Fukushi (Kata Keterangan) dalam Bahasa Jepang: Takusan, Sukoshi, Amari, dan Zenzen
Dalam bahasa Jepang, kata keterangan atau fukushi(副詞)memiliki peran penting untuk memberikan detail tambahan pada suatu tindakan atau keadaan. Fukushi membantu menjelaskan seberapa banyak, seberapa sering, atau seberapa kuat sesuatu terjadi. Di tingkat dasar (JLPT N5–N4), pembelajar sangat perlu memahami beberapa fukushi yang berkaitan dengan jumlah dan intensitas, karena kata-kata ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari.
Empat kata keterangan yang paling umum digunakan adalah:
- たくさん (takusan) – banyak
- すこし (sukoshi) – sedikit
- あまり (amari) – tidak begitu / tidak terlalu (digunakan dalam kalimat negatif)
- ぜんぜん (zenzen) – sama sekali (digunakan dalam kalimat negatif)
Dengan mempelajari cara penggunaan keempat fukushi ini, kamu dapat membuat kalimat yang lebih jelas, alami, dan bernuansa tepat dalam bahasa Jepang. Pemahaman tentang fukushi ini juga merupakan dasar penting sebelum mempelajari struktur kalimat yang lebih kompleks.
Penjelasan
Kata keterangan atau fukushi(副詞)adalah kata yang berfungsi memberikan keterangan tambahan pada kata kerja (動詞), kata sifat (形容詞), kata sifat-na (形容動詞), atau keseluruhan kalimat. Dalam bahasa Jepang, fukushi tidak mengalami perubahan bentuk dan dapat digunakan secara fleksibel di berbagai jenis kalimat.
Empat fukushi yang sering digunakan untuk menyatakan jumlah atau tingkatan intensitas adalah:
1. たくさん (takusan) – “banyak”
Digunakan untuk menyatakan jumlah yang besar, baik untuk benda konkret maupun hal abstrak.
Biasanya muncul di depan kata kerja atau sebelum partikel no saat berfungsi sebagai kata keterangan kuantitas.
2. すこし (sukoshi) – “sedikit”
Menyatakan jumlah kecil atau intensitas ringan.
Dapat digunakan dalam situasi formal maupun informal dan sering muncul dalam percakapan sehari-hari.
3. あまり (amari) – “tidak begitu / tidak terlalu”
Hanya digunakan dalam kalimat negatif.
Memberi nuansa bahwa sesuatu kurang atau tidak sampai pada tingkat tertentu.
4. ぜんぜん (zenzen) – “sama sekali”
Juga digunakan hampir selalu dalam kalimat negatif.
Memberikan penekanan yang lebih kuat daripada “amari,” menunjukkan keadaan nol atau tidak terjadi sama sekali.
Keempat kata keterangan ini sangat penting karena sering muncul dalam percakapan, teks dasar, dan soal JLPT. Dengan memahami nuansa masing-masing dan cara menggunakannya, pembelajar dapat membangun kalimat yang lebih alami dan tepat dalam Bahasa Jepang.

Takusan(たくさん)— “Banyak”
Takusan(たくさん) adalah kata keterangan yang berarti “banyak”. Kata ini digunakan untuk menunjukkan jumlah yang besar, baik untuk benda, aktivitas, maupun hal-hal abstrak. Dalam bahasa Jepang sehari-hari, takusan termasuk fukushi yang sangat umum dan fleksibel.
1. Makna dan Nuansa Takusan
Takusan memberikan kesan bahwa jumlahnya besar atau melimpah, tetapi tetap bersifat umum dan tidak spesifik. Artinya tidak menyebut angka tertentu, hanya menunjukkan kuantitas yang banyak.
Contoh nuansa:
- Banyak barang
- Banyak orang
- Banyak belajar
- Makan banyak
2. Pola Penggunaan Takusan
A. Takusan + Verba
Bentuk paling umum: diletakkan sebelum verba.
Pola: たくさん + kata kerja
Contoh:
- たくさん食べました。(Takusan tabemashita.) – Saya makan banyak.
- たくさん勉強します。(Takusan benkyou shimasu.) – Saya belajar banyak.
B. Diletakkan di Awal Kalimat
Digunakan untuk menekankan jumlahnya.
Contoh:
たくさんの人が来ました。(Takusan no hito ga kimashita.) – Banyak orang yang datang.
