Bahasa Jepang,  Kosakata

Urusai (Berisik, Ribut, Bising) – Belajar Bahasa Jepang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi di mana suara atau kebisingan di sekitar terasa mengganggu. Dalam bahasa Jepang, kata “urusai” (うるさい) digunakan untuk menggambarkan perasaan tidak nyaman akibat suara yang terlalu keras, ribut, atau bahkan sekadar dianggap mengganggu oleh si pembicara. Namun, makna “urusai” tidak sebatas pada kebisingan fisik, melainkan juga mencakup kritik atau keluhan yang dirasakan menjengkelkan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam arti, penggunaan, serta konteks kata “urusai” dalam bahasa Jepang agar minasan lebih memahami nuansa dan penerapannya dalam percakapan sehari-hari.

urusai
Kyoushitsu de urusaku shinaide kudasai.
Tolong jangan berisik di dalam kelas.

Pengertian Urusai

Kata urusai (うるさい) dalam bahasa Jepang sering digunakan untuk menggambarkan keadaan yang berisik, ribut, atau bising. Kata ini bisa memiliki nuansa yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Selain itu, urusai juga dapat mengungkapkan rasa terganggu atau jengkel, terutama dalam percakapan sehari-hari.

Dalam bahasa Indonesia, urusai dapat diterjemahkan sebagai:

  • Berisik
  • Ribut
  • Bising
  • Mengganggu
  • Menyebalkan (dalam konteks tertentu)

Fungsi dan Penggunaan Urusai

  • Menggambarkan Suara yang Mengganggu atau Bising Kata urusai digunakan untuk menyatakan bahwa suara tertentu terlalu keras atau mengganggu.

Contoh:

  • まどの外はすごくうるさいです。(Mado no soto wa sugoku urusai desu.) – Di luar jendela sangat berisik.
  • このクラスメートはうるさいです。(Kono kurasumeeto wa urusai desu.) – Teman sekelas ini berisik.
download 2024 12 24T120709.994
Kono kurasumeeto wa urusai desu.
Teman sekelas ini berisik.
  • Sebagai Ekspresi Ketidaksabaran atau Kekesalan Dalam situasi informal, urusai juga bisa digunakan untuk menyuruh seseorang diam atau mengekspresikan rasa terganggu.

Contoh:

  • うるさい!しずかにして。(Urusai! Shizuka ni shite.) – Berisik! Diamlah.
  • うるさいな!もう。(Urusai na! Mou.) – Ribut sekali! Sudah, cukup.
berisik
Urusai na! Mou.
Ribut sekali! Sudah, cukup.
  • Mengungkapkan Kritikan terhadap Sesuatu yang Mengganggu Dalam beberapa kasus, urusai digunakan untuk mengkritik seseorang atau sesuatu yang dianggap mengganggu, bahkan jika bukan karena suara.

Contoh:

  • あの人はルールがうるさいです。(Ano hito wa ruuru ga urusai desu.) – Orang itu terlalu ribet dengan aturan.
  • うるさい、そんなこと聞きたくない。(Urusai, sonna koto kikitakunai.) – Menyebalkan, aku tidak mau mendengar hal seperti itu.

Variasi Ekspresi dan Sinonim

Selain うるさい (urusai), bahasa Jepang memiliki beberapa istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan “berisik” atau “mengganggu.” Istilah-istilah ini memiliki nuansa dan konteks penggunaan yang berbeda, tergantung pada intensitas gangguan atau sifat suara tersebut. Berikut adalah istilah-istilah tersebut:

1. 騒がしい (sawagashii)

Makna: Berisik, ribut, gaduh.

Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suasana yang “kacau” atau “penuh keributan,” biasanya melibatkan banyak orang atau aktivitas.

Contoh kalimat:
教室が子供たちの声で騒がしい。(Kyoushitsu ga kodomo-tachi no koe de sawagashii.) – Ruang kelas gaduh dengan suara anak-anak.

download 2024 12 24T125525.984
Kyoushitsu ga kodomo-tachi no koe de sawagashii.
Ruang kelas gaduh dengan suara anak-anak.

2. 煩い (yakamashii)

Makna: Ribut, berisik, cerewet, mengganggu.

Mirip dengan “urusai,” tetapi sering kali digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terlalu banyak “mengeluh “atau “terlalu rewel.”

Contoh kalimat:
あの人は細かいことにいつもやかましい。(Ano hito wa komakai koto ni itsumo yakamashii.) – Orang itu selalu ribut tentang hal-hal kecil.

3. 騒々しい (souzoushii)

Makna: Bising, gaduh, berisik.

Biasanya digunakan untuk menggambarkan situasi yang “sangat berisik” atau “tidak teratur”, seperti keributan di jalan atau tempat umum.

