucing peliharaan biksu di kuil tersebut mengangkat kakinya seolah memanggil seorang samurai. Setelah samurai itu mendekat, petir menyambar tempat ia sebelumnya berdiri. Sebagai tanda terima kasih, sang samurai menjadi dermawan besar bagi kuil tersebut.
Sejak itu, Maneki Neko dianggap sebagai simbol penyelamat dan pembawa berkah. Hingga kini, Maneki Neko tetap menjadi ikon budaya Jepang yang tak hanya cantik sebagai hiasan, tetapi juga sarat makna spiritual dan kepercayaan masyarakat.

Kucing di Kuil dan Pulau: Kisah Unik dari Tempat-Tempat Suci hingga ‘Cat Island’
Di Jepang, kucing bukan hanya dianggap sebagai hewan peliharaan biasa, tetapi juga sering mendapat tempat istimewa di kuil-kuil dan bahkan pulau-pulau tertentu. Ada banyak kisah menarik yang menunjukkan betapa masyarakat Jepang menghargai dan merawat kucing dengan penuh rasa hormat.
1. Kucing di Kuil
Beberapa kuil di Jepang memelihara kucing sebagai penjaga dan pembawa keberuntungan. Contohnya adalah Kuil Gotokuji di Tokyo, yang dikenal sebagai “rumah Maneki Neko” dan dipenuhi dengan patung-patung kucing pemanggil keberuntungan. Kucing-kucing yang hidup di sekitar kuil ini diperlakukan dengan sangat baik oleh para penjaga dan pengunjung, bahkan kadang dianggap sebagai makhluk suci.
Selain Gotokuji, ada juga kuil dan taman di mana kucing-kucing liar mendapat perlindungan dan perhatian khusus sebagai bagian dari komunitas spiritual. Keberadaan kucing di tempat-tempat suci ini dipercaya membawa ketenangan dan melindungi tempat dari energi negatif.
2. Pulau Kucing (Cat Island)
Jepang terkenal dengan beberapa pulau yang disebut “Cat Islands” karena jumlah kucingnya jauh lebih banyak daripada manusia. Pulau-pulau seperti Aoshima di Prefektur Ehime dan Tashirojima di Prefektur Miyagi adalah contoh terkenal. Di sana, kucing hidup bebas dan menjadi daya tarik wisata yang unik.
Pulau-pulau ini awalnya adalah komunitas nelayan yang memelihara kucing untuk mengendalikan hama tikus. Namun, seiring berjalannya waktu, penduduk manusia berkurang, sementara populasi kucing justru bertambah banyak. Kini, pulau-pulau tersebut menjadi surga bagi pecinta kucing dan wisatawan yang ingin merasakan kedamaian bersama ribuan kucing. Di Tashirojima, bahkan ada “Kuil Kucing” dan penginapan bertema kucing yang dikelola penduduk lokal. Penduduk di sana percaya bahwa kucing membawa keberuntungan dan melindungi mereka dari bencana.
Kucing dalam Pop Culture Jepang
Kucing tidak hanya punya peran penting dalam tradisi dan kepercayaan, tapi juga sangat populer dalam budaya pop Jepang masa kini. Dari anime, manga, hingga game dan merchandise, kucing selalu menjadi karakter yang disukai dan simbol yang mudah dikenali. Salah satu contoh paling ikonik adalah Hello Kitty, karakter kucing putih yang diciptakan oleh perusahaan Sanrio sejak tahun 1974.
Hello Kitty bukan hanya populer di Jepang, tapi juga di seluruh dunia sebagai simbol kawaii (imut) yang mewakili gaya hidup Jepang modern dan budaya pop. Dengan wajahnya yang sederhana dan tanpa mulut, Hello Kitty bisa mewakili berbagai perasaan dan diterima semua kalangan.
Selain itu, banyak anime dan manga menampilkan karakter kucing yang lucu, misterius, atau bahkan memiliki kekuatan ajaib. Contohnya:
- Doraemon, robot kucing dari masa depan yang terkenal dengan kantong ajaibnya, menjadi teman dan pelindung Nobita.
- Chi’s Sweet Home, manga dan anime tentang seekor anak kucing yang menggemaskan dan petualangannya sehari-hari.