C. Dengan Partikel “の” + Kata Benda
Bentuk ini sedikit lebih formal dan digunakan ketika takusan menjelaskan kata benda.
Pola: たくさんの + kata benda
Contoh:
たくさんの本があります。(Takusan no hon ga arimasu.) – Ada banyak buku.
Catatan:
Takusan bisa dipakai tanpa の ketika langsung berkaitan dengan verba, tapi harus memakai の jika menjelaskan kata benda secara langsung.3. Contoh Kalimat Lainnya
- たくさん友だちがいます。(Takusan tomodachi ga imasu.) – Saya punya banyak teman.
- たくさん雨が降りました。(Takusan ame ga furimashita.) – Hujan turun banyak.
- 日本にはたくさんの観光地があります。(Nihon ni wa takusan no kankouchi ga arimasu.) – Di Jepang ada banyak tempat wisata.

Sukoshi(すこし)— “Sedikit” / “Sedikit saja”
Sukoshi(すこし) adalah kata keterangan yang berarti “sedikit”, “sebagian kecil”, atau “sedikit saja”. Kata ini sangat umum digunakan dalam percakapan maupun tulisan, terutama ketika ingin menyampaikan jumlah atau intensitas yang kecil.
1. Makna dan Nuansa Sukoshi
Sukoshi digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang jumlahnya kecil, intensitasnya lemah, atau tingkatannya rendah. Nuansanya sopan dan terdengar lebih formal dibandingkan dengan ちょっと (chotto).
Perbedaan nuansa:
- すこし (sukoshi) → sopan, netral
- ちょっと (chotto) → lebih kasual, sering digunakan sehari-hari
Contoh situasi penggunaan:
- Makan sedikit
- Sedikit merasa lelah
- Ingin meminta waktu sebentar
- Mengurangi intensitas dalam pernyataan
2. Pola Penggunaan Sukoshi
A. Sukoshi + Verba
Paling umum digunakan untuk menunjukkan tindakan yang dilakukan sedikit atau sebentar.
Contoh:
- すこし休みます。(Sukoshi yasumimasu.) – Saya istirahat sebentar.
- すこしだけ食べます。(Sukoshi dake tabemasu.) – Saya makan sedikit saja.
B. Sukoshi + Kata Sifat
Digunakan untuk menunjukkan tingkat intensitas yang rendah.
Contoh:
- すこし寒いです。(Sukoshi samui desu.) – Agak dingin.
- 今日はすこし忙しいです。(Kyou wa sukoshi isogashii desu.) – Hari ini agak sibuk.
C. Sukoshi + Kalimat (Penegas)
Ditempatkan di awal untuk memberi penekanan pada “sedikitnya” kondisi.
Contoh:
すこし問題があります。(Sukoshi mondai ga arimasu) – Ada sedikit masalah.
3. Perbedaan Sukoshi vs Chotto (ちょっと)
- すこし lebih umum dalam tulisan dan situasi sopan.
- ちょっと lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Chotto juga memiliki makna tambahan seperti “sebentar,” “sedikit,” atau bahkan sebagai bentuk penolakan halus.
Contoh:
ちょっと難しいです… (Ini agak sulit… → bisa juga berarti “Maaf saya tidak bisa.”)
4. Contoh Kalimat Tambahan
- すこし日本語がわかります。(Sukoshi nihongo ga wakarimasu.) – Saya mengerti sedikit bahasa Jepang.
- すこし待ってください。(Sukoshi matte kudasai.) – Tolong tunggu sebentar.
- すこし高いですね。(Sukoshi takai desu ne.) – Agak mahal ya.

Amari(あまり)— “Tidak begitu / Tidak terlalu”
Amari(あまり) adalah kata keterangan yang berarti “tidak terlalu”, “tidak begitu”, atau “kurang”. Kata ini memiliki aturan penting dalam penggunaannya, yaitu harus diikuti dengan bentuk negatif. Tanpa bentuk negatif, maknanya tidak lengkap.
1. Makna dan Nuansa Amari
Amari digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu tidak banyak, tidak terlalu, atau kurang intens dibandingkan yang diharapkan. Kata ini menunjukkan tingkat yang rendah, tetapi lebih kuat daripada “sedikit”.
