JLPTN4 & JLPTN5: Penggunaan Pola Kalimat Kata Kerja ます/ません/ました/ませんでした
みなさん、こんにちは! Apakah minasan sering merasa bingung dengan penggunaan pola kalimat kata kerja ます/ません/ました/ませんでした (masu/ masen/ mashita/ masendeshita) dalam bahasa Jepang?
Artikel ini akan membantu minasan memahami dengan jelas cara menggunakan pola ini dalam percakapan sehari-hari. yuks kita bahas bareng-bareng.
Penjelasan ます/ません/ました/ませんでした
Pola kalimat KK+masu/masen/mashita/masendeshita (KK + ます/ません/ました/ませんでした) merupakan salah satu struktur penting dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menyampaikan tindakan atau keadaan dalam bentuk yang sopan dan formal.
Pola ini terdiri dari kata kerja dalam bentuk dasar (KK) yang kemudian diikuti oleh bentuk-bentuk yang menunjukkan keterangan waktu, keadaan, atau situasi tertentu seperti masu (untuk bentuk positif), masen (untuk bentuk negatif), mashita (untuk bentuk lampau positif), dan masendeshita (untuk bentuk lampau negatif).
1. Pola Dasar
Pola dasar dari kalimat ini adalah dengan menggabungkan kata benda atau tema yang menjadi objek kalimat dengan kata kerja dalam bentuk ます (masu), ません (masen), ました (mashita), atau ませんでした (masendeshita).
Berikut adalah penggunaan masing-masing:
ます (masu): Digunakan untuk menyampaikan tindakan yang sedang terjadi atau akan terjadi secara sopan. Pola -masu digunakan untuk menyatakan tindakan atau keadaan dalam bentuk positif di masa sekarang.
Fungsi: Bentuk ini digunakan ketika berbicara dalam situasi formal atau sopan, untuk menyampaikan bahwa suatu tindakan sedang atau akan dilakukan.
Contoh:
- 日本に行きます。 (Nihon ni ikimasu.) Saya akan pergi ke Jepang.
- 寿司を食べます。 (Sushi o tabemasu.) Saya makan sushi.
- 宿題をしてあげます。 (Shukudai o shite agemasu) Saya akan membantu mengerjakan PR.
- 毎日、日本語を勉強します。(Mainichi, Nihongo o benkyou shimasu.) Saya belajar bahasa Jepang setiap hari.
ません (masen): Digunakan untuk menyampaikan tindakan yang tidak sedang terjadi atau tidak akan terjadi secara sopan. Pola -masen digunakan untuk menyatakan tindakan atau keadaan dalam bentuk negatif di masa sekarang.
Fungsi: Bentuk ini digunakan dalam situasi formal untuk menunjukkan penolakan atau ketiadaan tindakan.
Contoh:
- サッカーをしません。 (Sakkā o shimasen.) Saya tidak bermain sepak bola.
- 今晩パーティーに行きません。 (Konban pātī ni ikimasen.) Saya tidak akan pergi ke pesta malam ini.
- 質問をしません。 (Shitsumon o shimasen) Saya tidak akan bertanya.
- 肉を食べません。(Niku o tabemasen.) Saya tidak makan daging.
ました (mashita): Digunakan untuk menyampaikan tindakan yang telah terjadi secara sopan.Pola –mashita digunakan untuk menyatakan tindakan atau keadaan dalam bentuk positif di masa lampau.
Fungsi: Bentuk ini digunakan untuk berbicara tentang tindakan yang telah selesai dilakukan di masa lalu dalam konteks formal.
Contoh:
- 昨日映画を見ました。 (Kinō eiga o mimashita.) Saya menonton film kemarin.
- 先週、旅行に行きました。 (Senshū, ryokō ni ikimashita.) Minggu lalu, saya pergi berlibur.
- お茶を飲みました。 (Ocha o nomimashita.) Saya sudah minum teh.
- 先週、東京に行きました。(Senshuu, Toukyou ni ikimashita.) Minggu lalu, saya pergi ke Tokyo.
ませんでした (masendeshita): Digunakan untuk menyampaikan tindakan yang tidak terjadi atau tidak dilakukan secara sopan di masa lampau. Pola -masendeshita digunakan untuk menyatakan tindakan atau keadaan dalam bentuk negatif di masa lampau.
Fungsi: Bentuk ini digunakan dalam situasi formal untuk menunjukkan bahwa suatu tindakan tidak dilakukan di masa lalu.
Contoh:
- 昨日宿題をしませんでした。(Kinō shukudai o shimasen deshita.) – Kemarin saya tidak mengerjakan PR.
- 先月、日本語を勉強しませんでした。(Sengetsu, nihongo o benkyō shimasen deshita.) – Bulan lalu, saya tidak belajar bahasa Jepang.
- に行きませんでした。 (Omatsuri ni ikimasen deshita.) Saya tidak pergi ke festival.
- 昨日、服を買いませんでした。(Kinou, fuku o kaimasen deshita.) Kemarin, saya tidak membeli pakaian.
2. Penggunaan Contoh
Contoh Kalimat:
- Pola ます (masu): ケーキを食べます。 (Kēki o tabemasu.) – Saya akan makan kue.
- Pola ません (masen): コーヒーを飲みません。 (Kōhī o nomimasen.) – Saya tidak minum kopi.
- Pola ました (mashita): 昨日テニスをしました。 (Kinō tenisu o shimashita.) – Saya bermain tenis kemarin.
- Pola ませんでした (masendeshita): 先週新しい本を買いませんでした。 (Senshū atarashii hon o kaimasen deshita.) – Minggu lalu saya tidak membeli buku baru.
Penggunaan Pola Kalimat
Pola kalimat ini sering digunakan dalam situasi formal, resmi, atau ketika berbicara dengan orang yang lebih senior. Ini menunjukkan sikap sopan dan menghargai lawan bicara.
Kesimpulan
Pola kalimat Tema + ます (masu) sangat penting dalam bahasa Jepang untuk menyampaikan tindakan dengan sopan dan hormat. Dengan mengganti bagian akhir (masu, masen, mashita, masen deshita), minasan dapat menyesuaikan kalimat untuk menyatakan waktu atau keadaan yang berbeda. Hal ini membantu memperluas kemampuan berkomunikasi minasan dalam situasi sehari-hari di Jepang.
Semoga artikel ini membantu memperjelas penggunaan dan contoh-contoh pola kalimat tema + ます/ません/ました/ませんでした dalam bahasa Jepang. Sampai jumpa lagi di materi selanjutnya di Pandaikotoba dan follow juga instagram kita ya.
Ingat belajar bahasa Jepang itu menyenangkan! 頑張って!!