- Neko no Ongaeshi (The Cat Returns), film animasi Studio Ghibli yang menampilkan dunia kucing penuh keajaiban.
Kucing juga muncul dalam berbagai festival dan event pop culture, seperti cosplay bertema kucing, kafe kucing yang sangat populer di Jepang, hingga fashion dan aksesoris yang terinspirasi oleh dunia kucing.

Perlakuan Istimewa: Kucing Sebagai Bagian dari Keluarga
Di Jepang, kucing lebih dari sekadar hewan peliharaan biasa. Banyak keluarga memandang kucing sebagai anggota keluarga yang mendapatkan perlakuan penuh kasih sayang dan perhatian khusus. Hal ini tercermin dari gaya hidup dan kebiasaan para pemilik kucing yang cenderung sangat memanjakan hewan peliharaannya.
Misalnya, kucing di Jepang sering diberi makanan khusus, mainan yang lucu, dan bahkan pakaian kecil. Tidak jarang juga ditemukan kafe kucing (cat café), tempat di mana orang bisa bersantai sambil bermain dan berinteraksi dengan kucing yang dirawat dengan sangat baik. Kafe-kafe ini menjadi tempat favorit bagi mereka yang ingin merasakan kehangatan dan kenyamanan bersama kucing, terutama bagi warga kota yang tinggal sendiri.
Selain itu, teknologi pun dimanfaatkan untuk merawat kucing, seperti penggunaan alat pemantau kesehatan dan kamera pengawas agar pemilik bisa selalu memantau kondisi kucing mereka kapan saja. Banyak produk perawatan kucing berinovasi di Jepang, dari litter box otomatis hingga grooming kit khusus.
Budaya menghargai kucing ini juga terlihat dari tingginya kesadaran tentang adopsi dan penyelamatan kucing terlantar. Berbagai organisasi dan komunitas aktif mengedukasi masyarakat agar tidak membeli kucing dari peternak gelap, melainkan mengadopsi kucing dari penampungan. Dengan segala perhatian dan kasih sayang itu, tak heran jika kucing di Jepang benar-benar dianggap sebagai “family member” yang membawa kebahagiaan dan kehangatan di rumah.
Kenapa Jepang Begitu Mencintai Kucing?
Kecintaan orang Jepang terhadap kucing bukanlah hal kebetulan, melainkan hasil dari perpaduan sejarah, budaya, kepercayaan, dan gaya hidup yang sudah terjalin selama berabad-abad. Ada beberapa alasan utama mengapa kucing begitu istimewa di Jepang:
1. Sejarah dan Budaya yang Mendalam
Kucing masuk ke Jepang sekitar abad ke-6 atau ke-7 bersama dengan kedatangan Buddha dan tulisan. Mereka awalnya dipelihara untuk mengendalikan hama tikus di kuil dan ladang. Dari situ, kucing mulai mendapatkan tempat khusus karena perannya yang penting dalam menjaga keseimbangan dan ketenangan.
2. Simbol Keberuntungan dan Perlindungan
Kucing seperti Maneki Neko yang terkenal sebagai pembawa rezeki dan keberuntungan, memperkuat citra positif kucing di masyarakat. Kepercayaan bahwa kucing membawa energi baik dan bisa melindungi dari hal-hal buruk membuat mereka dihormati dan diperlakukan dengan istimewa.
3. Keterikatan Emosional dan Kehidupan Modern
Dalam masyarakat urban yang serba cepat dan kadang kesepian, kucing menjadi teman setia yang memberikan kenyamanan dan kehangatan. Gaya hidup Jepang yang menghargai keindahan kecil dan momen sederhana membuat banyak orang terhubung secara emosional dengan kucing.
4. Pengaruh Pop Culture dan Media
Anime, manga, film, dan berbagai produk budaya pop Jepang menampilkan kucing dalam berbagai bentuk yang menggemaskan dan menarik, memperkuat daya tarik kucing ke generasi muda dan dunia internasional.
5. Perawatan dan Kesadaran Tinggi
Orang Jepang sangat teliti dalam merawat kucing mereka, dari makanan, kesehatan, hingga lingkungan yang nyaman. Kesadaran akan pentingnya kesejahteraan hewan juga semakin meningkat, sehingga kucing diperlakukan layaknya anggota keluarga. Keseluruhan faktor ini membuat kucing bukan sekadar hewan peliharaan di Jepang, tapi juga bagian penting dari kehidupan sosial, budaya, dan spiritual masyarakatnya.

Jenis Kucing Jepang yang Populer di Dunia
Selain budaya dan tradisi, Jepang juga dikenal karena beberapa jenis kucing yang unik dan populer di seluruh dunia. Jenis-jenis kucing ini tidak hanya menarik perhatian pecinta kucing, tapi juga menjadi simbol kecantikan dan karakteristik khas Jepang. Berikut beberapa jenis kucing Jepang yang paling terkenal:
1. Japanese Bobtail
Kucing ini sangat khas dengan ekor pendek berbentuk seperti pom-pom atau pita kecil, yang membuatnya mudah dikenali. Japanese Bobtail dianggap sebagai kucing keberuntungan di Jepang dan sering muncul dalam cerita rakyat serta seni tradisional. Karakternya yang ramah, aktif, dan penuh energi membuatnya sangat disukai sebagai hewan peliharaan.
2. Kurilian Bobtail
Meski asal-usulnya dari Kepulauan Kuril yang berdekatan dengan Jepang dan Rusia, kucing ini juga sangat populer di Jepang. Mirip dengan Japanese Bobtail, Kurilian Bobtail memiliki ekor pendek dan bulu yang lebat. Kucing ini dikenal pintar dan suka bermain air.
3. Shima
Di beberapa daerah di Jepang, seperti di pulau-pulau kecil, kucing lokal yang disebut Shima (yang berarti “pulau”) dikenal sebagai kucing liar atau semi-liar dengan pola bulu khas. Mereka sering menjadi daya tarik wisatawan yang ingin merasakan suasana Jepang yang otentik.
4. Mixed Breeds (Kucing Campuran)
Banyak kucing di Jepang adalah hasil dari persilangan berbagai ras, yang menghasilkan kucing dengan karakter dan penampilan unik. Kucing campuran ini sering kali lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki kepribadian yang beragam, membuat mereka sangat disayangi oleh pemiliknya.
5. Tortoise-shell (Kucing Bertelur Kura-kura)
Kucing dengan pola warna campuran coklat, hitam, dan oranye yang menyerupai kulit kura-kura ini sangat populer. Biasanya, kucing tortoise-shell adalah betina dan dikenal dengan sifatnya yang energik dan penuh semangat.
6. Black Cats (Kucing Hitam)
Di Jepang, kucing hitam sering dianggap membawa keberuntungan dan melindungi dari roh jahat, berbeda dengan beberapa budaya lain yang mengaitkan kucing hitam dengan hal negatif. Kucing hitam juga populer sebagai simbol misteri dan elegan.
7. Mottled Cats (Kucing Berbintik)
Kucing berbulu dengan bercak-bercak warna yang tidak beraturan, atau “mottled,” memberikan penampilan unik dan menarik. Pola ini membuat mereka mudah dikenali dan disukai karena keindahannya yang alami.
8. Tabby (Brown and Grey)
Kucing tabby dengan corak garis-garis coklat dan abu-abu adalah salah satu pola paling umum dan disukai. Mereka dikenal ramah dan mudah beradaptasi, sehingga menjadi favorit banyak keluarga di Jepang.
9. Kucing Neko (Maneki Neko)
Meskipun bukan jenis kucing asli, Maneki Neko adalah simbol kucing yang sangat ikonik dan populer di dunia. Patung kucing ini melambangkan keberuntungan dan kekayaan, menjadi simbol budaya Jepang yang mendunia.

Dengan begitu banyak dimensi yang menyentuh dari kucing di Jepang, tidak heran jika negara ini menjadi salah satu tempat di dunia di mana cinta dan penghargaan terhadap kucing begitu istimewa dan mendalam.
Yuk, terus semangat latihan dan jangan malu buat coba-coba berbagai contoh kalimat! Sampai ketemu lagi di materi seru berikutnya bareng Pandaikotoba. Oh iya, jangan lupa follow Instagram-nya juga ya, Minasan!
Belajar bahasa Jepang itu asyik banget, lho. がんばってね!!