Nuansanya:
- Menunjukkan kekurangan atau ketidaksempurnaan
- Bersifat halus dan umum dalam percakapan sopan
2. Aturan Penting: Amari + Bentuk Negatif
Pola Dasar: あまり + kata kerja/kata sifat + 〜ない → “Tidak terlalu …”
Contoh dasar:
- あまり食べません。(Amari tabemasen.) – Saya tidak terlalu makan.
- あまり寒くないです。(Amari samukunai desu.) – Tidak terlalu dingin.
3. Penggunaan Amari
A. Amari + Verba (bentuk negatif)
Untuk menyatakan tindakan yang jarang atau tidak banyak dilakukan.
Contoh:
- あまり勉強しません。(Amari benkyou shimasen.) – Saya tidak terlalu belajar.
- あまり飲まないです。(Amari nomanai desu.) – Saya tidak terlalu minum.
B. Amari + Kata Sifat (negatif)
Dipakai untuk menggambarkan keadaan yang tidak begitu intens.
Contoh:
- この店はあまり安くないです。 (Kono mise wa amari yasukunai desu.) – Toko ini tidak terlalu murah.
- 今日はあまり暑くないです。(Kyou wa amari atsukunai desu.) – Hari ini tidak terlalu panas.
C. Amari + Nomina (diikuti negative copula)
Digunakan untuk menyatakan “tidak begitu [kata benda]”.
Contoh:
彼はあまりいい友だちではありません。(Kare wa amari ii tomodachi dewa arimasen.) – Dia bukan teman yang begitu baik.
4. Contoh Kalimat Tambahan
- あまり日本語が上手じゃないです。(Amari nihongo ga jouzu janai desu.) – Bahasa Jepang saya tidak begitu bagus.
- あまり時間がありません。(Amari jikan ga arimasen.) – Saya tidak punya banyak waktu.
- あまり好きじゃないです。(Amari suki janai desu.) – Saya kurang suka.

Zenzen(ぜんぜん)— “Sama sekali tidak”
Zenzen(ぜんぜん) adalah kata keterangan yang berarti “sama sekali tidak”, “benar-benar tidak”, atau “tidak sama sekali”. Sama seperti amari, kata ini biasanya dipasangkan dengan bentuk negatif. Namun, dalam bahasa Jepang modern (terutama percakapan santai), zenzen juga bisa dipakai untuk makna positif, tetapi nuansanya sangat kasual.
1. Makna dan Nuansa Zenzen (ぜんぜん)
Makna utama:
- Menunjukkan ketiadaan total,
- Bersifat tegas dan kuat (lebih kuat daripada amari).
Nuansa:
- Digunakan untuk menekankan bahwa sesuatu tidak terjadi, tidak ada, atau tidak dilakukan sama sekali.
- Dalam percakapan informal modern, bisa berarti “banget”, “total”, bahkan untuk hal positif tetapi ini tidak dipakai dalam situasi formal.
2. Aturan Penting: Zenzen + Bentuk Negatif (umumnya)
Pola Dasar: ぜんぜん + verba / kata sifat / nomina + 〜ない
Contoh:
- ぜんぜんわかりません。(Zenzen wakarimasen.) – Saya sama sekali tidak mengerti.
- ぜんぜん寒くないです。(Zenzen samukunai desu.) – Sama sekali tidak dingin.
3. Penggunaan Zenzen
A. Zenzen + Verba (negatif)
Menegaskan bahwa tindakan tidak dilakukan sama sekali.
Contoh:
- ぜんぜん見ません。(Zenzen mimasen.) – Saya sama sekali tidak menonton.
- ぜんぜん寝ていません。(Zenzen nete imasen.) – Saya tidak tidur sama sekali.
B. Zenzen + Kata Sifat (negatif)
Menjelaskan keadaan yang benar-benar tidak sesuai.
Contoh:
この料理はぜんぜん辛くないです。(Kono ryouri wa zenzen karakunai desu.) -Masakan ini sama sekali tidak pedas.
C. Zenzen + Nomina (dengan bentuk negatif)
Dipakai untuk menyatakan “bukan … sama sekali”.
Contoh:
彼はぜんぜん悪い人じゃないです。(Kare wa zenzen warui hito janai desu.) – Dia sama sekali bukan orang jahat.
4. Penggunaan Zenzen dalam Bahasa Gaul (Makna Positif)
Dalam percakapan kasual, terutama anak muda, zenzen bisa dipakai untuk makna positif, misalnya untuk menunjukkan “banget”, “sepenuhnya”, atau “tentu saja!”.
Namun ini tidak sopan dan tidak cocok untuk situasi formal.
Contoh percakapan gaul:
- ぜんぜん大丈夫!(Zenzen daijoubu!) – Aman banget! / Nggak masalah sama sekali!
- ぜんぜんいいよ!(Zenzen ii yo!) – Tentu saja! Gak apa-apa kok!
Catatan: penggunaan positif ini tidak muncul di JLPT. Dalam ujian atau tulisan resmi, zenzen harus diikuti bentuk negatif.
5. Contoh Kalimat Tambahan
- ぜんぜんお金がありません。(Zenzen okane ga arimasen.) – Saya sama sekali tidak punya uang.
- ぜんぜん時間がなかったです。(Zenzen jikan ga nakatta desu.) – Sama sekali tidak ada waktu.
- ぜんぜん聞こえませんでした。(Zenzen kikoemasen deshita.) – Saya sama sekali tidak bisa mendengar.

Perbandingan Nuansa: Takusan vs Sukoshi vs Amari vs Zenzen
Keempat kata keterangan ini sama-sama berhubungan dengan jumlah atau tingkat intensitas, tetapi masing-masing memiliki nuansa yang berbeda. Memahami perbedaannya akan membantumu membuat kalimat yang lebih alami dalam bahasa Jepang.
1. Berdasarkan Kuantitas / Jumlah
| Kata | Makna | Tingkat Kuantitas |
|---|---|---|
| たくさん (takusan) | banyak | tinggi |
| すこし (sukoshi) | sedikit | rendah |
| あまり (amari) | tidak terlalu | rendah → negatif |
| ぜんぜん (zenzen) | sama sekali tidak | nol / negatif total |
2. Berdasarkan Tingkat Penekanan
Paling lemah → paling kuat
すこし → あまり → たくさん → ぜんぜん
- Sukoshi hanya menunjukkan sedikit, tidak menekankan penolakan.
- Amari menunjukkan “kurang”, tetapi tetap sopan dan lembut.
- Takusan menekankan banyaknya kuantitas secara positif.
- Zenzen sangat kuat, menyatakan “tidak sama sekali” (kecuali dalam bahasa gaul).
3. Berdasarkan Bentuk Positif / Negatif
| Kata | Dipakai dengan bentuk positif | Dipakai dengan bentuk negatif |
|---|---|---|
| たくさん | ✔️ ya | bisa juga dipakai |
| すこし | ✔️ ya | bisa digunakan (jarang) |
| あまり | ❌ tidak | ✔️ wajib negatif |
| ぜんぜん | ❌ tidak (formal) | ✔️ wajib negatif |
| ぜんぜん(gaul) | ✔️ bisa (tidak resmi) | ✔️ |
4. Contoh Perbandingan dalam Kalimat
A. Menyatakan jumlah makan
- たくさん食べました。(Takusan tabemashita.) – Saya makan banyak.
- すこし食べました。(Sukoshi tabemashita.) – Saya makan sedikit.
- あまり食べませんでした。(Amari tabemasen deshita.) – Saya tidak terlalu makan.
- ぜんぜん食べませんでした。(Zenzen tabemasen deshita.) – Saya sama sekali tidak makan.
B. Menyatakan tingkat kemampuan
- 日本語がたくさん話せます。(Nihongo ga takusan hanasemasu.) – Saya bisa berbicara bahasa Jepang dengan banyak (fleksibel, kadang tidak umum).(Catatan: kurang umum untuk kemampuan bahasa, tapi tetap bisa digunakan)
- 日本語がすこし話せます。(Nihongo ga sukoshi hanasemasu.) – Saya bisa berbicara sedikit bahasa Jepang.
- 日本語はあまり話せません。(Nihongo wa amari hanasemasen.) – Saya tidak terlalu bisa berbicara bahasa Jepang.
- 日本語はぜんぜん話せません。(Nihongo wa zenzen hanasemasen.) – Saya tidak bisa berbahasa Jepang sama sekali.
5. Kapan Menggunakan Masing-Masing
- Takusan → ketika kuantitas “banyak”.
- Sukoshi → ketika ingin terdengar sopan dan mengatakan “sedikit”.