Contoh kalimat:
工事現場が騒々しい。(Kouji genba ga souzoushii.) – Lokasi konstruksi itu sangat berisik.

4. がやがや (gayagaya)

Makna: “Suara gaduh” atau “ramai” dari banyak orang yang berbicara secara bersamaan. Istilah ini termasuk giongo (onomatope) dalam bahasa Jepang.

Contoh kalimat:
パーティーで人々ががやがや話していた。(Paatii de hitobito ga gayagaya hanashite ita.) – Orang-orang berbicara dengan gaduh di pesta.

download 2024 12 24T184118.528
Paatii de hitobito ga gayagaya hanashite ita.
Orang-orang berbicara dengan gaduh di pesta.

5. わいわい (waiwai)

Makna: “Suara ramai” atau “riuh rendah “yang sering digunakan dalam konteks yang lebih santai, seperti pesta atau keramaian anak-anak.

Contoh kalimat:
子供たちが公園でわいわい遊んでいる。(Kodomo-tachi ga kouen de waiwai asonde iru.) – Anak-anak bermain dengan riang di taman.

6. 喧しい (kashimashii)

Makna: Berisik, ribut, gaduh.

Istilah ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan suara orang-orang yang berbicara secara bersamaan atau situasi yang terlalu ramai.

Contoh kalimat:
彼らの議論は喧しくて耳が痛い。(Karera no giron wa kashimashikute mimi ga itai.) – Perdebatan mereka berisik dan membuat telinga sakit.

download 2024 12 24T182936.677
Karera no giron wa kashimashikute mimi ga itai.
Perdebatan mereka berisik dan membuat telinga sakit.

7. しずかじゃない (shizuka janai)
Secara harfiah berarti “tidak tenang” atau “tidak hening.”

Contoh:
しずかじゃないので作業ができません。(Shizuka janai node sagyou ga dekimasen.) – Karena tidak tenang, saya tidak bisa bekerja.

8. じゃま (jama)
Secara harfiah berarti “mengganggu” atau “merepotkan.”

Contoh:
このひとのじゃまです。(Kono hito no jama desu.) – Orang ini mengganggu.

Cara Penggunaan yang Tepat

Gunakan urusai dalam percakapan sehari-hari dengan teman atau keluarga. Namun, hindari penggunaannya dalam konteks formal, karena bisa terdengar kasar. Dalam situasi formal, gunakan sinonim yang lebih sopan seperti sawagashii atau shizuka janai.

Contoh kalimat

  • テレビの音がうるさいから、少し小さくしてくれますか?
    (Terebi no oto ga urusai kara, sukoshi chiisaku shite kuremasu ka?) – Suara televisinya berisik, bisa dikecilkan sedikit?
  • 工事の音がうるさくて、集中できない。
    (Kouji no oto ga urusakute, shuuchuu dekinai.) – Suara konstruksi itu berisik sekali, saya tidak bisa berkonsentrasi.
  • 彼は毎回同じことを言っていて、本当にうるさい。
    (Kare wa maikai onaji koto o itte ite, hontou ni urusai.) – Dia selalu mengatakan hal yang sama, benar-benar menyebalkan.
  • そんなにうるさいこと言わないで。
    (Sonna ni urusai koto iwanaide.) – Jangan terlalu bawel, dong.
tv beriisk
Terebi no oto ga urusai kara, sukoshi chiisaku shite kuremasu ka?
Suara televisinya berisik, bisa dikecilkan sedikit?
  • 隣の家の犬が夜中に吠えてうるさい。
    (Tonari no ie no inu ga yonaka ni hoete urusai.) – Anjing tetangga menggonggong tengah malam, berisik sekali.
  • 音楽は好きだけど、深夜のライブ配信はうるさいと思う。
    (Ongaku wa suki dakedo, shinya no raibu haishin wa urusai to omou.) – Saya suka musik, tetapi siaran langsung tengah malam itu menurut saya berisik.
  • 子供たちがうるさくて、全然眠れなかった。
    (Kodomo-tachi ga urusakute, zenzen nemurenakatta.) – Anak-anak berisik sekali, saya sama sekali tidak bisa tidur.
  • うるさい!少し静かにして!
    (Urusai! Sukoshi shizuka ni shite!) – Berisik! Diam sebentar!
mo tdr berisik
Kodomo-tachi ga urusakute, zenzen nemurenakatta.
Anak-anak berisik sekali, saya sama sekali tidak bisa tidur.
  • 彼は勉強しろって毎日言うけど、本当にうるさい。
    (Kare wa benkyou shiro tte mainichi iu kedo, hontou ni urusai.) – Dia setiap hari menyuruh saya belajar, benar-benar cerewet.
  • あの人の文句はいつも同じで、聞いててうるさい。
    (Ano hito no monku wa itsumo onaji de, kiitetete urusai.) – Keluhannya selalu sama, mendengarnya bikin kesal.