- Amari → ketika ingin memberi kesan halus bahwa sesuatu “kurang”, “tidak begitu”.
- Zenzen → ketika ingin menegaskan penolakan total (“sama sekali tidak”).

Kesalahan Umum dan Cara Menghindarinya
Dalam penggunaan empat kata keterangan ini takusan, sukoshi, amari, dan zenzenpemelajar bahasa Jepang sering melakukan beberapa kesalahan pola atau nuansa. Berikut penjelasan lengkap agar kamu bisa menghindarinya.
1. Takusan Tidak Boleh Langsung Menjelaskan Kata Benda Tanpa “の”
Salah:
❌ たくさん人がいます。
(terdengar kurang alami / tidak benar secara tata bahasa)
Benar:
✔️ たくさんの人がいます。(Takusan no hito ga imasu.) – Ada banyak orang.
✔️ 人がたくさんいます。(Hito ga takusan imasu.) – Ada banyak orang. (lebih umum)
Catatan:
- Takusan + “の” wajib jika digunakan sebelum kata benda.
- Tanpa “の”, takusan harus berada sebelum verba, bukan sebelum nomina.
2. Amari dan Zenzen Harus Dipakai dengan Bentuk Negatif (Kecuali Zenzen Gaul)
Kesalahan paling umum:
Salah:
❌ あまり好きです。
❌ ぜんぜん大丈夫です。 (dalam bahasa formal – salah)
Benar:
✔️ あまり好きじゃないです。(Amari suki ja nai desu.) – Saya tidak begitu suka.
✔️ ぜんぜん大丈夫じゃないです。(Zenzen daijoubu ja nai desu.) – Sama sekali tidak apa-apa / tidak baik sama sekali.
Catatan:
- Amari dan zenzen pada bahasa standar wajib diikuti 〜ない (negatif).
- Zenzen dengan makna positif hanya boleh digunakan dalam percakapan santai.
3. Sukoshi vs Chotto — Banyak yang Tertukar Nuansanya
Beberapa pemelajar menganggap sukoshi dan chotto sama, padahal ada perbedaan nuansa:
- すこし → lebih sopan, cocok untuk tulisan dan situasi formal.
- ちょっと → lebih kasual, kadang bermakna penolakan halus.
Contoh kesalahan umum:
❌ Menggunakan chotto dalam surat resmi.
Benar:
✔️ すこしお待ちください。(Sukoshi omachi kudasai.) – Mohon tunggu sebentar.
4. Menggunakan Takusan Bersamaan dengan Angka Spesifik
Karena takusan berarti “banyak”, tidak cocok dipakai dengan angka pasti.
Salah:
❌ りんごをたくさん三つ買いました。
→ Tidak logis: “Saya membeli banyak tiga apel.”
Benar:
✔️ りんごを三つ買いました。(Ringo o mittsu kaimashita.) – Saya membeli tiga apel.
✔️ りんごをたくさん買いました。(Ringo o takusan kaimashita.) – Saya membeli banyak apel.
5. Menggunakan Zenzen untuk Situasi Formal dengan Makna Positif
Dalam bahasa modern, zenzen bisa positif, tetapi tidak boleh dalam situasi formal atau ujian.
Salah (formal):
❌ ぜんぜん大丈夫です!
→ Terlalu kasual.
Benar (formal):
✔️ 全く問題ありません。(Mattaku mondai arimasen.) – Tidak ada masalah sama sekali.
6. Membingungkan Amari (kurang) dengan Sukoshi (sedikit)
Keduanya menunjukkan jumlah kecil, tetapi berbeda nuansa:
- すこし → jumlah kecil secara netral.
- あまり~ない → “tidak terlalu”, mengandung kesan negatif.
Contoh:
- すこし雨が降りました。(Sukoshi ame ga furimashita.) – Hujan sedikit./ Sedikit turun hujan.
- あまり雨が降りませんでした。(Amari ame ga furimasen deshita.) – Hujan tidak terlalu turun. / Tidak banyak hujan.
7. Zenzen Tidak Sama dengan “Totemo” atau “Sugoku”
Ada pemelajar yang salah memakai zenzen untuk intensitas positif yang kuat.
Salah:
❌ ぜんぜんおいしい! (umum di kalangan anak muda, tapi tidak benar dalam standar)
Benar (bentuk baku):
✔️ とてもおいしいです。(Totemo oishi desu.) – Sangat enak.

Latihan Soal – Kata Keterangan: たくさん・すこし・あまり・ぜんぜん
1. 私は__水を飲みます。
a. ぜんぜん
b. すこし
c. あまり
d. たくさん
Jawaban
d. たくさん
Penjelasan: Kalimat tanpa bentuk negatif → tidak cocok untuk amari dan zenzen. Artinya “Saya minum banyak air.”
2. きのうは__勉強しませんでした。
a. すこし
b. あまり
c. たくさん
d. ぜんぜん
Jawaban
b. あまり
Penjelasan: “Amari” digunakan dalam kalimat negatif (〜ませんでした) untuk makna “tidak begitu belajar.”
3. 今日は__暑くないです。
a. たくさん
b. すこし
c. あまり
d. ぜんぜん
Jawaban
c. あまり
Penjelasan: Kalimat negatif → “tidak begitu panas.”
4. その店には人が__いました。
a. すこし
b. たくさん
c. あまり
d. ぜんぜん
Jawaban
b. たくさん
Penjelasan: “Ada banyak orang.” Tidak ada bentuk negatif, jadi amari dan zenzen tidak cocok.
5. 日本語が__わかりません。
a. あまり
b. たくさん
c. すこし
d. ぜんぜん
Jawaban
d. ぜんぜん
Penjelasan: ぜんぜん + negatif → “tidak mengerti sama sekali.”
6. 今日は時間が__あります。
a. ぜんぜん
b. あまり
c. すこし
d. たくさん
Jawaban
c. すこし
Penjelasan: Artinya “Hari ini saya punya sedikit waktu.” Zenzen dan amari tidak cocok karena kalimatnya positif.
7. 李さんはお金が__ありません。
a. たくさん
b. すこし
c. あまり
d. ぜんぜん
Jawaban
d. ぜんぜん
Penjelasan: Dengan bentuk negatif “ありません,” zenzen memberi arti “sama sekali tidak punya uang.”
8. このケーキ、__甘いです。
a. あまり
b. すこし
c. ぜんぜん
d. たくさん
Jawaban
b. すこし
Penjelasan: Menyatakan tingkat rasa → “sedikit manis.” Kalimatnya positif.
9. 今日は__疲れました。
a. あまり
b. すこし
c. たくさん
d. ぜんぜん
Jawaban
c. たくさん
Penjelasan: “Sangat / banyak lelah (karena banyak aktivitas).” Takusan bisa digunakan untuk intensitas tinggi dalam konteks sehari-hari.
10. 私は映画を__見ません。
a. たくさん
b. あまり
c. すこし
d. ぜんぜん
Jawaban
b. あまり
Penjelasan: Amari + negatif → “Saya tidak begitu sering menonton film.”
Kesimpulan
Keempat kata keterangan takusan, sukoshi, amari, dan zenzen merupakan fukushi penting dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menyatakan jumlah, tingkat intensitas, atau derajat suatu keadaan.
- Takusan (たくさん) digunakan untuk menyatakan “banyak.”
- Sukoshi (すこし) digunakan untuk menyatakan “sedikit.”
- Amari (あまり) dipakai dalam kalimat negatif untuk menyatakan “tidak begitu / tidak terlalu.”
- Zenzen (ぜんぜん) digunakan untuk menegaskan “sama sekali,” dan hampir selalu dipasangkan dengan bentuk negatif.
Dengan memahami cara penggunaan dan posisi keempat fukushi ini di dalam kalimat, pembelajar bahasa Jepang dapat berkomunikasi dengan lebih jelas, alami, dan tepat.
Penguasaan kata keterangan dasar seperti takusan, sukoshi, amari, dan zenzen merupakan langkah penting untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang sehari-hari. Dengan sering berlatih membuat kalimat dan menggunakannya dalam percakapan, pemahaman akan semakin kuat dan penggunaannya akan terasa lebih natural. Semoga penjelasan ini membantu pembelajaranmu semakin lancar dan menyenangkan.
Kalau minasan ingin mengenal lebih banyak tentang budaya, bahasa, dan kuliner Jepang lainnya, jangan lupa untuk terus membaca artikel menarik di Pandaikotoba, dan ikuti Instagram-nya untuk update harian seputar kosakata, budaya, dan filosofi hidup ala Jepang yang inspiratif.