Soal Latihan  

Soal 1

Pilih kata yang paling tepat untuk melengkapi kalimat berikut:

隣の家の犬が毎晩____吠えるから、眠れない。(Tonari no ie no inu ga maiban _____ hoeru kara, nemurenai.) – Anjing tetangga menggonggong setiap malam, jadi saya tidak bisa tidur.

a. 騒がしい (sawagashii)
b. うるさい (urusai)
c. 煩い (yakamashii)

Jawaban

b. うるさい (urusai)
Penjelasan: Dalam konteks ini, kata “urusai” lebih sering digunakan untuk menunjukkan ketidaknyamanan subjektif akibat suara yang dianggap mengganggu. Kata “sawagashii” lebih menggambarkan suasana gaduh secara umum, dan “yakamashii” sering digunakan untuk orang yang cerewet atau rewel.

Soal 2

Terjemahkan kalimat berikut ke dalam bahasa Jepang:
“Berisik sekali! Tolong diam sebentar!”

Jawaban

うるさい!少し静かにして!
(Urusai! Sukoshi shizuka ni shite!)
Penjelasan: Kata “urusai” digunakan untuk mengungkapkan ketidaksabaran atau kejengkelan terhadap suara yang mengganggu, sedangkan “shizuka ni shite” berarti “diam” atau “tenang.”

Soal 3

Pilih jawaban yang paling tepat untuk kalimat berikut:
教室で先生が話している時に、大きな声で話すのは____です(Kyoushitsu de sensei ga hanashite iru toki ni, ookina koe de hanasu no wa _____ desu.) – Berbicara dengan suara keras saat guru sedang berbicara itu sangat ______.

a. うるさい (urusai)
b. 騒がしい (sawagashii)
c. 無礼 (burei)

Jawaban

c. 無礼 (burei)
Penjelasan: Dalam konteks ini, berbicara dengan suara keras saat guru berbicara dianggap tidak sopan (burei), bukan sekadar berisik (urusai atau sawagashii). Namun, jika fokusnya pada suara yang mengganggu, urusai juga bisa digunakan.

Soal 4

Isi bagian yang kosong dalam percakapan berikut:
A: テレビの音が大きすぎない?(Terebi no oto ga ookisuginai?) – Suara TV-nya tidak terlalu keras?
B: ____、音量を下げてくれる?
(_____, onryou o sagete kureru?)
“______ bisakah kamu mengecilkan volumenya?”

a. 騒がしい (sawagashii)
b. うるさい (urusai)
c. わいわい (waiwai)

Jawaban

b. うるさい (urusai)
Penjelasan: Kata “urusai” cocok digunakan dalam konteks subjektif untuk menunjukkan ketidaknyamanan akibat suara televisi yang dianggap terlalu keras.

Soal 5

Apa arti dari kalimat berikut?
あの人の話は長すぎて、正直言ってうるさいです。(Ano hito no hanashi wa nagasugite, shoujiki itte urusai desu.)

a. Orang itu berbicara terlalu panjang dan berisik.
b. Ceritanya terlalu panjang dan benar-benar membosankan.
c. Orang itu terlalu cerewet dan tidak masuk akal.

Jawaban

b. Ceritanya terlalu panjang dan benar-benar membosankan.
Penjelasan: Kata “urusai” dalam konteks ini digunakan secara subjektif untuk menyatakan ketidaknyamanan karena pembicaraan yang terlalu panjang, yang membuat jengkel atau bosan.

Kesimpulan

Kata “urusai” bukan hanya sekadar ungkapan untuk menyatakan kebisingan, tetapi juga mencerminkan persepsi subjektif si pembicara terhadap situasi yang dianggap mengganggu. Melalui pemahaman tentang penggunaannya, kita dapat lebih menghargai sensitivitas budaya Jepang terhadap suara dan interaksi sosial.


Dengan begitu, kata “urusai” menjadi salah satu cerminan unik bagaimana bahasa Jepang mengekspresikan perasaan ketidaknyamanan secara halus namun tegas. Semoga artikel ini dapat memperkaya pemahaman minasan tentang bahasa Jepang dan cara menggunakannya dengan tepat dalam berbagai situasi!

Yuk, terus semangat latihan dan jangan malu buat coba-coba berbagai contoh kalimat! Sampai ketemu lagi di materi seru berikutnya bareng Pandaikotoba. Oh iya, jangan lupa follow Instagram-nya juga ya, Minasan!

Belajar bahasa Jepang itu asyik banget, lho. がんばってね

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *